KOMPAS/ALIF ICHWAN
Peringatan hari jadi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI-AU) yang jatuh pada 9 April biasanya dimeriahkan dengan parade armada pesawat milik TNI AU serta suguhan manuver spektakuler dari tim Aerobatik Angkatan Udara. Salah satunya, Jupiter Aerobatic Team (JAT).
Jika menilik sejarah pembentukannya, JAT dirintis dari tim aerobatik TNI AU yang terbentuk sebelumnya, seperti Tim Spirit 85 dan Tim Elang Biru. Sejalan dengan modernisasi jenis pesawat yang digunakan, serta pengalaman para pilot, gerakan aerobatik pun semakin bervariasi.
Air show yang sebelumnya hanya dihiasi oleh pesawat-pesawat yang melintas horizontal, berubah bermanuver naik turun secara vertikal. Gerakan aerobatik pesawat sendiri sebenarnya merupakan sebuah taktik yang digunakan untuk bertempur dengan memanfaatkan tiga dimensi ruangan udara.JAT sendiri kini telah menguasai beberapa teknik sulit seperti Arrow Head Loop, Clover Leaf, Leader Benefit, Split Loop, Twin Half Cuban, Tanggo To Diamond Loop, hingga Manuver Arrow Head Barrel Roll.
Berikut ini perjalanan Tim Aerobatik TNI AU dari masa ke masa.
1960
TNI Angkatan Udara membentukan tim aerobatik yang beranggotakan para penerbang Skuadron Udara 11. Formasi aerobatik yang digunakan terdiri dari empat pesawat MiG-17. Sebagai leader dari tim aerobatik tersebut antara Kolonel (Pnb) Rusmin “Elang” Nuryadin atau Kolonel (Pnb) Leo “Eagle” Wattimena. Sedangkan anggota tim terdiri Mayor (Pnb) Ibnu “Scorpion” Subroto, Mayor (Pnb) Manetius “Blue Angel” Mudsijan, dan Kapten (Pnb) Sukardi.
1962
Tim aerobatik tampil dengan formasi lima pesawat MiG-17 pada Hari Ulang Tahun ABRI 5 Oktober 1962. Penerbangnya yaitu Mayor Rusman “Hell Cat”, Sofyan Hamzah, Saputro, dan Hashari Hasanudin.
1978
Pada era selanjutnya, saat pesawat F-86 Sabre memperkuat Iswahjudi, maka terbentuklah Tim Aerobatik Spirit 78. Tim ini unjuk gigi pada Ulang Tahun ABRI, 5 Oktober 1978, di Senayan, Jakarta. Tim ini dipimpin oleh Letkol (Pnb) FX Soeyitno “Dragon“, Mayor (Pnb) Budihardjo Surono, Kapten (Pnb) Zeky Ambadar, Kapten (Pnb) Teuku Syahril, Kapten (Pnb) Suprihadi, dan Lettu (Pnb) Djoko Poerwoko. Manuver yang dibuat oleh Tim Aerobatik Spirit 78 adalah wing over, roll in box, clover, calypso pass, roll in trail, loop, dan bomb burst.
1985
Para penerbang senior di Skadron 15 Lanud Iswahjudi membentuk tim aerobatik dengan empat pesawat Hawk Mk-53 yang dinamakan Spirit 85.Tim ini selanjutnya menjadi cikal bakal berdirinya Jupiter Aerobatic Team (JAT). Para penerbangnya adalah Mayor (Pnb) Pieter Wattimena (leader), Mayor (Pnb) Toto Riyanto, Kapten (Pnb) Basri Sidehabi, dan Kapten (Pnb) Ida Bagus Sanubari. Mereka tampil pada Hari ABRI ke-40, tanggal 5 Oktober 1985. Gerakan yang ditampilkan dalam acara tersebut adalah steep turn left, barrel roll left, loop, lazy eight, combination break, bomb burst, full configuration, wing over split two, carousel cross, dan straight over (fly pass).
1986
Mengikuti sukses Tim Aerobatik Spirit 85, maka pada tahun 1986 latihan pun semakin ditingkatkan. Kali ini dengan enam pesawat. Para penerbang yang memperkuat tim aerobatik di tahun 1986 adalah Letkol (Pnb) Agus Suwarno, Mayor (Pnb) Basri Sidehabi, Mayor (Pnb) Teuku Syahrir, Mayor (Pnb) Suminar Hadi, Mayor (Pnb) Toto Riyanto, dan Mayor (Pnb) Ida Bagus Sanubari. Tim Aerobatik Spirit 85 tampil di Parkir Timur Senayan dalam Ulang Tahun ABRI ke-41 tahun 1986.
1995
Tim Aerobatik Elang Biru (Blue Falcon) tampil perdana saat ulang tahun ke-49 TNI AU. Tim Elang Biru membentuk formasi enam pesawat. Anggota adalah Letkol (Pnb) Rodi Suprasodjo (leader), Mayor (Pnb) Bambang Samoedro, Mayor (Pnb) Agus Supriyatna, Mayor (Pnb) M Syaugi, Kapten (Pnb) Anang Nurhadi Susilo, dan Kapten (Pnb) Tatang Herliyansah. Mereka mendapatkan pelatihan khusus dari instruktur luar negeri, Thunderbird. Para instruktur itu adalah Kolonel Steve Trent, Mayor Peter McCaffrey, dan Kapten Matthew E Byrd.
1996
Elang Biru kembali tampil pada saat Ulang Tahun Emas TNI AU, 9 April 1996, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta. Enam jet tenpur canggih F-16 itu dipiloti oleh leader Letkol Pnb Rodi Suprasodjo, right wing Kapten Pnb Tatang Herliansyah, left wing Kapten Pnb Anang Nurhadi Susilo, slot Mayor Pnb Bambang Samudro, lead solo (kiri) Mayor Pnb Agus Supriatna, dan opposing solo (kanan) Kapt. Pnb Syaugi. Pada tahun 1996 ini pula, dirintis tim aeobatik TNI AU dengan menggunakan menggunakan 4 buah pesawat Hawk MK-53 buatan Inggris.
1997
Pada tanggal 23 September 1997 dibentuklah suatu tim aerobatik TNI AU dengan menggunakan 8 pesawat Bae Hawk -MK 53. Tim ini dikenal sebagai JUPITER Aerobatic Team (JAT). Tim ini tampil perdana pada tanggal 5 Oktober 1997 dalam rangka memeriahkan HUT ABRI ke-52 di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta. Tim Aerobatik Jupiter mengadopsi gerakan-gerakan tim aerobatik luar negeri seperti Red Arrows.
1998
Jupiter Aerobatik Tim Hawk MK-53 kembali tampil pada puncak peringatan Hari Jadi ke-52 TNI AU di Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta. Terdiri dari delapan pesawat yaitu sebagai leader Komandan Skadron Pendidikan 103 Letkol (Pnb) Bambang Sulistyo, Lettu (Pnb) Andis Solikhin, Lettu (Pnb) M Dadang, Mayor (Pnb) Agus Hariyadi, Mayor (Pnb) Fahru Zaini, Mayor (Pnb) Budi Ernawan, Mayor (Pnb) Tri Budi dan Lettu (Pnb) Budi Ramelan.
2000
JAT tampil kembali dengan personel baru pada HUT TNI AU di Halim Perdana Kusuma pada tahun 2000. Sebagai leader Tim Jupiter adalah Letnan Kolonel Penerbang Barhim. Lima empat anggota lainnya adalah Kapten (Pnb) Budi Ramelan, Mayor (Pnb) Anang Nurhadi Susilo, Letkol (Pnb) Tri Budi Satriyo, dan Mayor Pnb Donny Ermawan.
2001
Pada tahun ini dibentuklah sebuah tim aerobatik baru dengan menggabungkan tiga tipe pesawat yang berbeda yaitu MK-53 HS Hawk, F-16 Fighting Falcon dan pesawat MK-109. Tim baru ini diberi nama Jupiter Blue. Tim ini tampil spektakuler di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta memeriahkan HUT TNI AU tanggal 9 April 2001. Tim Jupiter Blue tampil kembali pada Hari jadi TNI 5 Oktober 2001, juga menggunakan gabungan tiga jenis pesawat, tetapi jumlahnya hanya enam buah. Tiga jenis pesawat yang digunakan adalah Hawk Mk-53, F-16, dan Hawk 100/200.
2008
Pada tanggal 21 Mei 2008, The Jupiters tampil lagi dengan pesawat baru, menggunakan 4 pesawat KT–1B Woong Bee buatan Koea Selatan. Tim ini tampil perdana pada saat wingday Sekolah penerbang pada tanggal 4 Juli 2008.
2011
Tahun 2011 dilakukan penambahan 2 pesawat pada The Jupiters sehingga total 6 pesawat KT -1B Woong Bee. The Jupiters tampil pada peringatan HUT TNI AU tanggal 9 April 2011 di lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta. Tim dipimpin oleh Leader Letkol Pnb Ramot Sinaga, Mayor Pnb Fery Yunaldi, Kapten Pnb Anton Pallaguna, Mayor Pnb Onesmus GRA, Mayor Pnb Budi Susilo, Mayor Pnb James Y Singal. Selain Jupiter Aerobatic Team (JAT), di pada perayaan ini juga tampil Thunder Aerobatic Team.
2015
Tim aerobatic TNI AU, Jupiter Aerobatic Team (JAT) diundang tampil di Langkawi, Malaysia dengan menggunakan pesawat jenis KT-1 Woongbi untuk mengikuti acara Langkawi International Maritime and Aerospace Exhibition. Namun, gagal tampil karena dua dari enam pesawat yang akan digunakan JAT mengalami insiden kecelakaan.
2018
Tim Aerobatik Jupiter (JAT) TNI Angkatan Udara unjuk kebolehan di Singapore Airshow yang berlangsung pada 6-11 Februari 2018. Tim Jupiter menampilkan tiga manuver baru dari total 18 manuver yang dipertunjukkan. Beberapa manuver itu adalah Snake Loop, Cascade, dan Bomb Burst.
Referensi
- “Tim Aerobatik Elang Biru”, KOMPAS, 9 April 1996, hal. 21.
- “Tim Aerobatik Jupiter TNI AU: Otodidak Namun Luar Biasa”, KOMPAS, 9 April 2000, hal. 21.
- “Tim Aerobatik TNI AU dari Waktu ke Waktu”, KOMPAS, 12 Oktober 2001, hal. 36.
- “Kerja Ekstra Tim Jupiter di Singapura”, KOMPAS, 10 Febuari 2018, hal. 5.
- Booklet Jupiter Aerobatic Team.
- Poerwoko, F. Djoko. (2001). My home my base: perjalanan sejarah pangkalan udara Iswahjudi 1939-2000. Lanud Iswahjudi: Yogyakarta.
Penulis
Arief Nurrachman
Editor
Rendra Sanjaya