Tokoh

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komisaris Jenderal Boy Rafli Amar

Perwira tinggi Polri Komjen Pol Dr. Boy Rafli Amar, M.H. sejak 6 Mei 2020 resmi menyandang jabatan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Lulusan Akademi Kepolisian tahun 1988 ini sebelumnya menjabat sebagai Wakil Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri. Boy Rafli berjanji membuat BNPT mampu menyinergikan kekuatan pemerintah dan masyarakat guna mengantisipasi terorisme.

BNPT

Fakta Singkat

Nama Lengkap
Komjen Pol Dr. Boy Rafli Amar, M.H.

Lahir
Jakarta, 25 Maret 1965

Almamaterr
Akademi Kepolisian
Universitas Padjadjaran

Jabatan Terkini
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT)

Boy Rafli Amar mengawali karier di dunia kepolisian sejak lulus dari Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1988. Pria kelahiran Jakarta, 25 Maret 1965 ini memulai penugasan sebagai anggota kepolisian di Polres Metro Jakarta Pusat Polda Metro dengan pangkat Ipda. Kariernya terus menanjak setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) tahun 1997. Jenderal Polisi bintang tiga ini berpengalaman di bidang reserse.

Tahun 1999, saat berpangkat komisaris Boy Rafli ditugaskan ke Bosnia sebagai Wakil Komandan Kontingen Garuda XIV. Persoalan terorisme tak asing pula bagi Boy Rafli. Sejumlah penugasan ke luar negeri pernah terkait dengan soal penanggulangan terorisme yang pernah ia jalani, antara lain, studi banding anti-teror ke Australia dan tugas investigasi terorisme Densus 88 di Filipina.

Perjalanan karier kepolisiannya terbilang cemerlang. Sejumlah jabatan penting di kepolisian dipegangnya. Kepiawaiannya di bidang komunikasi membawa dirinya untuk memperkuat jajaran Humas Polri. Ia diangkat sebagai Kabagpenum Ropenmas Divisi Humas Polri. Keahliannya dalam public speaking itu pula yang membuat dirinya diangkat sebagai orang nomor satu di Divisi Humas Polri dengan pangkat Irjen pada 2016.

Tahun 2017 Boy Rafli mendapat penugasan sebagai Kapolda Papua. Tahun berikutnya ia menjabat Wakil Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri. Selang dua tahun kemudian, sejak 6 Mei 2020 ayah dua anak ini mendapat kepercayaan menduduki jabatan Kepala BNPT.

Putra Minang

Boy Rafli Amar adalah putra Minang kelahiran Jakarta, 25 Maret 1960. Ayahnya berasal dari Solok, dan ibunya dari Koto Gadang, Agam, Sumatera Barat. Boy Rafli merupakan cucu dari sastrawan Indonesia, Aman Datuk Madjoindo.

Masa kecil dan remaja Boy Rafli dijalani di Jakarta. Selepas SMA, ia melanjutkan pendidikan di Akabri bagian Kepolisian (Akabri Kepolisian) hingga lulus tahun 1988 dengan pangkat Letnan Dua Polisi (Letda Polisi). Lulus dari Akabri Kepolisian, Boy Rafli mulai menjalani penugasan sebagai anggota kepolisian di berbagai daerah di Indonesia. Tahun 1995, Boy Rafli melanjutkan studi di Pendidikan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) hingga lulus pada 1997. Sejak itu karier dan kepangkatannya terus menanjak.

Berbagai penugasan, pendidikan dan pelatihan di lingkungan kepolisian telah ia ikuti. Tahun 2014 ia kembali melanjutkan pendidikan dengan mengambil program doktor di Univeritas Padjadjaran, Bandung. Ia berhasil menyelesaikan studi dan meraih gelar doktor Ilmu Komunikasi di Universitas Padjadjaran dengan disertasi yang berjudul “Integrasi Manajemen Media dalam Strategi Humas Polri sebagai Aktualisasi Promoter” pada 14 Agustus 2019.

Selama berkarier di kepolisian, Boy Rafli mengikuti sejumlah pendidikan dan pelatihan, baik di dalam dan luar negeri, terkait dengan kenaikan pangkat dan jabatannya. Ia mengikuti Sespim tahun 2002, Sespimti tahun 2011, dan Lemhannas PPSA pada 2013.

Sebagai putra Minang, Boy Rafli mendapat kehormatan diangkat menjadi Kepala Kaum Suku Koto, Nagari Koto Gadang, Agam dengan gelar Datuak Rangkayo Basa pada 29 November 2013. Perwira tinggi Polri ini menikah dengan Irawati dan dikaruniai dua buah hati, Kirana Rafli dan Astari Rafli.

Karier

Pria Minang ini sudah malang-melintang di dunia kepolisian dengan berbagai penugasan. Lulus dari Akpol tahun 1988, Boy Rafli berpengalaman di bidang reserse. Mengawali karier di kepolisian sebagai Pamapta Polres Metro Jakarta Pusat pada 1988. Kariernya kian cemerlang, hingga 1991 pangkatnya naik menjadi Letnan Satu Polisi (Lettu Polisi).

Tahun 1995, ia melanjutkan studi di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) dan lulus 1997. Usai lulus dari PTIK, Boy ditugaskan ke tanah Papua selama lima tahun hingga tahun 2001. Selama di tanah Papua, ia dipercaya memegang sejumlah jabatan, yakni sebagai Kapuskodal Ops Polres Sorong, Wakapolres Sorong, Kasat Faops Puskodal Polda Papua, PGS Koorspripim Polda papua, dan Kabag Reserse Umum Direktorat Reserse Polda Papua.

Tahun 1999 saat masih berpangkat Kolonel Polisi, Boy Rafli ditugaskan ke Bosnia sebagai Wakil Komandan Kontingen Garuda XIV. Selesai penugasan di Papua, Boy melanjutkan pendidikan perwira menengah di Sespim Dediklat Polri. Tahun 2002, Boy menjalani penugasan di Jakarta, sebagai Kasat Patroli Direktorat Samapta Polda Metro Jaya. Tahun 2004, ia dua kali dirotasi ke jabatan Wakapolres Metro Jakarta Utara, dan Kapolres Kepulauan Seribu.

Sejak 2002 berbagai penugasan ke luar negeri berkaitan dengan penanggulangan terorisme dijalaninya, di antaranya studi banding anti-teror Australia, tugas investigasi terorisme Densus 88 di Filipina, dan menjadi  tim delegasi RI Asean-Europe Counter Terorism Meeting di Madrid, Spanyol, serta beberapa penugasan lainnya. Persoalan terorisme tak asing bagi Boy. Tahun 2007, ia pernah menjabat sebagai Kepala Unit Negosiasi Subdetasemen Penindak Detasemen Khusus 88/Antiteror Polri. Ia menjadi bagian Densus 88 Anti Teror dalam mengusut kasus bom Bali. Penugasannya ini tak terlepas dari kemampuannya dalam bidang komunikasi, yaitu sebagai juru bicara. Dalam menangani kasus Bom Bali, ia banyak berhadapan dengan para pelaku, seperti Imam Samudra, Amrozi, Muklas, Ali Imron, Doktor Azhari, hingga Nurdin M Top. Ia berbincang dengan para terpidana teroris untuk menemukan titik temu mengenai teroris yang berideologi radikal, baik dalam penangkapan maupun penahanan.

Setahun kemudian, ia ditarik ke Jakarta dan dipercaya sebagai Kabid Humas Polda Metro Jaya. Kemudian diangkat menjadi Kabagpenum Ropenmas Divisi Humas Polri. Sosok pria Minang ini dikenal di Kota Padang saat ia bertugas di Ibu Kota Provinsi Sumbar medio 2008 hingga 2009 sebagai Kapolresta Padang. Boy adalah sosok polisi yang disukai banyak kalangan, baik dari anggotanya sendiri, pedagang pasar, dan para jurnalis. Ia menjabat Kabid Humas Polda Metro Jaya pada 2009. Tahun berikutnya, ia ditarik ke Mabes Polri dan diangkat menjadi Kepala Bagian Penerangan Umum Biro Penerangan Masyarakat (Kabagpenum Ropenmas) Divisi Humas Polri pada 2010. Dua tahun kemudian, Boy naik satu tingkat jabatan di divisi yang sama. Ia mendapat kepercayaan menjadi Karopenmas Divisi Humas Polri.

Tahun 2012, karier Boy terus menanjak dan selalu tampil menjadi rujukan media massa. Namanya kian dikenal. Boy mendapat tugas baru sebagai Kapolda Banten sekitar dua tahun, yaitu pada Desember 2014 hingga April 2016. Tahun berikutnya, pada 2017, Boy menjabat sebagai Kapolda Papua. Setahun kemudian ia ditugaskan menjadi  Wakil Kepala Lembaga Pendidikan dan Latihan Polri pada 2018. Jabatan (Wakalemdiklat Polri menjadi jabatannya terakhir di Polri, karena dua tahun kemudian  Irjen Boy Rafli ditunjuk menjadi Kepala BNPT menggantikan Komjen Pol. Suhardi Alius. Keputusan itu tertuang dalam Surat Telegram No. ST/1377/KEP/2020, tertanggal 1 Mei 2020. Ia juga mendapat kenaikan pangkat menjadi Komisaris Jenderal dengan tiga bintang dipundaknya.

Awal tahun 2021 nama Boy Rafli santer terdengar di publik sebagai calon orang nomor satu di Korps Bhayangkara itu. Ia menjadi salah satu dari lima calon Kapolri penggani Jenderal Idham Azis, yang diusulkan Kompolnas kepada Presiden Joko Widodo. Sosoknya patut diperhitungkan. Ia dinilai piawai dalam menjalin komunikasi dengan seluruh lini. Rapat paripurna DPR RI pada 21 Januari 2021 menetapkan Komjen Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri terpilih. Sementara, Boy Rafli tetap menjalankan tugasnya sebagai Kepala BNPT yang telah dipegangnya sejak 6 Mei 2020.

KOMPAS/FABIO M LOPES COSTA

Boy Rafli Amar pada saat menjabat Kapolda Papua menunjukkan barang bukti 1.010 butir obat PCC dan tersangka berinisial Sa yang berperan sebagai pengedar di Markas Polda Papua, Jayapura, Senin (18/9/2017).

Daftar penghargaan

  • Satya Lencana Santi Dharma XII (1993)
  • UN Medal – UNTAC Kamboja
  • Satya Lencana Kesetiaan 8 Tahun
  • Satya Lencana Santi Dharma XXIV
  • UN Medal – UNMIBH Bosnia
  • Satya Lencana Dwidya Sistha untuk tugas investigasi terorisme Densus 88 di Filipina.
  • Bintang Bhayangkara Nararya Satya Lencana kesetiaan 16 Tahun.
  • Satya Lencana Kesetiaan 24 Tahun.
  • Gelar kehormatan Pangeran Sentana dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Menyandang sebutan Kanjeng Pangeran Arya Dr. Drs. Boy Rafli Amar Adinegoro, MH. (31 Juli 2022)
  • Anugerah “Pemimpin Berpengauh di Media Sosial” kategori Kepala Lembaga dalam acara Jambore PR Indonesia  (10 Desember 2021).
  • Anugerah Tokoh Kehumasan dalam Anugerah Media Humas (AMH) (19 November 2016).

Penghargaan

Sejumlah prestasi telah ditorehkan Boy Rafli selama bertugas di Polri. Penghargaan Satya Lencana Santi Dharma XII saat menjadi Anggota Kontingen Garuda XII Kamboja tahun 1993, mendapat UN Medal-UNTAC Kamboja, Satya Lencana Dwidya Sistha untuk tugas investigasi terorisme Densus 88 di Filipina, UN Medal – UNMIBH Bosnia, juga Satya Lencana Kesetiaan 24 tahun, dan penghargaan lainnya.

Boy Rafli Amar memperoleh gelar kehormatan Pangeran Sentana dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Kepala BNPT ini menyandang sebutan Kanjeng Pangeran Arya Dr. Drs. Boy Rafli Amar Adinegoro, M.H. Gelar kehormatan tersebut diserahkan oleh Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Paku Buwono XIII pada kegiatan Hajd Dalem Malam 1 Suro, di Solo pada 31 Juli 2022.

Boy juga mendapat penghargaan Pro Eksistensi karena dinilai mampu menciptakan Papua aman dan damai saat menjadi Kapolda Papua pada periode 2017–2018. Penghargaan diberikan oleh Badan Musyawarah Antargereja Lembaga Keagamaan Kristen (Bamag LKK) Indonesia, di Kota Batu, Malang (26 Maret 2022).

Boy Rafli menerima penghargaan “Pemimpin Berpengaruh di Media Sosial” kategori Kepala Lembaga dalam acara Jambore PR Indonesia #7 2021 bertajuk Transformasi Komunikasi untuk Kekuatan Bangsa. Penghargaan didasarkan pada tingginya exposure dan tanggapan positif dari para warga net (netizen) selama 9 bulan pada 3 platform, yaitu: Instagram, Twitter, dan Facebook (10 Desember 2021).

Tahun 2016 saat menjabat Kadiv Humas Mabes Polri, Boy Rafli terpilih sebagai peraih penghargaan Anugerah Tokoh Kehumasan. Penghargaan diberikan dalam Anugerah Media Humas (AMH) 2016 oleh Menkominfo Rudiantara, di Bandung, 19 November 2016. Tahun berikutnya Boy menjabat sebagai Kapolda Papua.

KOMPAS/WAWAN H PRABOWO

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar mengikuti rapat dengan pendapat bersama Komisi III DPR RI di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/3/2021). Boy Rafli Amar menyampaikan tren radikalisme cenderung turun pada masa pandemi Covid-19. Tren radikalisme di Indonesia turun dari 55,2 persen pada 2017 yang masuk dalam kategori sedang menjadi 38,4 persen pada 2019 (kategori rendah), dan 14 persen pada 2020 (kategori sangat rendah).

BAY

“Media sosial harus dikuasai oleh orang-orang baik. Kalau tidak, nanti contoh-contoh jahat itulah yang akan diikuti oleh generasi muda Indonesia,” kata Boy Rafli Amar (14 Maret 2022)

Pencegahan terorisme

Penyebaran paham radikalisme berangsur sangat cepat dalam dua tahun terakhir. Virus intoleransi, radikalisme memengaruhi masyarakat Indonesia yang bertujuan untuk memecah belah bangsa. Hal ini dapat memengaruhi masyarakat melakukan berbagai tindakan ekstrem dan kekerasan.

Pengaruh narasi radikal melalui media sosial (medsos) telah mempengaruhi persepsi masyarakat di berbagai negara. Sedikitnya 120 negara yang warganya terpapar radikalisme. Di Indonesia, narasi-narasi dari kelompok radikal berbahasa Inggris yang tersebar melalui medsos membuat 2.157 warga terpapar paham radikal.

Narasi-marasi radikal seperti yang dipropagandakan oleh Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) sangat banyak berseliweran di medsos. Sebaran itu kemudian membuat ribuan warga Indonesia berangkat ke Irak dan Syria karena tertarik dengan narasi perjuangan untuk meraih kejayaan Islam yang ditawarkan. Data yang dimiliki BNPT, ada 2.157 WNI yang berangkat ke Irak dan Suriah untuk menjadi pengikut paham radikalisme seperti ISIS. Mereka terdiri dari laki-laki, perempuan, hingga anak-anak, dan berasal dari berbagai provinsi di Indonesia.

Selain yang sudah berangkat, ada sekitar 20.000 WNI lainnya yang hampir berangkat, tetapi berhasil dicegah. Keberangkatan para WNI tersebut karena terpapar paham radikalisme lewat media sosial maupun secara langsung yang memengaruhi pola pikir mereka. Orang-orang yang sudah terpengaruh rela berangkat ke Irak dan Suriah dengan menjual rumah, harta benda, serta membawa anak dan istri.

Sejumlah cara telah dilakukan oleh BNPT. Boy Rafli Amar mengajak berbagai pihak untuk memperkuat pilar Undang-Undang Dasar 1945, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI. Semangat cinta tanah air menjadi penguat bagi bangsa Indonesia untuk menghadapi berbagai tantangan, cobaan, gangguan yang dipengaruhi kondisi global.

Dalam menanggulangi terorisme dibutuhkan kolaborasi multipihak. Upaya kerja sama yang telah dilakukan BNPT selama ini diperkuat dengan sejumlah penandatanganan nota kesepahaman bersama yang di dalamnya terdapat unsur kementerian/lembaga, organisasi masyarakat, akademisi, media, pemerintah daerah, dan BUMN, serta BUMD.

BAY

Harta kekayaan

Total kekayaan Boy Rafli Amar tahun 2021 sebesar Rp7,11 miliar. Jumlah kekayaan yang dilaporkan dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada 25 Maret 2022 terdiri dari harta tanah dan bangunan senilai Rp5,85 miliar yang tersebar pada 13 bidang di Jakarta Selatan, Kota Lebak, dan Kota Bekasi.

Dalam laporan itu Boy Rafli juga tercatat memiliki alat transportasi dan mesin senilai Rp795 juta yang terdiri dari tiga mobil, harta bergerak lainnya Rp760 juta, kas dan setara kas Rp170,89 juta. Dalam laporan itu, Boy Rafli juga mencatatkan hutang sebesar Rp463,56 juta, sehingga total harta kekayaan tahun 2021 tercatat sebesar Rp7,11 miliar.

Boy Rafli Amar tercatat telah menyampaikan laporan kekayaannya sebanyak empat kali. Laporan berdasarkan jabatannya itu, yang dilakukan mulai menjadi Kabiro Penmas Divisi Humas (2013), Kapolda Banten (2015), dan Kepala BNPT (2020 dan 2021), adalah sebagai berikut:

Kabiro Penmas Divisi Humas

  • Laporan 26 November 2013, harta kekayaan sebesar Rp4.773.307.456

Kapolda Banten

  • Laporan 21 Agustus 2015, harta kekayaan sebesar Rp5.154.907.275

Kepala BNPT

  • Laporan 1 September 2020, harta kekayaan sebesar Rp6.451.502.663
  • Laporan 31 Desember 2021, harta kekayaan sebesar Rp7.116.873.817

Referensi

Biodata

Nama

Komjen Pol Dr. Boy Rafli Amar, M.H

Lahir

Jakarta, 25 Maret 1965

Jabatan

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) (6 Mei 2020-Sekarang)

Pendidikan

Umum :

  • SD (1977)
  • SMP Negeri 3, Jakarta (1981)
  • SMA (1984)
  • AKABRI Kepolisian (1988)
  • Sarjana (S1) Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) (1995-1997)
  • Sarjana (S2) KIK VI (2003)
  • Sarjana (S3) Doktor Ilmu Komunikasi dari Universitas Padjadjaran (14 Agustus 2019)

Khusus:

  • Pa Lan Serse (1992)
  • Bahasa Inggris/Hankam (1992)
  • Pa Das Brimob (1995)
  • Sus Fungren (2001)
  • ILEA Bangkok (2001)
  • Sespimti (2011)
  • Lemhannas PPSA (2013)
  • Sensor Crisis Management (2014)

Karier

  • Pamapta Polres Metro Jakpus Polda Metro (1988)
  • Kanit Ranmor Sat Serse Polres Metro Jakpus Polda Metro Jaya (1989)
  • Kanit Resintel Polsek Metro Gambir Polda Metro Jaya (1990)
  • Kasetops Puskodal OPS Polres Metro Jakpus Polda Metro Jaya (1992)
  • Kasubnit Ranmor DIT Serse Polda Metro Jaya (1993)
  • Pama Polda Irja (1997)
  • Kapuskodal OPS Polres Sorong Polda Irja (1997)
  • Waka Polres Sorong Polda Irja (1998)
  • Kasat GAOPS Puskodal OPS Polda Irja (1999)
  • Koorspripim Polda Irja (2000)
  • Kabag Serse UM DIT Serse Polda Papua (2001)
  • Pamen Sespim Dediklat Polri (2002)
  • Kasat Patko DIT Samapta Polda Metro Jaya (2002)
  • Kasat V/Ranmor DIT Reskrimum Polda Metro Jaya (2003)
  • Wakapolres Metro Jakut Polda Metro Jaya (2004)
  • Kapolres Kepulauan Seribu Polda Metro Jaya (2004)
  • Kapolres Pasuruan Polwil Malang Polda Jaktim (2006)
  • Kanit Negosiasi Subden Penindak Densus 88/Antiteror (2007)
  • Dir Reskrim Polda Maluku Utara (2008)
  • Kapoltabes Padang Polda Sumatera Barat (2008)
  • Kabid Humas Polda Metro Jaya (2009)
  • Kabagpenum Ropenmas Div Humas Polri (2010)
  • Karopenmas Div Humas Polri (2012)
  • Kapolda Banten (2014)
  • Kadiv Humas Polri (2016)
  • Kapolda Provinsi Papua (2017)
  • Wakalemdiklat Polri (2018)
  • Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (6 Mei 2020-Sekarang)

Organisasi

  • Ketua Induk Keluarga Minangkabau (IKM) periode 2022-2024
  • Ketua Dewan Pembina Putra Sleman Sembada (sejak 2021)

Penghargaan

  • Satya Lencana Santi Dharma XII saat menjadi Anggota Kontingen Garuga XII Kamboja (1993)
  • UN Medal – UNTAC Kamboja
  • Satya Lencana Kesetiaan 8 Tahun
  • Satya Lencana Santi Dharma XXIV
  • UN Medal – UNMIBH Bosnia
  • Satya Lencana Dwidya Sistha untuk tugas investigasi terorisme Densus 88 di Filipina.
  • Bintang Bhayangkara Nararya Satya Lencana kesetiaan 16 Tahun.
  • Satya Lencana Kesetiaan 24 Tahun.
  • Gelar kehormatan Pangeran Sentana dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Menyandang sebutan Kanjeng Pangeran Arya Dr. Drs. Boy Rafli Amar Adinegoro, MH. Gelar kehormatan (31 Juli 2022)
  • Anugerah “Pemimpin Berpengauh di Media Sosial” kategori Kepala Lembaga dalam acara Jambore PR Indonesia #7 2021 bertajuk Transformasi Komunikasi untuk Kekuatan Bangsa (10 Desember 2021).
  • Anugerah Tokoh Kehumasan dalam Anugerah Media Humas (AMH) di Bandung (19 November 2016).

Karya

Buku

Keluarga

Istri

Irawati

Anak

  • Astari Rafli
  • Kirana Rafli

Sumber
Litbang Kompas