Diebetes Melitus adalah suatu kondisi dimana kadar glukosa (gula darah) meningkat di atas batas normal. Penyakit diabetes melitus terkadang tidak memberikan gejala yang jelas khususnya pada usia dewasa. Hal ini sangat tidak menguntungkan pada pengelolaan diabetes, karena tanpa gejala penyakit itu akan berdampak komplikasi di kemudian hari.
Gejala diabetes melitus diantaranya adalah banyak minum, banyak buang air kecil, dan berat badan turun. Gejala ini terkadang disalahartikan sebagai tanda sehat. Padahal, berat badan menurun bukan berarti akibat diet berhasil, melainkan akibat pankreas mulai rusak, produksi insulin untuk mengolah glukosa dalam darah menurun, dan lemak cadangan dibakar untuk energi berkurang.
Salah satu pencegahannya adalah dengan rutin melakukan pemeriksaan darah, kadar gula, kolesterol, asam urat dan kadar lemak dalam perut. Pemerintahpun telah meluncurkan program pos pembinaan terpadu penyakit tak menular (Posbindu PTM). Kegiatan ini adalah hasil dari swadaya masyarakat yang diharapkan berfungsi sebagai tempat mendeteksi penyakit tak menular sejak dini. Adanya kegiatan ini mampu meminimalkan jumlah penderita paradiabetes yang menjadi diabetes.
Pada 14 April 1992 di RSCM/FK UI didirikan Sentra Informasi Diabetes dan Lipid yang diketuai oleh dr Sidartawan Soegondo. Sentral Informasi ini dikelola bersama Pusat Diabetes dan Lipid RSCM/FK UI dan Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni), Persadi Cabang Jakarta, dan Lion Club Cabang Harmoni. Kegiatannya antara lain mengadakan penyuluhan perorangan pasien lama yang dilakukan di poliklinik diabetes RS Cipto Mangunkusumo, sedangkan pasien baru dilakukan di sekretariat Sentral Informasi Diabetes dan Lipid. Masyarakat juga bisa mendapatkan kursus singkat tentang segala aspek penyakit diabetes melitus.
Selain itu, pencegahan juga dapat dilakukan dengan senam diabetes. Senam ini memang dirancang untuk membantu menurunkan kadar kolesterol dan gula pada pasien, juga memperbaiki sensitivitas reseptor insulin pada otot. Persyaratan pasien diabetes melitus agar bisa melakukan senam diabetes ini antara lain pasien harus sarapan dulu sebelum mengikuti senam, suntik insulin, meminum obat, dan kadar gula darah normal.
KOMPAS/HASANUDDIN ASSEGAFF
Di sinilah kantor tim kesehatan, terdiri dari para dokter, perawat dan ahli gizi RSCM memberikan penyuluhan diabetes kepada masyarakat.
KOMPAS/HASANUDDIN ASSEGAFF
Konsultasi tentang segala aspek diabetes seperti yang diadakan Sentral Informasi Diabetes & Lipid RSCM/FK UI ini amat membantu kelangsungan hidup para penderita diabetes.
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Kepala Divisi Departemen Endokrinologi dan Penyakit Dalam Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Em Yunir bersama Presiden Direktur PT Sun Life Financial Indonesia Elin Waty (kanan) melihat salah satu ruangan Poliklinik Edukasi Diabetes Melitus Terpadu yang diluncurkan di RSCM, Jakarta (8/6/2016). Poliklinik yang dibangun dari hasil kerja sama tersebut untuk memfasilitasi masyarakat umum dan penderita diabetes agar lebih mudah mengakses informasi mengenai cara menangani dan mencegah diabetes.
KOMPAS/HASANUDDIN ASSEGAFF
Kursus singkat atau diskusi tentang segala aspek diabetes seperti yang diadakan Sentral Informasi Diabetes & Lipid RSCM/FK UI ini amat membantu kelangsungan hidup para penderita diabetes.
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO
Petugas memeriksa tekanan darah warga yang mengikuti kegiatan Pos Pembinaan Terpadu untuk Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) di Kelurahan Dukuh, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga, Jawa Tengah (25/8/2018). Kegiatan pelayanan kesehatan bagi warga berusia 17-60 tahun ini merupakan upaya deteksi dini terhadap sejumlah penyakit tidak menular, seperti hipertensi, diabetes, stroke, jantung, dan ginjal.
KOMPAS/HARIS FIRDAUS
Kader pos pembinaan terpadu penyakit tidak menular (Posbindu PTM) di Dusun Kasuran, Desa Margodadi, Kecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, mengukur tekanan darah seorang warga (16/5/2015). Posbindu PTM merupakan program yang digagas Kementerian Kesehatan untuk mengendalikan dan mendeteksi dini sejumlah penyakit tak menular, misalnya, penyakit jantung dan pembuluh darah, diabetes melitus, kanker, dan penyakit paru obstruktif kronis.
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN
Pemeriksaan gula darah selalu dilakukan saat puluhan lansia yang tergabung dalam Klub Jantung Sehat Hang Tuah Jakarta melakukan senam jantung sehat secara rutin (5/3/2020) di Taman Hang Tuah, Jakarta Selatan.
KOMPAS/DEFRI WERDIONO
Alat pendeteksi diabetes melitus yang diproduksi Institut Biosains Universitas Brawijaya dengan nama Biosains Rapid Test GAD65. Penampakan test pack pendeteksi diabetes militus Biosains Rapid Test GAD65. Foto diambil di Institut Biosains Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur (4/11/2019).
KOMPAS/DIRMAN THOHA
Senam diabetes di RS Internasional Bintaro, Tangerang, Banten.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO
Berolahraga teratur bagian dari gaya hidup sehat. Berolahraga dapat menjaga kebugaran tubuh, menurunkan berat badan, dan mencegah diabetes.
KOMPAS/WAWAN H PRABOWO
Para pekerja menaiki tangga penyeberangan yang terhubung dengan halte bus transjakarta di Jalan S Parman, Jakarta Barat, Kamis (7/9/2017). Selain bisa mengurangi risiko hipertensi, diabetes, dan kolesterol, rutin berjalan kaki juga bermanfaat untuk menjaga berat badan tetap normal.
Referensi
- Diabetes: Cegah Kebiasaan Suntik Insulin, KOMPAS, 21-07-2010, hlm 14.
- Diabetes Melitus: Pengabaian Harus Dibayar Mahal, KOMPAS, 19-11-1995, hlm 11.
- Bersatulah Diabetesi Seluruh Indonesia, KOMPAS, 06-10-1993, hlm 1.
- Diabetes: Hidup Berkualitas dengan Senam Diabetes * Inspiratorial, KOMPAS, 18-07-2007, hlm 38.