Tahun 2021, terjadi momen spesial pada 22 Agustus, yaitu saatnya Blue Moon muncul. Berdasarkan perhitungan astronomis, peristiwa ini dapat terjadi setiap 2 hingga 3 tahun sekali. Apakah sebenarnya Blue Moon itu? Apakah benar bulan purnama terlihat bercahaya kebiruan ketika Blue Moon?
Istilah Blue Moon digunakan untuk menyebut bulan purnama tambahan dalam satu tahun kalender Masehi, yaitu ketika dalam salah satu bulan kalender terjadi dua kali bulan purnama. Istilah Blue Moon juga digunakan pada awal 1900-an sebagai sebutan kepada bulan purnama tambahan yang terjadi dalam satu musim astronomis yang biasanya hanya tiga purnama.
Jenis Blue Moon
Blue Moon digolongkan kedalam dua jenis berdasarkan definisinya, yaitu Blue Moon musiman dan Blue Moon bulanan. Blue Moon musiman adalah bulan purnama ketiga dari salah satu musim astronomis yang di dalamnya terjadi empat kali purnama. Sedangkan Blue Moon bulanan adalah bulan purnama kedua dari salah satu bulan di dalam kalender Masehi yang di dalamnya terjadi dua kali purnama.
Blue Moon musiman lebih jarang terjadi dibandingkan Blue Moon bulanan. Dalam kurun waktu 1.100 tahun, antara tahun 1550 hingga 2650 terdapat 408 fenomena Blue Moon musiman dan 450 fenomena Blue Moon bulanan.
Blue Moon musiman dan Blue Moon bulanan sangat jarang terjadi secara bersamaan dalam satu tahun kalender yang sama. Momen yang demikian akan terjadi pada tahun 2048, ketika Blue Moon bulanan jatuh pada 31 Januari, dan Blue Moon musiman pada 23 Agustus. Kemudian terjadi lagi 19 tahun kemudian, yaitu pada tahun 2067, ketika Blue Moon bulanan tanggal 30 Maret dan Blue Moon musimannya tanggal 20 November.
Dapatkah bulan tampak berwarna kebiruan?
Peristiwa bulan tampak berwarna kebiruan sebenarnya bisa saja terjadi, namun peristiwa tersebut tidak ada hubungannya dengan kalender, fase bulan atau masuknya suatu musim, melainkan akibat dari suatu kondisi di atmosfer, dan ini sangatlah jarang terjadi.
Peristiwa bulan dapat tampak berwarna kebiruan ketika atmosfer Bumi mengandung partikel debu atau asap dengan ukuran lebih besar dari ~0,6 mikron. Partikel dengan ukuran tersebut sangat efisien dalam menghamburkan cahaya merah sehingga dapat mengakibatkan bulan tampak berwarna kebiruan. Contoh peristiwa yang mengakibatkan bulan tampak berwarna kebiruan adalah ketika Krakatau meletus pada tahun 1883.
Blue Moon pada 22 Agustus 2021
Blue Moon yang terjadi pada 22 Agustus 2021 adalah jenis Blue Moon musiman. Puncak fase bulan purnama Blue Moon terjadi pada pukul 19:01:58 WIB/20:01:58 WITA/21:01:58 WIT. Saat itu jarak Bulan terhadap Bumi sejauh 379.299 km dan terletak di konstelasi Aquarius. Blue Moon dapat disaksikan dari arah antara Timur hingga Tenggara sejak terbenamnya Matahari, kemudian berkulminasi di dekat Zenit (1° hingga 2°LU), dan berakhir di arah antara Barat hingga Barat Daya sebelum terbitnya Matahari.
Sumber
- Situs earthsky.org
- Situs nasa.gov
- Situs edukasi.sains.lapan.go.id
- Artikel kompas.com
Kontributor
Muhammad Taufik Al Asy’ari
Satria Dhaniswara Rahsa Wijaya