Foto | UMKM

UMKM Indonesia Merespons Zaman dan Tantangan

Perkembangan zaman menghadirkan beragam tantangan, memaksa semua pihak untuk terus bergerak, merespons perubahan. Tak terkecuali dengan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

(KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA.)

Warga mengunjungi laman Pahlawanekonomi.com yang dibuat pelaku usaha kecil menengah (UKM) di Surabaya, Jawa Timur (16/2/2015). Laman yang berfungsi sebagai sarana promosi dan pemasaran berbagai produk UKM itu telah menaikkan omzet penjualan hingga 20 persen.

Merespons perkembangan zaman adalah keniscayaan. Perkembangan ekonomi digital tak terelakkan. Metode pembayaran dan pemasaran secara digital masif dilakukan para pelaku usaha. Peralihan dari cara-cara konvensional ke digital inilah mau tak mau harus diadaptasi oleh para pelaku UMKM agar penetrasi penjualan tak turun.

Perkembangan lain yang tak kalah penting adalah pangsa pasar. Bukan hanya bisnis kelas kakap yang mampu meraih pangsa pasar luar negeri, UMKM pun mampu merambah pasar internasional. Seperti terekam pada arsip foto Kompas, tahun 2019, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki bersama Menteri Perdagangan Agus Suparmanto melepas ekspor perdana produk usaha kecil menengah serta industri kecil menengah Indonesia ke China melalui layanan Pusat Logistik Berikat (PLB) E-dagang.

Terlepas dari perkembangan zaman yang melahirkan beragam tantangan, hal penting bagi para pelaku UMKM yang harus digarisbawahi adalah, kreativitas. Memberikan diferensiasi produk harus terus diupayakan demi mengukuhkan eksistensi serta tak tergerus persaingan.

Mbah Dul Kasim (75) menjemur gerabah berbahan baku tanah liat untuk suvenir pesta pernikahan di Dusun Jetis, Desa Panjangrejo, Pundong, Bantul, DI Yogyakarta (11/8/2011). Warga dusun tersebut sejak sekitar tahun 1990-an mulai menekuni usaha pembuatan gerabah suvenir untuk menambah penghasilan mereka. (KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO)

Bawang goreng Diana adalah salah satu usaha mikro kecil dan menengah mitra binaan Bank Mandiri di Mantikulore, Palu, Sulawesi Tengah. Hingga Agustus 2015, Bank Mandiri telah menyalurkan kredit sektor UMKM mencapai Rp 72,2 triliun. Sebagai usaha yang telah berkembang sekitar 20 tahun, bawang goreng menjadi jajanan khas Palu (21/9/2015). (KOMPAS/HERU SRI KUMORO)

Wandi menyelesaikan pembuatan dandang pesanan pelanggan di sentra kerajinan perlengkapan dapur berbahan logam di daerah Cawang, Jakarta Timur (9/3/2014). Para perajin melayani pembuatan peralatan memasak pesanan dari para pedagang makanan atau pengusaha restoran di Jakarta dan sekitarnya. (KOMPAS/IWAN SETIYAWAN)

Berbagai produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dipamerkan dalam Pameran Produk Unggulan Jawa-Bali di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta (16/6/2015). Berdasarkan data Bank Indonesia per posisi Februari 2015, kredit UMKM mencapai Rp 742 triliun. Sebagai perbandingan, pada periode yang sama, Bank Indonesia mendata alokasi kredit non-UMKM Rp 2.882,5 triliun atau 80 persen terhadap total kredit bank umum. (KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN)

Suasana festival kreasi lokal MakerFest 2018 di Jakarta (15/12/2018). Ajang tersebut merupakan wadah bagi pelaku usaha kecil menengah (UKM) untuk mengenalkan merk mereka kepada publik dan memasarkan produk melalui laman perdagangan elektronik. (KOMPAS/RADITYA HELABUMI)

Petugas Bea dan Cukai memeriksa barang yang akan diekspor di gudang PT Uniair Indotama Cargo di kawasan industri dan perdagangan Marunda Center, Jakarta (19/12/2019). Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki bersama Menteri Perdagangan Agus Suparmanto melepas ekspor perdana produk usaha kecil menengah serta industri kecil menengah Indonesia ke China melalui layanan Pusat Logistik Berikat (PLB) E-dagang. (KOMPAS/ALIF ICHWAN)

Sejumlah pengunjung di salah satu kios Warung Pintar di Jalan Prof. Dr. Satrio, Jakarta (12/2/2018). Warung Pintar melayani beragam transaksi dalam jaringan, seperti pembelian tiket, pulsa, dan barang e-dagang. Usaha rintisan yang mengintegrasikan teknologi dan sistem digital pada ritel tradisional tersebut mencoba terus mengembangkan usaha. (KOMPAS/RADITYA HELABUMI)

Pembeli memindai kode baca cepat untuk transaksi pembayaran di salah satu gerai kopi di pusat perbelanjaan di kawasan Blok M, Jakarta Selatan (19/8/2019). Bank Indonesia meluncurkan Standar Kode Baca Cepat Indonesia atau QRIS yang berlaku bagi sistem pembayaran melalui aplikasi uang elektronik berbasis server, dompet elektronik, dan perbankan bergerak yang efektif diimplementasikan pada Januari 2020. Pedagang, termasuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi target awal penerapan QRIS. (KOMPAS/PRIYOMBODO)

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Roni Dwi Susanto berbincang secara daring dengan pelaku UMKM saat peluncuran program Pasar Digital UMKM dari Kementerian BUMN, Bela Pengadaan dari LKPP, dan Laman UKM dari Kemenkop UKM di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (17/8/2020). Peluncuran program-program tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah untuk memulihkan UMKM dari tekanan karena pandemi Covid-19 mengingat peranan UMKM dalam kontribusi nasional sangat signifikan. (KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO)

Referensi

Penulis
Agustina Rizky Lupitasari
Editor
Rendra Sanjaya