Fakta Singkat
Nama Lengkap
Jenderal (Purn) TNI Fachrul Razi
Lahir
Banda Aceh, 26 Juli 1947
Almamater
Akademi Militer
Jabatan Terkini
Menteri Agama 2019–2024
Jenderal Purnawirawan TNI Fachrul Razi dikenal sebagai prajurit TNI dengan prestasi cemerlang. Sejumlah posisi penting pernah ia pegang, mulai dari Gubernur Akademi Militer, Asisten Operasi KASUM ABRI, Kepala Staf Umum ABRI, Sekjen Departemen Pertahanan hingga Wakil Panglima TNI.
Selepas pensiun dari TNI, ia aktif terlibat dalam pendirian Partai Hati Nurani Rakyat (Partai Hanura). Pada saat kampanye Pilpres 2019 lalu ia menjadi pendukung pasangan Jokowi-Ma’ruf dengan memimpin Tim Bravo 5. Tim tersebut berisikan purnawirawan TNI yang mendukung pasangan calon presiden tersebut.
Pengalaman lapangan yang cukup baik saat di militer dan aktifitasnya di dunia politik membuat ia dipercaya Presiden Jokowi sebagai Menteri Agama. Fachrul tercatat sebagai Menteri Agama ketiga dari kalangan militer sepanjang sejarah Republik Indonesia dan Menteri Agama pertama dari kalangan militer pada masa reformasi.
Fachrul ditunjuk menjadi Menteri Agama karena Jokowi berharap Fachrul dapat berkontribusi banyak terkait perdamaian dan toleransi di masyarakat serta perbaikan kualitas pelayanan haji.
Asal Aceh
Fachrul Razi merupakan pria asal Aceh yang lahir di Banda Aceh pada 26 Juli 1947. Kedua orang tuanya berasal dari Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatra Barat yang merantau ke Provinsi Aceh. Fachrul merupakan anak kesembilan dari 11 bersaudara. Ia menghabiskan masa kecilnya di provinsi yang mendapat julukan Serambi Mekkah.
Setelah lulus dari SMA, Fachrul memutuskan untuk menempuh pendidikan di bidang militer. Fachrul Razi kemudian hijrah ke Pulau Jawa dan masuk di Akademi Militer (Akmil) dan lulus pada tahun 1970. Setelah lulus dari pendidikan militer, ia bergabung ke dalam pasukan infanteri. Tak heran bila di militer dia sangat berpengalaman dalam infanteri yang menjadi tulang punggung TNI AD.
Menteri Agama Fachrul Razi saat diwawancara usai menghadiri pengukuhan guru besar Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (12/12/2019).
Karier
Karier Fachrul di TNI terbilang cemerlang. Setelah lulus dari Akabri 1970, Fachrul muda masuk ke dalam kesatuan infanteri militer. Setelah malang melintang di infanteri dengan penugasan di sejumlah daerah selama hampir 20 tahun, ia pun kemudian ditugaskan ke Jakarta.
Ketika menyandang pangkat kolonel tahun 1990-an, Fachrul menjabat sebagai Komandan Brigif-1 Pam Ibukota/Jaya Sakti di Jakarta. Tahun 1992, ia bertugas di Sulawesi Selatan menjabat sebagai Asisten Operasi Kodam Wirabuana di Makasar. Tak berapa lama kemudian, ia mendapatkan kenaikan pangkat menjadi Brigadir Jenderal (Brigjen) dan dipromosikan menjadi Kepala Staf Kodam (Kasdam) VII/Wirabuana, Sulsel (1996).
Setelah lama mengemban tugas kewilayahan, Fachrul kemudian bertugas ke Markas Besar TNI. Sejumlah jabatan militer pernah dipegangnya, antara lain, Gubernur Akmil (1996–1997), Asisten Operasi Kasum ABRI (1997–1998), Kepala Staf Umum ABRI (1998–1999), dan Sekretaris Jenderal Departemen Pertahanan (1999).
Saat menjabat Gubernur Akmil, Fachrul naik pangkat menjadi Mayor Jenderal (Mayjen). Pangkatnya kembali dinaikkan menjadi Letnan Jenderal (Letjen) ketika ia menjabat Kepala Staf Umum ABRI.
Ia selanjutnya menyandang Jenderal penuh saat ditunjuk menjadi Wakil Panglima TNI, karier tertingginya di militer (1999–2000). Jabatan Wakil Panglima TNI itu kemudian dihapus melalui Keppres yang ditandatangani Presiden Abdurahman Wahid tahun 2000 dalam rangka perampingan dan efisiensi di jajaran TNI. Ia tercatat sebagai Wakil Panglima terakhir di TNI.
Fachrul Razi tercatat sebagai salah satu dari enam alumni Akabri 1970 yang mencapai puncak karir di TNI dengan meraih jenderal bintang empat. Lima orang lainnya adalah Jenderal Subagyo HS, Jenderal Tyasno Sudarto, Jenderal Luhut Binsar Panjaitan, Jenderal (Pol) Suroyo Bimantoro, dan Laksamana Bernard Kent Sondakh.
Setelah pensiun dari dinas militer, Fachrul menempati posisi komisaris utama di sejumlah perusahaan yaitu PT Aneka Tambang dan CP Prima. Ia juga tercatat sebagai komisaris holding company di PT Toba Sejahtera, perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh eks Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.
Selepas pensiun dari TNI, Fachrul juga cukup aktif di dunia politik. Ia bersama sejumlah purnawirawan TNI lainnya bergabung dalam Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) yang dibentuk eks Panglima ABRI Wiranto pada tahun 2006. Sebelumnya, dalam Pemilu 2004, Fachrul terlibat dalam tim kampanye pasangan Wiranto-Salahuddin.
Pada Pilpres 2009, ia kembali mendukung Wiranto yang maju sebagai calon wakil presiden pada 2009. Wiranto saat itu berpasangan dengan Capres Jusuf Kalla dan menantang pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono juga Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto.
Pada 2014, Fahcrul kembali menjadi relawan kontestasi Pilpres. Kali ini ia mendukung Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Fahcrul lantas dekat dengan Jokowi hingga ia didapuk sebagai tim penasihat bidang pertahanan.
Fachrul kembali menjadi relawan pendukung Jokowi pada PIlpres 2019 dengan membentuk tim Bravo 5 dan memimpin tim tersebut. Tim Bravo 5 yang berisi para purnawirawan TNI dibentuk untuk menepis persepsi bahwa seluruh purnawirawan TNI mendukung calon presiden Prabowo Subianto.
Dalam perkembangannya, Tim Bravo 5 mendeklarasikan diri sebagai organisasi masyarakat dengan nama Pejuang Bravo Lima (PBL) pada 1 Februari 2020. Ormas ini diketuai oleh Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi dengan Ketua Pembina Jenderal (Purn) Luhut Binsar Panjaitan.
Setelah Jokowi kembali terpilih sebagai Presiden, Fachrul Razi dipercaya sebagai pembantu Presiden Joko Widodo. Ia menduduki posisi Menteri Agama pada Kabinet Indonesia Maju periode 2019–2024. Saat dilantik sebagai menteri, ia berusia 72 tahun dan tercatat sebagai menteri tertua di kabinet tersebut.
KOMPAS/DAHLIA IRAWATI
Pencegahan Radikalisme – Menteri AgamaFachrul Razi, hadir di UIN Mauolana Malik Ibrahim Malang, Kamis (21/11/2019) untuk memberikan kuliah umum tentang pencegahan radikalisme.
Moderasi beragana
Salah satu tugas yang diberikan Presiden Jokowi pada Menteri Agama Fachrul Razi adalah mengatasi radikalisme yang tumbuh di masyarakat. Menurut Fachrul, radikalisme adalah pandangan yang mendamba perubahan secara vokal dan revolusioner dengan menjungkirbalikkan nilai-nilai yang ada secara drastis melalui aksi-aksi kekerasan.
Untuk menangkal pandangan itu, menurut Fachrul, semua pihak seyogianya mengarusutamakan moderasi dalam beragama. Artinya, tetap kokoh dalam memegang agama, tetapi di sisi lain juga memberi ruang bagi keyakinan orang lain.
”Arus utamakan moderasi beragama. Bukan moderasi agama. Namun, cara beragama yang perlu dimoderasi karena dinamika keagamaan yang terus berubah. Menarik bandulnya agar selalu di tengah. Meski seseorang harus kokoh dalam beragama, di sisi lain tetap harus memberi ruang pada keyakinan orang lain,” tutur Menteri Agama Fachrul Razi saat memberi kuliah di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Jawa Timur (Kompas, 22/11/2019).
Hal senada kembali dikatakan Menteri Agama Fachrul Razi pada peresmian Rumah Moderasi Beragama di Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Kota Semarang, Jawa Tengah. Ia menyatakan, dari sisi Kementerian Agama, perlu melakukan upaya deradikalisasi dengan mengembangkan moderasi beragama.
”Lima tahun ke depan, kita perlu program-program penguatan moderasi beragama di berbagai lini. Baik di sektor kebijakan, infrastruktur, maupun kurikulum pendidikan. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,” ujar Fachrul (Kompas, 20/12/2019).
Referensi
“Jabatan Wakil Panglima TNI Dihapus, Fachrul Razi Diberhentikan”, Kompas, 21 Sep 2000, link kompasdata.id/Search/NewsDetail/18110567
“Utamakan Moderasi dalam Beragama”, Kompas, 22 Nov 2019, link kompasdata.id/Search/NewsDetail/48003267
“Perkuat Moderasi Beragama”, Kompas, 20 Des 2019, link kompasdata.id/Search/NewsDetail/48372229
Biodata
Nama
Jenderal (Purn) TNI Fachrul Razi
Lahir
Banda Aceh, 26 Juli 1947
Jabatan
Menteri Agama 2019-2024
Pendidikan
Umum
- Akabri ( 1970 )
Khusus
- Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad)
- Sekolah Staf dan Komando (Sesko) ABRI
Karier
Militer
- Komandan Intel Kodam XII/Tanjungpura ( 1984 )
- Komandan Batalyon Infanteri 641 Dam-VI/Tanjungpura ( 1985 )
- Komandan Brigadir Infanteri I Pam Ibukota/Jaya Sakti ( 1992 )
- Asisten Operasi Kodam ì Wirabuana di Ujungpandang (1992)
- Wakil Asisten Operasi Kepala Staf Umum (Kasum) ABRI ( 1995 )
- Kepala Staf Kodam (Kasdam) VII/Wirabhuana ( 1995 – 1996 )
- Gubernur Akademi Militer ( 1996 )
- Asisten Operasi Kepala Staf Umum (Asops Kasum) ABRI ( 1998 )
- Kepala Staf Umum (Kasum) ABRI ( 1998 – 1999 )
- Sekretaris Jenderal Dephankam ( 1999 – 1999 )
- Wakil Panglima TNI ( 1999 – 2000 )
- Pensiun dari TNI ( 2002 )
Sipil
- Direktur Utama PT Ujung Genteng Indonesia (UGI), bidang property
- Komisaris utama PT Central Proteina Prima Tbk
- Komisaris PT Aneka Tambang Tbk
- Komisaris PT Toba Sejahtera
- Menteri Agama RI 2019-2024
Kiprah Organisasi
- Ketua Tim Sukses calon presiden RI, Wiranto-Salahuddin Wahid pada Pemilu 2004 ( 2004 )
- Ketua DPP Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) ( 2006 )
- Ketua Tim Bravo 5 (2019)
- Ketua LSM Pejuang Bravo 5 (2020)
Keluarga
Istri
Ida Farida
Anak
- Fauzi
- Fauziah
- Feizal
Sumber
Litbang Kompas