Foto | Perdagangan

Potret Pasar-Pasar Legendaris di Ibu Kota

Pasar-pasar di Jakarta telah menjadi ikon dan saksi bisu perkembangan ibu kota yang semakin modern. Seiring perkembangan zaman, pasar-pasar tersebut semakin tertinggal dan kalah bersaing dengan pusat perbelanjaan yang lebih modern.

KOMPAS/ERIKA KURNIA

Pengunjung memadati salah satu selasar di pertokoan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (29/3/2022). Keramaian di pasar tekstil dan produk tekstil terbesar di Asia Tenggara itu terjadi sejak beberapa hari lalu.

Pasar sudah menjadi salah satu penopang hidup berbagai kebutuhan masyarakat, termasuk kebutuhan warga ibu kota Jakarta. Pasar menjadi saksi dari perputaran roda perekonomian ibu kota, meskipun saat ini ada kalanya pasar mulai ditinggalkan pelanggan karena perkembangan zaman. Pelanggan memilih alternatif berbelanja ke pasar modern, supermarket, maupun pusat perbelanjaan dengan alasan kenyamanan, keamanan, dan kebersihan. Tidak jarang juga pasar menjadi sasaran kemarahan massa seperti Pasar Glodok yang pernah runtuh akibat kerusuhan 1998 silam.

Lain halnya dengan Pasar Melawai. Pasar yang berlokasi di kawasan Blok M ini mengalami kebakaran hebat yang melanda pada 2005. Lokasi bekas kebakaran dijadikan pusat perbelanjaan Blok M Square oleh PD Pasar Jaya dan pengembang swasta PT Melawai Jaya Realty.

Selain itu, terdapat juga pasar-pasar yang saat ini telah direvitalisasi besar-besaran karena bangunan yang dianggap sudah tidak layak huni atau akibat dari kebakaran, seperti Pasar Senen dan Pasar Tanah Abang. Revitalisasi pasar juga bertujuan untuk mengimbangi pertumbuhan pasar modern yang semakin pesat. Keberadaan pasar modern juga tidak bisa terelakkan karena adanya tuntutan gaya hidup dan kebutuhan masyarakat modern.

Di Jakarta juga terdapat beberapa pasar legendaris yang memiliki ciri khas dan tradisi masing-masing, seperti Pasar Taman Puring, Pasar Tanah Abang, dan Pasar Glodok. Awalnya, Pasar Taman Puring dikenal sebagai pasar loak. Dalam perkembangannya, Pasar Taman Puring dikenal sebagai pusat sepatu dan sandal berkualitas dengan harga murah. Pasar Tanah Abang menjadi “pasar wajib” yang harus dikunjungi setiap jelang Ramadhan dan hari raya Idul Fitri, baik oleh konsumen perorangan maupun pedagang. Pasar Glodok yang mayoritas pedagangnya merupakan warga etnis Tionghoa akan selalu ramai pada saat jelang perayaan Imlek.

  • Pasar Mayestik

Lokasi: Jalan Tebah III No 3, Gunung, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan

Pasar Mayestik merupakan pasar yang telah lama berdiri di ibu kota. Dalam perkembangannya, pasar ini mengalami revitalisasi pada tahun 2010 yang bertujuan agar fasilitas-fasilitas umum di dalamnya lebih layak digunakan. Pasar ini menyediakan kebutuhan-kebutuhan yang lengkap, yakni makanan pokok, tekstil, pernak-pernik perhiasan, kosmetik, pakaian, dan kerajinan tangan.

KOMPAS/CHRYS KELANA

PD Pasar Jaya Pasar Mayestik ini menyajikan berbagai ragam informasi kota Jakarta dan serta pasar tradisional yang ada di kota Jakarta selengkapnya.

KOMPAS/WISNU WIDIANTORO

Warga berbelanja di salah satu kios di Pasar Mayestik, Jakarta Selatan, Selasa (19/6/2012). Pasar yang baru selesai dibangun dan digunakan kembali tersebut menampung lebih dari 1.600 kios.

  • Pasar Melawai/Blok M Square

Lokasi: Jalan Melawai 5, Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan

Pasar Melawai yang pernah mengalami pembaruan pada 1984 ini sebenarnya sudah tidak ada dan telah berganti menjadi Blok M Square. Hal ini dikarenakan pasar yang berlokasi di Blok M ini pernah mengalami kebakaran hebat yang terjadi pada 2005 dan meluluhlantakkan bangunan itu. Pasar yang dahulu menjual bahan-bahan sandang dan pangan itu saat ini telah disulap menjadi bangunan layaknya mal.

KOMPAS/HASANUDDIN ASSEGAFF

Pasar Melawai Blok M diresmikan penggunaannya tanggal 5 Mei 1987 oleh Gubernur Jakarta R Soeprapto. Di sekitarnya masih terdapat sisa kios darurat yang terbakar tanggal 17 April 1987.

  • Pasar Glodok

Lokasi: Kelurahan Glodok, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat.

Pasar Glodok merupakan salah satu pasar yang telah ada berabad-abad lamanya dan didiami oleh mayoritas masyarakat keturunan Tionghoa. Pada tahun 1998, Pasar Glodok menjadi salah satu korban kerusuhan dan demonstrasi besar-besaran sehingga banyak properti di bangunan tersebut yang rusak. Pasar tersebut kemudian dibangun kembali pasca-kerusuhan oleh Pemprov DKI Jakarta. Pasar yang sudah ada sejak zaman penjajahan VOC ini menjadi salah satu pilihan warga ibu kota yang ingin mencari barang-barang elektronik, pakaian, perlengkapan karaoke, kuliner, dan pada masa menjelang tahun baru Imlek biasanya pernak-pernik khas Tionghoa mulai bertebaran di pasar ini.

KOMPAS/JB SURATNO

Pada 31 Januari 1976, tepatnya pada Tahun Baru Imlek, toko-toko di Glodok sepi. Toko-toko yang banyak dimiliki warga keturunan China itu tutup. Pada gambar terlihat pemandangan Glodok tampak sepi. Selain bertepatan dengan Tahun Baru Imlek, sebagian jaringan jalan di Jakarta saat itu sedang tergenang karena banjir. Orang-orang memilih tinggal di rumah saja.

KOMPAS/JOHNNY TG

Sepekan menjelang perayaan Imlek yang berawal 5 Januari 2000, toko penyedia kebutuhan imlek mulai diserbu pembelinya, seperti yang terlihat di sebuah toko di kawasan Pasar Glodok, Jakarta, Sabtu(29/1/2000). Harga perlengkapan Imlek dijual mulai dari Rp 7.500 sampai ratusan ribu rupiah. Berbagai jenis ikan seperti bandeng dan udang, lampion, hiasan-hiasan terkait Imlek, justru hampir menutupi Soto Betawi Stand Afung dan banyak dikunjungi pembeli.

  • Pasar Tanah Abang

Lokasi: Jalan KH. Mansyur, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Pasar yang dibangun tahun 1916 ini saat ini telah memiliki tiga gedung, yakni Pasar Tanah Abang Metro, Pasar Tanah Abang Lama, dan Tanah Abang AURI. Sudah menjadi tradisi tahunan bahwa Pasar Tanah Abang menjadi salah satu destinasi utama dan dipadati warga Jakarta menjelang hari raya Idul Fitri yang ingin mencari pakaian-pakaian untuk dikenakan di hari besar umat Islam itu. Selain itu, pasar seluas 160.000 meter ini menjual berbagai perlengkapan sandang seperti pakaian laki-laki maupun wanita lengkap, aksesoris pakaian, dan lain-lain.

KOMPAS/WIDI KRASTAWAN

Pasar Tanah Abang merupakan pusat perdagangan pakaian dan tekstil utama di Indonesia dan juga Asia serta dunia.

KOMPAS/MOCH S HENDROWIJONO

Pasar Tanah Abang dan sekitarnya sudah sejak lama menjadi pusat kegiatan perdagangan. Mulai dari pedagang eceran kecil-kecilan sampai yang beromset miliaran ada di sana. Wilayah bisnis Tanah Abang hampir setiap bulan berubah semakin menjadi besar. Gang-gang sempit di sekitar Pasar berubah menjadi lahan jualan yang terus berkembang.

  • Pasar Baru

Lokasi: Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Pasar Baru merupakan salah satu pasar yang keberadaannya telah berabad-abad lamanya, sejak tahun 1820. Dalam Kisah Jakarta Tempo Doeloe dicatat bahwa tahun 1882 Jalan Raya Pasar Baru sudah merupakan wilayah pertokoan yang masih ditumbuhi pohon-pohon di sekitarnya. Pasar yang menjadi salah satu pasar tertua di Jakarta ini menjual berbagai macam kebutuhan warga seperti uang kuno, perhiasan-perhiasan emas, tekstil, perlengkapan olahraga, dan kuliner.

KOMPAS/KRISTA R RIYANTO

Pusat belanja Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat mulai dibenahi dan ditata, karena akan ditetapkan sebagai salah satu pusat wisata budaya dan belanja di DKI Jakarta.

KOMPAS/AGUS HERMAWAN

Kawasan perbelanjaan Pasar baru Jakarta semakin nyaman untuk dikunjungi. Pemasangan paving block, lampu-lampu taman dan tanaman hias memungkinkan pengunjung aman berjalan kaki. Kendaraan bermotor tidak lagi diperkenankan lalu lalang di jalan tersebut. Selain Blok M, Pasar baru diharapkan menjadi salah satu kawasan wisata belanja Indonesia.

  • Pasar Senen

Lokasi: Jalan Pasar Senen, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat.

Pasar Senen adalah salah satu pasar tradisional yang letaknya berdekatan dengan Stasiun Pasar Senen. Pasar yang saat ini mempunyai total 6 blok ini dalam sejarahnya telah mengalami kebakaran di beberapa blok sehingga pengelola akhirnya melakukan revitalisasi. Pasar tradisional ini menyediakan kebutuhan rumah tangga yang lengkap seperti bahan makanan pokok dan tekstil.

KOMPAS/RATIH P SUDARSONO

Kesibukan sehari-hari di kawasan Pasar Senen, Jakarta Pusat. Menyatunya terminal Pasar Senen dengan Pasar Senen sebagai salah satu pusat belanja, menjadikan kawasan ini sungguh terasa padat dan ramai.

KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Suasana di dalam Pasar Senen Blok III, Jakarta Pusat, yang baru selesai direvitalisasi akhir tahun lalu, Rabu (16/5/2018). PD Pasar Jaya secara bertahap merevitalisasi pasar-pasarnya. Selain untuk menambah kenyamanan konsumen, juga agar mampu bersaing dengan pasar-pasar ritel modern milik swasta.

  • Pasar Taman Puring

Lokasi: Jalan Kyai Maja, Kramat Pela, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Pasar Taman Puring merupakan salah satu pasar yang dikenal akan barang-barang bekas berkualitasnya. Pasar yang termasuk ke dalam pasar loak ini menjual berbagai alas sepatu dengan harga miring yang kualitasnya tidak kalah dengan sepatu-sepatu orisinal di pasaran. Tidak hanya sepatu, pasar yang dulunya merupakan pangkalan cukur itu juga menjual barang-barang baru berkualitas pula.

KOMPAS/PRASETYOHADI

Pasar Taman Puring di Kebayoran, Jakarta Selatan. Pasar yang berada dekat dengan Pasar Mayestik menjadi tempat jualan berbagai barang bekas, termasuk pakaian bekas di Ibu Kota. Situasi pasar yang demikian difoto pada tanggal 11 Januari 1994.

KOMPAS/WISNU WIDIANTORO

Sejumlah pengunjung melihat barang-barang yang dijual di Pasar Taman Puring, Jakarta Selatan, Senin (11/8/2008). Berbagai macam barang, mulai dari kaset bekas, pakaian, hingga alat elektronik dijual di tempat tersebut.

Foto lainnya dapat diakses melalui http://www.kompasdata.id/
Klik foto untuk melihat sumber.

Kontributor dan Riset Foto
R Luthfi Prabhaswara

Editor
Dwi Rustiono