Tokoh

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas

Abdullah Azwar Anas ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi menggantikan Tjahjo Kumolo yang meninggal pada Juli lalu. Mantan Bupati Banyuwangi ini sebelumnya menjabat Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

BAH

Fakta Singkat

Nama Lengkap
Abdullah Azwar Anas, S.Pd., S.S., M.Si.

Lahir
Banyuwangi, Jawa Timur, 6 Agustus 1973

Almamater
Universitas Negeri Jakarta
Universitas Indonesia

Jabatan Terkini
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nama Azwar Anas melambung ke tingkat nasional ketika menjabat sebagai Bupati Banyuwangi dua periode 2010–2015 dan periode 2016–2021. Ia berhasil membawa nama Banyuwangi populer di tingkat nasional dan internasional berkat kerja keras dan inovasinya memajukan kabupaten tersebut.

Semenjak muda, Azwar aktif di organisasi Nahdlatul Ulama (NU). Ia pernah menjadi ketua Ikatan Pemuda NU dan ketua Garda Bangsa. Ia kemudian aktif di Partai Kebangkitan Bangsa dan terpilih sebagai anggota DPR RI periode 2004–2009 dari Dapil Jatim III yang meliputi Banyuwangi, Bondowoso, dan Situbondo.

Usai tugas dari Senayan, ia kembali ke Banyuwangi dan terpilih menjadi Bupati Banyuwangi selama dua periode (2010–2015) dan (2016–2021). Pada periode keduanya, Azwar merapat ke PDIP dan sempat dicalonkan sebagai wakil gubernur dalam pemilihan gubernur Jawa Timur 2018, namun dalam perjalanannya ia mengundurkan diri dengan alasan ingin fokus memajukan Banyuwangi.

Setelah lengser dari bupati, ia didapuk sebagai Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) pada Januari 2022. Delapan bulan berselang, Anas dipercaya Presiden Joko Widodo menjabat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Ia resmi dilantik sebagai MenPan-RB di Istana Merdeka, Jakarta pada 7 September 2022.

Putra NU

Putra dari pasangan Muhammad Musayyidi dan Siti Aisyah ini menghabiskan masa kecilnya di sejumlah daerah di Jawa Timur seperti di Banyuwangi, Jember, dan Madura. Pria yang lahir di Banyuwangi pada 6 Agustus 1973 ini menempuh pendidikan dasarnya di MI Karangdoro, Tegalsari tahun 1980, kemudian pindah ke MI Kebunrejo Genteng, Banyuwangi tahun 1983 hingga lulus pada 1986.

Ia lantas melanjutkan di SMP Negeri 1 Genteng, Banyuwangi. Dua tahun kemudian, ia pindah ke SMP Negeri 1 Banyuwangi dan lulus pada 1989. Setelah tamat SMP, Azwar Anas hijrah ke Jember untuk melanjutkan pendidikan menengahnya di SMA Negeri 1 Jember hingga lulus tahun 1992.

Setelah lulus SMA, Azwar hijrah ke Jakarta untuk meneruskan pendidikan tinggi di dua kampus yang berbeda. Ia menempuh pendidian di Falkutas Teknologi Pendidikan, IKIP Jakarta (kini menjadi Universitas Negeri Jakarta) dan lulus tahun 1998. Ia juga kuliah di Fakultas Sastra Universitas Indonesia dan menyelesaikan pendidikannya di kampus tersebut pada 1999.

Beberapa tahun kemudian ia kembali ke kampus untuk menempuh Pendidikan S2 nya di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia dan lulus pada tahun 2005.

Pada masa mudanya, Azwar Anas aktif berorganisasi di Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU). Bahkan, Azwar Anas sempat menjadi Ketua Umum.Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama masa bhakti 2000–2003, setelah memenangi pemilihan ketua umum di Kongres IPNU di Makassar tahun 2000.

Azwar Anas menikah dengan Ipuk Fiestiandani  dan dikaruniai seorang anak yang bernama Ahmad Danial Azka. Sang istri terpilih sebagai Bupati Banyuwangi periode 2021–2025 melanjutkan posisi dirinya.

Karier

Pengalamannya di dunia organisasi kepemudaan, mendorong Azwar untuk terjun ke dunia politik. Kiprahnya di dunia politik dimulai kala usianya 24 tahun. Ia menjadi anggota MPR RI Utusan Golongan tahun 1997 yang paling muda.

Setelah reformasi tahun 1998, Azwar Anas berlabuh di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang salah satu pendirinya Abdurahman Wahid alias Gus Dur. Ia pernah menjadi calon legislatif dari partai tersebut di Pemilu 1999, namun gagal melenggang ke Senayan Jakarta. Ia kemudian aktif di parpol dengan menjabat sebagai Wakil Sekjen DPP PKB pada tahun 2001.

Pada Pemilu 2004, Azwar menjadi calon anggota DPR dari PKB di daerah pemilihan Jatim III meliputi Banyuwangi, Bondowoso, dan Situbondo. Ia terpilih menjadi anggota DPR RI 2004–2009 dari dapil tersebut dengan perolehan 135.337 suara. Anas terpilih sebagai anggota DPR mengantikan calon dengan nomor urut di atasnya Irfan Zidny yang meninggal dunia sebelum pelantikan.

Sebagai wakil rakyat periode 2004–2009, ia pernah menjadi wakil ketua Pansus RUU Pilpres, Pansus Tata Ruang, Pansus RUU ITE, dan Panitia Anggaran. Ia juga menjadi salah satu inisiator lahirnya Angket BBM, BLBI, Angket Haji, dan Anget Hak Rakyat untuk memilih DPT.

Pada pemilu 2009, ia kembali mencalonkan diri sebagai anggota DPR, namun gagal menjadi anggota DPR RI periode 2009–2014. Ia pun lantas kembali ke kampung halamannya untuk mengikuti pemilihan Bupati Banyuwangi pada 2010.

Ia berpasangan dengan Yusuf Widyatmoko. Alhasil, Azwar Anas terpilih sebagai Bupati Banyuwangi untuk periode 2010–2015. Pasangan itu memenangkan pemilihan kepala daerah dengan meraup 372.149 suara atau 49,23 persen, mengalahkan dua pasangan lainnya.

Pada Pilkada Serentak 9 Desember 2015, ia pun kembali menyalonkan dirinya sebagai Bupati Banyuwangi 2016 bersama Yusuf Widyatmoko. Pasangan itu kembali memenangkan perolehan suara dengan meraih 88,96 persen atau 680.365 suara. Pasangan petahana tersebut, mengalahkan pesaingnya pasangan Sumantri Sudomo-Sigit Wahyu Widodo yang hanya meraih 11,03 persen atau 84.431 suara.

Selama masa pemerintahanya, Anas telah meluncurkan berbagai progam daerah, di antaranya seperti peresmian Bandar Udara Blimbingsari, pendidikan gratis, mengadakan event budaya yaitu Banyuwangi Ethno Carnival, Banyuwangi Jazz Festival, Tour de Ijen, dan Banyuwangi Festival, serta perencanaan wisata Banyuwangi dengan konsep eco-tourism. Berkat kepemimpinannya, Banyunwangi terkenal ke seluruh penjuru dunia.

Azwar Anas pun sempat mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur bersama dengan Saifullah Yusuf pada Pilkada Jatim 2018. Hanya saja dalam perjalannya ia kemudian memutuskan untuk mundur.

Usai menjalankan tugas sebagai bupati Banyuwangi, Azwar Anas kemudian dipercaya untuk menduduki jabatan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) pada 13 Januari 2022. Anas dilantik oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa untuk menduduki jabatan tersebut.

Beberapa bulan kemudian Anas dipercaya Presiden Joko Widodo menjabat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Ia resmi dilantik sebagai MenPAN-RB oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta pada 7 September 2022 menggantikan Tjahjo Kumolo yang tutup usia pada 1 Juli 2022.

Pelantikan itu didasarkan pada Surat Keputusan Presiden RI Nomor 91/P/Tahun 2022 tentang Pengangkatan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2019–2024.

Anas bakal melanjutkan program-program yang dirancang menteri sebelumnya dan menyiapkan sejumlah gebrakan untuk melanjutkan estafet perbaikan pelayanan publik dan reformasi birokrasi. Dalam jangka pendek, ia akan fokus pada tiga prioritas, yaitu digitalisasi struktur, digitalisasi kompetensi, dan budaya digital.

KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Presiden Joko Widodo berjalan bersama Abdullah Azwar Anas seusai pelantikannya menjadi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (7/9/2022). Azwar Anas menggantikan posisi Tjahjo Kumolo yang meninggal dunia pada 1 Juli 2022.

Daftar penghargaan

  • Tokoh paling menginspirasi dari UNTAG Banyuwangi (2020)
  • People of the Year 2019 kategori Government Officer of the Year (2019)
  • Kepala daerah yang peduli pada dunia pendidikan dari Universitas Terbuka (2019)
  • Parasamya Purnakarya Nugraha dari Presiden RI (2019)
  • Bupati paling inovatif di bidang Kesehatan dari Pemprov Jawa Timur (2012)

Penghargaan

Selama menjabat Bupati Banyuwangi, Azwar Anas meraih sejumlah penghargaan, antara lain, Tokoh paling menginspirasi dari UNTAG Banyuwangi (2020), People of the Year 2019 kategori Government Officer of the Year (2019), sosok kepala daerah yang peduli pada dunia pendidikan dari Universitas Terbuka (2019), Parasamya Purnakarya Nugraha dari Presiden RI (2019), dan Bupati paling inovatif di bidang Kesehatan dari Pemprov Jawa Timur (2012).

Selain itu, ia juga sukses membawa Banyuwangi meraih banyak penghargaan antara lain  Pembangunan Daerah Terbaik dari Presiden Jokowi karena dinilai berprestasi dalam perencanaan dan pencapaian pembangunan (2018), TOP 99 Inovasi Pelayanan Publik dari Kementerian PAN dan RB (2019), Indonesia’s Attractives index 2019 dari Kementerian Pariwisata (2019), dan inovasi mall pelayanan public dari Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (2019).

KEMENTERIAN PANRB

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas bertemu dengan pimpinan Lembaga Administrasi Negara (LAN) dan Badan Kepegawaian Negara (BKN) di Kantor Kementerian PANRB untuk mengurai masalah tenaga non-ASN yang banyak menjadi perbincangan publik.(9/9/2022)

RON

“Dulu ATM di mana-mana, sekarang orang sudah tidak menggunakan ATM karena beralih jadi cashless. Ke depan birokrasi juga sama, digital birokrasi itu menjadi pilihan. Inilah yang akan kami teruskan dari ide pandangan dari Prof. Mahmud MD, Pak Tjahjo Kumolo, dan arahan Presiden,” ujar Menteri PAN dan RB Abdullah Azwar Anas (7/9/2022)

Reformasi birokrasi

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Abdullah Azwar Anas telah menyiapkan sejumlah gebrakan untuk melanjutkan estafet perbaikan pelayanan publik dan reformasi birokrasi. Dalam jangka pendek, Azwar akan fokus pada tiga prioritas, yaitu digitalisasi struktur, digitalisasi kompetensi, dan budaya digital.

Mantan Kepala LKPP ini menjelaskan, Presiden Joko Widodo telah menitipkan sejumlah mandat kepada dirinya. Seperti peningkatan kualitas pelayanan publik utamanya yang ada di struktur pemerintahan terbawah, mulai dari kelurahan hingga kecamatan harus segera digenjot.

Ia juga bakal memenuhi keinginan Presiden menjadikan birokrasi yang melayani. Menurut Azwar birokrasi melayani yang terpenting ada pada mindset-nya, yaitu pelayanan publik itu hulu dari semuanya. “Kalau pelayanan publik bagus, itu ujungnya ke mana-mana, mulai perekonomian negara terus membaik, kesehatan dan pendidikan oke, dan sebagainya. Sebab, semua dimudahkan dengan birokrasi yang melayani. Kalau semua level birokrasi memahami, ini dahsyat”, ujar Azwar.

Menurut Azwar salah satu kunci birokrasi melayani ada pada digitalisasi. Untuk itu, birokrasi digital harus terus dikembangkan. Mulai dari strukturnya harus berbasis digital dan bukan semata-mata memindahkan kerja ke sistem aplikasi. Selain itu, harus diikuti perubahan kultur birokrasi dan peningkatan kompetensi digital.

BAH

Harta kekayaan

Menurut data laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) 2021 yang dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 31 Maret 2021, Azwar yang saat itu menjabat Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) memiliki harta Rp16,38 miliar.

Dalam LHKPN 2021, Azwar menyatakan mempunyai 11 aset tanah dan bangunan senilai Rp4,87 miliar yang tersebar di Kabupaten Banyuwangi, Jakarta Timur, dan Bekasi berupa warisan dan hasil sendiri. Selain aset tanah dan bangunan, Azwar tercatat mempunyai sebuah mobil Toyota Alphard produksi 2010 senilai Rp180 juta, harta bergerak lainnya senilai Rp146 juta, kas dan setara kas senilai Rp4,52 miliar. Azwar juga tercatat mempunyai surat berharga senilai Rp5,97 miliar, serta harta lainnya senilai Rp680 juta.

Azwar Anas tercatat telah menyampaikan laporan kekayaannya sebanyak empat kali. Laporan berdasarkan jabatannya itu dibuat sejak menjadi Bupati Banyuwangi hingga Kepala Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagai berikut:

Kepala Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP)

  • Laporan 31 Maret 2022, harta kekayaan sebesar Rp16.380.464.415

Bupati Banyuwangi

  • Laporan 20 Oktober 2015, harta kekayaan sebesar Rp8.640.803.999
  • Laporan 31 Desember 2017, harta kekayaan sebesar Rp11.444.025.235
  • Laporan 31 Desember 2018, harta kekayaan sebesar Rp13.645.779.008
  • Laporan 31 Desember 2019, harta kekayaan sebesar Rp15.412.281.113
  • Laporan 31 Desember 2020, harta kekayaan sebesar Rp15.734.237.815

Referensi

Biodata

Nama

Abdullah Azwar Anas, S.Pd, S.S, M.Si

Lahir

Banyuwangi, Jawa Timur, Indonesia, 6 Agustus 1973

Jabatan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Pendidikan

  • MI Karangdoro, Tegal Sari (1980)
  • MI Kebunrejo Genteng, Banyuwangi (1983-1986)
  • SMP Negeri 1 Genteng, Banyuwangi (1986-1988)
  • SMP Negeri 1 Banyuwangi (1988-1989)
  • SMA Negeri 1 Jember (1992)
  • S1 Fakultas Sastra Univ. Indonesia (UI), Jakarta (1994-1999)
  • S1 Falkutas Tekhnologi Pendidikan IKIP Jakarta (1992-1998)
  • S2 Falkutas Ilmu Sosial & Politik UI Jakarta (2002-2005)

Karier

  • Reporter Radio Prosalina FM di Jember (1990-1992)
  • Reporter Radio Prosalina FM di Jakarta (1992)
  • Interviewer Survey Research Indonesia (SRI) (1992-1993)
  • News Editor Radio Attahiriyah 98,8 FM Jakarta (1994-1997)
  • Wiraswasta Bidang Otomotif (1998)
  • Anggota MPR RI (1997-1999)
  • Anggota DPR RI / MPR RI (2004-2009)
  • Wiraswasta bidang Argobisnis (2008-2010)
  • Bupati Banyuwangi, 2010-2015, 2015-2020
  • Menteri PAN dan RB

Organisasi

  • Wasekjen PP IPNU (1993-1996)
  • Sekretaris Jenderal PP IPNU (1996-2000)
  • Ketua Umum PP IPNU (2000-2003)
  • Ketua Gerakan Pemuda PKB (Garda Bangsa) (2000)
  • Ketua PP. GP Ansor (2004-2009)
  • Wakil Sekjen DPP PKB (2001-2005)
  • Wakil Bendahara Lembaga Pemenangan Pemilu DPP PKB (2008-2009)
  • Kader PDIP (2015-Sekarang)

Penghargaan

  • Tokoh paling menginspirasi dari UNTAG Banyuwangi (2020)
  • People of the Year 2019 kategori Government Officer of the Year (2019)
  • Kepala daerah yang peduli pada dunia pendidikan dari Universitas Terbuka (2019)
  • Parasamya Purnakarya Nugraha dari Presiden RI (2019)
  • Bupati paling inovatif di bidang Kesehatan dari Pemprov Jawa Timur (2012)

Karya

Buku

Keluarga

Istri

Ipuk Fiestiandani (Bupati Banyuwangi 2021-2025)

Anak

Ahmad Danial Azka

Sumber
Litbang Kompas