Perkembangan Bulanan Sebaran Covid-19 di China

Covid-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh virus novel corona 2019. Gejala dari terserangnya virus ini mirip dengan flu pada umumnya. Virus ini menyebar dengan sangat cepat karena dapat menular dari orang ke orang, bahkan ketika orang yang tertular tersebut tidak menunjukan gejala.

Wabah Covid-19 bermula di Wuhan, China. Kemudian sejak Januari 2020, mulai masif menyebar di berbagai negara. World Health Organization (WHO) mendata perkembangan kasus Covid-19 dari setiap negara. Pendataan juga dilakukan John Hopkins University melalui laman https://coronavirus.jhu.edu/, Hingga 31 Maret 2020, wilayah Hubei merupakan wilayah yang memiliki kasus positif tebanyak di China (67.801). Tak jauh berbeda dengan wilayah di sekitar Hubei seperti Henan, Zhejian, Hunan, Guangdong. Secara akumulatif, jumlah kasus Covid-19 di China mencapai 82.545 kasus.

Sebulan kemudian, kasus positif Covid-19 mulai meningkat di beberapa daerah. Data 30 April 2020, kasus di Hubei menjadi 68.128. Sedangkan Inner Mongolia yang sebelumnya kelompok dengan jumlah kasus yang rendah, meningkat menjadi 201. Total kasus seluruh China mencapai 84.385, dengan penambahan sebesar 2.290 kasus.

Akhir Mei 2020, jumlah kasus di China mengalami peningkatan yang relatif kecil yaitu sebesar 203 kasus sehingga menjadi 84.588 kasus. Angka penambahan ini cukup rendah dibandingkan penambahan pada awal tahun 2020 hingga bulan Maret 2020. Bahkan di beberapa wilayah hampir tidak terjadi penambahan kasus. Hubei pun, meski secara kumulatif masih sebagai wilayah dengan kasus tertinggi (68.135), penambahannya hanya 7 kasus. Mulai landainya grafik penambahan kasus di bulan Mei ini, akhirnya diikuti dengan pelonggaran kebijakan Lockdown yang diterapkan oleh pemerintah China.

Peta di atas menggambarkan sebaran kasus Covid-19 di China, semakin tua warna merah suatu wilayah menunjukkan jumlah kasus yang semakin tinggi. Secara global, China berada di urutan 16 di dunia.