Foto | Virus Korona

Wabah Covid-19 di Indonesia

Antisipasi dan penanganan serta kepanikan masyarakat pada awal masuknya wabah Covid-19 di Indonesia terekam oleh lensa Kompas.

Geser untuk melihat foto lain. Klik foto untuk melihat sumber.

Kasus  Covid-19 pertama kali diketahui merebak di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China sejak akhir Desember 2019.  Penularan dan penyebaran  antarmanusia begitu masif dan korban jiwapun mulai berjatuhan. Maka, medio Januari pemerintah Indonesia melakukan antisipasi dengan menyiapkan rumah sakit rujukan dan meningkatkan kewaspadaan di 135 pintu masuk negara, baik yang melalui jalur darat, laut dan udara. Setiap penumpang yang datang dan mau bepergian di bandara, stasiun, terminal dan tempat-tempat umum lainnya selalu dipindai suhu tubuhnya dengan alat thermal scanner.  Pemerintah juga segera mengevakuasi 238 warga negara Indonesia yang terjebak di Kota Wuhan.

Penyebaran virus korona yang semakin meluas tak ayal membuat kepanikan. Sebagian masyarakat memborong masker dan hand sanitizer, sehingga menjadi langka dan mahal. Di beberapa lokasi permukiman warga menutup jalan di lingkungannya untuk mengantisipasi pendatang dan orang yang baru saja bepergian di daerah pandemi.

Langkah lebih tegas pemerintah pusat dalam mengurangi meluasnya penularan virus korona diambil pada akhir Maret 2020, dengan memilih kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di tengah desakan permintaan karantina wilayah.

Kebijakan PSBB juga bukan tanpa konsekuensi. Dengan diterapkannya pembatasan sosial berskala besar, maka masyarakat harus beraktivitas di rumah, termasuk para karyawan yang tidak dikecualikan. Hal ini berdampak kepada mereka yang bekerja di sektor informal, yang mengandalkan penghasilan harian, seperti pengemudi ojek online, buruh dan pedagang kecil. Penghasilan mereka sangat menurun drastis bahkan hilang.

Jika ditinjau dari sektor ekonomi, salah satu sektor yang terdampak berat yaitu sektor pariwisata. Sektor ini mencakup perdagangan dan perhotelan, kuliner, transportasi, industri kreatif dan sektor yang terkait dengan pariwisata lainnya. Sektor wisata yang diperkirakan bisa mengambil peluang dan menjadi andalan pendapatan daerah akhirnya tak bisa bertahan. Ini menjadi tugas berat pemerintah pusat dan daerah untuk membantu mereka yang terdampak dengan jaring pengamanan sosial. (RIS)

Penulis: Eristo Subyandono
Editor: Dwi Rustiono