IPPHOS
Peringatan Hari Buruh 1 Mei 1965 di Gedung utama Senayan (1/5/1965)
Sebagai momen yang penting dalam kalender sosial dan politik, Hari Buruh tidak hanya menjadi wadah untuk menghargai kontribusi para pekerja terhadap masyarakat, tetapi juga mengingatkan kita akan sejarah panjang perjuangan mereka. Perayaan Hari Buruh memiliki akar sejarah yang dalam dan bermacam-macam, dengan berbagai peristiwa penting yang menjadi tonggak dalam perjuangan buruh di berbagai negara. Salah satu peristiwa yang menjadi cikal bakal peringatan Hari Buruh adalah Peristiwa Haymarket pada tanggal 4 Mei 1886, di Chicago, Amerika Serikat.
Pada hari itu, ribuan pekerja berkumpul untuk menuntut perlakuan kerja yang lebih adil, termasuk pelaksanaan waktu kerja delapan jam sehari. Demonstrasi damai tersebut berubah menjadi kekerasan, dan polisi menembaki para demonstran, menewaskan beberapa orang. Insiden ini memicu gelombang protes di seluruh Amerika Serikat dan menginspirasi gerakan buruh di seluruh dunia.
Demonstrasi damai untuk mendukung aksi mogok kerja dalam memperjuangkan jam kerja delapan jam berubah menjadi kekerasan ketika sebuah bom meledak di antara polisi dan demonstran. Insiden tersebut menyebabkan kematian polisi dan demonstran. Meskipun belum ada bukti yang pasti mengenai siapa yang melemparkan bom tersebut, empat orang aktivis buruh dihukum mati atas tuduhan terlibat dalam pemboman, meskipun beberapa di antara mereka hanya hadir sebagai pembicara.
Pada Kongres Internasional di Paris tahun 1889, Federasi Buruh Internasional memutuskan untuk memperingati peristiwa Haymarket dan menetapkan tanggal 1 Mei sebagai Hari Buruh Internasional sebagai tanda solidaritas internasional bagi buruh di seluruh dunia. Sejak itu, tanggal 1 Mei menjadi simbol peringatan bagi perjuangan gerakan buruh di banyak negara di seluruh dunia.
Di Indonesia, perayaan Hari Buruh juga memiliki sejarah yang panjang dan kaya. Gerakan buruh di Indonesia telah ada sejak masa penjajahan Belanda. Salah satu kejadian penting dalam sejarah perjuangan buruh Indonesia adalah insiden “Pertempuran Limabelas Mei” pada tahun 1957, di mana puluhan ribu buruh dari berbagai daerah di Jakarta turun ke jalan untuk menuntut kenaikan upah dan hak-hak kerja lainnya
Selanjutnya, pada era Orde Baru, perayaan Hari Buruh sering kali digunakan sebagai platform untuk mengekspresikan kritik terhadap rezim otoriter Soeharto. Pada 1 Mei 1998, misalnya, ribuan buruh turun ke jalan di Jakarta dalam demonstrasi besar-besaran menuntut reformasi politik dan ekonomi. Demonstrasi tersebut kemudian menjadi salah satu pemicu jatuhnya rezim Soeharto pada bulan yang sama.
Setelah reformasi, perayaan Hari Buruh di Indonesia masih tetap penting, meskipun kadang-kadang cenderung terbagi antara aksi demonstratif oleh buruh dan perayaan resmi oleh pemerintah. Namun, esensi perjuangan buruh untuk hak-hak mereka tetap menjadi fokus utama dalam setiap perayaan Hari Buruh di Indonesia.
Pada tanggal 29 Juli 2013 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2013 menetapkan Tanggal 1 Mei sebagai Hari Libur Nasional. Secara keseluruhan, Hari Buruh di Indonesia adalah momentum penting untuk mengingat perjuangan buruh dalam memperjuangkan hak-hak mereka, serta sebagai kesempatan untuk menyoroti isu-isu ketenagakerjaan dan sosial yang masih relevan dalam masyarakat saat ini.
KOMPAS/BAMBANG SIGAP S
Ratusan buruh dari berbagai serikat buruh dari Jakarta dan sekitarnya melakukan long march dari Tugu Proklamasi menuju Bundaran Hotel Indonesia (HI), menyusuri Jalan Diponegoro dan Imam Bonjol, Minggu (30/4/2000). Kegiatan ini mereka lakukan untuk menyambut 1 Mei sebagai Hari Buruh Internasional, yang tidak pernah dirayakan sepanjang rezim Soeharto.
KOMPAS/DANU KUSWORO
Ribuan buruh yang tergabung dalam Komisi Aksi 1 Mei, Kamis (1/5/2003), melakukan unjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jakarta, setelah melakukan long march dari Bundaran Hotel Indonesia, dalam rangka memperingati Hari Buruh 1 Mei. Mereka membawa poster dan membagikan selebaran berisi tuntutan kepada pemerintah agar lebih memperhatikan kaum buruh.
KOMPAS/DANU KUSWORO
Ribuan buruh se-Jabotabek, Selasa (1/5/2001), melakukan long march dari Monumen Nasional (Monas) menuju Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta. Sepanjang jalan, mereka meneriakkan tuntutan terhadap perlindungan hukum dan hak-hak buruh.
KOMPAS/IWAN SETIYAWAN
Puluhan ribu buruh dari berbagai daerah menggelar aksi memperingati Hari Buruh Sedunia dengan memadati dua arah jalan di sepanjang Bunderan Hotel Indonesia hingga Istana Negara di Jakarta, Kamis (1/5/2014). Mereka menyuarakan tuntutan agar pemerintah terus memperhatikan kesejahteraan kaum buruh.
KOMPAS/PRIYOMBODO
Massa buruh yang tergabung dalam Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (Kasbi) berunjukrasa memperingati hari buruh internasional di Jakarta, Sabtu (1/5/2021). Peringatan hari buruh oleh massa buruh dan mahasiswa ini menyuarakan pencabutan terhadap Undang-undang Cipta Kerja.
Foto lainnnya dapat diakses melalui http://www.data.kompas.id