Fakta Singkat
Nama Lengkap
Kolonel Ckm. dr. Achmad Yurianto
Lahir
Malang, 11 Maret 1962
Almamater
Fakultas Kedokteran Umum
Universitas Airlangga (1990)
Jabatan Terkini
- Direktur Jendral Pencegahan dan Pengendalian Penyakit,
Kementerian Kesehatan
(sejak Maret 2020) - Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan Periode 2021 – 2026.
Meninggal dunia:
21 Mei 2022 di Kota Malang
Sejak pemerintah resmi mengumumkan virus korona sebagai pandemi di Indonesia, wajah Achmad Yurianto, setiap hari muncul di media masa. Laporannya tentang perkembangan mutakhir terkait pandemi virus korona tipe baru atau Covid-19 sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat Indonesia.
Karier pria berpangkat kolonel ini terbilang cemerlang di bidang yang menangani kesehatan militer. Diawali dengan menjadi dokter militer di Komando Daerah Militer V Brawijaya di Jawa Timur, kemudian malang melintang mengabdi sebagai dokter tentara di sejumlah daerah di Indonesia.
Karier dokter militernya terus bersinar hingga Yuri menduduki beberapa jabatan di sejumlah rumah sakit tentara dan Kepala Dinas Kesehatan di sejumlah Kodam. Di penghujung karier militernya, Yuri selanjutnya berkiprah di Kementerian Kesehatan.
Di kementerian itu, Yuri pun dipercaya menduduki sejumlah jabatan oleh dua Menteri Kesehatan pilihan Presiden Joko Widodo. Di masa Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Yuri diberi tanggung jawab sebagai Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes 2015-2019. Sementara di masa Menteri Terawan Agus Putranto, ia dipercaya sebagai Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) dan kemudian dipromosikan menjadi dirjen di direktorat tersebut.
Pada 22 Februari 2021, Kepala Negara/Presiden Republik Indonesia Joko Widodo memberikan kepercayaan dan melantik Achmad Yurianto secara resmi sebagai Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan Periode 2021 – 2026.
Dokter Tentara
Merujuk pada laman resmi Universitas Airlaangga, Achmad Yurianto adalah alumni kedokteran Universitas Airlangga tahun 1990. Kedekatannya pada dunia semi militer dimulai sejak mahasiswa dia menjadi Komandan Resimen Mahasiswa 1986-1988, setelah lulus menjadi dokter Yuri langsung bergabung dalam akademi militer.
Karir sebagai dokter militer dimulai sebagai Perwira Utama Kesehatan Daerah Militer V Brawijaya. Beberapa tahun kemudian, tepatnya tahun 1991 Achmad Yurianto kemudian berpindah ke Kesehatan Daerah Militer IX Udayana Bali tetapi tidak lama, pada tahun yang sama dia berangkat ke Dili dan mengabdi sebagai dokter di ibukota Provinsi Timor Timur itu.
KOMPAS/WAWAN H PRABOWO (WAK)
Juru Bicara Penanganan Korona Achmad Yurianto memberikan keterangan terkait perkembangan kasus korona di Indonesia dan dunia kepada para jurnalis di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (6/3/2020).
Karier
Karirnya mulai meningkat sejak dia ditempatkan sebagai Wakil Kepala Rumah Sakit tingkat II Dustira, Cimahi, Jawa Barat, setelah itu dengan cepat dia berpindah pindah lokasi bertugas. Setelah satu tahun bertugas di Kesehatan Daerah Militer IV Diponegoro Semarang, Yuri pindah ke Maluku sebagai Kepala Daerah Kesehatan Militer XI Pattimura.
Achmad Yurianto kemudian bertugas sebagai Kepala Dinas Dukungan Kesehatan Operasi Pusat TNI tahun 2011, dan membawanya mendapat kepercayaan dari Menteri Kesehatan Nila Moeloek sebagai Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes 2015-2019.
Dari sana Yuri kemudian ditugaskan sebagai Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementrian Kesehatan hingga akhirnya dia bersentuhan dengan WNI yang harus menjalani karantina di Natuna. Pemerintah pun kemudian menunjuk Yuri sebagai juru bicara penanganan Covid-19.
Pria kelahiran Malang ini kemudian dipercaya oleh Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto untuk menjadi Direktur Jenderal P2P Kemenkes. Ia dilantik menjadi dirjen pada 9 Maret 2020.
Daftar Penghargaan
- Public Relation of The Year, Iconomics Research and Consulting (2020)
Penghargaan
Intensitasnya bertemu dengan awak media membuatnya populer di mata insan pers yang selalu menunggu perkembangan berita dari Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19. Merujuk pada Kompas.com, Achmad Yurianto akhirnya mendapat penghargaan Public Relation of The Year 2020 yang diberikan oleh Iconomics Research and Consulting. Peran Yurianto dinilai penting dalam menciptakan berita positif untuk mengimbangi berita negatif pada saat dihadapkan pada kondisi saat wabah melanda.
KOMPAS/HERU SRI KUMORO (KUM)
Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menyampaikan penjelasan mengenai perkembangan penanganan Covid-19 di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Senin (9/3/2020). Sebelumnya, Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin juga menjelaskan mengenani penanganan Covid-19 di bandara yang dikelola Angkasa Pura II.
Jubir Virus Korona
Keterlibatannya dalam penanganan wabah Covid-19 diawali dengan penugasan mengatur observasi WNI yang pulang dari Wuhan, China di Pulau Natuna. Keberhasilan karantina dan warga yang pulang dari Natuna membuat Yuri mendapat kepercayaan dari Presiden Joko Widodo untuk menjadi juru bicara yang melaporkan progress dan semua perkembangan yang terkait dengan Covid-19.
Menjadi juru bicara itu resmi disandangnya pada tanggal 3 Maret 2020, sehari setelah Presiden Joko Widodo mengumuman munculnya kasus Covid-19 yang pertama di Indonesia. Penunjukan itu diumumkan oleh Deputi Bidang Protokol Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin di Istana Presiden.
KOMPAS/HERU SRI KUMORO (KUM)
Juru bicara penanganan penyebaran Covid-19, Achmad Yurianto menyampaikan perkembangan terkini kasus Covid-19 di Indonesia dan dunia kepada wartawan di Pusat Informasi Terpadu COVID-19, Kantor Staf Presiden, Jakarta, Kamis (5/3/2020). Penyampaian keterangan seperti ini akan dilakukan dua kali, siang dan sore hari, setiap harinya. Pada kesempatan tersebut Achmad Yurianto menyampaikan bahwa kasus 01 dan kasus 02 Covid-19 di Indonesia kondisinya mulai membaik.
Sejak itulah, setiap hari dokter militer ini kerap muncul di media untuk mengumumkan perkembangan dan kondisi wabah yang sedang melanda negeri ini.
“ Kasus positif dan terkonfirmasi Covid-19 masih meningkat. Kabupaten dan kota yang terdampak semakin melebar dan meluas. ”
Achmad Yurianto (Kompas, 16/5/2020)
Sepenggal pernyataan yang disampaikannya saat jumpa pers pertengahan Mei lalu. Yang juga berarti, masih ada penularan yang terjadi di masyarakat. Perkataan ini berulang terus disampaikan pada berbagai kesempatan jumpa pers selanjutnya untuk menekankan bahwa wabah masih melanda.
Pada 22 Februari 2021, Kepala Negara/Presiden Republik Indonesia kembali memberikan kepercayaan dan melantik beliau secara resmi sebagai Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan Periode 2021 – 2026.
Mantan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto meninggal dunia pada Sabtu (21/5/2022) pukul 18.58 WIB di Malang, Jawa Timur karena sakit.
Achmad Yurianto sempat dirawat di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, untuk menjalani perawatan terkait penyakit kanker usus. Achmad Yurianto kemudian melanjutkan pengobatan di Kota Malang.
Achmad Yurianto meninggal dunia pada usia 60 tahun.
Referensi
- Laman Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan
- Laman Berita Universitas Airlangga
- Laman Tentara Nasional Indonesia
- Laman Kompas.com, “Mengenal Achmad Yurianto, Jubir Pemerintah untuk Virus Corona yang Kini Jadi Dirjen P2P” (10/03/2020)
Penulis
Kendar Umi Kulsum
Editor
Ignatius Kristanto
Biodata
Nama
Kolonel Ckm. dr. Achmad Yurianto
Lahir
Malang, 11 Maret 1962
Pendidikan Terakhir
Fakultas Kedokteran Umum Universitas Airlangga (1990)
Pangkat Terakhir
Kolonel Ckm (corps kesehatan militer)
Jabatan Terakhir
Direktur Jendral Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan (sejak Maret 2020)
Karier
- Perwira utama Kesehatan Daerah Militer V Brawijaya, Jawa Timur (1987)
- Perwira utama Kesehatan Daerah Militer IX Udayana, Bali (1991)
- Dokter Batalyon Infanteri 745/Sampada Yudha Bakti, Dili Timor Timur (1991)
- Wakil Kepala Rumah Sakit tingkat II Dustira, Cimahi, Jawa Barat 2006
- Wakil Kepala Kesehatan Daerah Militer IV Diponegoro, Semarang 2008
- Kepala Daerah Kesehatan Militer XI Pattimura Ambon, Maluku 2009
- Kepala Dinas Dukungan Kesehatan Operasi Pusat Kesehatan TNI 2011
- Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes 2015 – 2019
- Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementrian Kesehatan
- Direktur Jenderal P2P Kemenkes (sejak Maret 2020)
Organisasi
- Komandan Resimen Mahasiswa 1986-1988
Penghargaan
- Public Relation of The Year 2020 dari Iconomics Research and Consulting (15/5/2020)
Keluarga
Istri
Dwiretno Yuliarti
Sumber
Litbang Kompas