Tokoh

Wali Kota Banjar Ade Uu Sukaesih

Ade Uu Sukaesih adalah Wali Kota Banjar yang menjabat dua periode, yakni 2013-2018 dan 2018-2023. Ia menggantikan suaminya Herman Sutrisno yang menjabat Wali Kota Banjar periode sebelumnya.

DMU

Fakta Singkat

Nama Lengkap
Ade Uu Sukaesih

Lahir
Tasikmalaya, 17 Maret 1953

Almamater
Sekolah Tinggi Ilmu Sosial Politik Bina Putra Banjar
Universitas Pasundan Bandung

Jabatan Terkini
Wali Kota Banjar 2018–2023

Ade Uu Sukaesih lebih banyak dikenal sebagai istri dari Herman Sutrisno, tokoh yang memimpin Kota Banjar selama dua periode, yakni sejak tahun 2004 hingga 2013. Ade kerap mendampingi  aktifitas suaminya dalam memimpin dan membangun kota tersebut.

Ade aktif di sejumlah organisasi selama mendampingi suaminya yang kala itu berprofesi sebagai seorang dokter dan kemudian menjadi Wali Kota Banjar. Ade Uu lantas mulai aktif di bidang politik dengan menjabat sebagai Wakil Ketua Partai Golkar Kota Banjar dan Ketua KPPG (2004–2009). Sebagai istri wali kota, Ade juga didaulat menjadi Ketua Tim Penggerak PKK Kota Banjar dan Ketua Dekranasda Kota Banjar.

Menjelang berakhir masa jabatan Herman Sutrisno sebagai wali kota, Ade Uu didorong meneruskan estafet kepemimpinan suaminya di kota tersebut. Untuk itu, Ade pun terjun dalam kancah politik dengan mencalonkan diri sebagai calon wali kota dalam Pilkada Kota Banjar 2013. Ia lantas terpilih untuk memimpin kota tersebut meneruskan jabatan yang ditinggal suaminya. Lima tahun berselang, ia terpilih kembali sebagai orang nomor satu di Kota Banjar untuk periode keduanya, 2018–2023.

Selama memimpin Kota Banjar, Ade Uu Sukaesih menggagas visi pemerintahannya, yaitu “Dengan iman dan taqwa, kita wujudkan Kota Banjar yang bersih pemerintahannya, sejahtera masyarakatnya, asri lingkungannya menuju Banjar Agropolitan”.

Istri wali kota

Ade Uu Sukaesih lahir di Tasikmalaya pada 17 Maret 1953. Ia mengenyam pendidikan dasar hingga menengah di kota kelahirannya. Kemudian ia melanjutkan kuliah di Akademi Bank Jakarta pada tahun 1971. Tiga tahun kemudian ia lulus dan diwisuda pada tahun 1973.

Di sela-sela tugasnya sebagai istri mendampingi Wali Kota Banjar Herman Sutrisno, ia menyempatkan diri mengambil pendidikan S1 di Sekolah Tinggi Ilmu Sosial Politik Bina Putra Banjar pada tahun 2004. Ia menyelesaikan pendidikan ilmu politik dan pemerintahan dari kampus tersebut pada 2007.

Dua tahun berselang ia melanjutkan pendidikan masternya di Universitas Pasundan Bandung. Ia mengambil spesialisasi kebijakan publik di kampus tersebut dan menyelesaikannya pada 2011. Ade kemudian melanjutkan Program Doktor di Universitas Pasundan Bandung pada tahun 2012 dan meraih gelar doktor ilmu sosial dari kampus tersebut pada 2015.

Ia menikah dengan Herman Sutrisno seorang dokter di Ciamis dan juga salah satu tokoh penggagas Kota Banjar dan dikaruniai tiga orang anak, yakni Soni Suprayogi, Guntur Rahmadi, dan Yunitasari. Anak pertamanya, Soni, meninggal pada Agustus 2014 karena kecelakaan saat mengikuti off-road di sirkuit di Kota Banjar.

Karier

Ade Uu Sukaesih lebih banyak dikenal sebagai istri dari Herman Sutrisno, tokoh yang memimpin Kota Banjar selama dua periode, yakni sejak kota itu berdiri tahun 2004 hingga tahun 2013. Ia  kerap mendampingi suaminya dalam acara-acara resmi maupun informal di kota tersebut.

Sebagai seorang istri, Ade Uu aktif di sejumlah organisasi selama ia mendampingi suaminya. Kala Herman Sutrisno masih berprofesi sebagai seorang dokter,  sejumlah jabatan di organisasi pernah dipegangnya antara lain Ketua Ikatan Isteri Dokter Indonesia (IIDI) Ciamis, Ketua Gerakan Organisasi Wanita (GOW) Ciamis (1996–1999), dan Ketua Dharma Wanita RSU Banjar-Ciamis (2002–2004)

Setelah Herman Sutrisno menjadi Wali Kota Banjar, Ade Uu mulai aktif di bidang politik dengan menjabat sebagai Wakil Ketua Partai Golkar Banjar (2003–2009) dan Ketua KPPG, 2004-2009. Sebagai istri wali kota yang mendampingi Herman Sutrisno, Ade lantas didaulat menjadi Ketua Tim Penggerak PKK Kota Banjar, Ketua Dekranasda Kota Banjar, dan Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Banjar.

Menjelang jabatan Herman berakhir sebagai wali kota, Ade Uu didorong meneruskan estafet kepemimpinan dari suaminya. Untuk itu, Ade pun terjun dalam kancah politik dalam Pilkada Kota Banjar 2013.

Ia mencalonkan diri sebagai calon wali kota setelah suaminya tak bisa mencalonkan diri lagi karena sudah dua periode memimpin Kota Banjar. Ade diusung Partai Golkar, PKS, PPP, Gerindra, dan PKPI dan berpasangan dengan Darmaji Prawirasetia sebagai wakilnya.

Dalam pilkada yang digelar pada 28 Agustus 2013, Ade Uu Sukaesih – Darmaji meraih suara terbanyak yakni 69.453 suara mengalahkan empat pasangan calon lainnya yang ikut pilkada Kota Banjar. Pasangan tersebut, yakni Maman-Wawan Ruswandi, Ijun Junasah-M Sodiq, Rusli-Wawan Gunawan, dan Akhmad Dimyati-Muin Abdurrohim. Tiga pasang calon, yakni Maman-Wawan, Ijun-Sodiq, Rusli-Wawan dari jalur perseorangan.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan lantas melantik Ade Uu Sukaesih dan Darmadji Prawirasetia sebaia wali kota dan wakil wali kota 2013–2018 pada 4 Desember 2013 di di Aula Sekretariat Daerah Pemerintah Kota Banjar.

Usai pelantikan, Ade Uu menyatakan akan melaksanakan program 100 hari kartu Asih Katadji sesuai janji kampanye dan juga reformasi birokrasi. Selain itu, Ade menuturkan akan menempatkan Herman Sutrisno, wali kota sebelumnya yang juga suaminya sebagai konsultan.

Lima tahun kemudian, Ade Uu kembali mencalonkan diri sebagai wali kota Banjar pada Pilkada 2018 dan menggandeng Nana Suryana sebagai wakilnya. Pasangan itu diusung oleh Partai Golkar, PKB dan PDIP.

Pasangan calon petahana Ade Uu Sukaesih – Nana Suryana unggul dengan perolehan suara 58.020 suara atau 52,36 persen mengalahkan pasangan Maman-Irma Bastaman yang memperoleh 52.786 suara atau 47,64 persen suara.

Ade Uu-Suryana kemudian dilantik sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjar  periode 2018–2023 oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil di Gedung Sate pada 4 November 2018 bersamaan dengan pelantikan bupati dan wakil bupati terpilih Kuningan.

Pelantikan itu berdasarkan Keputusan Mendagri Nomor 131.32-5994 Tahun 2018 tentang Pengangkatan Wali Kota Banjar dan Keputusan Mendagri Nomor 132.32-5995 Tahun 2018 tentang Pelantikan Wakil Wali Kota Banjar yang ditetapkan pada tanggal 12 September 2018.

Dalam pelantikan itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta mereka harus mengembalikan kepercayaan masyarakat dengan bekerja penuh amanah dan istikomah, serta mampu membawa perubahan ke arah lebih baik. Ia juga meminta selama lima tahun ke depan tidak ada lagi kepala daerah dan pejabat yang bermasalah dengan integritas atau terkait kasus korupsi.

Usai pelantikan Wali Kota Banjar didampingi Wakilnya mengatakan bahwa ke depan mereka akan membawa Kota Banjar untuk lebih bersih pemerintahannya, sejahtera masyarakatnya, dan asri lingkungannya. untuk itu membutuhkan dukungan dari berbagai pihak termasuk masyarakat dan stakeholder dengan kerja keras, cerdas dan ikhlas  untuk membangun Kota Banjar yang lebih baik lagi.

KOMPAS.com/DENDI RAMDHANI

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat melantik dua kepala daerah, yakni Bupati dan Wakil Bupati Kuningan Acep Purnama-Muhammad Ridho Suganda, serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjar Ade Uu Sukaesih-Nana Suryana di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Selasa (4/12/2018).

Daftar penghargaan

  • Earth Hour Leader dari Gubernur Ridwan Kamil (2019)
  • Lencana Panca Warsa dalam Peringatan Hari Pramuka tingkat Provinsi Jawa Barat (2021)

Penghargaan

Wali Kota Banjar Ade Uu Sukaesih menerima penghargaan dari Menko Polhukam, Muhammad Machfud MD, sebagai Tokoh Penanggung Jawab Program Kegiatan UPP Kota Tahun 2021. Penghargaan tersebut diberikan karena dipandang berhasil sebagai tokoh penanggung jawab dalam upaya Pemberantasan Pungutan Liar di Kota Banjar. Penghargaan itu melengkapi penghargaan yang diraih sebelumnya yakn Lencana Emas Adhi Bhakti Tani Nelayan Madya dari KTNA Nasional (2021).

Kota Banjar juga meraih banyak penghargaan selama dipimpin Ade Uu. Penghargaan itu, antara lain, Kota Peduli Hak Asasi Manusia (HAM) dari Menteri Hukum dan HAM (2020), Kota Sehat (Swasti Saba) Wistara dari Kementerian Kesehatan (2020), opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) 10 kali berturut-turut dari BPK RI (2021), Kota Layak Anak (2021), dan Penghargaan Adipura untuk yang keenam kalinya (2019).

PEMERINTAH KOTA BANJAR

Ade Uu Sukaesih mengunjungi KWT Mekar Mulya di Dusun Karang Pucung RT 28 RW 10 desa balokang, kecamatan Banjar, Kota Banjar. Walikota Banjar berharap ibu-ibu mau bergabung menjadi anggota KWT (kelompok wanita Tani) yang bertujuan untuk ketahanan pangan. (12/4/2016)

Pemkot Banjar

Membangun Banjar

Pada periode keduanya memimpin Kota Banjar, Ade Uu Sukaesih meneruskan membangun Kota Banjar dengan visi pemerintahan, yaitu “Dengan Iman dan Taqwa Kita Wujudkan Kota Banjar yang Bersih Pemerintahannya, Sejahtera Masyarakatnya, Asri Lingkungannya Menuju Banjar Agropolitan”.

Visi tersebut mengandung lima kata kunci, yakni Iman dan taqwa yang dijabarkan sebagai pribadi yang muslim dan berupaya menjadi pemimpin yang amanah. Karenanya, iman dan taqwa harus menjadi landasan utama dalam setiap penyelenggaraan pemerintahan.

Kemudian kata kunci Bersih, yakni kondisi penyelenggaraan pemerintahan yang terhindar dari praktik KKN, mengedepankan pelayanan prima uang didukung profesionalisme aparatur, transparansi, dan akuntabel.

Selanjutnya Sejahtera, yakni kondisi masyarakat yang mampu melangsungkan kehidupan individu maupun kelompok secara layak, sehat dan produktif, adanya ketentraman lahir batin serta tidak diliputi oleh rasa takut. Kemudian kata kunci Asri, yakni kondisi lingkungan yang tertata, aman, sehat, rindang dan indah. Yang terakhir adalah Agropolitan, yakni kondisi Kota Banjar yang aktivitas ekonominya berbasiskan agrobisnis, agroindustri, agrowisata, pusat distribusi produk-produk ataupun jasa pertanian.

Kompas.com

Harta kekayaan

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara Total kekayaan yang dilaporkannya ke KPK, Ade Uu memiliki harta tahun 2020 sebesar Rp552 juta. Jumlah kekayaan yang dilaporkan pada 30 Januari 2021 itu terdiri dari dua bidang tanah dan bangunan senilai Rp425 juta di Kabupaten Ciamis, harta bergerak lainnya Rp49 juta, dan kas atau setara kas senilai Rp78 juta.

Dalam laporan itu istri mantan wali kota Banjar Herman Sutrisno ini tidak memiliki surat berharga dan utang sehingga total hartanya tahun 2020 tercatat Rp552 juta. Harta itu meningkat sekitar Rp40 juta dibandingkan tahun sebelumnya. Dalam LHKPN tahun 2019, Ade Uu Sukaesih melaporkan harta kekayaannya sebesar Rp509 juta.

Ade sudah beberapa kali melaporkan hartanya ke KPK. Saat awal menjabat wali kota pada periode pertama, yakni tahun 2013, harta yang dilaporkan ke KPK tercatat Rp1,37 miliar, dua tahun berselang yakni pada 2015, hartanya menyusut menjadi Rp1,22 miliar. Pada periode keduanya, harta yang dilaporkan pada tahun 2019 tercatat menyusut separuhnya menjadi Rp509 juta.

Referensi

Arsip Kompas

“Kepala Daerah: Istri Gantikan Suami Mewarnai Pilkada di Jawa Barat”. Kompas, 16 Sep 2013, Halaman: 23

“Kepala Daerah: Politik Dinasti Terus Berlanjut di Jawa Barat”. Kompas, 26 Dec 2013, Halaman: 23

“Kota Banjar: Menuju “Somahna di Buana” * Indeks Kota Cerdas Indonesia 2015″. Kompas, 07 Apr 2015, Halaman: 21

“Kota Cerdas: Mestinya Sinergi Mendukung Agropolitan * Indeks Kota Cerdas Indonesia 2015”. Kompas, 07 Apr 2015, Halaman: 21

Situs web

https://banjarkota.go.id/

https://regional.kompas.com/read/2014/08/26/23271901/Anak.Wali.Kota.Banjar.Tewas.Saat.Menjajal.Mobil.Offroad.

https://www.kompas.id/baca/riset/2018/08/11/petahana-dalam-lingkaran-dinasti-politik

Biodata

Nama

Dr. Ade Uu Sukaesih, S.Ip., M.Si.

Lahir

Tasikmalaya, 17 Maret 1953

Jabatan

Wali Kota Banjar 2018–2023

Pendidikan

  • Akademi Bank Jakarta, 1971–1973;
  • Sekolah Tinggi Ilmu Sosial Politik Bina Putra Banjar, 2004–2007;
  • Magister Kebijakan Publik Universitas Pasundan Bandung, 2009–2011.
  • Program Doktor Universitas Pasundan Bandung 2012–2015

Karier

  • Wali Kota Banjar (2013–2018)
  • Wali Kota Banjar (2018–2023)

Organisasi

  • Ketua Ikatan Isteri Dokter Indonesia (IIDI) Ciamis
  • Ketua Gerakan Organisasi Wanita (GOW) Ciamis, 1996–1999
  • Ketua Alhidayah Ciamis, 1999–2003
  • Ketua Dharma Wanita RSU Banjar-Ciamis, 2002–2004
  • Wakil Ketua Partai Golkar Banjar, 2003–2009
  • Ketua KPPG, 2004–2009
  • Ketua TP PKK Kota Banjar, 2004–sekarang
  • Ketua Dekranasda Kota Banjar. 2004–sekarang
  • Ketua K3S Kota Banjar, 2004–sekarang
  • Ketua P2TP2A Kota Banjar
  • Ketua Korda ESQ Kota Banjar

Penghargaan

  • Tokoh Penanggung Jawab Program Kegiatan Unit Pelayanan Publik dari Menkopolhukham (2021)
  • Lencana Emas Adhi Bhakti Tani Nelayan Madya dari KTNA Nasional (2021)

Karya

Buku

Keluarga

Suami

Herman Sutrisno

Anak

  • Soni Suprayogi (meninggal 2014 karena kecelakaan)
  • Guntur Rahmadi
  • Yunitasari

Sumber
Litbang Kompas