Tokoh

Menteri Kesehatan RI periode 2024-209 Budi Gunadi Sadikin

Budi Gunadi Sadikin kembali ditunjuk sebagai Menteri Kesehatan masa jabatan 2024-2029 di Kabinet Merah Putih yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto. Sebelumnya, Budi Gunadi Sadikin ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Kesehatan yang baru menggantikan Terawan Agus Putranto.

Fakta Singkat

Nama Lengkap
Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC, CLU

Lahir
Bogor, 6 Mei 1964

Almamater
Institut Teknologi Bandung

Jabatan Terkini
Menteri Kesehatan 2024-2029

Meski jebolan Teknik Fisika Nuklir  ITB, Budi Gunadi Sadikin atau biasa disapa BGS banyak menghabiskan kariernya di bidang perbankan dan menjabat posisi strategis di sejumlah perusahaan pelat merah di bawah kementerian BUMN.  Ia terbilang sukses mengelola perusahaan-perusahaan yang dipimpinnya.

Namanya mulai dikenal publik setelah didaulat menjadi Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang saat itu menjadi bank dengan aset terbesar di Indonesia. Ditangannya, bank terbesar itu mampu berkembang di tengah kondisi ekonomi yang sulit. Prestasi serupa dicapai saat ia menjadi Direktur Utama PT Inalum (Persero), perusahaan pertambangan ini berhasil membeli 51 persen saham PT Freeport Indonesia.

Dalam penyusunan Kabinet Indonesia Maju,  Presiden Jokowi memilihnya menjadi Wakil Menteri BUMN mendampingi Erick Thohir. Di masa pandemi Covid-19, sebagai wakil menteri BUMN, Budi  dipercaya menjadi Ketua Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional (Satgas PEN).  Selain itu, ia juga turut aktif memonitor dan mengelola 70 rumah sakit milik BUMN dalam penanganan Covid-19. Dalam menjalankan tugasnya, ia menegaskan aspek kesehatan ada di depan ekonomi, karena jika kesehatan membaik, ekonomi akan mengikuti.

Budi Gunadi Sadikin kembali ditunjuk sebagai Menteri Kesehatan dalam Kabinet Merah Putih dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk periode 2024-2029,

Putera Bogor

Pria yang lahir di Bogor pada 4 Mei 1964 ini adalah anak kedua dari empat bersaudara dari pasangan  Sadikin Sumintawikarta dan Widowati Rusmiputra. Sang ayah yang berasal dari Garut, Jawa Barat, merupakan pegawai Kementerian Pertanian dan pernah menjabat sebagai Direktur Kebun Raya Bogor dan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (1974-1984). Adapun sang ibu adalah ibu rumah tangga yang berasal dari Tegal, Jawa Tengah.

Budi kecil menghabiskan masa mudanya di kota kelahirnya Bogor.  Ia mengecap pendidikan dasar hingga Sekolah Menengah Atas di Regina Pacis di Jalan Djuanda, Bogor. Budi dikenal pintar dan sarat prestasi dari kecil.

Setelah lulus SMA, ia melanjutkan pendidikan di Institut Teknologi Bnadung, mengambil jurusan fisika dengan spesialisasi Teknik Fisika Nuklir. Setelah lulus dari kampus Ganesha itu pada 1988, Budi bekerja di International Business Machine (IBM) di Jepang.

Di sela-sela kesibukannya bekerja, ia masih sempat menempuh sertifikasi sebagai Chartered Financial Consultant (CHFC) dan Chartered Life Underwriter (CLU) dari Singapore Insurance Institute pada 2004. ChFC adalah sebutan profesional yang telah menyelesaikan kursus komprehensif mengenai pendidikan keuangan. Sementara CLU adalah sebutan bagi seseorang yang memiliki speliasasi dalam asuransi jiwa dan perencanaan harta benda.

Menteri Kesehatan BUdi Gunadi Sadikin

Karier

Selepas menyandang gelar insinyur dari ITB, Budi mengawali karirnya sebagai Staf Teknologi Informasi di IBM Asia Pasifik, Tokyo, Jepang. Kemudian, ia melanjutkan karier di IBM Indonesia dengan jabatan terakhir sebagai Systems Integration & Professional Services Manager. Budi bekerja di IBM dari tahun 1988 hingga 1994.

Setelah keluar dari IBM, Budi terjun di dunia perbankan dengan menjadi bankir di Bank Bali sejak 1994. Bank Bali kemudian merger dengan sejumlah bank dan berganti nama menjadi Bank Permata hingga kini. Ia dipercaya memegang beberapa jabatan di bank tersebut, di antaranya sebagai General Manager Electronic Banking, Chief General Manager wilayah Jakarta, hinga Chief General Manager Human Resources.

Tahun 1999, ia keluar dari Bank Bali dan bergabung dengan ABN Amro Bank Indonesia hingga tahun 2004 dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Consumer Banking. Selanjutnya, ia menjadi Executive Vice President Consumer Banking di Bank Danamon. Budi juga sempat menjabat Direktur di Adira Quantum Multi Finance.

Perjalanan karier Budi Gunadi Sadikin di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dimulai pada tahun 2006 sebagai direktur perbankan mikro dan ritel. Tujuh tahun kemudian, 2 April 2013, rapat umum pemegang saham tahunan menunjuknya sebagai direktur utama menggantikan Zulkilfi Zaini yang berakhir masa tugasnya. Sejak itu namanya mulai dikenal publik karena dia menjadi pucuk pimpinan bank dengan aset terbesar di Indonesia. Jabatan direktur utama dia emban hingga 2016.

Selama menjabat dirktur utama, Budi Sadikin dinilai mampu mempertahankan kinerja Bank Mandiri meski kondisi perekonomian Indonesia dinilai belum sepenuhnya kondusif. Bank Mandiri yang dipimpin Budi Sadikin berhasil menuai kinerja baik sepanjang tahun 2015 dengan laba bersih Rp 20 triliun dan tumbuh 2,3 persen.

Selanjutnya Budi masuk di Kementerian BUMN dengan dipercaya menjadi staf khusus Menteri BUMN Rini Soemarno selama setahun, dari 2016-2017.  Budi kemudian diangkat menjadi Direktur Utama PT Inalum (Persero) seiring terbentuknya holding BUMN tambang. Ia menjabat direktur utama di perusahan plat merah itu dari September 2017 hingga November 2019

Di bawah kendalinya, perusahaan induk BUMN di sektor pertambangan itu ditugaskan untuk menguasai cadangan mineral dan batubara. Salah satu upaya menguasai cadangan adalah melakukan eksplorasi dan meningkatkan porsi kepemilikan saham pemerintah di PT Freeport Indonesia. Di tangan Budi Gunadi Sadikin, Inalum berhasil membeli 51 persen saham PT Freeport Indonesia.

Perusahaan induk BUMN di sektor pertambangan itu berhasil  menyelesaikan pembayaran 3,85 miliar dollar AS atau sekitar Rp 55,4 triliun, pada  Freeport McMoran Inc sehingga secara definitif Inalum menguasai 51,23 persen saham Freeport Indonesia.

Selain berhasil menguasai Freeport, Budi juga berfokus pada pengembangan empat proyek hilirisasi. Keempat proyek itu adalah gasifikasi batubara, pengolahan nikel menjadi bahan baku baterai, pengolahan bijih bauksit jadi alumina, dan pengolahan konsentrat tembaga dari tambang PT Freeport Indonesia di Papua.

Hilirisasi dipercaya dapat mendorong percepatan pembangunan ekonomi di dalam negeri sebab hilirisasi dapat menciptakan efek berganda yang berkontribusi terhadap produk domestik bruto dan penciptaan lapangan kerja.

Tak lama menjadi Dirut Inalum, Budi Gunadi Sadikin kembali didapuk jabatan di lingkup Kementerian BUMN. Ia dipercaya Presiden Joko Widodo untuk menjadi Wakil Menteri BUMN. Budi bersama Kartiko Wirjoatmodjo diminta membantu Menteri BUMN Erick Thohir untuk mengembangkan 142 perusahaan milik negara. Ia mendampingi Erick Thohir sejak 25 Oktober 2019.

Di masa pandemi Covid-19, ia juga dipercaya menjadi Ketua Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional (Satgas PEN). Satgas tersebut kemudian berganti nama menjadi Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) dan Budi menjabat sebagai Ketua.

Di bawah kendalinya, KPCPEN bergerak dinamis dengan pengelolaan anggaran mencapai Rp 695 triliun untuk penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi yang digulirkan dalam beberapa sektor prioritas. Budi Gunadi Sadikin juga turut aktif memonitor dan mengelola 70 rumah sakit milik BUMN dalam penanganan Covid-19.

Dalam reshuffle kabinet, Budi menjabat sebagai Menteri Kesehatan pada Kabinet Indonesia Maju menggantikan Terawan Agus Putranto.  Ia dilantik pada 23 Desember 2020 dan menjadi Menteri Kesehatan pertama yang bukan berlatar belakang kedokteran atau kesehatan.

Budi Gunadi Sadikin ditugaskan memimpin kolaborasi antarelemen bangsa Indonesia agar bisa segera keluar dari pandemi Covid-19.  Selain itu, kementeriannya ditugaskan menyiapkan kualitas layanan kesehatan tingkat primer, memperkuat industri farmasi dan alat kesehatan dalam negeri, meningkatkan upaya promotif-preventif kesehatan, menekan tingkat penyakit menular dan endemik lainnya, serta memperluas jangkauan jaminan sosial kesehatan nasional.

Kompas/Priyombodo

Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin (kiri ke kanan), Kepala Biro Direksi BRI Hari Siaga Amijarso, Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja, serta Wakil Direktur Utama BNI Felia Salim menerima penghargaan The Forbes Global 2000 di Jakarta, Kamis (3/10/2013). Sebanyak 9 perusahaan menerima penghargaan tersebut.

Daftar Penghargaan

  • The Forbes Global 2000 (2013)
  • CEO Visioner BUMN Terbaik dalam 7th Anugerah BUMN (2018)

Penghargaan

Saat menjabat Direktur Utama  PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) Budi G Sadikin mendapatkan penghargaan CEO Visioner BUMN Terbaik dalam 7th Anugerah BUMN 2018. PT Inalum (Persero) sebagai Holding BUMN Tambang meraih penghargaan sebagai Terbaik I dalam kategori Strategi Pertumbuhan Terbaik BUMN.  Sebelumnya saat menjabat Direktur Utama Bank Mandiri, Budi Gunadi Sadikin menerima penghargaan The Forbes Global 2000 pada 2013.

KOMPAS/AGUS SUSANTO

Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan pers di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (8/1/2021). Hadir juga dalam jumpa pers tersebut Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dan Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan. Pertemuan tersebut membahas proses pengadaan vaksin dan rencana pemberian vaksin Covid-19.

Vaksinasi Covid-19

Sebagai Menteri Kesehatan, Budi Sadikin merupakan orang terdepan dalam pelaksanaan program vaksinasi Covid-19 secara massal di Indonesia. Pada tahap awal, sebanyak 1,4 juta petugas kesehatan akan menjadi prioritas awal dalam pemberian vaksin. Ditargetkan, 181 juta penduduk akan divaksinasi secara bertahap agar kekebalan komunitas untuk melawan virus penyebab Covid-19 bisa terbentuk.

Menurut Menkes Budi Sadikin, target vaksinasi adalah untuk memutus rantai penularan Covid-19 dengan menciptakan herd immunity (kekebalan komunitas). Namun, itu baru bisa dicapai jika 70 persen penduduk  kita diimunisasi. Itu yang kadang dilupakan oleh banyak orang, bahwa imunisasi bukan hanya melindungi diri sendiri, tetapi juga orang lain, tetangga, seluruh orang Indonesia, dan bahkan seluruh dunia. Jadi, vaksinasi ini sifatnya sangat sosialis bukan individualis.

Budi menambahkan imunisasi untuk mengendalikan pandemi butuh waktu panjang. Vaksinasi ini hanya salah satu program untuk mengalahkan pandemi tetapi bukan satu-satunya. Karena itu, upaya preventif dan promotif harus tetap dilakukan.

Strategi yang dilakukan untuk memenuhi target vaksinasi selama 15 bulan yakni degan setiap klinik setidaknya bisa menvaksin sekitar 100 orang per hari dan rumah sakit sekitar 300 orang per hari. Itu berarti 24 juta orang bisa divaksin dalam sebulan. Jika dihitung setengahnya saja, 12 juta per bulan, setahun pemerintah bisa memvaksinasi 144 juta orang. Menurut Budi,hal itu bisa dilakukan kerena Kementerian Kesehatan sudah menyiapkan 30.000 vaksinator yang masing-masing bisa melakukan penyuntikan 300 orang per hari sehingga 27 juta orang bisa disuntik dalam sebulan.

Meski demikian, masalahnya bukan di proses vaksinasi, melainkan ketersediaan vaksin. Dari hitungan Kementerian Kesehatan, ketersediaan vaksin baru bisa dipenuhi dalam 15 bulan. Pemerintah sekarang berusaha untuk menegosiasi agar produsen vaksin bisa lebih cepat mengirimkan vaksin. Yang jelas, vaksin yang akan diberikan ke masyarakat, apapun jenisnya akan diberikan secara gratis. (Kompas, 18/1/2021).

Harta kekayaan

Saat menjabat Wakil Menteri BUMN, berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang diunduh dari situs KPK (https://elhkpn.kpk.go.id/),  Budi memiliki harta kekayaan Rp 161,8  miliar pada 2019 yang dilaporkan per 17 Maret 2020. Harta Kekayaannya terdiri dari enam bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Jakarta dan Bekasi,  dengan nilai seluruhnya mencapai Rp 87 miliar. Budi juga memiliki tiga kendaraan bermotor yakni Mercedes Benz, Mazda, dan Mini Cooper senilai Rp 1 miliar.

Harta lainnya yang dimiliki pria kelahiran Bandung ini berupa harta bergerak lainnya senilai Rp 4,3 miliar, kas dan setara kas senilai Rp 4,2 miliar, dan surat berharga senilai Rp 63,2 miliar. Bila diakumulasi, jumlah harta Budi mencapai Rp 161, 8 miliar. Dalam laporan itu Budi tercatat tidak memiliki hutang. Harta kekayaannya tersebut naik pesat dibandingkan pada tahun 2013 yang dilaporkan sebesar Rp 25,8 miliar saat Budi menjabat DIrektur Utama Bank Mandiri.

Referensi

Arsip Kompas
  • Profil CEO Bank Mandiri: Menjadi Terbaik di ASEAN, KOMPAS, 07 Oct 2013   Halaman: 20
  • Garap Nilai Tambah Hilirisasi * Profil CEO, KOMPAS, 08 Jan 2018   Halaman: 20
  • Pemerintahan: Perjelas Tugas Wakil Menteri, KOMPAS, 26 Oct 2019   Halaman: 01
  • Tantangan Inovasi Enam Menteri Baru, KOMPAS, 23 Dec 2020   Halaman: 01,
  • 181 Juta Penduduk Menjadi Target Vaksinasi Covid-19, KOMPAS, 30 Dec 2020   Halaman: 01
  • Wawancara Khusus: Budi Gunadi: Vaksinasi Bukan Satu-satunya Cara Atasi Pandemi, KOMPAS, 18 Jan 2021   Halaman: 01

Biodata

Nama

Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC, CLU

Lahir

Bogor, 6 Mei 1964

Jabatan

Menteri Kesehatan 2020-2024

Pendidikan

Pendidikan

  • SD Regina Pacis, Bogor (1976)
  • SMP Ragina Pacis, Bogor (1980)
  • SMA Regina Pacis, Bogor (1983)
  • Teknik Fisika Nuklir, ITB (1988)

Khusus

  • Sertifikasi Chartered Financial Consultant (CHFC) dan Chartered Life Underwriter (CLU) dari Singapore Insurance Institute (2004)

Karier

  • Staf Teknologi IBM Asia Pasifik, Tokyo (1988)
  • Systems Integration & Professional Services Manager IBM Indonesia (1994)
  • General Manager Electronic Banking Bank Bali (1999)
  • Chief General Manager wilayah Jakarta Bank Bali
  • Chief General Manager Human Resources Bank Bali
  • Direktur Consumer Banking BN Amro Bank Indonesia (2004)
  • Eexecutive vice president PT Bank Danamon Tbk (2004-2006)i
  • Direktur Mikro dan Retail Banking Bank Mandiri (2006)
  • Direktur Utama Bank Mandiri (2013)
  • Staff Khusus Kementerian BUMN (2016-2017)
  • Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) (2017-2019)
  • Wakil Menteri Kementerian BUMN (2019-2020)
  • Menteri Kesehatan (2020-2024)
  • Menteri Kesehatan (2024-2029)

Penghargaan

  • The Forbes Global 2000 (2013)
  • CEO Visioner BUMN Terbaik dalam 7th Anugerah BUMN (2018)

Keluarga

Istri

Ida Rachmawati

Anak

3 anak

Sumber
Litbang Kompas