KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Tiga anggota Pramuka kontingen Papua menyerukan yel-yel regu mereka pada geladi bersih upacara pembukaan Jambore Nasional 2006 di Bumi Perkemahan Letjen (Purn) DR (HC) Mashudi, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (15/7/2006). Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membuka acara pesta kepanduan di Indonesia, Jambore Nasional 2006.
Tahun 1907 merupakan awal kepramukaan yang diilhami oleh Baden Powell sebagai pendiri Gerakan Kepanduan (Kepramukaan) sedunia. Tujuan awalnya adalah pembinaan watak dan moral anggota. Kepramukaan adalah permainan yang menyenangkan di alam terbuka, tempat dimana orang dewasa dan anak-anak mengadakan pengembaraan.
Praja Muda Karana (Pramuka) resmi diperkenalkan kepada masyarakat Indonesia pada 14 Agustus 1961. Setelah dikeluarkannya Keputusan Presiden No. 238/61 pada 20 Mei 1961 bahwa Gerakan Pramuka merupakan perkumpulan berdasarkan Pancasila.
Gerakan Pramuka bertujuan untuk mendidik anak-anak dan pemuda Indonesia dengan prinsip-prinsip kepramukaan. Hal ini sesuai dengan yang tercantum di Anggaran Dasar. Anggota Pramuka diperkenalkan dengan berbagai hal seperti disiplin pribadi, tenggang rasa, kerja sama, setia kawan, keterampilan, tahu kemampuan diri.
Ada lebih dari 71 organisasi kepanduan di Indonesia ketika merdeka tahun 1945. Pada tanggal 14 Agustus 1961 Presiden Soekarno menyatukan semua organisasi tersebut dalam sebuah organisasi dengan nama Gerakan Pramuka. Hingga sekarang setiap 14 Agustus ditetapkan sebagai peringatan Hari Gerakan Pramuka.
Jambore Nasional (Jamnas) adalah pertemuan pramuka penggalang dari seluruh Indonesia dalam bentuk perkemahan besar yang diselenggarakan oleh Kwartir Nasional (Kwarnas). Kegiatan Jamnas biasanya dilakukan setiap lima tahun sekali dan peserta yang terpilih berasal dari berbagai daerah dengan mengikuti seleksi terlebih dahulu.
Berdasarkan penelusuran dokumen sejarah, Jambore Nasional Pandu I diselenggarakan oleh Ikatan Pandu Indonesia (IPINDO) pada 10-20 Agustus 1955 di Karang Taruna, Pasar Minggu, Jakarta yang diikuti 6.000 peserta. Namun jambore ini tidak pernah dianggap keberadaannya oleh masyarakat dan Pemerintah RI sebagai suatu jambore.
Bumi Perkemahan Pramuka (Buperta) di Cibubur menjadi monumen sejarah perkembangan gerakan pramuka di Indonesia. Buperta Cibubur, Jakarta adalah sebuah kawasan yang luasnya mencapai 227 ha dengan daya tampung 20.000-25.000 orang. Lahan yang digunakan untuk bumi perkemahan seluas 200 ha dan 27 ha lagi digunakan untuk pusat pendidikan yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas dan penyediaan air bersih.
Jambore Nasional I yang diakui oleh pemerintah diselenggarakan pada 16-23 April 1973 di Situbaru, Kelurahan Pondok Rangon, Jakarta. Selain peserta dari berbagai daerah di Indonesia, jambore ini juga diikuti peserta dari Australia dan Philipina. Kegiatan ini dilaksanakan di area tanah seluas 200 hektar, harapannya supaya dapat terus digunakan sebagai tempat jambore atau berkemah.
Jambore Sibolangit pada tahun 1977 merupakan sarana pertemuan Pramuka yang terbesar yang pernah diadakan di Indonesia. Area perkemahan Sibolangit terletak 40-an kilometer dari Medan, dan ketinggian 864 meter di atas permukaan laut. Kompleks perkemahan ini memiliki luas 314 hektar dan hanya 14 kilometer jalan yang beraspal. Jambore Nasional kedua ini menjadi jambore dengan peserta terbanyak hingga 25.000 yang berasal dari seluruh Indonesia dan peninjau dari luar negeri.
Jambore Nasional III pada 20-27 Juni dilaksanakan di Bumi Perkemahan Widya Mandala Krida Bhakti Pramuka Cibubur, Jakarta. Kegiatan jambore ini bersamaan dengan Jambore ASPAC VI (Asia Pasific).
Kegiatan Jambore Nasional (Jamnas) umumnya dibuka secara resmi oleh Presiden RI. Namun, pada Jambore Nasional XI, pembukaannya dilakukan oleh Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Budi Waseso. Karena Presiden Joko Widodo berhalangan hadir. Pelaksanaan Jambore Nasional XI sedianya dilakukan pada tahun 2021, tertunda karena pandemi Covid-19.
Jambore Nasional 2021 baru terlaksana pada 14-21 Agustus 2022 di Buperta Cibubur, Jakarta dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Peserta yang terpilih dengan persyaratan telah mendapatkan vaksinasi tahap kedua dan menyertakan hasil tes swab PCR/antigen sesuai dengan kebijakan pemerintah tentang perjalanan dari daerah masing-masing.
Jambore Nasional ke-11 bertema “Ceria, Berdidikasi dan Berprestasi”. Kegiatan Jambore Nasional ini bertepatan dengan peringatan HUT ke-61 Hari Pramuka dengan tema “Mengabdi Tanpa Batas untuk Membangung Ketangguhan Bangsa.” Gerakan Pramuka dianggap berperan penting untuk ikut menolong masyarakat dalam pandemi dan bencana alam lainnya.
KOMPAS/ALIF ICHWAN
Sejumlah anggota pramuka berjalan beriringan menuju halaman tengah Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (22/7/2011), guna mengikuti acara pelepasan kontingen Jambore Internasional di Bumi Perkemahan Rinkaby, Kristianstad, Swedia.
Jambore Nasional Tahun 1970-an hingga 1980-an
Jambore Nasional I
5 Maret 1973
Jambore Nasional I akan diselenggarakan pada 16-23 April 1973 di Situbaru, Kelurahan Pondok Rangon. Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta. Jambore diikuti Pramuka Penggalang dari seluruh Indonesia, ditambah beberapa peserta dari luar negeri seperti Australia dan Filipina.
17 April 1973
Jambore Nasional I dibuka secara resmi oleh Presiden Soeharto selaku Pramuka Tertinggi. “Sedia Daya Bangun Negara” menjadi tema yang dipilih jambore pertama ini. Pembukaan dilakukan di tepi timur danau kecil Situ Baru, Cibubur dengan memotong tali balon-balon sebagai tanda resmi jambore dimulai. Jambore ini diikuti sekitar 11.000 pramuka penggalang.
22 April 1973
Ketua Panitia Jambore Nasional Letjen Sarbini resmi menutup Jambore Nasional pertama yang diadakan di Cibubur, Jakarta. Upacara penutupan jambore ditandai dengan pemotongan tali, atraksi nyala api unggun, dan tarian Dewi Sri yang meriah.
Jambore Nasional II
19 November 1976
Panitia Penyelenggara Jambore Nasional 1977 yang akan berlangsung di Sibolangit, Sumatera Utara telah dilantik oleh Gubernur Sumut Marah Halim.
13 Januari 1977
Pada 1977, jambore nasional akan berlangsung tanggal 3-10 Juli di Sibolangit, Sumatera Utara. Pertemuan besar para pramuka ini diperkirakan akan dihadiri sekitar 27.000 peserta terdiri dari pramuka penggalang, pembina, dan peninjau dari luar negeri.
21 April 1977
Tercatat sebanyak 16.000 anggota pramuka seluruh Indonesia telah mendaftar untuk mengikuti jambore nasional pada 3-10 Juli di Sibolangit, Sumatera Utara. Dalam jambore ini utusan dari luar negeri antara lain dari negara-negara ASEAN, Jepang, Korea Selatan, Australia, Belanda, dan Hongkong akan hadir.
20 Juni 1977
Dirjen Postel Soehardjono menyerahkan sumbangan kepada Gerakan Pramuka yang diwakili oleh Laksda TNI Drs. Srijono Prodjosukanto di kantor Direktorat Jenderal Postel. Sebagian sumbangan diperoleh dari hasil penjualan perangko seri Jambore Nasional di Sibolangit.
3 Juli 1977
Presiden Soeharto membuka Jambore Nasional 1977 dengan memukul kentongan berirama “doro muluk” di Sibolangit, Sumatera Utara. Kegiatan ini diikuti kurang lebih 25.000 pramuka dari seluruh Indonesia.
10 Juli 1977
Wakil Presiden Hamengku Buwono-IX secara resmi menutup Jambore Nasional 1977 yang berlangsung di Sibolangit, Sumatera Utara. Upacara penutupan jambore ditandai dengan memukul kentongan berirama “doro muluk” disusul dengan penurunan seluruh bendera dan menyalanya api unggun.
Jambore Nasional III
20 Juni 1981
Pelaksanaan Jambore Nasional pada 20-27 Juni bersamaan dengan Jambore ASPAC VI (Asia Pasific). Upacara pembukaan oleh Presiden Soeharto di Bumi Perkemahan Widya Mandala Krida Bhakti Pramuka Cibubur, Jakarta.
27 Juni 1981
Upacara penutupan Jambore Nasional dipimpin oleh Wakil Presiden Adam Malik Bumi Perkemahan Widya Mandala Krida Bhakti Pramuka Cibubur, Jakarta.
Jambore Nasional IV
21 Juni 1986
Jambore Nasional Pramuka 1986 diadakan tanggal 21-28 Juni di Bumi Perkemahan pramuka, Cibubur. Jambore dihadiri 20.154 peserta. Tema Jambore Nasional kali ini yaitu “Satu Utuh, Ceria Berkarya” dibuka oleh Presiden Soeharto.
KOMPAS/JB SURATNO
Presiden Soeharto hari Rabu (26/6/1996) membuka Jambore Nasional Pramuka Tahun 1996, di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta. Hadir pada acara pembukaan, antara lain Wakil Presiden dan Ny. Tuti Try Sutrisno, para menteri Kabinet Pembangunan VI, para duta besar negara sahabat, serta kontingen Pramuka dari seluruh Indonesia. Kepala Negara membalas salam para pramuka yang berdesakan untuk memberi salam dan mengabadikan dari dekat, sebelum peninjauan. Jambore Nasional Pramuka yang terakhir di abad XX ini, akan berlangsung hingga 4 Juli 1996.
Jambore Nasional Tahun 1990-an
Jambore Nasional V
15 Juni 1991
Sebanyak 22.500 Pramuka Penggalang dan pembina pendamping dari seluruh Indonesia menghadiri Jambore Nasional 1991 di Bumi Perkemahan Wiladatika, Cibubur, Jakarta. Kegiatan yang berlangsung pada 15-22 Juni secara resmi dibuka oleh Presiden Soeharto selaku pembina upacara. Acara pembukaan ini diisi oleh tari massal dalam satu iringan gendang rampak yang dibawakan 2.150 pramuka dari berbagai daerah.
22 Juni 1991
Wakil Presiden Sudharmono menutup rangkaian kegiatan Jambore Nasional 1991 di Lapangan Utama Bumi Perkemahan Wiladatika, Cibubur, Jakarta. Upacara penutupan menampilkan atraksi terjun payung dan marching band.
Jambore Nasional VI
20 Juni 1996
Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka H. Himawan Sutanto menerima bantuan dari instansi pemerintah dan swasta untuk Jambore Nasional (Jamnas) 1996 di Jakarta. Jambore dilaksanakan pada 24 Juni – 4 Juli di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta.
26 Juni 1996
Pembukaan Jambore Nasional 1996 resmi dibuka oleh Presiden Soeharto selaku Pembina Upacara di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta.
4 Juli 1996
Menko Kesra Ir Azwar Anas selaku Ketua Majelis Pembimbing Harian Gerakan Pramuka, menutup Jambore Nasional 1996 di Cibubur, Jakarta.
Jambore Nasional Tahun 2000-an
Jambore Nasional VII
2 Juli 2001
Pusat perbelanjaan dan perkulakan mendapatkan ancaman bom dan isu aksi demo menjelang kedatangan Presiden Abdurrahman Wahid untuk membuka jambore di Baturraden, Banyumas, Jawa Tengah.
4 Juli 2001
Presiden Abdurrahman Wahid membuka Jambore Nasional Pramuka VII di Baturraden, Banyumas, Jawa Tengah. Jambore yang berlangsung pada 3-12 Juli 2001 diikuti oleh 9.425 Pramuka Penggalang yang datang dari 29 Provinsi dan berasal dari 371 kabupaten dan kota dari seluruh Indonesia.
11 Juli 2001
Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri menutup Jambore Nasional Pramuka Penggalang di Baturraden, Banyumas, Jawa Tengah. Upacara penutupan dihadiri hampir 10.000 peserta yang dimeriahkan dengan berbagai atraksi. Wapres juga menyerahkan Tanda Ikut Serta Kegiatan (Tiska) kepada lima Pramuka Penggalang terbaik.
Jambore Nasional VIII
16 Juli 2006
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono secara simbolis membunyikan angklung bambu dalam pembukaan Jambore Nasional 2006 di Bumi Perkemahan Letjen Purn Dr (HC) Mashudi, Kiarapayung, Jatinangor, Sumedang. Jambore dilaksanakan pada 16-23 Juli dengan tema “Satu Hati, Satu Janji, Satu Bumi Pertiwi”. Tema yang diangkat ini memiliki makna yang mendalam, khususnya dalam upaya menumbuhkan semangat kebangsaan generasi muda.
23 Juli 2006
Menko Kesra Aburizal Bakrie memukul kentongan berbentuk kujang sebagai tanda ditutupnya Jambore Nasional 2006 di Bumi Perkemahan Letjen Purn Dr (HC) Mashudi, Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat.
Jambore Nasional IX
5 Juni 2011
Bumi Perkemahan Teluk Gelam, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan dipilih sebagai tempat berlangsungnya Jambore Nasional Gerakan Pramuka 2011. Kegiatan ini akan berlangsung pada 2-9 Juli.
2 Juli 2011
Jambore Nasional IV yang diadakan di Bumi Perkemahan Teluk Gelam, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan dibuka oleh Presiden Bambang Yudhoyono. Kegiatan Jambore ini diikuti sekitar 24.000 anggota Pramuka terdiri dari 17.000 anggota Pramuka Penggalang dari 495 kwartir cabang kota dan kabupaten serta pendamping. Selain itu, sekitar 200 anggota kepanduan dari Brunei, Malaysia, dan Singapura juga ikut menjadi peserta.
9 Juli 2011
Wakil Presiden Boediono menutup Jambore Nasional 2011 di Bumi Perkemahan Teluk Gelam, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Upacara penutupan juga dihadiri Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal, Ketua Kwartir Nasional Azrul Azwar, Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin, dan Ny Herawati Boediono.
Jambore Nasional X
14 Agustus 2016
Upacara pembukaan Jambore Nasional 2016 bertepatan dengan peringatan Hari Pramuka ke-55 dilaksanakan di Lapangan Bumi Perkemahan Wiladatika Cibubur, Jakarta. Peserta jambore menerbangan replika pesawat sebagai simbol cita-cita mereka. Upacara pembukaan ini dipimpin oleh Presiden Joko Widodo.
20 Agustus 2016
Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault memimpin upacara penutupan Jambore Nasional 2016 pada Sabtu malam (20/8). Pada acara penutupan ini dilakukan penyematan lencana Tunas Kencana untuk Megawati Soekarnoputri.
Jambore Nasional XI
12 Agustus 2022
Jambore Nasional Pramuka XI yang sedianya diselenggarakan pada 2021 tertunda karena pandemi Covid-19. Akhirnya kegiatan akan dilaksanakan pada 14-21 Agustus 2022 dengan protokol kesehatan yang ketat. Peserta wajib mendapatkan vaksinasi tahap kedua dan menyertakan hasil tes swab PCR/antigen.
14 Agustus 2022
Sebanyak 11.500 anggota pramuka mengikuti Jambore Nasional ke-11 Pramuka Penggalang di Bumi Perkemahan dan Graha Wisata Pramuka (Buperta), Cibubur, Jakarta. Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Budi Waseso memimpin upacara pembukaan Jambore dan peringatan Hari Pramuka ke-16. Tema yang diangkat “Ceria, Berdedikasi, dan Berprestasi”.
19 Agustus 2022
Presiden Joko Widodo selaku Ketua Majelis Pembimbing Nasional Gerakan Pramuka menyambangi peserta Jamnas Pramuka XI. Ia menyaksikan beragam kegiatan para peserta jambore, mengunjungi tenda, hingga menanam pohon.
21 Agustus 2022
Senam Maumere menyatukan para peserta Jambore Nasional XI pada upacara penutupan yang dipimpin oleh Ketua Kwarnas Nasional Gerakan Pramuka Budi Waseso di Buperta, Cibubur, Jakarta.
Referensi
- R. Darmanto Djojodibroto. 2012. Pandu Ibuku: Mengajarkan Budi Pekerti, Membangun Karakter Bangsa. Buku Obor: Jakarta.
- Pramuka Tetap Memiliki Sifat2 Kepanduan. Kompas, 10 Agustus 1967. Hlm. 2.
- Jambore Nasional di Pasar Rebo. Kompas, 5 Maret 1973. Hlm. 3.
- Jambore Nasional Akan Dibuka Presiden. Kompas, 7 April 1973. Hlm. 3.
- Jambore Nasional 1973 di Tepi Situ Baru. Kompas, 18 April 1973. Hlm. 1.
- Jambore Nasional Pertama Ditutup. Kompas, 24 April 1973. Hlm. 2.
- Panitia Daerah Jambore Nasional 1977 Dilantik. Kompas, 23 November 1976. Hlm. 9.
- Jambore Nasional di Sibolangit, Sumut * Diikuti 27.031 Pramuka se-Indonesia. Kompas, 14 Januari 1977. Hlm. 2.
- 000 Pramuka Terdaftar Mengikuti Jambore Nasional. Kompas, 22 April 1977. Hlm. 3.
- Sumbangan untuk Jambore. Kompas, 21 Juni 1977. Hlm. 2.
- Jambore Nasional 1977 Sibolangit Dibuka * Presiden: Jadilah Pramuka yang Bertaqwa kepada Tuhan YME. Kompas, 4 Juli 1977. Hlm. 3.
- Jamnas Sibolangit Ditutup oleh Wakil Presiden. Kompas, 11 Juli 1977. Hlm. 1.
- Peserta Jambore Pramuka Berdatangan * Biaya Sekitar Rp 800 Juta. Kompas, 18 Juni 1981. Hlm.6.
- Pesta Besar Penggalang Pramuka Dibuka Meriah di Cibubur * Presiden: Hindari Kebanggaan yang Kosong. Kompas, 21 Juni 1981. Hlm. 10.
- Jambore Nasional Pramuka 21-28 Juni di Cibubur. Kompas, 10 April 1986. Hlm. 6.
- Dua Puluh Dua Juta Pramuka pun Berkabung. Kompas, 3 Mei 1996. Hlm. 28.
- Ny Tien Soeharto: Sekali Pramuka, Tetap Pramuka. Kompas. 3 Mei 1996. Hlm. 29.
- Mobil Oil Menyumbang 1.000 Dollar untuk Jamnas. Kompas, 17 Juni 1986. Hlm. 2.
- Ceria, Acara Pembukaan Jambore Nasional 1986. Kompas, 22 Juni 1986. Hlm. 1.
- Jamnas 1986 Ditutup dan akan Dievaluasi. Kompas, 30 Juni 1986. Hlm. 2.
- Presiden Harapkan Jambore Jadi Wahana Galang Kemandirian. Kompas, 16 Juni 1991. Hlm. 1.
- Wapres: Kontrol DPR Sudah Berjalan Baik. Kompas, 24 Juni 1991. Hlm. 1.
- Ketua Kwarnas Terima Sarana dan Prasarana Jamnas 1996. Kompas, 21 Juni 1996. Hlm. 12.
- Presiden Buka Jambore Nasional 1996: Jangan Kehilangan Semangat Pejuang. Kompas, 27 Juni 1996. Hlm. 15.
- Jambore Terusik Ancaman Bom. Kompas, 3 Juli 2001. Hlm. 11.
- Pramuka agar Gemar Membaca * Jambore Nasional 1996 Ditutup. Kompas, 5 Juli 1996. Hlm. 10.
- Wapres Tutup Jambore Nasional Pramuka * Keragaman merupakan Jatidiri dan Identitas Nasional. Kompas, 12 Juli 2001. Hlm. 11.
- Forum: Menyambut Jambore Nasional 2006 di Jatinangor. Kompas, 21 Juni 2006. Hlm. 4.
- Pramuka Membangun Karakter Bangsa * Pendidikannya Diberikan secara Berjenjang. Kompas Jawa Barat, 17 Juli 2006. Hlm. 1.
- Indikator: Jambore Nasional 2006 * Topik. Kompas Jawa Barat, 17 Juli 2006. Hlm. 1.
- Langkan: Jambore Nasional Pramuka di Sumsel. Kompas, 7 Juni 2011. Hlm. 12.
- Gerakan Pramuka Benteng Radikalisme * Jambore Nasional Diikuti 24.000 Anggota Pramuka. Kompas, 4 Juli 2011. Hlm. 12.
- Wapres Boediono: Banyak Godaan * Tidak Mudah Siapkan Diri Jadi Pemimpin. Kompas, 10 Juli 2011. Hlm. 2.
- Langkan: Jambore Nasional Digelar dengan Prokes Ketat. Kompas, 13 Agustus 2022. Hlm. 5.
- Langkan: Presiden Jokowi Tinjau Jamnas Pramuka XI. Kompas, 20 Agustus 2022. Hlm. 8.
- Jambore Nasional XI: Merajut Persaudaraan Tunas-tunas Bangsa. Kompas, 22 Agustus 2022. Hlm. 1.
- Hari Pramuka: Jambore Nasional Bangun Ketangguhan Bangsa. Kompas, 15 Agustus 2022. Hlm. 5.
- https://www.kompas.id/baca/humaniora/2022/08/14/jambore-nasional-pramuka-untuk-tingkatkan-kemandirian-dan-persatuan?open_from=Search_Result_Page
- https://www.kompas.id/baca/humaniora/2022/08/12/jambore-nasional-pramuka-digelar-dengan-prokes-ketat?open_from=Search_Result_Page
- https://www.kompas.id/baca/humaniora/2022/08/19/presiden-kunjungi-jambore-nasional-pramuka-xi?open_from=Search_Result_Page
- https://www.kompas.id/baca/humaniora/2022/08/21/merajut-persaudaraan-para-tunas-bangsa-dalam-perkemahan-akbar-jambore-nasional-pramuka?open_from=Search_Result_Page
- https://jamnas11.pramuka.or.id/jambore-nasional-2016-berakhir-ini-pengalaman-seru-pesertanya/#:~:text=Penutupan%20Jambore%20Nasional%202016%20berlangsung,Tunas%20Kencana%20untuk%20Megawati%20Soekarnoputri.