KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA
Mahasiswa mengikuti upacara pelepasan peserta Pendidikan Bela Negara di Universitas Negeri Semarang, Kota Semarang, Jawa Tengah (8/9/2017). Pendidikan Bela Negara yang dilakukan secara bertahap bagi mahasiswa baru ini untuk membangun kembali rasa nasionalisme.
Partisipasi dalam membela negara adalah wujud rasa cinta tanah air menjadi kewajiban setiap warga negara. Namun, membangun kesadaran warga akan bela negara perlu ditingkatkan melalui edukasi yang tepat agar tidak terjadi kesalahpahaman informasi, seperti ada yang beranggapan program ini mencetak warga memiliki watak militerisme. Karena bela negara itu tidak hanya untuk melindungi negara dari ancaman militer tetapi juga nonmiliter.
Sesuai dengan UU No. 23 tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan yang telah disahkan oleh DPR, 26 September 2019 dapat mendorong warga negara untuk berpartisipasi dalam bela negara. Hal itu juga untuk menegaskan bahwa, warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam bela negara baik sebagai komponen cadangan maupun komponen pendukung.
Pembentukan kader bela negara dengan pendidikan dan pelatihan bagi generasi muda salah satunya ditujukan untuk mempersiapkan generasi penerus bangsa. Karena mereka rentan akan pengaruh dari luar diantaranya terorisme, radikalisme, konsumsi narkoba, kekerasan, dan konten pornografi. Pelatihan yang diberikan bersifat wawasan kebangsaan, kedisiplinan, memupuk jiwa nasionalisme, dan kemampuan untuk bertahan di tempat yang terpencil. Pembinaan kesadaran bela negara ini harus dilakukan terus-menerus dan berkelanjutan serta merupakan upaya membangun karakter bangsa dalam kehidupan sehari-hari.
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA
Mahasiswa menunggu upacara pelepasan peserta Pendidikan Bela Negara di Universitas Negeri Semarang, Kota Semarang, Jawa Tengah (8/9/2017). Pendidikan Bela Negara yang dilakukan secara bertahap bagi mahasiswa baru ini dilakukan untuk membangun kembali rasa nasionalisme.
KOMPAS/LASTI KURNIA
Pelajar sekolah menengah atas mengikuti upacara pelepasan peserta Klinik Pancasila di halaman Kementerian Pertahanan, Jakarta (8/4/2016). Acara yang merupakan bagian dari Program Bela Negara ini diselenggarakan Kementerian Pertahanan dan Mahkamah Konstitusi. Di antara peserta tampak penyanyi dangdut Zaskia Gotik, yang tersangkut kasus dugaan pelecehan lambang sila kelima Pancasila.
KOMPAS/DWI BAYU RADIUS
Peserta Pelayaran Santri Bela Negara mengikuti upacara pelepasan di Jakarta, (21/11/2015). Pelayaran dengan KRI Banda Aceh itu diikuti sekitar 1.000 santri pada 21-26 November 2015 dengan tujuan Surabaya, Jawa Timur, lalu kembali ke Jakarta. Mereka berasal dari 13 organisasi masyarakat Islam serta berstatus pelajar sekolah menengah atas, sekolah menengah kejuruan, dan mahasiswa.
KOMPAS/ANTONY LEE
Anggota TNI dari Kodam III/Siliwangi, Jawa Barat, bersama santri membersihkan dan mengecat bangunan di Pondok Pesantren Daarul Uluum Lido, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (11/5/2011). Kegiatan itu merupakan bagian kecil dari rangkaian Penataran Pendahuluan Bela Negara bagi santri yang digelar selama empat hari dalam rangka menanamkan nasionalisme dan membentengi santri dengan semangat Pancasila.
KOMPAS/DWI BAYU RADIUS
Sekitar 1.000 peserta Pelayaran Santri Bela Negara mengikuti upacara penyambutan dengan latar belakang Monumen Jalesveva Jayamahe di Markas Komando Armada Timur, Surabaya, Jawa Timur (23/11/2015). Pelayaran dari Jakarta ke Surabaya pergi-pulang dengan KRI Banda Aceh itu bertujuan menumbuhkan cinta Tanah Air di kalangan santri dan menambah pengetahuan tentang kemaritiman.
KOMPAS/DWI BAYU RADIUS
Panglima Komando Armada Timur Laksamana Muda Darwanto menyampaikan pembekalan kepada sekitar 1.000 peserta Pelayaran Santri Bela Negara di Surabaya, Jawa Timur (24/11/2015). Pesantren dianggap memiliki peran yang sangat sentral dalam bela negara. Jumlah pesantren dengan santrinya di Indonesia amat besar sehingga mereka merupakan kekuatan yang sangat diperhitungkan.
KOMPAS/DWI BAYU RADIUS
Panglima Komando Lintas Laut Militer Laksamana Muda Aan Kurnia menyambut perwakilan peserta Pelayaran Santri Bela Negara disaksikan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siroj (berbaju loreng) di Jakarta (21/11/2015). Pelayaran dengan KRI Banda Aceh itu diikuti sekitar 1.000 santri dengan tujuan Surabaya, Jawa Timur, dan kembali ke Jakarta pada 21-26 November 2015.
KOMPAS/DWI BAYU RADIUS
Peserta Pelayaran Santri Bela Negara membacakan ikrar di geladak KRI Banda Aceh saat mengarungi Laut Jawa (30/11 2015). Kapal perang itu akrab dengan berbagai misi sosial seperti mengantar pemudik, membawa bantuan, dan mengevakuasi warga yang sakit. Banda Aceh sering dikunjungi masyarakat dengan tujuan menumbuhkan kebanggaan akan alat utama sistem persenjataan.
KOMPAS/LASTI KURNIA
Upacara kegiatan pembentukan kader bela negara tingkat nasional berlangsung di halaman kantor Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Pertahanan di Salemba, Jakarta, (22/10/2015). Pada hari yang sama, upacara yang sama juga dilaksanakan serentak di 44 kabupaten/kota di Indonesia dalam rangka membentuk 4.500 kader pembina bela negara.
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA
Mahasiswa dari perguruan tinggi negeri dan swasta mengikuti pelatihan bela negara yang diselenggarakan di Batalyon Artileri Pertahanan Udara Sedang 15 Kodam IV/Diponegoro, di Kota Semarang, Jawa Tengah (22/10/2014). Latihan itu diselenggarakan untuk menumbuhkan kecintaan terhadap Tanah Air serta membangun wawasan kebangsaan bagi generasi muda.
KOMPAS/ALFONSIUS BILLY JOE HASLIM
Direktur Utama PT IBOLZ Digital Indonesia Igg Adiwijaya dan Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Pertahanan Mayor Jenderal Hartind Asrin (04/02/2016), menandatangani perjanjian kerja sama pembuatan aplikasi bela negara. Aplikasi digital yang dibuat antara lain berupa portal Bela Negara, Bela Negara Chat, TV Bela Negara, dan TV Kementerian Pertahanan. Aplikasi itu dibuat sebagai peran teknologi informasi dalam menyebarkan informasi kepada masyarakat.
KOMPAS/LASTI KURNIA
Portal Bela Negara diluncurkan di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat (23/2/2016). Portal itu dibangun sebagai katalog online untuk mendukung program Bela Negara. Terdiri dari 6 produk digital, yaitu Bela Negara TV, Bela Negara Web Portal, Bela Negara Chat, Bela Negara Admin Tools, Kemenhan TV, dan iBolz Indonesia, yang bisa diakses dari perangkat komputer dan smartphone.
Foto lainnya dapat diakses melalui http://www.kompasdata.id/
Klik foto untuk melihat sumber.