Ki Hadjar Dewantara dikenal sebagai Bapak Pendidikan Indonesia. Beliau lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889 dengan nama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat. Beliau mengganti namanya ketika berusia 39 tahun agar lebih merakyat, sehingga perjuangannya lebih mudah diterima oleh masyarakat.
Terkenal dengan tiga semboyan dalam pendidikan karakter di Indonesia, yaitu:
- “Ing Ngarsa Sung Tuladha” yang berarti ketika berada di depan harus mampu menjadi suri tauladan,
- “Ing Madya Mangun Karsa” yang berarti ketika berada di tengah-tengah harus mampu membangun semangat, dan
- “Tut Wuri Handayani” yang berarti ketika berada di belakang harus mampu mendorong orang yang dipimpinnya untuk menjadi lebih baik.
Ki Hadjar Dewantara wafat tanggal 26 April 1959 di Yogyakarta. Beliau ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional tanggal 28 November 1959 berdasarkan SK Presiden RI Nomor 305 Tahun 1959. Kemudian, pada tanggal 16 Desember 1959, hari kelahirannya ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional.
Infografik di samping menampilkan jejak perjuangan Ki Hadjar Dewantara, baik itu dalam pergerakan politik untuk mewujudkan kemerdekaan maupun dalam bidang pendidikan di Indonesia.
Sumber
Skripsi Jamilatus Zahrah (2016), “Keteladanan dalam Pendidikan Karakter pada Anak Remaja: Kajian Pemikiran Ki Hajar Dewantara”, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Ampel, Surabaya.
Kontributor
Muhammad Taufik Al Asy’ari