Tokoh

Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada Koentjoro Soeparno

Koentjoro Soeparno merupakan Guru Besar Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM). Dosen senior di Fakultas Psikologi UGM ini juga berperan sebagai peneliti dari berbagai bidang psikologi dan kemasyarakatan. Saat sivitas akademika UGM mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo melalui “Petisi Bulaksumur”, Prof Koentjorolah yang membacarkan petisi tersebut di Balairung UGM pada 31 Januari 2024.

DRA

Fakta Singkat

Nama Lengkap
Prof. Drs. Koentjoro Soeparno, M.BSc., Ph.D.

Lahir
Yogyakarta, 27 Februari 1955

Almamater
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

Jabatan Terkini
Dosen Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada

Prof. Koentjoro, demikian ia biasa disapa, bukanlah sosok asing dalam sivitas akademika UGM. Selain sebagai Guru Besar Psikologi UGM, Prof. Koentjoro juga sebagai peneliti dari berbagai bidang psikologi dan kemasyarakatan. Dosen senior di Fakultas Psikologi UGM ini menjadi salah satu yang turut mendatangani dan membacakan Petisi Bulaksumur yang meminta Presiden Joko Widodo agar kembali ke koridor demokrasi.

Prof. Koentjoro lahir di Yogyakarta pada 27 Februari 1955. Lulus sarjana S1 dari Fakultas Psikologi UGM tahun 1981, penerima beasiswa AIDAB dari pemerintah Australia ini meraih gelar master bidang Behaviour Science dari La Trobe University, Melbourne, Australia tahun 1995. Ia juga mendapat beasiswa dari World Bank tahun 1996 dan meraih gelar doktor bidang Social Work and Social Policy dari universitas yang sama pada 1998.

Guru Besar Psikologi UGM ini, selain mengajar di Fakultas Psikologi UGM, juga bekerja sama dengan universitas di luar negeri, yakni sebagai penguji eksternal di Claremont School of Theology, California, Amerika Serikat tahun 2016–2019, dan sebagai profesor tamu di universitas di Malaysia tahun 2019. Prof. Koentjoro dikenal pula sebagai peneliti produktif yang pemikirannya dituangkan dan dipublikasikan dalam jurnal-jurnal ilmiah dan penerbitan buku.

Ia tidak hanya berkutat di bidang pengabdian dan akademik, namun juga aktif berorganisasi. Prof. Koentjoro menjadi Ketua Forum Dewan Guru Besar Indonesia periode 2019–2020.

Putra Yogya

Koentjoro Sorparno lahir di Yogyakarta pada 27 Februari 1955. Koentjoro menjalani hidup dan seluruh aktifitasnya di tanah kelahirannya, Yogyakarta. Minatnya mengamati tingkah laku dan isu-isu psikologi dalam bermasyarakat membawanya ke bangku kuliah di Fakultas Psikologi UGM. Lulus dari Fakultas Psikologi UGM tahun 1981.

Koentjoro terus memperdalam minatnya di bidang psikologi. Ia pun melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 melalui beasiswa AIDAB dari Pemerintah Australia tahun 1992. Koentjoro,mengambil program magister bidang Behaviour Science di La Trobe University, Melbourne, Australia hingga meraih gelar master (M.BSc.) tahun 1995. Minatnya pada bidang psikologi terus diasahnya dengan melanjutkan pendidikannya ke jenjang doktoral di universitas yang sama.

Ia kembali mendapat beasiswa untuk melanjutkan studi ke jenjang S3 melalui beasiswa dari World Bank pada 1996. Koentjoro berhasil meraih gelar Doctor of Philosophy (Ph.D.) bidang Social Work and Social Policy dari La Trobe University, Melbourne, Australia tahun 1998 dengan disertasi berjudul “Understanding Prostitution from Rural Communities of Indonesia”.

Prof. Koentjoro tak pernah lelah memperdalam pengetahuan dan keilmuannya, tahun 2003 ia berkesempatan mengikuti Short Course on Drug Surveillance of Social Research.

Karier

Sepulangnya kembali ke Indonesia, Koentjoro mulai meniti karier dengan mengabdikan diri di almamaternya, dan mengimplementasikan ilmunya dalam penelitian relasi sosial dan psikologi pendidikan di kampus UGM.

Sepanjang kariernya sebagai psikolog, ia pernah bekerja sebagai psikolog yang menangani kasus di Panti Resos Yogyakarta dan Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) Yogyakarta. Ia juga menjalani profesi sebagai Konsultan Penanganan Anak Jalanan di Girlan Nusantara sejak 1998 hingga 2013.

Koentjoro berprofesi sebagai pengajar dan peneliti di UGM. Sebagai dosen ia fokus pada bidang relasi sosial dan psikologi pendidikan. Beberapa mata kuliah yang menjadi bahan ajar kuliahnya, antara lain, Psikologi Sosial, Psikologi Lingkungan dan Energi, Psikologi Komunitas dan Perubahan Sosial, Metodologi Penelitian Kuantitatif, dan Patologi Sosial. Atas pengabdiannya di dunia psikologi dan akademisi, Koentjoro akhirnya diangkat sebagai Guru Besar Psikologi UGM pada 2005.

Sebagai Guru Besar Psikologi UGM, Prof Koentjoro bekerja sama dengan universitas-universitas terkemuka di Malaysia, yakni sebagai auditor, penguji eksternal, hingga professor tamu pada 2019. Ia pernah pula sebagai penguji eksternal di Claremont School of Theology, California, Amerika Serikat pada 2016–2019.

Selama dua tahun, Prof. Koentjoro menjabat Sekretaris Dewan Guru Besar (DGB) UGM (2016–2018). Kemudian terpilih sebagai Ketua DGB UGM masa jabatan 2018–2021. Pada tahun 2019–2020 ia terpilih sebagai Ketua Forum Dewan Guru Besar Indonesia (FDGBI). Periode berikutnya, ia terpilih sebagai Majelis Syuro FDGBI untuk masa jabatan tahun 2020–2021.

Di luar aktivitas akademik, Prof. Koentjoro pernah diangkat sebagai staf ahli Bidang Pencegahan Badan Narkotika Nasional (BNN) tahun 2005–2009.

Banyak karya tulis dan jurnal yang sudah diterbitkan, baik di dalam maupun di luar negeri. Hasil penelitian dab jurnal Prof. Koentjoro yang telah diterbitkan menjadi salah satu sumber ilmu dan pedoman para mahasiswa psikologi di Indonesia. Tidak hanya di bidang pengabdian serta akademik, Prof. Koentjoro pun aktif dalam kegiatan organisasi.

Sebagai peneliti, Koentjoro produktif menyumbangkan pemikiran dan pengetahuan melalui berbagai publikasi di jurnal-jurnal terkemuka. Seperti tulisan terbarunya yang dimuat dalam Journal for the Study of Religions and Ideologies, Saliyo, Koentjoro, Subandi (2023).

Ia juga aktif mempublikasikan karya-karya penelitian dan pemikirannya melalui penerbitan buku dan bab dalam buku yang berkaitan dengan keilmuannya. Prof. Koentjoro terlibat dalam buku Pidana Mati Berdasarkan Asumsi: Kajian Putusan Perkara Ferdy Sambo & Putri Candrawathi oleh penerbit Litera tahun 2023. Ia juga menjadi bagian penulisan bab dalam buku Persepsi, Pengetahuan dan Kesiapan Warga Terhadap Bencana: Suatu Pendekatan Psikologi.

Ia juga aktif berkontribusi dalam penulisan dan penyuntingan tulisan dalam topik psikologi, seperti psikologi sosial, psikologi keluarga, perilaku seksual, prostitusi, dan perubahan sosial. Koentjoro juga aktif membantu sebagai psikolog dalam menangani pelacuran di Panti Resos Yogyakarta dan Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) Daerah Istimewa Yogyakarta. Dirinya menjadi Reviewer Komisi Peduli AIDS Nasional (KPAN), serta menjadi Staf Ahli BNN Bidang Pencegahan.

Selain itu, Kontjoro juga aktif sebagai Konsultan Ahli Kelompok Anak Jalanan Girlan Nusantara, Konsultan Ahli Bidang internasional untuk penanganan anak jalanan perempuan di Yogyakarta. Sebagai peneliti, Koentjoro melakukan penelitian pengembangan masyarakat Pulau Mandangin, Sampang, Madura. Ia juga sebagai Koordinator Relawan Psikologi untuk gempa bumi Yogyakarta tahun 2006 dan sebagai Koordinator Psikologi Penanganan Bencana Pulau terpencil.

Menjelang Pemilu 2024, sejumlah kampus perguruan tinggi negeri menyuarakan kritik terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo. Koentjoro menjadi salah satu akademisi UGM yang terlibat dalam gerakan penyelamatan demokrasi melalui seruan kampus dengan “Petisi Bulaksumur” pada 31 Januari 2024. Segenap sivitas akademika UGM menunjukkan keprihatinannya pada berjalannya demokrasi yang terkoyak oleh tindakan menyimpang yang dilakukan oleh penguasa.

Disusul aksi berikutnya dari sivitas akademika UGM, yaitu “Kampus Menggugat”. Sikap kritis sivitas akademika UGM ini ditujukan terhadap kondisi demokrasi Indonesia saat ini, dan mengajak untuk mengembalikan etika dan konstitusi yang terkoyak selama lima tahun terakhir. Pernyataan sikap “Kampus Menggugat” ini dilaksanakan di Balairung UGM pada 12 Maret 2024, dihadiri oleh sejumlah guru besar UGM, di antaranya Prof. Koentjoro, Prof. Wahyudi Kumorotomo, Prof. Budi Setiadi Daryono, Prof. Sigit Riyanto. Juga, Dosen Fakultas Hukum UGM Zaenal Arifin Mochtar dan Wakil Rektor UGM Arie Sujito.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Sosiolog Universitas Gadjah Mada (UGM), Arie Sudjito (kedua dari kanan), menjadi pembicara dalam diskusi Teras Kita Outlook 2018-Tantangan Indonesia di Tahun Politik di ruang Balai Senat Gedung Pusat UGM, Yogyakarta, Jumat (15/12). Deputi III Kantor Staf Presiden Denni Puspa Purbasari (tengah) dan Guru Besar Hukum Pidana UGM Eddy OS Hiariej (kedua dari kiri) turut menjadi pembicara dalam diskusi yang dipandu Guru Besar Psikologi UGM Koentjoro (kiri) dan Kepala Biro Kompas DI Yogyakarta Bambang Sigap Sumantri (kanan).

DRA

”Kami menyesalkan tindakan-tindakan menyimpang yang justru terjadi dalam masa pemerintahan Presiden Joko Widodo yang juga merupakan bagian dari keluarga besar UGM,” ujar Koentjoro (Kompas, 31 Januari 2024)

Petisi Bulaksumur

Guru Besar Psikologi UGM Prof. Drs. Koentjoro, Ph.D. didampingi sejumlah guru besar, akademisi, alumni dan aktivis BEM KM UGM membacakan Petisi Bulaksumur di Balairung Gedung Pusat UGM pada 31 Januari 2024. Melalui Petisi Bulaksumur, sivitas akademia UGM meminta Presiden Joko Widodo dan jajarannya kembali pada koridor demokrasi.

Prof. Koentjoro memaparkan bahwa setelah mencermati kondisi politik beberapa waktu terakhir, serta memperhatikan nilai-nilai Pancasila dan jati diri UGM, sivitas akademika UGM menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap tindakan sejumlah penyelenggara negara yang dinilai menyimpang dari prinsip-prinsip moral demokrasi, kerakyatan, dan keadilan sosial.

Menurut Koentjoro, penyimpangan itu, antara lain, berupa pelanggaran etik di Mahkamah Konstitusi, keterlibatan sejumlah aparat penegak hukum dalam proses demokrasi perwakilan yang sedang berjalan, dan pernyataan Presiden Joko Widodo tentang keterlibatan pejabat publik dalam kampanye politik.

Petisi ini disusun oleh sivitas akademika UGM yang tergabung dalam Mimbar Akademik berisi keprihatinan mendalam terhadap tindakan sejumlah penyelenggara negara di berbagai lini dan tingkat yang menyimpang dari prinsip-prinsip moral demokrasi, kerakyatan, dan keadilan sosial. Melalui petisi itu, sivitas akademika UGM mendesak segenap aparta penegak hukum, pejabat negara dan aktor politik di belakang Presiden Joko Widodo, termasuk Presiden Jokowi sendiri, untuk segera kembali ke koridor demokrasi, serta mengedepankan nilai-nilai kerakyatan dan keadilan sosial.

Isi dari Petisi Bulaksumur, di antaranya: “Kami segenap sivitas akademika UGM, meminta, mendesak, dan menuntut segenap aparat penegak hukum dan semua pejabat negara dan aktor politik yang berada di belakang Presiden Joko Widodo, termasuk Presiden sendiri, untuk segera kembali pada koridor demokrasi, serta mengedepankan nilai-nilai kerakyatan dan keadilan sosial.

Presiden Jokowi seharusnya berpegang pada jati diri universitas tersebut yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila. Presiden seharusnya turut memperkuat proses demokratisasi agar berjalan sesuai standar moral yang tinggi dan dapat mencapai tujuan pembentukan pemerintahan yang sah.”

Dalam petisi itu, para sivitas akademika UGM juga mengingatkan Presiden Joko Widodo untuk selalu mengingat janjinya sebagai alumni UGM.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada Prof Koentjoro (tengah) membacakan Petisi Bulaksumur di Balairung UGM, Yogyakarta, Rabu (31/1/2024). Petisi yang disusun oleh sivitas akademika Universitas Gadjah Mada yang tergabung dalam Mimbar Akademik itu berisi keprihatinan yang mendalam terhadap tindakan sejumlah penyelenggara negara di berbagai lini dan tingkat yang menyimpang dari prinsip-prinsip moral demokrasi, kerakyatan, dan keadilan sosial.

Biodata

Nama

Prof. Drs. Koentjoro Soeparno, M.BSc., Ph.D

Lahir

Yogyakarta, 27 Februari 1955

Jabatan

Dosen Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM)

Pendidikan

Umum :

  • Sarjana (S1) Fakultas Psikologi, Universitas Gadjah Mada (UGM) (1981)
  • Sarjana (S2) Behavioral Science, La Trobe University Australia (1995)
  • Sarjana (S3) Social Work and Social Policy, La Trobe University Australia (1998)

Khusus:

  • Short Course on Drug Surveillance of Social Research (2003)

Karier

Pekerjaan:

  • Local Staff Konsulat Jendral RI Melbourne (Maret 1994 — Juni 1997)
  • Konsultan Penanganan Anak Jalanan – Girlan Nusantara (Februari 1998 — Januari 2013)
  • Consultant on Prgam Development, PSKW Yogyakarta (sejak 2002)
  • Consultant on Clinical Program Development on Social Worker, BDPTS Bandung (sejak 2003)
  • The Head of UP2N-UGM (sejak 2004)
  • Policy in Handling Problem Street Children, Kabupaten Sleman (2004–2006)
  • Member of Project on Female Street Children, JFPR-ADB (2004–2006)
  • The Head of Research Council, UGM (2004–2006)
  • The Head of Psychology Consultation Unit, UGM (2005–2006)
  • Consultant on Drug Privention, BNP and BNK (2005–2007)
  • Reviewer Komisi Peduli AIDS Nasional (April 2005 — April 2009)
  • Staf Ahli Bidang Pencegahan BNN (Februari 2005 — Agustus 2009)
  • The Head of “Prof. Koentjoro” Center for Community Development & Welfare, CCDCW (sejak 2006)
  • Team Leader on Yogyakarta Earthquake Recovery, 2 Rajawali Perkasa (2006)
  • Consultan on Community Development, PU Cilacap (2007)
  • The Head of Social Psychology Department (2007-…)
  • DMI Consultant Primagama (sejak 2007)
  • Visiting Professor Universiti Kebangsaan Malaysia (2008–2009)
  • Visiting Professor University Kebangsaan Malaysia (September 2009 — Februari 2010)
  • External Examiner University Kebangsaan Malaysia (Juni 2010)
  • External Examiner, Claremont School of Tehology, Claremont, California, Amerika Serikat (Juli 2016 — Juni 2019)
  • Reviewer dan External Examiner Universiti Malaya (April 2018)
  • Reviewer dan External Examiner Universitas Utara Malaysia (April 2019)
  • External Examiner for Doctoral Thesis pada University Malaya (2021)

Kegiatan lain

  • Host “Love and Live” Radio Program Channel 5 (2005–2007)
  • Member Honoris Causa Award for Rendra, UGM (2007)
  • Narasumber Penyusunan Revisi Panduan Tahun Ajaran (2018)
  • Kontribusi pada unit Konsultasi Psikologi UGM (Juli–Desember 2021)
  • Pembinaan Masyarakat Bidang Agama, Pesantren Trimulyojati (2021)
  • Narasumber Silaturahmi Nasional dan Kongres XI PKBTS Tamansiswa (2021)
  • Narasumber Acara Kajian Malam Mingguan (KALAM) oleh Program Pendikar Pancasila UNTAN (2021)
  • Reviewer Jurnal Ilmiah Plos One (2021)

Organisasi

  • Anggota Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) (1984)
  • Kepala KORPRI Fakultas Psikologi UGM (2002–2006)
  • Kepala Departemen Isu Sosial Himpsi Yogyakarta (2002–2007)
  • Ikatan Psikologi Sosial (2003)
  • Asosiasi Psikologi Forensic (Apsifor) (2003)
  • Andalan Research and Development Kwartir Daerah Gerakan Kepanduan Pramuka, DI Yogyakarta (2005–2008)
  • Anggota Takmir Masjid Jogokariyan, Yogyakarta (2005)
  • Pembina Takmir Masjid Al Mizan, Tegalrejo, Yogyakarta (2006)
  • Dewan Pakar Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (Apsifor) (2006)
  • Dewan Penasihat Komisi Antipornoaksi dan Pornografi, KAPP (2007)
  • American Psychological Association (2008)
  • Anggota Majelis Psikologi Indonesia, Himpsi Pusat (2007)
  • Anggota Dewan Pakar Ikatan Psikologi Sosial (2009)
  • Anggota Dewan Pakar Masyarakat Demografi DI Yogyakarta (2011)
  • Forum Dewan Guru Besar Indonesia (2017)
  • Majelis Dewan Guru Besar PTNBH (2017)
  • Ketua Dewan Guru Besar UGM antar waktu (2018-2021)
  • Gerakan Pramuka Kwarda DI Yogyakarta (2020)
  • Asean Scholar Network (2021)

Penghargaan

Karya

Penelitian

  • Community Development & Psychology of Culture, Street Children, Drugs & Prostitution, Qualitative Researchcluster – social humanities
  • Toyota Foundation, Understanding Prostitution From The Source (Juni 1986 – Mei 1988)
  • World Bank, Understanding Prostitution From Rural Community (Juli 1988 – Agustus 1990)

Disertasi

  • Understanding Prostitution from Rural Communities of Indonesia

Keluarga

Sumber
Litbang Kompas