Sejak era reformasi perayaan Imlek atau Tahun Baru China bisa dirayakan lebih terbuka, terlebih pada tanggal 17 Februari 2002, Presiden Megawati Soekarnoputri menetapkannya menjadi hari raya dan libur nasional. Tidak hanya etnis Tionghoa, masyarakat dari berbagai kalangan pun larut dalam kemeriahan Imlek.
Imlek atau orang di China menyebutnya Hsin Nien ditentukan oleh perputaran bulan sehingga awal tahun menurut kalender China bisa jatuh kapan saja, antara 21 Januari sampai 19 Februari.
Menurut sejarawan Onghokham, Imlek yang sebenarnya harus dirayakan di rumah dan berfokus pada keluarga, menurut hierarki usia. ia adalah perayaan untuk keluarga besar termasuk nenek moyang yang sudah wafat. Sebab, memperingati nenek moyang yang sudah wafat adalah acara penting imlek. (KOMPAS, 10/2/1994).
Seperti perayaan hari besar lainnya di Indonesia yang selalu ramai, tradisi Imlek pun demikian. Banyak warga keturunan Tionghoa yang beribadah ke klenteng atau vihara. Di jalan-jalan utama, tempat wisata dan pusat perbelanjaan dihias dengan lampion dan ornamen-ornamen berwarna merah, dan tentunya pertunjukan seni, seperti barongsai dan liong . Semua itu dalam budaya China melambangkan pengharapan dan keberuntungan di tahun yang baru.
KOMPAS/Antony Lee
Kompas, 24 Januari 2012
Keluarga Tan menerima tamu yang hendak mengucapkan selamat Tahun Baru Imlek, sekaligus mendoakan leluhur di rumah mereka di Karacak, Desa Rancabungur, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, (23/1/2012). Di Kampung Karacak, ada lebih dari 70 keluarga Tionghoa yang sudah menetap lebih dari empat generasi dan merayakan Imlek dengan sederhana karena mereka berkemampuan ekonomi menengah ke bawah.
KOMPAS/Bahana Patria Gupta
Kompas, 24 Januari 2012
Warga keturunan Tionghoa berdoa sambut Hari Raya Imlek di Klenteng Hong San Ko Tee, Surabaya, Jawa Timur, Senin (23/1/2012). Perayaan yang dihadiri ratusan warga dari berbagai daerah tersebut berlangsung khusyuk dan aman.
KOMPAS/Lasti Kurnia
Kompas, 17 Februari 2007
Hanya dengan persembahan nasi, air segelas, dan beberapa tusuk sate, Ouw Ceng Lim, istri, dan cucunya merayakan Tahun Baru China secara sangat sederhana di rumahnya di kawasan Cengkareng.
KOMPAS/Wisnu Widiantoro
Kompas, 1 Februari 2014
Warga keturunan Tiong Hoa berdoa di Kelenteng Boen Tek Bio, Pasar Lama, Kota Tangerang, Banten, Jumat (31/12014) dini hari. Ribuan warga datang dan berdoa di kelenteng tersebut untuk menyambut datangnya Tahun Baru Imlek.
Geser untuk melihat foto lain.
Klik foto untuk melihat sumber.
KOMPAS/Priyombodo
Kompas, 5 Februari 2015
Kue keranjang, salah satu sajian saat Imlek, dijajakan pedagang di Pasar Lama, Kota Tangerang, Banten, (30/1/2015).
KOMPAS/Iwan Santoso
Kompas, 11 Februari 2010
Encim Oen Ang Nio (77) mengaduk adonan wajik untuk menyambut Imlek di perkampungan petani Tionghoa di Desa Mekar Bakti, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang, Banten, (9/2/2010).
KOMPAS/Agus Susanto
Kompas, 6 Februari 2008
Warga menawar harga ikan bandeng di Rawa Belong, Jakarta Barat, Selasa (5/2/2008). Ikan bandeng menjadi salah satu menu utama dalam perjamuan makan malam menjelang Tahun Baru Imlek.
KOMPAS/Heru Sri Kumoro
Kompas, 29 Januari 2017
Yusheng, salah satu sajian makanan wajib dalam sajian Imlek dihidangkan di Senayan City, Jakarta, (18/1/2017)
Geser untuk melihat foto lain.
Klik foto untuk melihat sumber.
KOMPAS/Totok Wijayanto
Kompas, 25 Januari 2019
Warga melalui Jalan Kemenangan 3 di kawasan Glodok, Jakarta Barat, di bawah naungan deretan lampion merah, Kamis (24/1/2019).
KOMPAS/Bahana Patria Gupta
Kompas, 11 Februari 2010
Lampion dipasang di sepanjang jalan di Pasar Gang Baru di kawasan Pecinan, Kota Semarang, Jawa Tengah, (10/2/2010). Pemasangan lampion menambah semarak kawasan tersebut dalam menyambut Imlek.
KOMPAS/Raditya Helabumi
Kompas, 20 Januari 2012
Berbagai bentuk lampion yang didominasi warna merah di sejumlah pusat perbelanjaan di Jakarta.
KOMPAS/Yuniadhi Agung
Kompas, 31 Januari 2008
Sejumlah mal di Ibu Kota berhias untuk menyambut Tahun Baru Imlek, antara lain dengan memajang hiasan bernuansa budaya Tionghoa, seperti naga raksasa yang digantung di Mal Ciputra, Jakarta Barat, Rabu (30/1/2008).
Geser untuk melihat foto lain.
Klik foto untuk melihat sumber.
KOMPAS/Arum Tresnaningtyas
Kompas, 10 Februari 2008
Atraksi tarian memeriahkan kirab kesenian Pekan Budaya Tionghoa menyambut Tahun Baru Imlek di Yogyakarta, (9/2/2008). Berbagai macam atraksi lainnya, seperti barongsai, reog, klub sepatu roda, dan klub motor gede, dihadirkan dan menjadi tontonan gratis bagi masyarakat Yogyakarta
KOMPAS/Bahana Patria Gupta
Kompas, 30 Januari 2017
Warga dari berbagai kalangan menikmati libur Imlek dengan melihat pertunjukan barongsai di depan Malang Town Square, Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu (28/1/2017). Berbagai acara digelar sejumlah pihak, termasuk pengelola pusat perbelanjaan.
KOMPAS/Satrio Nusantoro
Kompas, 11 Februari 2005
Untuk merayakan Tahun Baru Imlek sejumlah tempat hiburan menggelar berbagai acara, seperti di tempat wisata Kampoeng China, Kota Wisata, Cibubur menggelar atraksi liong (10/2/2005).
KOMPAS/Dahlia Irawati
Kompas, 25 Januari 2017
Kelenteng Eng An Kiong di Kota Malang, Jawa Timur, menggelar pentas wayang potehi, Selasa (24/1/2017). Pentas dalam rangka menyambut tahun baru Imlek itu berlangsung saat hujan turun dengan deras.
KOMPAS/Nani Loekito
Kompas, 23 Februari 1999
Para pemain Tanjidor yang masih setia muncul setahun sekali bersamaan perayaan tahun baru Imlek, selain sudah berusia tua, sehari-harinya adalah buruh tani. Berkeliling dari rumah ke rumah antara Imlek dan Cap Go Meh sekitar 15 hari merupakan tambahan penghasilan setiap tahun. Belum diketahui, apakah masih ada penerus jika mereka sudah tiada lagi kelak
Geser untuk melihat foto lain.
Klik foto untuk melihat sumber.
Penulis dan Riset Foto
Eristo Subyandono
Editor
Dwi Rustiono