Kronologi | Vaksinasi Covid-19

Vaksin Sinovac: Vaksin Covid-19 Pertama di Indonesia

CoronaVac, vaksin Covid-19 produksi perusahaan biofarmasi China, Sinovac Biotech, telah digunakan banyak negara dengan pemberian dua dosis. Pada 10 Agustus 2021 Sinovac Biotech mengklaim pemberian dosis ketiga dapat menaikkan titer antibodi hingga 5 kali lipat.

Vaksinasi Covid-19 terhadap Tenaga Kesehatan

Vaksin Covid-19 CoronaVac buatan Sinovac Biotech, China yang digunakan untuk vaksinasi terhadap tenaga kesehatan di Rumah Sakit Sari Asih, Tangerang Selatan, Banten (18/1/2021). Sebanyak 1,4 juta tenaga kesehatan menjadi prioritas utama pemberian vaksin tahap pertama. Vaksinasi mulai dilakukan secara bertahap kepada seluruh tenaga kesehatan dan tenaga medis di 34 provinsi di seluruh Indonesia.

Foto: Kompas/Hendra A Setyawan

Setelah mengantongi hasil uji klinis serta evaluasi BPOM dan fatwa halal MUI, vaksin produksi Sinovac-CoronaVac menjadi vaksin pertama yang disuntikkan di Indonesia. Harapan pandemi Covid-19 segera teratasi pun muncul seiring proses yang menyertai dari riset hingga izin penggunaan Sinovac-CoronaVac di berbagai negara.

Diinisiasi sejak 28 Januari 2020, CoronaVac disetujui untuk penggunaan darurat oleh WHO pada tanggal 1 Juni 2021. Melalui persetujuan ini, CoronaVac dapat didistribusikan ke lebih banyak negara melalui skema COVAX Facility.

CoronaVac merupakan vaksin inaktivasi, yakni vaksin yang di dalamnya terkandung virus SARS-CoV-2 yang telah mati atau tidak aktif. Menggunakan teknologi ini, Sinovac-CoronaVac menjadi salah satu vaksin dengan ketentuan distribusi yang cukup mudah serta tidak membutuhkan banyak pengaturan-pengaturan tambahan.

Bekerja sama dengan PT Bio Farma dan Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, uji klinis tahap III untuk CoronaVac berlangsung di Bandung, Jawa Barat. Tingkat efikasi CoronaVac di Indonesia mencapai 65,3 persen. Angka ini tertinggal jauh di bawah Turki, yang mencapai efikasi sebesar 91,25 persen, dan Brazil sebesar 78 persen. Meski tak setinggi Turki dan Brazil, nilai efikasi di Indonesia masih sesuai dengan standar minimal WHO sebesar 50 persen.

Setelah uji klinis tahap III selesai, hasil evaluasi BPOM dan fatwa halal MUI keluar, vaksin CoronaVac disuntikkan kepada masyarakat Indonesia pada tanggal 13 Januari 2021. Dalam kurun enam bulan, penyuntikkan Sinovac-CoronaVac semakin meluas dan sebagian besar penerima vaksin telah mendapatkan dosis kedua.

Di tengah upaya pendistribusian vaksin yang merata, sebuah penelitian muncul dan diterbitkan di medRxiv, situs tentang ilmu kesehatan. Penelitian ini menyebutkan terjadinya penurunan antibodi di bawah ambang batas sekitar 6 bulan setelah dosis kedua. Setelah penelitian ini rilis, Sinovac Biotech juga mengeluarkan hasil penelitian yang merekomendasikan pemberian dosis ketiga untuk menaikkan titer antibodi hingga 5 kali lipat.

Desember 2019
Sebuah klaster pasien dengan pneumonia yang tidak diketahui penyebabnya dilaporkan di Wuhan, China kepada World Health Organization (WHO).

28 Januari 2020
Sinovac Biotech, sebuah perusahaan biofarmasi di China mulai mengembangkan bakal calon vaksin untuk pencegahan Covid-19 bekerja sama dengan lembaga riset di negara tersebut.

30 Januari 2020
Wabah ini ditetapkan sebagai keadaan darurat dalam taraf internasional oleh WHO.

11 Februari 2020
Penyakit yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 ini secara resmi dinamakan Covid-19.

11 Maret 2020
WHO secara resmi menetapkan Covid-19 sebagai pandemi.

14 April 2020
National Medical Products Administration (NMPA) China menyetujui diadakannya uji klinis tahap I/II calon vaksin dari Sinovac Biotech yang dinamai CoronaVac. Uji klinis tahap I/II ini ditujukan untuk menguji keamanan dan imunogenitas vaksin terhadap manusia.

16 April 2020
Uji klinis tahap I dimulai. Calon vaksin ini diujikan kepada 143 orang berusia 18-59 tahun. Uji klinis ini dilakukan di Provinsi Jiangsu, China.

6 Mei 2020
Sinovac Biotech mengumumkan hasil uji praklinis terhadap hewan, atas CoronaVac. Vaksin yang berasal dari virus SARS-CoV-2 yang dimatikan ini terbukti aman dan menghasilkan proteksi lengkap bagi Macaque Rhesus (Rhesus Monyet).

22 Mei 2020
Uji klinis tahap 2 dimulai. Uji klinis ini diujicobakan kepada 600 orang berusia 18-59 tahun. Uji klinis tahap I/II ini menunjukkan bahwa dalam 14 hari, vaksin dapat memicu timbulnya antibodi dengan tingkat seroconversion diatas 90%. Ini berarti bahwa vaksin dapat memicu timbulnya respon imun yang baik.

11 Juni 2020
Sinovac Biotech dan Instituto Butantan Brazil, sebuah perusahaan pembuat produk imunobiologi dan vaksin, menandatangani perjanjian terkait pelaksanaan uji klinis tahap III yang akan dilakukan di Brazil. Melalui kerjasama ini, Instituto Butantan akan menjadi sponsor pelaksanaan uji klinis tahap III di Brazil.

19 Juli 2020
2.400 vaksin CoronaVac yang dikirim oleh Sinovac Biotech diterima oleh Bio Farma. Kandidat vaksin ini akan diuji klinis tahap III di Bandung, selama 6 bulan pada 1.620 sukarelawan berusia 18 tahun ke atas. Uji klinis ini akan bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran.

21 Juli 2020
Uji klinis tahap III dimulai di Brazil. Selain Brazil, uji klinis tahap III juga dilakukan di Turki, Chile dan Indonesia. Uji klinis tahap III bertujuan untuk mengetahui tingkat efikasi vaksin.

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang PS Brodjonegoro (kiri) berbincang dengan Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir di Kota Bandung, Jawa Barat (29/7/2020). Selain melakukan uji klinis calon vaksin Covid-19 produk Sinovac, China, Bio Farma juga disiapkan untuk memproduksi vaksin Merah Putih buatan dalam negeri.
Foto: KOMPAS/TATANG MULYANA SINAGA (TAM)

10 Agustus 2020
National Medical Products Administration (NMPA) China menyetujui diadakannya uji klinis tahap I/II CoronaVac bagi kategori usia 3–17 tahun. Pada uji klinis ini akan diujikan dosis rendah dan dosis medium dengan dua dosis imunisasi interval 28 hari.

11 Agustus 2020
CoronaVac mulai diuji klinis tahap III di Kota Bandung, Jawa Barat. Penyuntikan vaksin perdana di Rumah Sakit Pendidikan Unpad diikuti 19 relawan.

25 Agustus 2020
Sinovac Biotech dan PT Bio Farma menandatangani perjanjian kerja sama terkait suplai dan produksi vaksin CoronaVac di Indonesia beserta dengan lisensi teknologinya. Dengan Perjanjian kerja sama ini, Sinovac berkomitmen untuk menyuplai vaksin bulk yang selanjutnya akan diproduksi sendiri oleh Bio Farma sebanyak 40 juta dosis sebelum Maret 2021. Setelah Maret 2021, Sinovac akan terus melanjutkan suplai vaksin bulk hingga akhir 2021.

9 September 2020
Sinovac mengumumkan hasil uji klinis tahap I/II untuk kategori umur di atas 60 tahun. Dari uji klinis ini, CoronaVac, baik dalam dosis rendah, medium, dan tinggi, terbukti dapat ditolerir dengan baik pada kalangan umur di atas 60 tahun. Dosis medium bagi kategori umur di atas 60 tahun selanjutnya akan diuji pada uji klinis tahap III.

22 September 2020
Uji klinis tahap III vaksin CoronaVac dilaksanakan di Turki. Uji klinis tahap ini bertujuan untuk menguji efikasi dan keamanan vaksin CoronaVac. Uji klinis ini dibagi menjadi 2 fase. Fase uji klinis pertama untuk 1.300 tenaga kesehatan usia 18–59 dan fase kedua untuk 12.000 masyarakat umum berusia 18–59 tahun.

6 Desember 2020
1,2 juta dosis vaksin produksi Sinovac Biotech tiba di Indonesia. Vaksinasi massal masih harus menunggu hasil kajian ilmiah dan evaluasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta fatwa halal MUI.

31 Desember 2020
1,8 juta dosis vaksin CoronaVac tiba di tanah air. Dengan penambahan ini, jumlah vaksin CoronaVac di Indonesia sebanyak 3 juta dosis vaksin.

3 Januari 2021
Distribusi vaksin CoronaVac ke-34 provinsi di Indonesia oleh PT Bio Farma dimulai. Fasilitas Layanan Kesehatan di 34 provinsi telah siap hingga distribusi rantai dinginnya.

8 Januari 2021
Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan vaksin Covid-19 produksi Sinovac Biotech suci dan halal. Adapun penyuntikan vaksin menanti izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

11 Januari 2021
Badan Pengawas Obat dan Makanan menyetujui penggunaan darurat vaksin Covid-19 CoronaVac buatan Sinovac Biotech, China. Persetujuan itu diberikan, antara lain, berdasarkan analisis uji klinis fase tiga di Bandung dengan efikasi 65,3 persen.

13 Januari 2021
Proses vaksinasi Covid-19 secara resmi dimulai di Indonesia. Penyuntikan perdana dilaksanakan di Istana Merdeka, Jakarta, dengan penerima pertama Presiden Joko Widodo dan vaksinatornya Prof. Abdul Muthalib, Wakil Dokter Kepresidenan.

28 Mei 2021
CoronaVac disetujui untuk digunakan pada kategori usia 3–17 tahun di China. Persetujuan ini berdasarkan hasil uji klinis tahap II yang menunjukkan bahwa tiga bulan setelah penyuntikan dua dosis CoronaVac, tingkat seroconversion mencapai 100%. Ini menunjukkan bahwa CoronaVac bagi usia 3–17 tahun lebih stabil dan baik imunogenitasnya.

1 Juni 2021
WHO menyetujui penggunaan Sinovac-CoronaVac vaksin untuk penggunaan darurat pencegahan Covid-19. WHO merekomendasikan dua dosis CoronaVac untuk digunakan pada kategori usia 18 tahun ke atas dengan jarak pemberian 2–4 minggu.

13 Juli 2021
Sinovac Biotech menandatangani perjanjian dengan Global Alliance for Vaccines and Immunization (GAVI) untuk menyediakan 380 juta dosis CoronaVac untuk dapat didistribusikan melalui COVAX Facility.

19 Juli 2021
CoronaVac mulai digunakan pada kategori usia 3–17 tahun di China.

25 Juli 2021
Sebuah makalah penelitian yang diterbitkan di situs ilmu kesehatan medRxiv mengemukakan bahwa terjadi penurunan antibodi di bawah ambang batas sekitar enam bulan setelah dosis kedua.

10 Agustus 2021
Sinovac memublikasikan hasil penelitian terbarunya mengenai pemberian dosis ketiga (booster) vaksin CoronaVac. Sinovac mengklaim bahwa pemberian dosis ketiga vaksin CoronaVac dalam waktu enam hingga delapan bulan setelah dosis kedua diberikan, dapat memicu respon imun yang kuat. Selain itu, pemberian dosis ketiga dapat menaikkan titer antibodi tiga hingga lima kali lipat lebih tinggi dibandingkan jumlah titer antibodi pada pemberian dosis kedua.

Referensi

Arsip Kompas

“Uji Klinis Vaksin Juga Dilakukan di Bandung”. Kompas, 19 Juli 2020.

“Vaksin Covid-19: Uji Klinis Selesai Awal Tahun 2021”. Kompas, 21 Juli 2020.

“Selangkah Menuju Vaksin”. Kompas, 12 Agustus 2020.

“Pandemi Covid-19: Vaksinasi Tunggu Kajian Ilmiah”. Kompas, 7 Desember 2020.

“100 Juta Dosis Vaksin Disiapkan”. Kompas, 31 Desember 2020.

“Distribusi Vaksin: Tenaga Kesehatan Diutamakan”. Kompas, 4 Januari 2021.

“MUI: Vaksin Covid-19 Buatan Sinovac Halal”. Kompas, 9 Januari 2021.

“Vaksin Sinovac Siap Digunakan”. Kompas, 12 Januari 2021.

“Penanganan Pandemi: Asa Baru dari Istana Merdeka”. Kompas, 14 Januari 2021.

“Vaksin Sinovac: Antibodi Menurun Setelah Enam Bulan”. Kompas, 29 Juli 2021.

Penulis
Agustina Rizky Lupitasari

Editor
Inggra Parandaru