Tokoh

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Rachmat Pambudy

Rachmat Pambudy ditunjuk Presiden Prabowo Subianto sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) periode 2024-2029.

  KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Rachmat Pambudy

Fakta Singkat

  • Nama lengkap: Prof. Dr. Ir. Rachmat Pambudy, M.S.
  • Lahir: Yogyakarta, 23 Desember 1959.
  • Almamater: Institut Pertanian Bogor
  • Jabatan terkini: Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)

Sebelum ditunjuk sebagai Menteri PPN/Bappenas, nama Rachmat Pambudy sempat diajukan Partai Gerindra untuk bergabung dalam Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II sebagai Menteri Pertanian di bawah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Selain itu, namanya juga beberapa kali mencuat dalam wacana reshuffle Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo.

Pria kelahiran Yogyakarta ini merupakan seorang akademisi. Ia merupakan lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB), dan meraih gelar doktor di bidang Penyuluhan Pembangunan dari institusi yang sama. Rachmat juga tercatat sebagai dosen di Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB. Pada 2022, ia dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Penyuluhan Pembangunan di Institut Pertanian Bogor (IPB), melalui orasi ilmiah berjudul “Transformasi Dari Petani Menjadi Wiratani (Agripreneur): Strategi Kebangkitan Ekonomi Inklusif Indonesia.

Di luar dunia akademis, Rachmat Pambudy adalah politisi Partai Gerindra dan merupakan salah satu orang dekat Presiden Prabowo Subianto. Ia pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) ketika Prabowo menjabat sebagai Ketua Umum pada 2006.

Nama Rachmat Pambudy juga sempat diperkenalkan oleh Prabowo Subianto saat masih menjadi calon presiden (capres) dalam Pemilihan Presiden 2019. Ia termasuk salah satu pakar yang dipresentasikan Prabowo dalam pidato kebangsaan bertema “Mewujudkan Swasembada Energi, Pangan, dan Air” di Semarang, Jawa Tengah, pada 15 Februari 2019.

Pendidikan dan Keluarga

Rachmat Pambudy lahir pada 23 Desember 1959 di Yogyakarta, namun ia tumbuh besar di Jakarta. Ia menempuh pendidikan dasar di SD Triguna Jakarta, kemudian melanjutkan ke SMPK IV PSKD Jakarta dan lulus pada 1975. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan di SMAN XI Jakarta dan lulus pada 1979.

Setelah lulus, Rachmat diterima di Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui Proyek Perintis II dan lulus sebagai sarjana (S1) dari Fakultas Peternakan IPB pada 1983. Selama menjadi mahasiswa, ia aktif sebagai asisten dosen untuk mata kuliah Sosiologi Pedesaan (1980-1981), Perubahan Sosial (1981-1982), dan Penyuluhan (1982-1984).

Minatnya yang besar terhadap dunia agribisnis sudah terlihat sejak masa kuliah, di mana ia bersama teman-temannya mengelola peternakan puyuh, yang juga menjadi objek penelitian untuk meraih gelar sarjananya. Usaha ini, yang diberi nama PT Golden Quail Farm, berkembang pesat dan bahkan menjadi peternakan puyuh terbesar di Asia Tenggara sebelum krisis moneter 1998 melanda Indonesia.

Pada 1988, ia menyelesaikan studi pascasarjana (S2) di Program Studi Komunikasi Pembangunan, Fakultas Pascasarjana IPB, dengan dukungan biaya penelitian dari USAID. Pada 1991, Rachmat melanjutkan pendidikan doktor (S3) di Program Studi Penyuluhan Pembangunan, Fakultas Pascasarjana IPB, melalui program TMPD (Tim Pengembangan Program Doktor).

Pada tahun 1985, Rachmat Pambudy menikah dengan Ninuk Mardiana Esilistiati, seorang wartawati di Harian Kompas. Ninuk sendiri adalah putri dari Moerdiono, mantan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) pada era pemerintahan Presiden Soeharto. Moerdiono sendiri menjabat dalam dua periode kabinet yang berbeda: Kabinet Pembangunan V (1988–1993) dan Kabinet Pembangunan VI (1993–1998). Dari pernikahan tersebut, Rachmat dan Ninuk dikaruniai dua putra, Indra Aditya Pambudy dan Indra Mahardhika Pambudy, serta seorang putri, Indira Anindya Pambudy.

KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Beberapa jurnalis mewawancarai politisi Partai Gerindra Rachmat Pambudy seusai hadir diundang di rumah Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta, untuk dijadikan calon anggota kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran, Senin (14/10/2024). Prabowo memanggil sejumlah tokoh dari politisi, pengusaha, akademisi, dan anggota TNI/Polri untuk menempati jabatan dalam kabinetnya. Sejumlah menteri di pemerintahan Presiden Joko Widodo juga tampak hadir dalam pemanggilan ini. Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akan dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden Indonesia 2024-2029 pada Minggu (20/10/2024).  14-10-2024

Karier

Rachmat Pambudy dikenal sebagai sosok yang memiliki jejak panjang dalam dunia pertanian dan kewirausahaan, baik sebagai akademisi maupun praktisi. Kariernya dimulai di kampus almamaternya, IPB, tempat ia menyelesaikan pendidikan dan kemudian berkarier sebagai dosen. Hingga kini, Rachmat tercatat sebagai dosen senior di Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB.

Pada tahun 2022, puncak karier akademiknya tercapai dengan dikukuhkannya Rachmat sebagai Guru Besar di bidang Ilmu Penyuluhan Pembangunan di IPB. Sebelumnya, ia juga pernah menjabat sebagai Kepala Bagian Bisnis dan Kewirausahaan di fakultas tersebut pada 2008. Namanya pun sempat masuk dalam bursa pemilihan rektor IPB pada 2007.

Dalam dunia riset, Rachmat turut berkontribusi di Pusat Studi Pembangunan Lembaga Penelitian IPB dan Jonggol Animal Science Teaching and Research Unit (JASTRU), yang memperdalam kajian-kajian terkait pengembangan sektor pertanian dan agribisnis di Indonesia.

Kiprah Rachmat tidak terbatas pada dunia akademis. Sebagai ahli agribisnis, ia juga banyak berkontribusi di sektor pertanian dan pemerintahan. Pada tahun 2000, ia diangkat sebagai Tenaga Ahli Menteri Pertanian Republik Indonesia untuk Bidang Pengembangan Agribisnis. Tugasnya berlanjut sebagai Staf Ahli Menteri Pertanian dalam Bidang Hubungan Antar Lembaga hingga 2004.

 DOKUMENTASI IPB  

Guru Besar tetap IPB University Rachmat Pambudy menyampaikan orasi ilmiah berjudul Transformasi dari Petani Menjadi Wiratani Strategi Kebangkitan Ekonomi Inklusif Indonesia di IPB University, Bogor, Sabtu (21/05/2022). Rachmat menekankan pentingnya kewirausahaan tani dalam melepaskan Indonesia jebakan pendapatan menengah.

Pada tahun 2009, namanya sempat disodorkan oleh Partai Gerindra untuk bergabung dalam Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II. Namun, akibat keputusan Partai Gerindra yang memilih untuk tidak bergabung dengan pemerintahan SBY pada masa itu, Rachmat tidak masuk dalam kabinet.

Di luar itu, Rachmat juga dikenal aktif dalam berbagai organisasi, khususnya yang memiliki keterkaitan dengan pertanian. Ia tercatat aktif dalam Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), di mana ia pernah menjabat sebagai Dewan Pembina pada 2015, saat Ketua Umumnya dijabat oleh Prabowo Subianto.

Rachmat juga memperluas kiprahnya ke dunia korporasi. Sejak 2018, ia menjabat sebagai Komisaris Independen di PT Nusantara Sawit Sejahtera (NSS) Tbk, sebuah perusahaan perkebunan sawit terkemuka yang mengelola lahan di Kalimantan Tengah. Rachmat juga pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Gendis Multi Manis Bulog, yang berfokus pada pengelolaan industri gula dan pangan.

Rachmat juga aktif dalam berbagai organisasi profesi dan sosial, namanya tercatat sebagai anggota dari sejumlah organisasi, di antaranya Asian Mass Communication Research and Information Center (AMIC), Unit of Socio-Economic Study and Evaluation (USESE), Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI), serta Indonesia Amateur Radio Organization (ORARI-YC IPB).

Rachmat juga merupakan Dewan Pakar Komite Pemantau dan Pengawasan Pertanian Indonesia (KP3I), yang ia dirikan pada 2016. Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Pimpinan Pusat Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LP2NU), sebuah lembaga yang berperan dalam pengembangan pertanian berbasis nilai-nilai keagamaan dan sosial. (LITBANG KOMPAS)

Referensi

Arsip Kompas
  • “Sejumlah Calon Menteri ke Istana, Prabowo Segera Umumkan Kabinet,” Kompas, 20 Oktober 2024.
  • “Inilah Daftar Kabinet Merah Putih Prabowo,” Kompas, 20 Oktober 2024.

Biodata

Nama

: Prof. Dr. Ir. Rachmat Pambudy, M.S.

Lahir

Yogyakarta, 23 Desember 1959

Jabatan

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)

Pendidikan

  • SD Triguna Jakarta (1966 – 1972)
  • SMPK IV PSKD Jakarta (1972 – 1975)
  • SMAN XI Jakarta (1975 – 1979)
  • Sarjana (S1) dari Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor (1983)
  • Pascasarjana (S2) dari Program Studi Komunikasi Pembangunan Institut Pertanian Bogor (1988)
  • Doktor dari Program Studi Penyuluhan Pembangunan Institut Pertanian Bogor (1999)

Karier

  • Dosen di Institut Pertanian Bogor
  • Guru Besar di bidang Ilmu Penyuluhan Pembangunan Institut Pertanian Bogor (2022 – sekarang)
  • Direktur Pusat Pengembangan dan Penelitian Peternakan Jonggol IPB (1990 – 1995)
  • Direktur Pusat Studi Pembangunan IPB (1995 – 2000) 
  • Tenaga Ahli Menteri Pertanian Republik Indonesia untuk Bidang Pengembangan Agribisnis (2000)
  • Staf Ahli Menteri Pertanian dalam Bidang Hubungan Antar Lembaga (2004)
  • Dewan Pengawas di Perum Bulog (2003 – 2007)
  • Komisaris Independen PT Nusantara Sawit Sejahtera (NSS) Tbk (2018)
  • Direktur Utama PT Gendis Multi Manis Bulog (2016 – 2018)

Organisasi

  • Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI)
  • Asian Mass Communication Research and Information Center (AMIC)
  • Unit of Socio-Economic Study and Evaluation (USESE)
  • Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI)
  • Indonesia Amateur Radio Organization (ORARI-YC IPB)
  • Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LP2NU)

Sumber
Litbang Kompas