Foto | Harbolnas

Fenomena Belanja Daring

Kemudahan dan kenyamanan dalam mendapatkan suatu produk membuat semakin banyak orang yang beralih belanja lewat daring. Perubahan cara berbelanja ini juga secara perlahan mengubah kebutuhan tenaga kerja.

Belanja di dalam jaringan (daring) atau belanja online sudah menjadi fenomena di tengah masyarakat. Kombinasi antara jasa layanan keuangan berbasis teknologi finansial (tekfin) serta terus bertambahnya jumlah toko online dan orang yang berdagang di media sosial semakin memberikan banyak pilihan dan kemudahan bagi konsumen, belum lagi penawaran diskon bila ada event, seperti Harbolnas (Hari Belanja Online Nasional)

Peningkatan jumlah transaksi online juga terjadi pada saat pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, di mana sebagian orang menghindari kontak dengan banyak orang. Hanya dengan menyentuh layar ponsel, mereka sudah bisa membeli barang kebutuhan yang diinginkan tanpa perlu datang ke pasar atau toko.

Perbedaan dagang online dengan konvensional termasuk soal kebutuhan karyawan. Pelayan dan kasir toko tidak dibutuhkan lagi dan berubah menjadi customer service, ahli teknologi informasi, bagian pengepakan dan jasa antar.

KOMPAS/YUNIADHI AGUNG

KOMPAS, 7 Mei 2017

Berbelanja kebutuhan dapur melalui situs www.kesupermarket.com . Aplikasi Go-Mart memungkinkan warga membeli kebutuhan sehari-hari tanpa perlu pergi ke toko.

KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

KOMPAS, 13 Mei  2015

Warga melihat situs www.pahlawanekonomi.com yang dibuat pelaku UKM se-Surabaya, di Surabaya. Web yang berfungsi sebagai media promosi dan pemasaran berbagai produk UKM telah menaikkan omzet penjualan hingga 20 persen.

KOMPAS/IWAN SETIYAWAN

KOMPAS, 27 Mei 2015

Pengunjung mencoba aplikasi belanja online dengan sistem pembayaran menggunakan debit online menggunakan telepon pintar yang digelar pada pameran BNI Digital Marketing Days 2014 di Jakarta, beberapa waktu lalu. Debit online memungkinkan nasabah belanja di internet tanpa perlu kartu kredit. Aplikasi ini merupakan salah satu upaya bankI untuk memberikan kemudahan pelayanan secara online di saat makin tumbuhnya perangkat teknologi digital.

KOMPAS/LUCKY PRANSISKA

KOMPAS, 27 Desember 2015

Kesibukan karyawan Bukalapak menerima panggilan telepon di ruang call center di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.

KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO 

KOMPAS, 7 Maret 2016

Costumer service Blibli.com melayani calon pembeli melalui saluran telepon di kantor mereka di kawasan Slipi, Jakarta. Prospek pasar perdagangan berkonsep mal dalam jaringan semakin cerah karena ditopang faktor kepercayaan dan keamanan dalam pembayaran.

KOMPAS/ALIF ICHWAN

KOMPAS, 10 Desember 2019

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto (keempat dari kiri) dalam peluncuran Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2019 di Jakarta, (9/12/2019). Harbolnas adalah kegiatan tahunan yang diselenggarakan sejumlah pelaku usaha perdagangan secara elektronik atau e-dagang di Indonesia.

KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

KOMPAS, 17 Mei 2019

Karyawan sebuah kios pakaian di Blok A Pasar Tanah Abang, Jakarta mengemas pakaian sebelum dipaketkan ke pembeli yang berbelanja melalui e-dagang Lazada. Berubahnya kebiasaan warga dalam berbelanja mulai diantisipasi oleh para pedagang di Tanah Abang dengan membuka gerai virtual e-dagang.

KOMPAS/LUCKY PRANSISKA

KOMPAS 13 Desember 2014

Karyawan mengepak dan mengirim barang di gudang milik situs berbelanja daring Lazada di Ciracas, Jakarta Timur, Lebih dari tiga juta pengunjung mengakses situs berbelanja daring itu pada Hari Belanja Online Nasional. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan dengan hari biasa karena tawaran promosi yang menarik

KOMPAS/PRIYOMBODO 

KOMPAS, 6 Oktober 2020

Petugas memilah paket barang berdasarkan lokasi di Drop Point Pancoran JD.ID, di Jakarta Selatan. Belanja dalam jaringan (daring) kian diminati konsumen selama masa pandemi Covid-19. Selain praktis, ketakutan tertular Covid-19 jika berbelanja secara konvensional tatap muka menjadi alasan utama masyarakat. Peningkatan belanja daring diharapkan mampu menopang perputaran roda ekonomi nasional yang lesu akibat pandemi.