KOMPAS/WAWAN H PRABOWO
Para siswa mengikuti tadarus Al Quran yang menjadi bagian dari kegiatan pendalaman materi keagamaan selama bulan Ramadhan di SD Negeri 12 Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (2/6/2017). Aktivitas yang dimulai pukul 06.30 hingga pukul 08.00 tersebut juga diisi dengan shalat Dhuha berjemaah dan kuliah tujuh menit (kultum).
Artikel Terkait
Pendidikan agama pada anak dimulai di lingkungan keluarga dengan menumbuhkan keimanan dan ketakwaan kepada Sang Pencipta. Setelah memasuki usia sekolah, anak mendapatkan pelajaran agama di sekolah sesuai dengan keyakinannya berdasarkan kurikulum pendidikan yang berlaku. Peran guru agama di sini juga sangat penting dalam proses penyampaikan pesan ilmu agama. Namun, ada kalanya porsi pendidikan agama di sekolah tidak sebanyak porsi mata palajaran lain, terutama di sekolah negeri maupun sekolah swasta umum. Akhirnya orang tua memilih sekolah berbasis agama untuk anaknya menuntut ilmu sehingga anak akan mendapatkan pendidikan agama dengan porsi lebih besar dibanding dengan di sekolah negeri.
Pendidikan agama Islam di masyarakat juga dimulai sejak anak usia dini. Belajar mengaji di kalangan anak-anak dimulai dengan mengenal dan membaca huruf hijaiyah. Setelah itu dilanjutkan dengan membaca Iqra dan Al Quran. Selain orang tua, banyak keluarga memanfaatkan jasa guru mengaji untuk mendampingi anak-anak belajar mengaji. Guru mengaji ini bisa perorangan atau bisa juga dalam sebuah lembaga Taman Kanak-kanak Al Quran (TKA) maupun Taman Pendidikan Al Quran (TPA).
Belajar mengaji bisa dilakukan juga dengan menjadi santri di sebuah pondok pesantren. Seorang guru mengaji, yang kerap disebut ustaz, ustazah, atau kiai, di lingkungan pesantren akan mengajarkan cara membaca dan menghafal Al Quran dengan benar berdasar bacaan tajwid. Selain itu, diselingi pula ceramah, diskusi, pemahaman Al Quran dan Hadist, beserta akidah akhlak. Semua itu dilakukan oleh guru mengaji, baik itu dalam lingkup pendidikan formal, maupun pendidikan nonformal sehingga tercapai pemahaman yang benar terhadap ajaran agama sesuai dengan keyakinannya.
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO
Guru mengajarkan cara melafalkan doa dalam agama Islam kepada murid penyandang disabilitas tuna rungu dengan cara rabaan dari getaran pita suara pada kegiatan Pesantren Kilat Pondok Ramadhan Tuna Rungu di SLB B Prawestri, Desa Jati, Jateng, Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (17/5/2019). Metode belajar yang digunakan oleh para murid tersebut dengan membaca gerak bibir. Kegiatan yang digelar setiap bulan Ramadhan itu untuk mengajarkan pengetahuan tentang agama, tata cara shalat, serta mengaji Al-Quran, kepada murid penyandang disabilitas tersebut.
KOMPAS/ZULKARNAINI
Anggota TNI Komando Distrik Militer (Kodim) 0101/BS mengajar anak-anak mengaji di Desa Aneuk Glee, Kecamatan Indrapuri, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Selasa (27/3/2018). Kegiatan tersebut merupakan bagian dari Tentara Manunggal Membangun Desa sebagai wujud keterlibatan TNI membangun daerah.
Foto lainnya dapat diakses melalui http://www.kompasdata.id/
Klik foto untuk melihat sumber.
Riset Foto
AAN
Editor
Dwi Rustiono