Perang Ukraina-Rusia: Penyebab Konflik dan Upaya Perdamaian

Artikel terkait

Ukraina, negara demokratis berpenduduk 44 juta, merupakan negara terbesar di Eropa setelah Rusia. Setelah merdeka menyusul bubarnya Uni Soviet, Ukraina ingin bergabung dengan NATO dan Uni Eropa.

Sejak berakhirnya Perang Dingin 1991, keanggotaan NATO (didirikan 1949) telah berkembang pesat dari 16 menjadi 30 negara, dengan tujuh dari delapan negara Pakta Warsawa (didirikan 1955) kini telah menjadi anggota NATO, yaitu Ceko, Hongaria, Polandia, Bulgaria, Romania, Albania, dan Jerman Timur (yang bergabung dengan Jerman Barat).

Presiden Putin sudah menegaskan posisinya yang ingin menghentikan Ukraina bergabung dengan NATO dan mendapatkan jaminan bahwa AS dan aliansi itu tidak akan pernah menempatkan senjata ofensif di negara tersebut, yang mengancam keamanan Rusia.

Krisis Rusia dan Ukraina-NATO berawal, antara lain, dari beda aspirasi antara Ukraina-NATO dan Rusia. Ukraina ingin bergabung dengan NATO. NATO berpandangan, aspirasi suatu negara untuk bergabung dalam aliansi militernya sepenuhnya hak negara tersebut dan tidak bisa diganggu negara lain.

Sementara Rusia bersikeras bahwa bergabungnya Ukraina ke dalam NATO akan mengancam keamanan negaranya yang berbatasan langsung dengan Ukraina. Rusia juga berpandangan, perluasan NATO ke timur adalah pelanggaran janji.

Oleh sebab itu, bersamaan dengan meletupnya insiden baku tembak antara separatis Pro-Rusia dengan militer Ukraina di Wilayah Donbas, Donetsk dan Lugansk, Ukraina timur, Rusia memulai invasinya ke Ukraina.

Donetsk dan Lugansk merupakan dua wilayah yang melepaskan diri dari Ukraina, pro-Rusia. Sehingga ketika ada letupan disana, Rusia dengan segera mengakui kemerdekaan kedua wilayah tersebut, dan masuk kesana dengan dalih membela mereka yang Pro-Rusia.

Dua hari setelah Rusia masuk ke Donetsk dan Lugansk, Putin secara resmi memerintahkan “operasi militer khusus” ke Ukraina. Serangan demi serangan menembus kota-kota di Ukraina. Yang terakhir dikuasai, kota Mariupol.

Perundingan demi perundingan diupayakan kedua belah pihak, hingga perundingan yang diinisiasi negara-negara lain pun dilakukan, namun tak kunjung membawa akhir atas peperangan yang terjadi. Turki, Qatar, dan juga Indonesia sendiri, menginisiasi perdamaian antara Rusia dan Ukraina, namun hingga saat ini, perang masih bergulir.

Presiden Joko Widodo, juga para petinggi negara lain, menempuh perjalanan yang sangat beresiko ke Kyiv dan Moskwa, untuk mencoba menjembatani komunikasi, berharap kedua belah pihak segera berdamai, dan bara perang segera usai.

10 November 2021
Amerika Serikat melaporkan pergerakan pasukan yang tidak biasa di dekat perbatasan Ukraina.

28 November 2021
Ukraina mengatakan Rusia mengumpulkan 92.000 tentara di perbatasan. Rusia menyangkalnya.

1 Desember 2021
Rusia menuduh Ukraina menyiagakan pasukan. Menuntut jaminan tidak akan bergabung dengan NATO.

7 Desember 2021
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengancam Presiden Rusia Vladimir Putin dengan sanksi jika Rusia menyerang.

14 Januari 2022
Serangan siber melanda situs layanan publik Ukraina, yakni laman kabinet, tujuh kementerian, serta badan pelayanan darurat nasional. Peretas mengirim pesan berbunyi, ”Takutlah, dan berharaplah yang terburuk. Ini untuk masa lalu, masa kini, dan masa depan kalian”.

17 Januari 2022
Rusia menggerakkan pasukannya ke perbatasan Ukraina-Belarus yang terletak di utara Kiev dengan alasan latihan militer bersama.

24 Januari 2022
NATO menempatkan pasukan dalam keadaan siaga.

2 Februari 2022
Tank milik Rusia dan Belarus melakukan manuver saat latihan militer bersama yang digelar di area latihan militer Brestsky, Belarus. Latihan militer itu melibatkan uji artileri, tank, dan rudal antitank.

Di hari yang sama, Amerika Serikat mengirimkan 3.000 tentara ke Eropa Timur.

4 Februari 2022
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping menyatakan perlawanan terhadap setiap tekanan dan perluasan kekuatan Barat, terutama Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO.

7 Februari 2022
Ukraina melalui Menteri Pertahanan, Oleksii Reznikov secara resmi memulai latihan militer selama 10 hari. Latihan ini guna melatih kemampuan personel menggunakan pesawat nirawak (UAV) Mayraktar serta rudal antitank Javelin dan NLAW yang dikirimkan Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya.

10 Februari 2022
Rusia menambah pasukan di Novoozernoye dan Slavne di Semenanjung Crimea dan juga di Zyabrovka, Belarus. Maxar Technologies, perusahaan perekam citra satelit, juga menyiarkan citra satelit yang menunjukkan keberadaan rudal jarak pendek Iskander dan rudal darat ke udara S-400 milik Rusia di Belarus.

12 Februari 2022
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan Ukraina siap untuk segala perkembangan situasi yang berhubungan dengan agresi Rusia. Sementara sejumlah pemerintah meminta warga negaranya untuk segera meninggalkan Ukraina. Di antaranya AS, Inggris, Jerman, dan Belanda. Langkah serupa juga dilakukan negara-negara Timur Tengah, seperti Kuwait, Arab Saudi, Jordania, Uni Emirat Arab, dan Israel.

16 Februari 2022
Terjadi insiden baku tembak antara militer Ukraina dan separatis pro-Rusia di wilayah Donbas, Donetsk dan Lugansk, Ukraina timur. Keduanya saling tuduh melanggar gencatan senjata. Pemerintah separatis mengumumkan evakuasi warga sipil ke Rusia dan menuding Ukraina tengah menyiapkan serangan ke dua wilayah di Donbas itu. Beberapa jam setelah pengumuman evakuasi, sebuah jip meledak di luar kantor pemerintah separatis di Donetsk. Kementerian Luar Negeri Ukraina membantah kabar yang mengatakan bahwa militer negara itu akan menyerang kelompok separatis di Donetsk dan Luhansk. Kyiv menyebut kabar itu propaganda dari Rusia yang sengaja memicu kepanikan serta mengadu domba rakyat Ukraina dengan pemerintah.

19 Februari 2022
Presiden Rusia Vladimir Putin memimpin uji rudal-rudal terbaru hipersonik, rudal jelajah, dan rudal balistik berkapasitas nuklir dalam latihan militer. Uji coba dipimpin Putin. Ia bersama tamunya, Presiden Belarus Alexander Lukashenko, di ruang kendali di Kremlin.

20 Februari 2022
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada pidato di Konferensi Keamanan mengkritik Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Zelenskyy merasa aliansi militer itu ”menggantung” Ukraina dengan kebijakannya yang tidak tegas soal permintaan Kyiv menjadi anggota.

22 Februari 2022
Putin memerintahkan tentara Rusia masuk ke Donetsk dan Luhansk, dua wilayah yang memisahkan diri dari Ukraina. Putin menyatakan, Rusia mengakui kemerdekaan dua wilayah itu.

24 Februari 2022
Rusia mendeklarasikan “operasi militer terbatas” menyerang Ukraina dari sejumlah penjuru, baik darat, laut, maupun udara. Puluhan orang, termasuk warga sipil, dilaporkan tewas. Serangan Rusia dilancarkan dengan meluncurkan rudal-rudal, diiringi gerak pasukan Rusia merangsek menyeberangi perbatasan dan masuk ke wilayah Chernihiv, Kharkiv, dan Luhansk. Dari sisi laut, pasukan Rusia juga mendarat di kota-kota pelabuhan Odessa dan Mariupol di wilayah selatan. Suara letusan dan ledakan terdengar di Kiev, ibu kota Ukraina.

25 Februari 2022
Militer Rusia pada hari kedua serangan ke Ukraina, telah melewati beberapa kota penyangga ibu kota, seperti Chernigiv dan Konotop, dan terus bergerak mengepung ibu kota Kiev dari utara dan timur laut.

Dalam jumpa pers di Washington, Presiden Amerika Serikat Joe Biden menegaskan, NATO tidak akan terlibat bertempur melawan Rusia di Ukraina.

26 Februari 2022
Pemerintah Indonesia menyiapkan misi cukup pelik: menyelamatkan 153 warga negara Indonesia yang berada di Ukraina.

28 Februari 2022
Perundingan pertama antara Rusia dan Ukraina berlangsung di perbatasan Belarus-Ukraina. Penasihat Presiden Vladimir Putin, Vladimir Medinsky, memimpin delegasi Rusia. Delegasi Ukraina dipimpin Menteri Pertahanan Alexey Reznikov. Perundingan yang berlangsung sekitar lima jam tersebut belum menghasilkan keputusan berarti untuk mengakhiri perang. Namun, kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan perundingan berikutnya.

3 Maret 2022
Perundingan kedua dilangsungkan di Belarus. Rusia tetap diwakili Medinsky, sedangkan Ukraina mengirimkan juru runding Mykhailo Podolyak. Ukraina dan Rusia sepakat untuk menyediakan koridor kemanusiaan bagi warga sipil yang ingin keluar dari wilayah perang. Namun, Rusia hanya menawarkan koridor kemanusiaan ke arah Belarus di utara (yang pro-Rusia) dan ke arah timur (Rusia).

4 Maret 2022
NATO memutuskan tak akan menetapkan zona larangan terbang di Ukraina. Kebijakan itu hanya bisa diterapkan NATO dengan mengirim jet tempur ke Ukraina dan memberlakukan zona larangan terbang dengan menembak jet Rusia. Jika itu terjadi, perang bakal meluas di Eropa. Keputusan NATO membuat kecewa Ukraina untuk kedua kalinya.

7 Maret 2022
Rusia dan Ukraina melakukan perundingan ketiga di Belarus. Tim perunding Ukraina, Podolyak, menyatakan Ukraina terus meminta Rusia agar melakukan gencatan senjata dan menghentikan serangan pada warga sipil. Namun, Rusia masih menolak tuntutan Ukraina.

10 Maret 2022
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berkomunikasi melalui telepon dengan Rusia dan Ukraina menawarkan diri untuk menjadi mediator. Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dan Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba akhirnya bertemu di kota cantik Antalya, Turki. Kedua pihak belum menyepakati gencatan senjata. Pertemuan justru menjajaki kemungkinan bertemunya Presiden Putin dengan Presiden Zelensky.

14 Maret 2022
Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan tentaranya menunda serangan ke berbagai kota di Ukraina. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyebutkan perintah tersebut dikeluarkan untuk mencegah korban sipil bertambah.

15 Maret 2022
Tiga pemimpin negara Eropa Timur, yakni Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki, PM Slovenia Janez Jansa, dan PM Ceko Petr Fiala, diam-diam menyusup masuk ke Kiev, ibu kota Ukraina, dengan kereta. Perjalanan Warsawa-Kiev yang berjarak sekitar 800 kilometer itu dilakukan demi menunjukkan dukungan ”kalian tak sendiri” kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

Tanda duka Bucha (17/06/2022). KOMPAS/HARRY SUSILO (ILO)

 

3 April 2022
Pihak Rusia dan Ukraina sama-sama meminta Dewan Keamanan PBB untuk menyelidiki dugaan pembantaian massal di Bucha, Ukraina. Kedua pihak sama sama saling tuding terkait kejahatan perang ini.

9 April 2022
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan, Rusia telah melakukan kejahatan perang lain setelah insiden di Bucha. Dia menyerukan tanggapan global yang tegas atas serangan Rusia yang sengaja menyerang fasilitas publik di Kramatorsk, ibu kota Donetsk, Ukraina timur.

17 April 2022
Rusia mengultimatum pasukan Ukraina yang masih bertahan di kota Mariupol agar menyerah dan meletakkan senjata. Jika tidak, pasukan Rusia akan menggempur Mariupol habis-habisan. Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim pasukan Rusia sudah menguasai seluruh wilayah Mariupol. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengakui situasi di Mariupol saat ini sangat sulit.

19 April 2022
Rusia melancarkan serangan besar di Ukraina Timur. Kementerian Pertahanan Rusia menyebut, 13 kubu pertahanan dan 60 aset pertahanan tentara Ukraina di kawasan Donbas menjadi sasaran pengeboman Rusia. Di luar Donbas, ada 1.260 target yang diledakkan dengan rudal dan aneka artileri Rusia.

21 April 2022
Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pasukannya yang berada di kota Mariupol, Ukraina, untuk mengepung Pabrik Baja Azovstal dari segala penjuru hingga seekor lalat pun tak bisa terbang keluar-masuk.

25 April 2022
Rusia mengultimatum Amerika Serikat untuk berhenti memasok lebih banyak senjata ke Ukraina.

27 April 2022
Rusia menyerang gudang-gudang senjata Ukraina yang dipasok Barat di wilayah tenggara Ukraina. Penyerangan gudang-gudang senjata ini sebagai symbol perlawanan Rusia atas ikut campur Barat dalam memasok senjata ke Ukraina.

4 Mei 2022
Ukraina dan Rusia menyepakati gencatan senjata sementara mulai 5 Mei hingga 7 Mei untuk membuka jalur kemanusiaan, mengungsikan warga sipil yang terperangkap di dalam pabrik baja Azovstal. Kesepakatan itu dicapai setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menelepon Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. Rusia melalui Kementerian Pertahanan menyetujui usulan itu. Warga bebas memilih, mengungsi ke wilayah yang dikuasai Ukraina atau Rusia.

17 Mei 2022
Mariupol, kota yang dipertahankan mati-matian oleh beberapa kompi tentara dan milisi Ukraina, akhirnya jatuh ke tangan Rusia. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengumumkan upaya mempertahankan pabrik baja Azovstal di Mariupol diakhiri.

3 Juni 2022
Memasuki invasi hari ke-100, Rusia telah merebut 20 puluh persen wilayah Ukraina. Sievierodonetsk di Luhansk, Ukraina timur, menjadi kota ke-5 yang ditargetkan Rusia untuk direbut.

5 Juni 2022
Rudal-rudal jelajah Rusia kembali menghantam Kiev, ibu kota Ukraina, yang selama hampir 1,5 bulan terakhir relatif tenang.

15 Juni 2022
Beberapa pemimpin negara anggota Uni Eropa melawat ke Kyiv. Mereka terdiri dari Perdana Menteri Albania Edi Rama, PM Montenegro Dritan Abazovic, PM Italia Mario Draghi, Kanselir Jerman Olaf Scholz, Presiden Perancis Emmanuel Macron, dan Presiden Romania Klaus Iohannis.

29 Juni 2022
Presiden Joko Widodo melakukan lawatan ke Kyiv, Ukraina. Presiden Jokowi dan Nyonya Iriana Joko Widodo tiba di Kyiv sekitar pukul 08.50 di Stasiun Central Kyiv setelah menaiki kereta luar biasa dengan kereta khusus selama 12 jam dari Stasiun Przemysl, Polandia. Melalui kunjungan ini, Indonesia berupaya menjembatani komunikasi Rusia-Ukraina.

30 Juni 2022
Setelah menemui Presiden Zelenskyy, Presiden Jokowi melakukan kunjungan selanjutnya untuk menemui Presiden Putin di Moskwa. Presiden Jokowi mengatakan, peran yang dimainkan RI merupakan bagian dari amanat konstitusi Indonesia, yaitu selalu berusaha berkontribusi bagi terciptanya perdamaian dunia. Maka, Indonesia terus mendorong upaya damai dan ingin perang dihentikan.

8 Juli 2022
Pertemuan Para Menteri Luar Negeri G20 di Bali, Jumat (8/7/2022), belum serta-merta mencairkan ketegangan Barat dan Rusia. Forum G20 setidaknya menjadi langkah awal yang mempertemukan semua pemangku kepentingan di satu ruangan guna membahas tantangan bersama, sekaligus merajut kembali multilateralisme.

11 Juli 2022
Perebutan wilayah timur dan selatan Ukraina semakin sengit. Otoritas Ukraina mengimbau warga sipil segera mengungsi.

16 Juli 2022
Setelah mengonsolidasikan kekuatannya, militer Rusia mulai meningkatkan serangan ke Ukraina. Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu menginstruksikan serangan lebih gencar di seluruh wilayah Ukraina. Tidak hanya di wilayah Donbas di Ukraina timur, militer Rusia juga menghantam wilayah utara dan selatan dengan rudal dan artileri berat. Otoritas Ukraina melaporkan, sedikitnya 17 warga tewas akibat serangan itu.