Tanggal 9 sampai 14 Oktober 1989 merupakan hari-hari bahagia bagi umat Katolik Indonesia karena pemimpin tertinggi Gereja Katolik, Paus Yohanes Paulus II berkunjung ke Tanah Air.
Sebenarnya beliau diharapkan datang pada tahun 1984 , bertepatan dengan peringatan 450 tahun Gereja Katolik di Indonesia, namun karena padatnya jadwal Sri Paus, kehadirannya baru terealisir lima tahun kemudian.
Dibanding lebih dari 40 perlawatan di 75 negara di dunia sejak 1978, kujungan Paus Yohanes Paulus II ke Indonesia tergolong istimewa. Karena dalam perlawatannya ke negara-negara Asia tanggal 7-15 Oktober 1989, selama enam hari lima malam berada di Indonesia. Juga tak pernah di satu negara Sri Paus bertemu sampai tiga kali dengan seorang kepala negara, kecuali di Indonesia.
Selama di Indonesia Sri Paus menemui umat Katolik di kota Jakarta, Yogyakarta, Maumere, Dili dan Medan. Di setiap kota umat menyambutnya dengan sukacita. Dalam setiap misa yang diadakan di kota-kota tersebut, ribuan manusia yang anonim kecuali dalam satu iman tersatukan secara magis dalam suasana khusuk. Kepala Negara Vatikan itu juga bertemu dengan tokoh-tokoh agama dan cendekiawan Katolik.
Dalam satu kesempatan Paus Yohanes Paulus II juga menyatakan kekagumannya atas Pancasila dan menekankan pentingnya suatu bangsa punya pandangan hidup dan dasar falsafah negara.
KOMPAS/Julian Sihombing
Paus Yohanes Paulus II , saat tiba di Stadion Utama Senayan, Jakarta, Senin sore, 9 Oktober 1989 untuk memimipin misa kudus. Misa ini merupakan ekaristi pertama yang dipersembahkan Paus dalam lawatannya ke Indonesia, 9-14 Oktober 1989.
KOMPAS/JB Suratno
Paus Yohanes Paulus II pada acara bertukar cenderamata dengan Presiden Soeharto sesudah pembicaraan empat mata di Istana Merdeka (9/10/1989). Sri Paus menyaksikan lukisan karya Basuki Abdullah yang dihadiahkan Presiden untuk Sri Paus.
KOMPAS/Djoko Poernomo
Umat Katolik di Lapangan Dirgantara Yogyakarta menyambut kedatangan Paus Yohanes Paulus II di Yogyakarta (10/10/1989).
KOMPAS/Julian Sihombing
Paus Yohanes Paulus II di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) (10/10/1989). Kedatangan beliau di TMII untuk bertemu dengan para tokoh agama di Indonesia.
Kompas/Kartono Ryadi
Paus Yohanes Paulus II bertemu dengan para biarawan-biarawati di Gereja Katedral Jakarta (10/10/1989).
KOMPAS/Khaerudin
Dalam rangka kunjungan Paus Yohanes Paulus II di Maumere, NTT, panitia memasang gambar Presiden Soeharto dan Sri Paus di atas pintu masuk Gelora Samador (8/10/1989).
KOMPAS/Damian Godho
Paus Johanes Paulus II dan rombongan menggunakan pesawat Hercules C-130 TNI-AU tiba di Bandara Komoro saat berkunjung ke Dili,Timor Timur, (12/10/1989). Tampak Sri Paus disambut oleh Uskup Bello.
KOMPAS/Julian Sihombing
Kunjungan Paus Johanes Paulus II di kampus Universitas Atmajaya, Jalan. Jenderal Sudirman Jakarta (12/10/1989). Dalam kesempatan tersebut selain memberkati gedung Karol Woytila, beliau bertemu dengan cendekiawan Katolik.
KOMPAS/Diah Marsidi
Paus Yohanes Paulus II disambut tarian saat berkunjung ke Tuntungan, Medan untuk memimpin misa (13/10/1989).
KOMPAS/JB Suratno/Kartono Ryadi
Paus Yohanes Paulus II Jumat sore (13/10/1989) meninggalkan Istana Merdeka setelah berpamitan kepada Presiden Soeharto dan Ibu Tien Soeharto (foto kiri). Setelah lima hari sibuk dengan padatnya acara Sri Paus pada Sabtu pagi (14/10/1989) dengan pesawat Garuda meninggalkan Indonesia menuju Mauritius (foto kanan).
Kompas, 19 Januari 1984. Paus Belum jadi ke Indonesia
Kompas, 8 Oktober 1989. Jadwal Acara Sri Paus
Kompas, 10 Oktober 1989. Jadilah Warga Negara yang Baik
Kompas, 10 Oktober 1989. Sri Paus Terkesan pada Falsafa Pancasila
Foto lainnya dapat diakses melalui http://www.kompasdata.id/
Klik foto untuk melihat sumber.