Paparan Topik | Hari Pramuka

Jambore Pandu Sedunia dan Jambore Nasional Pramuka

Jambore Pramuka menjadi tempat Pramuka berkumpul untuk kegiatan perkemahan besar, menikmati pengalaman kerja sama kelompok, dan bergabung dalam aktivitas menyenangkan.

KOMPAS/WISNU WIDIANTORO

Peserta Jambore Nasional (Jamnas) X 2016 menerbangkan replika pesawat sebagai simbol cita-cita mereka dalam Upacara Peringatan Hari Pramuka Ke-55 dan Pembukaan Jamnas X di Lapangan Bumi Perkemahan Wiladatika Cibubur, Jakarta, Minggu (14/8/2016). Dalam sambutannya Presiden Joko Widodo berharap agar pramuka menjadi generasi yang kuat, tangguh, produktif, penuh optimisme, mencintai sesamanya dan siap menghadapi dunia kompetisi di masa yang akan datang. Jamnas X sendiri akan berlangsung hingga 21 Agustus 2016.

 
 

Fakta Singkat

  • Jambore Pramuka adalah pertemuan besar anggota Gerakan Pramuka dari berbagai daerah maupun negara.
  • Bapak Pandu Sedunia: Badden Powell.
  • Jambore Pandu Sedunia (World Scout Jamboree) diadakan secara internasional setiap empat tahun dihadiri oleh pramuka dari seluruh dunia.
  • Jambore Nasional diadakan di tingkat nasional dengan mengumpulkan Pramuka dari seluruh Indonesia.
  • Jambore Nasional pertama di Cibubur tahun 1973, diikuti 12.000 pramuka se-Indonesia.

Mendengar kata Jambore mungkin yang terlintas pertama kali adalah Pramuka suatu gerakan yang terinspirasi dari kepanduan (boy scout) yaitu sistem pendidikan kewarganegaraan dengan jalan permainan-permainan, untuk putera dan puteri yang ditemukan pertama kali oleh Robert Stephenson Smyth Baden-Powell.

Bapak Pandu Dunia atau Chief Scout of the World dilahirkan di London, Inggris pada 22 Februari 1857, ketika lahir diberi nama Robert Stephenson Smyth Powell merupakan anak dari guru besar di Universitas Oxford dan juga seorang pendeta. Memiliki 12 orang saudara, tidak seperti saudaranya yang lain Baden-Powel tidak diterima di Universitas Oxford, membuat dirinya mendaftar menjadi menjadi tentara. Setelah diterima sebagai tentara dengan penilaian yang baik, selama berkarir militer Baden-Powell memiliki banyak prestasi hingga saat berusia 32 tahun Baden-Powell mendapat promosi sebagai mayor.

Dari banyaknya tugas dan pengalaman sebagai tentara yang menerima tugas ke Afrika Selatan kemudian menjadi intelijen di Rusia, Jerman, dan Prancis, Baden-Powell kembali ke Inggris tahun 1903.  Di tahun ia kembali keadaan remaja Inggris cukup memprihatinkan banyaknya remaja melakukan vandalism, pemabuk dan pelaku kriminal. Melihat keadaan seperti itu Baden-Powell tergerak hatinya untuk memperbaiki keadaan. Hingga akhir Juli 1907 dengan sekelompok remaja laki-laki, Baden-Powell melakukan perkemahan selama 9 malam di Brownsea Island dengan menanamkan semangat kerja keras dan kepercayaan diri melalui kegiatan perkemahan tersebut.

Kegiatan itu mendapat antusiasme yang sangat baik dan menyebar ke negara lain, dalam perkembangannya gerakan kepanduan sampai di Indonesia. Boyscout dalam Bahasa Belanda disebut Padvinder berdiri di Nusantara dengan nama Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO). Melihat banyak peminat dan manfaatnya maka lahir gerakan padvinderij lainnya, Mangkoenegoro VII pada 1916 mendirikan Javaansche Padvinders Organisatie (JPO) dan diikuti organisasi gerakan kepanduan lainnya.

Saat Indonesia merdeka terdapat 71 organisasi kepanduan di Indonesia. Tanggal 9 Maret 1961 Presiden Soekarno membubarkan gerakan Kepanduan, Pramuka didirikan melalui Surat Keputusan RI No 238 tahun 1961 tertanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka.Setelah itu, pada 14 Agustus 1961, Gerakan Pramuka diperkenalkan secara resmi kepada masyarakat luas dalam suatu upacara di halaman Istana Negara.

Ditandai dengan penyerahan Panji Gerakan Pramuka dari Presiden Soekarno kepada Sri Sultan Hamengku Buwono IX didaulat sebagai Ketua pertama Kwartir Nasional Gerakan Pramuka periode 1961-1974. Panji itu lalu diteruskan Sri Sultan Hamengku Buwono IX kepada suatu barisan defile yang terdiri dari para Pramuka di Jakarta, dan dibawa berkeliling kota. Tanggal 14 Agustus itulah yang kemudian ditetapkan sebagai Hari Pramuka dan dirayakan seluruh Pramuka setiap tahunnya.

Apa itu Jambore

Kosakata jambore saat ini banyak yang menggunakan untuk maksudnya masing-masing, penggunaan kata jambore pertama kali digunakan untuk pertemuan besar para pandu yang biasanya tidak bersifat nasional namun juga internasional. Kata ini diambil oleh Robert Baden Powell dari bahasa Swahili di Afrika, jambo yang berarti hello.

Jambore Pramuka adalah pertemuan besar anggota Gerakan Pramuka dari berbagai daerah maupun negara. Acara ini dirancang untuk mempertemukan Pramuka dari berbagai latar belakang untuk saling berinteraksi, belajar, dan berbagi pengalaman. Jambore biasanya mencakup berbagai kegiatan pendidikan, budaya, petualangan, dan keterampilan hidup.

Jambore bisa diadakan di berbagai tingkatan dari Jambore Pandu Sedunia (World Scout Jamboree) diadakan secara internasional setiap empat tahun dihadiri oleh pramuka dari seluruh dunia, Jambore Nasional diadakan di tingkat nasional, mengumpulkan Pramuka dari seluruh Indonesia, Jambore Daerah diadakan di tingkat provinsi atau regional dalam sebuah negara.

Tujuan jambore untuk memperkuat persatuan, persahabatan, dan kerja sama di antara Pramuka. Jambore juga memberikan kesempatan bagi para peserta untuk belajar tentang budaya lain, mengembangkan keterampilan kepemimpinan, dan meningkatkan rasa saling pengertian di antara mereka.

Selama jambore para peserta terlibat dalam berabagi kegiatan seperti berkemah, olahraga, kegiatan ketrampilan, pertunjukan budaya, diskusi dan proyek layanan masyarakat. Kegiatan ini dirancang untuk memperkaya pengetahuan dan keterampilan peserta serta mempromosikan persahabatan antar Pramuka dari berbagai daerah dan negara.

KOMPAS/IRENE SARWIDANINGRUM
Sekitar 24.000 anggota Pramuka Penggalang dari sejumlah daerah di seluruh Indonesia mengikuti upacara pembukaan Jambore Nasional IX di Danau Teluk Gelam, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, Sabtu (2/7/2011). Jambore dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam pidatonya, Presiden mengatakan, gerakan Pramuka adalah wadah pembentukan karakter dan watak bela bangsa yang membentengi generasi muda dari pengaruh buruk radikalisme dan terorisme.

Kegiatan dalam Jambore Pramuka sangat beragam dan dirancang untuk mendidik, menghibur, serta membangun persahabatan dan keterampilan di antara peserta.

Kegiatan berkemah mendirikan tenda dengan cara belajar cara mendirikan dan merawat tenda. Tidak hanya mendirikan tenda peserta juga harus terampil dalam memasak di alam terbuka, pengelolaan api unggun dan navigasi menggunakan peta dan kompas.

Kegiatan seputar pendidikan dan pelatihan yakni sesi yang diracang untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan di kalangan peserta. Diskusi dan lokakarya membahas topik-topik seputar lingkungan, kesehatan, teknologi dan isu global. Lomba pengetahuan antar peserta pramuka dalam kuis dan kompetisi untuk menguji pengetahuan Pramuka dalam bergbagai topik.

KOMPAS/SYAHNAN RANGKUTI

Pramuka asal Indonesia mendengarkan sesi pengarahan dari Floyd Hatch, Instruktur Lingkungan asal Amerika Serikat tentang problema lingkungan dunia sekarang ini pada Global Development Village di Jambore Dunia ke-23 di Kirarahama, Yamaguchi, Jepang, Jumat (31/7/2015). Anak muda diharapkan peduli terhadap lingkungan agar dapat diwariskan kepada anak dan cucu dimasa mendatang.

Kegiatan petualangan dan Olahraga meliputi jelajah alam, hiking dan pendakian gunung. Aktivitas olahraga ari seperti kano, kayak atau berenang. Peserta akan memiliki pengalaman melakukan aktivitas luar ruangan yang berguna untuk melatih kedisiplinan ketahanan hidup.

Masih banyak kegiatan menarik yang dapat dilakukan saat jambore berlangsung, seperti kegiatan budaya dan seni melalui pertukaran budaya. Kegiatan layanan masyarakat peserta bisa melakukan penanaman pohon, pembersihan lingkungan dan kunjungan sosial ke panti asuhan, rumah sakit dan tempai lain yang membutuhkan bantuan.

Tidak jarang peserta Jambore melakukan pengamatan alam, observasi flora dan fauna belajar tentang ekosistem dan keanekaragaman hayati. Sehingga peserta akan lebih mencintai dan menghargai alam sebagai tempat yang harus dijaga.

Setiap Jambore dirancang untuk memberikan pengalaman unik dan berkesan bagi para peserta, sekaligus mengajarkan pengalaman yang unik dan berkesan bagi para peserta, sekaligus mengajarkan nilai-nilai pramuka dan keterampilan yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari.

KOMPAS/PAT HENDRANTO

Ditepi Situ Baru, Pramuka-pramuka seluruh Indonesia selama satu minggu bertamu dalam Jambore Nasional Cibubur, Jakarta (4/7/1973). Presiden Soeharto beserta Nyonya membuka Jambore ini dengan mengayunkan kapak pemotong tali balon. Pramuka dari Lampung tengah menyalakan api transmigrasi.

Jambore Pandu Sedunia

Jambore Pramuka Dunia adalah salah satu acara pendidikan luar ruangan terbesar untuk kaum muda di planet ini, puluhan ribu Pramuka dari seluruh dunia berkumpul untuk berkemah di alam terbuka dan mengikuti berbagai kegiatan seru, di mana mereka mendapatkan teman baru, belajar tentang budaya lain, dan mengembangkan keterampilan kepemimpinan yang akan bertahan seumur hidup. Acara ini terbuka dan bisa diikuti Pramuka berusia 14 hingga 17 tahun dari 175 Organisasi Anggota

Dalam perjalanannya Jambore Pandu Sedunia telah terlaksana 25 kali, diikuti lebih dari 500.000 peserta dan dilaksanakan 17 tuan rumah berbeda dalam periode 4 tahun sekali. Kali pertama pelaksanaan di Olympia pada tahun 1920. Diikuti oleh 8.000 pandu dari 34 negara. Pada Jambore ini Boden Powel dinobatkan sebagai Chief Scout of The World atau Bapak Pandu Sedunia sedangkan yang ke 25 diadakan di Saemangeum Korea selatan .

KOMPAS/SYAHNAN RANGKUTI

Jambore Pramuka Dunia ke 23, hari Rabu (29/7/2015) di Kirarahama, Yamaguchi, Jepang secara resmi dibuka oleh Takayasu Okusima, Kepala Perkemahan Jambore Dunia dan Joao Armando G selaku Chair Person Scout Committee. Sebanyak 33.000 anggota pramuka dari 150 negara memulai acara yang bertajuk Spirit of Unity. Indonesia mengirimkan 462 anggota kontingen yang dipimpin langsung oleh Ketua Kwarnas Adhyaksa Dault.

Jambore 1-5 selalu diikuti dan dibuka oleh Bapak Pandu Sedunia Baden-Powell, pada jambore terakhir yang diikuti Baden-Powel betempat di Vogelenzang, Boemendaal, Belanda pada 1937. Diikuti oleh 28.750 pandu dari 54 negara, termasuk perwakilan kontingen Indonesia yang mengirimkan 3 pasukan .

Pada saat itu Baden-Powell berpesan bahwa waktunya untuk mengucapkan selamat tinggal, beliau menginginkan setiap pandu selalu menikmati momen berkumpul di acara jambore, karena setelah itu tidak ada yang tau apakah para pandu bisa bertemu kembali satu sama lain. Dan benarlah pada tahun 1941 Baden-Powell meninggal dunia

Jambore Pandu Sedunia ke-21 bertepatan dengan 100 tahun kepanduan, dilaksanakan di ,Hylands Park, Chelmsford Inggris pada tahun 2007, diikuti oleh lebih dari 40.000 peserta bertema One World, One Promise atau Satu Dunia Satu Janji. Lima pelajar SLTP dan SLTA anggota pramuka asal DI Yogyakarta akan ikut serta mewakili Indonesia, mereka mengikuti beragam kegiatan diantaranya World Vilage yaitu sebuah kegiatan diisi oleh Organisasi Kepramukaan Sedunia atau WOSM (World Organization Scout Movement).

KOMPAS/ESTER LINCE NAPITUPULU

Sekitar 33.000 anggota Pramuka dari 150 negara, termasuk Indonesia, mengikuti Jambore Pramuka Dunia atau World Scout Jamboree ke-22 di Bumi Perkemahan Rinkaby, Kristianstad, Swedia (29/07/2011) akhir Juli hingga awal Agustus lalu. Jambore ini antara lain bertujuan untuk menjalin keakraban diantara sesama Pramuka diseluruh dunia.

Tema Jambore ke-25 adalah “Gambarkan Impianmu”, yang mewakili keinginan kita untuk menerima ide dan pendapat kaum muda, dan menciptakan kesempatan bagi remaja untuk mewujudkannya.

Jambore kali ini diikuti 36.000 pandu dari 156 negara, pertemuan pandu sedunia  ini mendapat keadaan darurat sehingga lokasi awal dipindah ke tempat lain. Seluruh peserta Jambore Pandu Sedunia akan dievakuasi ke Seoul, ibu kota Korea Selatan. Hal ini karena di lokasi jambore di Saemangeum akan terimbas topan Khanun.

Jambore Nasional Pramuka

Berbeda dengan Jambore Pandu Sedunia, Jambore Nasional (Jamnas) Pramuka Indonesia telah dilaksanakan sebanyak 11 kali dalam rentang 4 tahun sekali, Jamnas I dilaksanakan pada tahun 1973 di Cibubur. Dalam 11 kali pelaksanaan tercatat hanya wilayah Sibolangit, Sumatera Utara yang dijadikan tempat pelaksanaan Jamnas Pramuka, 10 Jamnas lainnya selalu bertempat di Buperta Cibubur.

Sebelum Presiden Soekarno meresmikan gerakan pramuka, pernah diselenggarakan Jambore nasional pandu I oleh Ikatan Pandu Indonesia (IPINDO), pada 10-20 Agustus 1955 bertempat di Pasar Minggu, Jakarta diikuti 6000 peserta. Jambore ini dilupakan keberadaannya oleh masyarakat dan Pemerintah RI tidak menganggapnya sebagai suatu Jambore. Beberapa Jamnas pramuka yang pernah diadakan.

Jambore Nasional ke-1 Cibubur tahun 1973, diperkirakan 12.000 pramuka se Indonesia telah mendaftar meliputi 160 kwartir cabang gerakan Pramuka. 3 Peserta luar negeri berasal dari Filipina, Australia dan Singapura. dibuka langsung oleh Presiden Soeharto, jambore nasional bertempat Cibubur yang letaknya separuh di Jakarta Timur dan separuh masuk wilayah Jawa barat.

Jambore pertama ini dipersiapkan walikota Jakarta Timur saat itu H.M Barnas dengan memperlebar akses jalan Jakarta menuju Bogor hingga 9 meter. Diketahui saat itu area yang digunakan masih merupakan perkebunan karet yang kepemilikan tanahnya dimiliki pemprov DKI Jakarta, dengan luas tanah yang akan digunakan untuk jamboree diperkirakan mencapai 200 hektar

Jambore Nasional ke-2 Sibolangit tahun 1977 berlangsung di Sibolangit, Sumatera Utara dibuka langsung oleh Presiden Soeharto dengan memukul kentongan. Bunyi kentongan yang dipukul disusul oleh dentuman meriam sebanyak 10 kali, dalam pidato pembukaan Jamnas 1977 Presiden Soeharto berpesan di hadapan lebih kurang 25.000 pramuka dari segenap penjuru Tanah Air.

Pidato Presiden Soeharto berisi nasehat dan harapan pada kaum remaja khususnya pramuka untuk dapat melatih diri dan mengembangkan daya pikir dan keterampilan, membiasakan bergaul dengan orang lain, melaksanakan dengan penuh kesadaran Tri Satya dan Dasa Dharma.

KOMPAS/ARSWENDO ATMOWILOTO

Presiden Soeharto, didampingi NY. Tien Soeharto dan Wapres Sultan Hemengkubuwono (paling kanan), saat membuka Jambore Nasional 1977 di Sibolangit, Sumatera Utara, Minggu, (3/7/1977). Jambore di Sibolangit ini merupakan jambore yang kedua. Jambore pertama berlangsung di Cibubur, Jakarta, tahun 1973. Jambore Sibolangit diharapkan dihadiri sekitar 25.000 peserta.

Presiden Soeharto juga meminta agar Pancasila dihayati dan diamalkan. Selain peserta kontingen dalam negeri terdapat sebanyak 165 peserta luar negeri yang berasal dari Jepang, Malaysia, Singapur, Filipina, Taiwan dan Hongkong.

Jambore Nasional ke-11 tahun 2022 pramuka Penggalang yang dilaksanakan di Bumi Perkemahan dan Graha Wisata Pramuka Cibubur, Jakarta Timur, dibuka bertepatan dengan Peringatan Hari Pramuka Ke-61. Sebanyak 11.500 anggota pramuka terlibat.

Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Budi Waseso, mengatakan tema HUT Ke-61 Gerakan Pramuka yakni ”Mengabdi Tanpa Batas untuk Membangun Ketangguhan Bangsa”. Gerakan pramuka berperan untuk ikut menolong dan membantu masyarakat dalam pandemi dan bencana alam lainnya.

Budi Waseso juga mengatakan Jamnas 2022 bertema ”Ceria, Berdedikasi, dan Berprestasi”. Tujuan Jamnas ini untuk membentuk sikap dan perilaku, meningkatkan kemandirian, keterampilan, persatuan dan kesatuan Pramuka Penggalang serta komitmen terhadap penghayatan dan pengamalan Kode Kehormatan Pramuka, yaitu Satya dan Darma Pramuka. Kegiatan Jamnas kali ini dipersiapkan, direncanakan, dan dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19

KOMPAS/RIZA FATHONI

Peserta kontingen merayap saat sesi Kemampuan Kepramukaan dalam Jambore Nasional Gerakan Pramuka di Buperta, Cibubur, Jakarta, Jumat (19/8/2022). Jambore Nasional Gerakan Pramuka dalam rangka Hari Pramuka yang diselenggarakan hingga 21 Agustus 2022 ini mengangkat tema Ceria, Berdedikasi dan Berprestasi. Sesi ini melatih pramuka menjadi Pribadi yang tangguh, tanggap dan tangkas.

Setelah beberapa sejarah pelaksanaan jambore pandu sedunia juga jamnas pramuka Indonesia yang telah dilaksanakan, Jamnas ke 12 akan dilaksanakan tahun 2026 mendatang bertempat di Buperta Cibubur.

Sementara,  Jambore Pandu Sedunia berikutnya akan berlangsung dari tanggal 30 Juli hingga 8 Agustus 2027 di Gdańsk, Polandia. (LITBANG KOMPAS)

Referensi

Buku
  • Pandu Ibuku: Mengajarkan Budi Pekerti, Membangun Karakter Bangsa, Penerbit Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2012
Arsip Kompas
  • Jambore Nasional 1977 Sibolangit Dibuka, Kompas, 4 Juli 1973, hlm 1
  • 100 Tahun Kepanduan: Lima Pramuka Yogyakarta Ikuti Jambore Dunia, Kompas, 21 Juli 2007, hlm 3
  • Jambore 20.000 Pramuka se-Indonesia di Desa Cibubur, Kompas, 6 Januari 1973, hlm 3
  • Cuaca: Topan Khanun, Puluhan Ribu Pramuka Dievakuasi, Kompas, 8 Agustus 2023, hlm 4