Tokoh

Tri Rismaharini

Tri Rismaharini ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Sosial mengantikan Juliari Batubara yang terjerat kasus korupsi. Selain faktor kader PDIP, penunjukkan itu tak bisa lepas dari prestasi kepimpinan Risma yang berhasil mengubah wajah Kota Surabaya menjadi kota yang ramah, tertata, bersih, sehat, dan hijau.

Fakta Singkat

Nama Lengkap
DR. (H.C.). IR. TRI RISMAHARINI, MT

Lahir
Kediri, Jawa Timur, 20 November 1961

Almamater
Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya

Jabatan Terkini
Menteri Sosial 2020-2024

Nama Tri Rismaharini atau biasa dipanggil Risma merupakan pemimpin perempuan yang kiprah dan prestasinya diakui tak hanya dari dalam negeri tapi juga dunia internasional. Di bawah kepemimpinnya, Kota kedua terbesar di Indonesia itu mendapat predikat sebagai green city, smart city, integrated city, dan kota layak anak.

Pengakuan dunia internasional terhadap Kota Surabaya yang dipimpin Risma terlihat dari penghargaan Lee Kuan Yew World City Prize dari Urban Development Authority (URA) dan Center Liveable Cities (CLC) berkat program peningkatan kampung unggulan di Surabaya. Penghargaan itu membuktikan Surabaya layak disandingkan dengan kota lain di dunia yang menerima penghargaan serupa yakni Hamburg (Jerman), Kazan (Rusia), dan Tokyo (Jepang).

Tak hanya itu, selama 10 tahun memimpin Surabaya, Risma sukses mewujudkan “good governance” di lingkungan pemerintah kota tersebut. Sosoknya menjadi contoh bagi kepala daerah lainnya dalam hal mewujudkan “good governance” di lingkungan pemerintah yang dipimpinnya.

Menjelang akhir tugasnya sebagai Wali Kota Surabaya, Presiden Jokowi menunjuk Risma sebagai Menteri Sosial dalam resshuffle Kabinet Indonesia Maju pada 22 Desember 2020. Ia dilantik menjadi Menteri Sosial pada 23 Desember 2020 mengantikan posisi Juliari Batubara yang tersandung kasus korupsi di kementerian tersebut.

Keluarga sederhana

Tri Rismaharini lahir di Kediri, Jawa Timur, pada 20 November 1961. Ia merupakan anak ketiga dari lima bersaudara pasangan M Chuzuzaini dan Siti Muajiatun.  Sang ayah berkerja sebagai PNS di kantor pajak.  Sang ayah menunjukkan keuletan, disiplin dan kegigihan dalam menghidupi keluarga, sementara sang ibu memiliki kepribadian yang lembut.  Sifat kedua orang tuanya itu menjadi inspirasi bagi Risma.

Risma kecil mengenyam pendidikan dasar di kota kelahirannya Kediri, Jawa Timur. Ia mengenyam pendidikan di  SD Negeri Kediri, dan setelah lulus SD Risma melanjutkan SMP tidak lagi di Kediri, tetapi di SMP Negeri 10 Surabaya pada tahun 1973 seiring kepindahan orang tuanya dari Kediri ke Kota Surabaya. Setelah menyelesaikan pendidikan SMP pada 1976, Risma melanjutkan pendidikannya di SMAN 5 Surabaya dan lulus tiga tahun kemudian yakni tahun 1979. Sejak kecil hingga remaja, ia dikenal sebagai sosok yang cerdas di kalangan teman-temannya.

Kemudian ia melanjutkan pendidikan tingginya di Jurusan Arsitektur di Instititut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS) dan menyandang gelar sarjana dari kampus tersebut tahun 1987. Kemudian ia berkarier sebagai pegawai negeri sipil di lingkungan Pemda Surabaya. Disela-sela tugasnya sebagai PNS, Risma mengambil pendidikan masternya di  Jurusan Managemen Pembangunan Kota di ITS dan lulus tahun 2002.

Sepak terjang membangun Kota Surabaya selama menjabat wali kota, Risma diganjar gelar kehormatan Doktor Honoris Causa oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) pada 2015. Pemberian gelar kehormatan itu diberikan dalam bidang Manajemen Pembangunan Kota di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan. Berselang empat tahun kemudian, Risma kembali mendapat gelar Doktor Honoris Causa dari Tonghmyong University, Busan, Korea Selatan (Korsel) atas profesionalisme dan dedikasi dalam bidang arsitektur.

KOMPAS/SHARON PATRICIA

Ketua Umum DPP PDI-P Megawati Soekarnoputri (kanan) melantik Walikota Surabaya Tri Rismaharini (kiri) sebagai Ketua DPP PDI-P Bidang Kebudayaan di Jakarta, Senin (19/8/2019).

Daftar Penghargaan

  • Walikota Terbaik Dunia – Bulan Februari 2014 dari The City Mayors Foundation (2014)
  • Social Media Award 2014 Kategori Walikota (2014)
  • Adiwiyata Nasional 2014 – Kementrian Lingkungan Hidup (2014)
  • Pemerintah Kota Terbaik dari Soegeng Sarjadi School of Government (2014)
  • Indonesia Green Awards 2014 Kategori Green City – The La Tofl School (2014)
  • Adipura Kencana 2014 (2014)
  • Socrates Award 2014 Kategori City of The Future dari EBA (Europe Business Assembly) (2014)
  • Sindo Weekly Government Award 2014 Kategori Peduli Perempuan dan Anak (2014)
  • MDGs Award Kategori Kesehatan Ibu dan Anak Melalui Pembentukan Kelompok KB Pria Vasektomi (2014)
  • MDGs Award Kategori Pendidikan & Program Unggulan dengan Bidang Pengembangan Layanan Perpustakaan Umum (2014)
  • Terbaik Ke-24 dalam 20 Pemimpin Dunia Terhebat Fortune Magazine (2015)
  • Satyalencana Kebhaktian Sosial (2016)
  • Ki Hadjar Award (2016)
  • Ideal Mother dari Islamic Educational Scientific and Culture Organization (ISESCO), Kairo (2016)

Penghargaan

Kerja keras Risma membangun dan memajukan Surabaya mendapat apresiasi dari dalam negeri maupun dunia Internasional.  Selama memimpin kota pahlawan, tak kurang dari 300 penghargaan diterima Risma untuk instansi di Surabaya maupun sebagai individu. Berbagai penghargaan itu mendorong Risma terus bekerja keras dan berkomitmen mewujudkan kesejahteraan bagi warganya.

Penghargaan internasional yang didapat Risma antara lain Mayor Recognition’s Awards (MRA) dari The Eastern Organization for Planning and Human Settlements (EAROPH) (2014), London Summit Leader dalam kategori Innovative City of the Future (2014), Penghargaan ISESCO Kairo (2016), terpilih secara aklamasi menjadi Presiden UCLG-ASPAC (Asosiasi Pemerintah Kota dan Daerah Se-Asia Pasifik) (2018), dan Women Empowerment Award (WEA) di Singapura pada Juli 2019,

Adapun penghargaan dari dalam negeri antara lain Bung Hatta Anti-Corruption Award (2015), Satyalencana Kebhaktian Sosial (2016), Ki Hadjar Award (2016), Penghargaan dari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) (2019), dan pejabat yang sadar Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) dari Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkumham) (2019).

Penghargaan tersebut melengkapi ratusan penghargaan yang diraih Kota Surabaya di bawah kepemimpinan Risma. Penghargaan bergengsi yang pernah diraih Surabaya antara lain delapan kali piala Adipura Kencana, ASEAN Environtment Suistanable City (2012), Global Green City dari Global Forum on Human Settlements PBB (2017), UN Habitan Scroll of Honour  (2018), Guangzhou Award: Online Popular City (2018), ASEAN Tourism Forum (ATF) 2018 atas inovasi yang dilakukan Pemerintah Kota Surabaya dalam penggunaan teknologi di sektor pelayanan public dan Kota Layak Anak (KLA) pada 2018 dengan nilai tertinggi yaitu kategori utama.

KOMPAS/IQBAL BASYARI

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini didampingi Presiden Universitas Tongmyong Jeong Hong Sub dan Dekan Sekolah Pascasarjana Universitas Tongmyong Lim Nam Kee menunjukkan piagam gelar doktor kehormatan saat upacara penganugerahan gelar doktor kehormatan di bidang arsitektur dari Universitas Tongmyong, Busan, Korea Selatan, Senin (30/9/2019) di kampus tersebut. Gelar doktor kehormatan diberikan atas kinerja Risma dalam pembangunan ruang publik di Surabaya.

Penataan kota

Selama menjabat Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini kerap diundang menjadi pembicara oleh lembaga dalam negeri maupun luar negeri untuk memaparkan seputar konsep kebijakan tata kota. Risma  selalu menjelaskan beberapa persoalan kota yang berhasil ditangani bersama-sama mulai dari persoalan pemukiman, pertumbuhan ekonomi, permasalahan lingkungan hingga program yang digagasnya yakni urban farming.

Terkait permukiman, Risma menjelaskan yang dilakukannya adalah melihat kawasan kumuh atau pemukiman sebagai sektor yang tidak mengganggu perkembangan kota. Pembongkaran disertai pemindahan warga bukan merupakan pendekatan Pemerintah Kota Surabaya, untuk menangani permukiman kumuh.

Saat masterplan Surabaya disusun, pemerintah kota (pemkot) sepakat tidak menyingkirkan kampung. Kampung lama meski kumuh tetap perlu dilindungi sebagai bagian dari cagar budaya kota. ”Semangat ini yang melandasi Surabaya menekan penggusuran permukiman untuk memberikan jalan bagi pembangunan baru yang, misalnya, lebih modern, mewah, dan prestisius,” ujar Risma (Kompas.id, 7/10/2020).

Berangkat dari semangat tersebut, Pemkot Surabaya membuat sejumlah proyek untuk menata kota mulai dari peremajaan kawasan, peningkatan infrastruktur, pelayanan dasar termasuk jalan, drainase, sanitasi, dan menyusun perencanaan melibatkan warga yang tinggal di kawasan tersebut. ”Penyadaran dengan mengedukasi mereka tentang kebersihan, keindahan, dan kenyamanan tempat tinggal menjadi amat penting,” ujar Risma.

Pemberdayaan ekonomi tetap penting untuk memuliakan warga, khususnya para ibu rumah tangga. Pemberdayaan ditempuh dengan pengadaan pelatihan, pendampingan, pemberian pinjaman modal, dan membuka jalan ke pasar, termasuk dalam dunia perdagangan secara virtual. Khusus untuk warga pemukim tepi sungai yang terpaksa harus pindah disediakan rumah susun sederhana sewa dengan tarif murah.

Harta kekayaan

Saat menjabat Wali Kota Surabaya, berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang diunduh dari situs KPK (https://elhkpn.kpk.go.id/),  Risma memiliki harta kekayaan Rp 7,2  miliar pada 2018 yang dilaporkan per 27 Maret 2019. Harta Kekayaannya terdiri dari empat bidang tanah dan bangunan di Surabaya, dengan nilai seluruhnya mencapai Rp 6,5 miliar. Risma juga memiliki dua kendaraan bermotor senilai Rp 1 miliar.

Harta lainnya yang dimiliki perempuan kelahiran Kediri ini berupa harta bergerak lainnya senilai Rp 85 juta, kas dan setara kas senilai Rp 580 juta. Bila diakumulasi, jumlah harta Risma mencapai Rp 8,1miliar. Meski demikian jumlah harta tersebut mesti dikurangi utang sebesar Rp 953 juta, sehingga total hartanya mencapai Rp 7,2 miliar.

Harta kekayaannya tersebut naik dibandingkan pada tahun 2017 yang dilaporkan sebesar Rp 1,88 miliar. Bahkan, saat pertama kali menjabat sebagai Wali Kota Surabaya tahun 2010, total kekayaan yang dilaporkan sebesar Rp 531,27 juta.

Referensi

Arsip Kompas

Sosok: Rismaharini Bikin Surabaya Hijau, KOMPAS, 02 Jun 2007   Halaman: 016

Risma: Saya Tidak Akan Mundur, KOMPAS, 28 Feb 2014   Halaman: 01

Risma: Mimpi Saya Belum Terwujud, KOMPAS, 08 Aug 2015   Halaman: 01

Bung Hatta Anti-Corruption Award: Risma dan Yoyok Terima Penghargaan, KOMPAS, 05 Nov 2015   Halaman: 01

Gaya Bekerja: Risma, Olah Raga, dan ”Handy Talkie”, KOMPAS, 15 Aug 2016   Halaman: 30

Situs Web

https://www.kompas.com/tren/read/2020/12/22/170657265/ditunjuk-jadi-menteri-sosial-ini-sejumlah-prestasi-tri-rismaharini?page=all

https://nasional.kompas.com/read/2020/12/22/15543161/profil-tri-rismaharini-wali-kota-surabaya-yang-jadi-menteri-sosial

https://regional.kompas.com/read/2020/12/23/06000081/jadi-mensos-risma-saya-tetap-arek-suroboyo-tidak-akan-melupakan-warga?page=all

https://www.surabaya.go.id/id/page/0/37813/profil-walikota-surabaya

Buku

Kisah, perjuangan, & inspirasi Tri Rismaharini (2018)

Tri Rismaharini (2014)

Biodata

Nama

DR. (H.C.). IR. TRI RISMAHARINI, MT

Lahir

Kediri, Jawa Timur, 20 November 1961

Jabatan

Menteri Sosial 2020-2024

Pendidikan

Umum :

  • SD Negeri, Kediri (1973)
  • SMP Negeri X, Surabaya (1976)
  • SMU Negeri V, Surabaya (1980)
  • S1, Arsitektur, ITS, Surabaya (1987)
  • S2, Manajemen Pembangunan Kota, ITS, Surabaya (2002)

Khusus :

  • Kursus Integrated Urban Development Management (IUDM) di Belanda, (1996)
  • Kursus Tata Ruang, (1996)
  • Kursus Perencanaan Kota Baru, (1996)
  • Kursus Permukiman, (1999)
  • Kursus Transportasi, (2000)
  • Kursus Urban Heritage, (2000)
  • Diklat PIM Tk. II di Surabaya, (2005)
  • Spama, (2005)
  • Jurusan Adumla (2005)
  • Adum, (2005)

Karier

Pemerintahan

  • Kepala Seksi Tata Ruang dan Tata Guna Tanah Bappeko Surabaya (1997 – 2000)
  • Kepala Seksi Pendataan dan Penyuluhan Dinas Bangunan (2001 – 2002)
  • Kepala Cabang Dinas Pertamanan (2002 – 2002)
  • Kepala Bagian Bina Pembangunan (2002 – 2005)
  • Kepala Bagian Penelitian dan Pengembangan (2005 – 2005)
  • Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (2005 – 2008)
  • Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya (2008 – 2010)
  • Wali Kota Surabaya (2010 – 2015)
  • Wali Kota Surabaya (2015-2020)
  • Menteri Sosial (2020-2024)

Kiprah Organisasi

  • Presiden UCLG-ASPAC (Asosiasi Pemerintah Kota dan Daerah Se-Asia Pasifik) (2018-2020)
  • Ketua DPP PDIP Bidang Kebudayaan 2019-2024

Penghargaan

  • Satya Lencana Karya Satya (2005)
  • Jawa Pos Pro Otonomi Award Spesial Achievement dari Warta Ekonomi (2005)
  • Award of Excellence for Global Environmental Strategis (UNESCAP dan IGES) (2007)
  • “Person of The Year” oleh Jawa Pos (2007)
  • 7 Tokoh Seni dan Arsitektur oleh Majalah TEMPO (2007)
  • Surabaya Academy Award Kategori: Board Preference (2007)
  • 12 Tokoh yang Merubah Wajah Indonesia oleh Koran Tempo (2007)
  • PU Award (2008)
  • PU Award (2009)
  • Best Cost Effectiveness Asian Cities of The Future oleh Financial Times FDI Magazine (2009)
  • Manggala Karya Kencana dari BKKBN-RI (2012)
  • Woman Leader Award by Globe Asia (2012)
  • Satyalancana Karya Satya XX (2013)
  • Superwoman Award Indonesia 2013, Metro TV & AVI (2013)
  • Satyalancana Wirakarya (2013)
  • MIPI Award 2013 sebagai Praktisi Pemerintahan (2013)
  • Anugerah Media Humas Juara II Kategori Penerbitan Internal (2013)
  • Anugerah Humas III Kategori Advetorial (2013)
  • Terbaik Ke-3 Walikota Terbaik Dunia 2014 The City Mayors Foundation (2014)
  • Parahita Eka Praya (2014)
  • Penghargaan Ksatria Bhakti Husada Katika (2014)
  • Penghargaan Figur yang Inovatif dan Berkarakter dari Serikat Perusahaan Pers (SPS) (2014)
  • Satyalancana Wirakarya (2014)
  • Walikota Terbaik Dunia – Bulan Februari 2014 dari The City Mayors Foundation (2014)
  • Social Media Award 2014 Kategori Walikota (2014)
  • Adiwiyata Nasional 2014 – Kementrian Lingkungan Hidup (2014)
  • Pemerintah Kota Terbaik dari Soegeng Sarjadi School of Government (2014)
  • Indonesia Green Awards 2014 Kategori Green City – The La Tofl School (2014)
  • Adipura Kencana 2014 (2014)
  • Socrates Award 2014 Kategori City of The Future dari EBA (Europe Business Assembly) (2014)
  • Sindo Weekly Government Award 2014 Kategori Peduli Perempuan dan Anak (2014)
  • MDGs Award Kategori Kesehatan Ibu dan Anak Melalui Pembentukan Kelompok KB Pria Vasektomi (2014)
  • MDGs Award Kategori Pendidikan & Program Unggulan dengan Bidang Pengembangan Layanan Perpustakaan Umum (2014)
  • Terbaik Ke-24 dalam 20 Pemimpin Dunia Terhebat Fortune Magazine (2015)
  • Satyalencana Kebhaktian Sosial (2016)
  • Ki Hadjar Award (2016)
  • Ideal Mother dari Islamic Educational Scientific and Culture Organization (ISESCO), Kairo (2016)

Keluarga

Suami

Djoko Saptoadji

Anak

1. Fuad Nenardi

2. Tantri Gunarni

Sumber
Litbang Kompas