Poster | Politik dan Demokrasi

Kabinet Era Demokrasi Terpimpin

Pada periode Demokrasi Terpimpin, Presiden Soekarno mengambil langkah signifikan dengan mengurangi peran partai politik dalam penyusunan kabinet.

Presiden Soekarno berpendapat bahwa keberadaan partai-partai politik justru berkontribusi pada ketidakstabilan dan kekacauan di dalam pemerintahan.

Dalam pandangannya, kondisi bangsa yang semakin semrawut disebabkan oleh pertikaian antarpartai. Oleh karena itu, Soekarno memutuskan untuk kembali ke bentuk kabinet presidensial, di mana kekuasaan berada sepenuhnya di tangan presiden.

Dengan kebijakan ini, Soekarno berharap dapat menciptakan stabilitas dan kejelasan dalam pemerintahan. Di bawah sistem ini, presiden memiliki kontrol lebih besar dalam pengambilan keputusan, dan diharapkan mampu mengarahkan bangsa menuju tujuan yang lebih jelas tanpa intervensi dari partai politik.

Namun, langkah ini juga menuai kritik, karena mengurangi representasi politik dan aspirasi rakyat yang seharusnya bisa disuarakan melalui partai. Dinamika politik pada masa ini menunjukkan betapa kompleksnya tantangan dalam menciptakan pemerintahan yang stabil dan efektif.

(LITBANG KOMPAS)

Infografik:
Muhammad Surya

Pengolah Data:
Petrus Damianus Banar Laksono

Editor:
Topan Yuniarto

Referensi

Arsip Kompas
  • “Arsip Foto Kompas: Kabinet Pemerintahan dari Masa Revolusi hingga Kini,” Kompas, 17 Mei 2024.
  • “Inilah Daftar Kabinet Merah Putih Prabowo,” Kompas, 20 Oktober 2024.
  • “Postur Kabinet Merah Putih,” Kompaspedia, 23 Oktober 2024.
Internet
  • “Kabinet Pemerintahan Indonesia,” diakses dari setkab.go.id pada 25 Oktober 2024.

Artikel terkait