KOMPAS/WAWAN H PRABOWO
Fakta Singkat
Nama Lengkap
Jenderal TNI Andika Perkasa
Lahir
Bandung, Jawa Barat, 21 Desember 1964
Almamater
Akademi Militer
Norwich University (Amerika Serikat).
National Defense University (Amerika Serikat)
Universitas George Washington (Amerika Serikat)
Jabatan Terkini
Panglima TNI (sejak 17 November 2021)
Andika Perkasa merupakan sosok tentara yang paling banyak menghabiskan waktunya untuk menempuh pendidikan yang mumpuni. Empat tahun di Akademi Militer Magelang kemudian dilanjutkan menimba ilmu di Amerika Serikat selama delapan tahun. Ia pernah sekolah di National War College, Norwich University, dan mendapat gelar master kebijakan publik di Harvard University dan gelar doktor dari George Washington University.
Karier suami dari Diah Erwiany atau akrab dipanggil Hetty Hendropriyono ini terbilang cemerlang di masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Tahun 2014, Andika menjadi Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) dengan pangkat Mayor Jenderal, kemudian Panglima Kodam Tanjungpura dua tahun berselang.
Bintangnya meroket menjadi bintang tiga saat menjabat Dankodiklat TNI AD tahun 2018 dan beberapa bulan kemudian menjabat Panglima Kostrad. Pada November 2018, Andika dipercaya sebagai Kepala Staf TNI AD dan menyandang bintang empat. Alhasil dari pangkat jenderal bintang dua hingga bintang empat hanya ditempuh dalam waktu empat tahun.
Jenderal Andika Perkasa lantas dipilih Presiden Joko Widodo menjadi calon tunggal panglima TNI. DPR melalui Komisi I sudah melakukan fit and proper test dan menyetujui Andika Perkasa sebagai Panglima TNI. Presiden Jokowi tinggal melantiknya sebagai Panglima TNI mengantikan Marsekal Hadi Tjahjanto.
Tentara cerdas
Andika Perkasa yang lahir di Bandung, Jawa Barat pada 21 Desember 1964 merupakan anak dari pasangan Sunarto dan Udiati. Sang ayah merupakan seorang perwira militer dari Angkatan Darat. Meski lahir dan tinggal di Tatar Sunda, keluarga besar dari ayah dan ibunya berasal Blitar, Jawa Timur.
Andika Perkasa banyak menghabiskan waktunya untuk menimba ilmu. Masa kecilnya dia habiskan di kota kelahirannya Bandung. Kemudian keluarganya pindah ke Jakarta dan ia tercatat menimba pendidikan menengah atas di SMAN 6 Jakarta.
Setelah lulus SMA, Andika lantas melanjutkan pendidikannya ke Akademi Militer di Magelang, Jawa Tengah. Ia menyelesaikan pendidikan militer dan diwisuda sebagai perwira berpangkat letnan dua pada 1987. Andika ditempatkan di Komando Pasukan Khusus atau Kopassus.
Selain pendidikan militer, Andika Perkasa juga mengenyam pendidikan sarjana. Ia pernah mengenyam pendidikan Strata 1 (S-1) di jurusan Ekonomi di dalam negeri. Kemudian gelar Strata 2 (S-2) dan Strata 3 (S-3), Andika Perkasa raih saat melanjutkan ditugaskan belajar ke Amerika Serikat selama delapan tahun. Alhasil gelar yang dia sandang pun berderet yakni tiga gelar S2, berupa MA, MSc, dan MPhil, serta satu gelar doktor yakni Ph.D.
Selama berkarier di militer, Andika juga pernah mendapatkan pendidikan khusus di Sekolah Dasar Kecabangan (Sesarcab) Infanteri, Pendidikan Komando, Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad), Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI, dan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas).
Dalam kehidupan pribadi, ia menikah dengan Diah Erwiany atau akrab dipanggil Hetty Hendropriyono, putri dari mantan Kepala Badan Intelejen Negara atau BIN Letjen TNI (purn) AM Hendropriyono. Ia dikaruniai seorang putra bernama Alexander Akbar Wiratama Perkasa yang kini berprofesi sebagai dokter.
Panglima TNI Andika Perkasa
Artikel Terkait
Karier
Setelah lulus dari Akademi Militer, Andika bergabung dengan jajaran korps baret merah, Komando Pasukan Khusus atau Kopassus. Di kesatuan itu, kariernya dimulai sebagai komandan peleton hingga berangsur-angsur menanjak menjadi Komandan Sub Tim 2 Detasemen 81 Kopassus (1991).
Kemudian meningkat Den 81 Kopassus (1995), Danden-621 Yon 52 Grup 2 Kopassus (1997), Pama Kopassus (1998), dan Pamen Kopassus (1998). Pada 2002, Andika yang berpangkat letnan kolonel lantas diangkat menjadi Danyon 32 Grup 3/Sandha Kopassus yang bermarkas di Cijantung, Jakarta.
Berselang beberapa tahun kemudian, ia menjabat Pabandya IV/Fasdik, Spaban Opsdik, Sdirdik, Kodiklat TNI-AD (2008), dan menjabat Kepala Bagian Perencanaan, Sdirum, Kodiklat TNI-AD (2009). Pangkat Andika kembali naik satu tingkat menjadi kolonel dan dipromosi sebagai Sekretaris Pribadi (Sespri) Kepala Staf Umum (Kasum) TNI (2010). Setahun kemudian menjabat Komandan Resimen Induk (Danrindam) Kodam Jaya/Jayakarta (2011). Belum genap setahun, ia selanjutnya dimutasi dan menjabat sebagai Pabandya A-33 Direktorat A Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI.
Pada 8 November 2013, Andika dipromosikan menjadi Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat dan pangkatnya pun dinaikkan menjadi brigadir jenderal. Setahun kemudian pangkatnya kembali naik satu tingkat menjadi Mayor Jenderal ketika Andika ditunjuk sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Jabatan bergengsi di militer itu dia emban dua hari setelah Joko Widodo dilantik sebagai Presiden RI.
Dua tahun berselang, Andika diangkat sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII Tanjungpura di Kalimantan Barat. Jabatan itu ia emban selama dua tahun. Pada 2018, dia diangkat sebagai Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan, dan Latihan Angkatan Darat (Dankodiklatad). Pangkatnya kembali dinaikkan satu tingkat menjadi Letnan Jenderal.
Tak menunggu waktu lama, Andika kemudian dipercaya menjabat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad). Ia menggantikan Letjen Eddy Rahmayadi yang mundur untuk maju pada pemilu gubernur Sumatera Utara 2018.
Hanya beberapa bulan menjabat Pangkostrad, pada November 2018, Andika Perkasa diangkat menjadi KSAD menggantikan Jenderal TNI Mulyono yang memasuki masa pensiun. Ia dilantik sebagai KSAD oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara pada 22 November 2018.
Usai pelantikan, Presiden Jokowi mencopot pangkat bintang tiga Andika dan memasang pangkat bintang empat alias Jenderal penuh. Sebelumnya, Jokowi menyebut Andika Perkasa punya rekam jejak yang baik untuk diangkat jadi KSAD.
Tiga tahun kemudian Presiden Jokowi mengusulkan Andika Perkasa menjadi calon panglima TNI lewat surat presiden (supres) ke DPR RI tertanggal 3 November 2021. Andika akan mengantikan posisi Panglima TNI Hadi Tjahjanto yang segera memasuki masa pensiun.
Selanjutnya DPR melakukan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) terhadap Jenderal TNI Andika Perkasa. Uji kelayakan dan kepatutan dilaksanakan oleh Komisi I DPR pada 6 November 2021.
Di forum uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) terhadap calon Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa memaparkan visi-misinya terkait pembangunan militer dan TNI. Setelah sejumlah anggota Komisi I dari fraksi-fraksi menanggapi paparan itu, Komisi I DPR menyetujui Andika Perkasa menjadi Panglima TNI menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto Marsekal Hadi Tjahjanto yang akan pensiun per 1 Desember 2021. Andika bakal memimpin TNI selama satu tahun sebelum memasuki masa pensiun.
Dokumentasi TNI AD
Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa yang didampingi Commanding General The United States Army Pacific (USARPAC) Jenderal Charles A Flynn saat menjadi inspektur upacara pembukaan latihan bersama Garuda Shield ke-15 tahun 2021 di Puslatpur Baturaja, Sumatera Selatan, Rabu (4/8/2021).
Daftar penghargaan
- Bintang Dharma (2018)
- Bintang Kartika Eka Paksi Utama (2019)
- Bintang Jalasena Utama (2019)
- Bintang Swa Bhuwana Paksa Utama (2019)
- Bintang Bhayangkara Utama (2019)
- Bintang Yudha Dharma Pratama
- Bintang Kartika Eka Paksi Pratama
- Commander of the Legion of Merit (Amerika Serikat)
- Knight of the Order of Military Merit (Yordania)
Brevet/Wing
- Brevet Komando Kopassus
- Brevet Cakra (2018)
- Brevet Sat Gultor 81 Kopassus
- US Army Master Military Freefall Parachutist badge
- US Army Airborne master parachutist badge
- Air Assault Badge (US Army)
Penghargaan
Andika Perkasa adalah salah seorang perwira militer Indonesia yang memperoleh penghargaan bergengsi di dunia militer, yakni Bintang Kartika Eka Paksi Nararya pada 23 Oktober 2014. Penghargaan itu diberikan karena ia sudah menunjukkan kemampuan, kebijaksanaan dan jasa-jasa luar biasa melebihi panggilan kewajiban tanpa merugikan tugas pokok. Ia juga mendapatkan penghargaan Bintang Yudha Dharma Pratama, dan deretan penghargaan lainnya selama berkarier di militer seperti Bintang Kartika Eka Paksi Utama (2019), Bintang Jalasena Utama (2019), Bintang Swa Bhuwana Paksa Utama (2019), dan Bintang Bhayangkara Utama (2019).
Dari negara lain, Andika memperoleh penghargaan berupa Medali The Legion of Merit, degree of Commander, dari Pemerintah Amerika Serikat. Dalam sertifikat Medali The Legion of Merit, degree of Commander disebutkan bahwa dalam masa jabatannya sebagai Kasad, Jenderal TNI Andika Perkasa telah memberikan pengabdian yang luar biasa serta memperkuat hubungan kedua Angkatan Darat, yakni Indonesia dan AS sehingga memberikan kontribusi positif bagi stabilitas keamanan kawasan Indo Pasifik. Ia juga mendapat Knight of the Order of Military Merit dari Pemerintah Yordania.
Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo memasangkan tanda pangkat dan jabatan kepada Jenderal Andika Perkasa yang dilantik sebagai Panglima TNI, Rabu (17/11/2021) di Istana Negara, Jakarta.
TNI adalah kita
Jenderal TNI Andika Perkasa dalam pemaparan visi dan misinya di depan anggota Komisi I DPR mengungkapkan bahwa ia membawa visi “TNI Adalah Kita” jika terpilih menjadi panglima TNI. Dengan visi tersebut, ia ingin agar TNI dipandang sebagai bagian dari masyarakat Indonesia maupun internasional. Andika menambahkan maksud visi TNI adalah kita, yakni sebagai pandangan agar masyarakat tidak berharap terlalu tinggi, tetapi melihat TNI sebagai organisasi dengan segala keterbatasan dan kelebihan.
Andika menurunkan visinya itu ke dalam misi pokok yang selaras dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia. Ia menyebut misi-misinya berlandaskan tiga pilar, yakni menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI, dan melindungi segenap bangsa serta seluruh tumpah darah.
Visi dan misi tersebut didetailkan dalam delapan tujuan operasional yakni, pertama penguatan pelaksanaan tugas-tugas TNI yang didasarkan pada peraturan perundang-undangan, kemudian kedua adalah penguatan operasi pengamanan perbatasan darat, laut, dan udara.
Ketiga, peningkatan kesiapsiagakan kesatuan TNI, Keempat focus pada cyber karena sudah hadir di mana-mana. Kelima yaitu peningkatan sinergitas intelijen wilayah konflik, khususnya di daerah yang alami gangguan dengan meningkatkan kapabilitas satuan intelijen dan penguatan tata kelola dan koordinasi intelijen.
Keenam yaitu pemantapan interoperabilitas di angkatan darat, laut, udara yang terus menerus dan semakin sering disatukan. Ketujuh yaitu penguatan integrasi, dan kedelapan yaitu diplomasi militer yang sesuai dengan kebijakan politik luar negeri.
Selain itu, sebagai calon tunggal Panglima TNI, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa berkomitmen untuk mengawal TNI menjalankan tugas sesuai peraturan perundang-undangan. TNI hanya akan membantu pelaksanaan program dan mengedepankan kementerian atau lembaga yang memiliki tugas dan kewenangan terkait. TNI tidak akan masuk ke ranah sipil.
KOMPAS/NIKOLAUS HARBOWO
Panglima TNI Andika Perkasa
Harta kekayaan
Jenderal Andika Perkasa mempunyai harta kekayaan senilai total Rp 179 miliar. Harta kekayaannya itu tercantum dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang disampaikan Andika kepada KPK tanggal 20 Juni 2021.
Kekayaan Andika terdiri dari 20 bidang tanah dan bangunan senilai Rp 38 miliar yang tersebar di Jakarta, Bogor, Cianjur, Bandar Lampung, Surabaya, Sleman, Bantul, Tabanan, Australia, hingga Amerika Serikat. Semua tanah dan bangunan itu tercatat sebagai hibah tanpa akta.
Selain itu, dalam LHKPN tersebut ia memiliki harta berupa dua kendaraan bermotor senilai Rp 2,6 miliar yakni Mobil Landrover Sport 3.0 V 6 AT Tahun 2014 seharga Rp800 juta dan Mobil Mercedes Benz Sprinter 315 Tahun 2018 seharga Rp1,8 miliar.
Ia juga memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp 10,1 miliar, kas dan harta setara kas sebesar Rp126,9 miliar, serta surat berharga senilai Rp 2,1 miliar. Dalam laporan tersebut, lulusan Akademi Militer tahun 1987 itu tidak mempunyai utang sehingga total harta kekayaannya sebesar Rp 179,99 miliar.
Referensi
—-
—
—– —
— —
Biodata
Nama
Jenderal TNI Andika Perkasa, S.E., M.A., M.Sc., M.Phil, Ph.D
Lahir
Bandung, Jawa Barat, 21 Desember 1964
Jabatan
Panglima TNI (2021-Sekarang)
Pendidikan
Umum
- Akademi Militer (1987)
- The Military College of Vermont, Norwich University (Northfield, Vermont, Amerika Serikat).
- National War College, National Defense University (Washington D.C., Amerika Serikat).
- The Trachtenberg School of Public Policy and Public Administration, Universitas George Washington (Washington D.C., AS).
Khusus
- Sekolah Dasar Kecabangan (Sesarcab) Infanteri
- Pendidikan Komando
- Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) (1999)
- Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI
- Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI
Karier
- Komandan Peleton Grup 2/Para Komando, Kopassus (1987)
- Komandan Unit 3, Grup 2/Para Komando, Kopassus (1987)
- Komandan Subtim 2, Sat Gultor 81, Kopassus (1991)
- Komandan Tim 3, Sat Gultor 81, Kopassus (1995)
- Komandan Resimen 62, Yon 21 Grup 2/Para Komando, Kopassus (1997)
- Pama Kopassus (1998)
- Pamen Kopassus (1999)
- Kepala Seksi Kajian Strategi Hankam, Subdit Kebijakan Pelaksanaan (Jaklak), Direktorat Kebijakan Strategi (Ditjakstra), Ditjen Strahan, Departemen Pertahanan (2000)
- Kepala Seksi Penyusunan, Subdit Kebijakan Pelaksanaan (Jaklak), Direktorat Kebijakan Strategi (Ditjakstra), Ditjen Strahan, Departemen Pertahanan (2001)
- Pamen Mabes TNI-AD (2001)
- Komandan Batalyon (Danyon) 32/Apta Sandhi Prayuda Utama, Grup 3/Sandhi Yudha, Kopassus (2002)
- Kepala Seksi Intelijen, Korem 051/Wijayakarta, Kodam Jaya/Jayakarta (2002)
- Pabandya A-33, Direktorat A, Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI (2002)
- Pabandya IV/Fasdik, Spaban Opsdik, Sdirdik, Kodiklat TNI-AD (2008)
- Kepala Bagian Perencanaan, Sdirum, Kodiklat TNI-AD (2009)
- Sekretaris Pribadi (Sespri) Kepala Staf Umum (Kasum) TNI (2010)
- Komandan Resimen Induk (Danrindam) Kodam Jaya/Jayakarta (2011)
- Komandan Resor Militer (Danrem) 023/Kawal Samudera, Kodam I/Bukit Barisan (2012)
- Kepala Dinas Penerangan TNI-AD (Kadispenad) (2013)
- Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) (2014)
- Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII/Tanjungpura (2016)
- Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan Angkatan Darat (Dankodiklatad) (2018)
- Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) (2018)
- Kepala Staf Angkatan Darat (2018-2021)
- Panglima TNI (2021-Sekarang)
Organisasi
–
Penghargaan
Tanda Jasa
- Bintang Dharma (2018)
- Bintang Kartika Eka Paksi Utama (2019)
- Bintang Jalasena Utama (2019)
- Bintang Swa Bhuwana Paksa Utama (2019)
- Bintang Bhayangkara Utama (2019)
- Bintang Yudha Dharma Pratama
- Bintang Kartika Eka Paksi Pratama
- Bintang Yudha Dharma Nararya
- Bintang Kartika Eka Paksi Nararya.
- Commander of the Legion of Merit (Amerika Serikat)
- Knight of the Order of Military Merit (Yordania)
- Satyalancana Dharma Bantala
- Satyalancana Kesetiaan XXIV
- Satyalancana Kesetiaan XVI
- Satyalancana Kesetiaan VIII
- Satyalencana G.O.M. VII
- Satyalencana Dharma Nusa
- Satyalencana Wira Dharma
- Satyalencana Wira Siaga
- Satyalencana Seroja
- Satyalencana Dwidya Sistha
- Satyalencana Wira Karya
Brevet/Wing
- Brevet Komando Kopassus
- Brevet Cakra (2018)
- Brevet Freefall TNI AD
- Brevet Jump Master (TNI AD)
- Brevet Sat Gultor 81 Kopassus
- Pathfinder
- US Army Master Military Freefall Parachutist badge
- US Army Airborne master parachutist badge
- Air Assault Badge (US Army)
- Master Explosive Ordnance Disposal Badge (US Army)
- Parachutist Badge (Royal Australian Army)
- Expert Marksmanship Badge with Pistol tab (US Army)
- Wing Penerbang TNI AU (2019)
Karya
Publikasi
–
Keluarga
Istri
Diah Erwiany Trisnamurti Hendrati Hendropriyono
Anak
Alexander Akbar Wiratama Perkasa
Sumber
Litbang Kompas