KOMPAS.ID
Fakta Singkat
Nama Lengkap
Prof. Susi Dwi Harijanti, S.H., LL.M., Ph.D
Lahir
Malang, 16 Januari 1966
Almamater
Universitas Padjadjaran
The University of Melbourne
Jabatan Terkini
Guru Besar Universitas Padjadjaran
Susi Dwi Harijanti meraih gelar Master of Laws (LLM) pada 1998 dari The University of Melbourne, dan gelar Doctor of Philosophy (Ph.D.) pada 2011 dari universitas yang sama. Pakar Hukum Tata Negara kelahiran Malang, 16 Januari 1966 ini telah mengajar lebih dari 30 tahun sejak 1993 di Universitas Padjajaran. Ia juga menjadi dosen program pascasarjana FH Unpad sejak 2003. Puncak karier akademiknya yakni ketika pada 19 November 2018 Susi diangkat sebagai Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Padjadjaran.
Selain di Unpad, Prof. Susi juga mengajar di berbagai perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta, antara lain menjadi Dosen Luar Biasa pada Fakultas Hukum Universitas Katolik Parahyangan (sejak 2006), Dosen Luar Biasa Program Pascasarjana Universitas Islam Nusantara (2008-2012). Ia juga menjadi Guru Besar Luar Biasa Sekolah Tinggi Hukum (STH) Indonesia Jentera sejak 24 Maret 2023. Selain mengajar, Susi aktif dalam berbagai asosiasi dosen di dalam dan luar negeri, antara lain sebagai Ketua Bidang di Asosiasi Pengajar HTN-Han (2015-2020) dan Anggota International Academy of Comparative Law.
Prof. Susi pernah menjadi salah satu dari tiga calon Hakim Mahkamah Konstitusi untuk menggantikan Maria Farida Indrati pada 2018. Pada Pemilu 2024, Prof. Susi juga termasuk salah satu panelis dalam Debat Pilpres 2024 perdana yang digelar pada 12 Desember 2023.
Tumbuh di Bandung
Susi Dwi Harjanti lahir di Kota Malang pada 16 Januari 1966. Hanya beberapa tahun menghabiskan masa kecilnya di kota kelahiran, Susi kemudian pindah ke Kota Bandung. Mengawali pendidikan formal di SD Santo Yusuf Bandung tahun 1977, Susi kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 13 hingga lulus tahun 1981,dan menamatkan tingkat lanjutan atas di SMA Negeri 3 pada 1984.
Pendidikan tinggi ia tempuh di Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran dengan peminatan pada Hukum Tata Negara (HTN) hingga meraih gelar sarjana hukum pada 1990. Minatnya pada bidang hukum membuatnya terus melanjutkan studi ke jenjang program pascasarjana. Dengan dukungan beasiswa penuh dari pemerintah Australia, Susi berhasil mendapatkan gelar Master of Laws (LLM) pada 1998 dari The University of Melbourne. Dari universitas yang sama pula Susi meraih gelar Doctor of Philosophy (Ph.D.) pada 2011.
Dari tempat dirinya mengajar di Universitas Padjadjaran sejak 1993, Susi dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Hukum Tata Negara Universitas Padjadjaran pada 19 November 2018, dengan orasi ilmiah berjudul “Lampau dan Datang: Hukum Tata Negara dalam Arus Global”.
Artikel Terkait
Karier
Karier akademis Susi sebagai pengajar telah dijalaninya di Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran sejak 1993. Susi mengajar sejumlah mata kuliah, seperti: Pengantar Ilmu Hukum; Hukum Tata Negara; Hukum Tentang Lembaga Negara; Hukum Pemerintahan Daerah; Ilmu Perundang-Undangan; Hukum Kewarganegaraan; Hukum Keimigrasian; Hukum Hak Asasi Manusia; dan Hukum Acara Mahkamah Konstitusi. Prof. Susi juga mengajar pada Program Pascasarjana FH Unpad sejak 2003.
Pakar Hukum Tata Negara ini juga menduduki sejumlah posisi penting di Unpad, seperti Staf Koordinator Kerjasama FH Unpad (1998-2002), Sekretaris Bagian Hukum Tata Negara FH Unpad (200-2002), Ketua Bagian Hukum Tata Negara FH Unpad (2007-2010), Anggota Senat FH Unpad sejak 2007 sampai sekarang. Ia juga menjadi Anggota Tim Kurikulum FH Unpad (2011-2012), Anggota Tim KBK FH Unpad (2013), Sekretaris Tim Kurikulum FH Unpad (2015), dan Koordinator Penelitian dan Pengabdian Masyarakat FH Unpad (2015).
Jabatan lain yang menjadi tanggungjawabnya, yakni menjadi Anggota Redaksi Jurnal Hukum FH Unpad (1998-2000), Anggota Tim Kurikulum FH Unpad (2011-2012), Ketua Pengelola Perpustakaan Mochtar Kusumaatmadja FH Unpad (2011-2013), Penanggung jawab di Jurnal Mitra Bestari, Reviewer Penelitian Hibah Internal Unpad (2017). Prof. Susi juga menjadi reviewer beberapa jurnal nasional, di antaranya Jurnal Hukum Ius Quia Iustum, FH UII. Ia juga bergabung dengan Ikatan Dosen HTN-HAN. Susi juga tercatat sebagai salah satu pendiri Ikatan Dosen Perbandingan Hukum Indonesia. Saat ini Prof. Susi menjabat sebagai Direktur Eksekutif Paguyuban Hak Asasi Manusia (PAHAM) FH Unpad sejak 2007.
Dunia akademik telah menjadi bagian hidupnya. Selain di Unpad, Prof. Susi juga mengajar sebagai Dosen Luar Biasa pada Fakultas Hukum Universitas Katolik Parahyangan dari tahun 2006 sampai sekarang, Dosen Luar Biasa Program Pascasarjana Universitas Islam Nusantara (2008-2012), Dosen Tidak Tetap pada Fakultas Bisnis dan Hubungan Internasional President University (2012), dan Dosen Luar Biasa Program Studi Ilmu Hukum FISIP Universitas Jendral Ahmad Yani (2015). Ia juga menjadi Guru Besar Luar Biasa Sekolah Tinggi Hukum (STH) Indonesia Jentera sejak 24 Maret 2023.
Di tingkat internasional Prof. Susi menjadi Associate Member di International Academy of Comparative Law, dan Senior Associate di Center for Indonesia Law, Islam and Society. Ia juga menjadi salah satu dari tiga perwakilan Indonesia di Kongres Internasional Academy of Comparative Law di Kota Fukuoka, Jepang. Kepakaran Prof. Susi sebagai Ahli Hukum Tata Negara tampak dari karya tulis buah pemikirannya yang dituangkan dalam jurnal, makalah dan buku.
Di luar dunia akademis, Prof. Susi menjadi Anggota Panitia Program Legislasi Daerah, Kantor Wilayah Departemen Hukum dan HAM Jawa Barat (2007-2008), Tim Ahli RUU Pengendalian Penyelenggaraan Administrasi Pemerintahan, Kerjasama Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran-Kemenpan RB tahun 2009. Susi juga menjadi Anggota Tim Ahli Badan Hukum Pembinaan Hukum Nasional, Kemenkumham (2009), Anggota Panitia RANHAM Derah Provinsi Jawa Barat (2011-2014), dan Desk Evaluator Lomba Inovasi Pelayanan Publik, Kemenpan RB (2017). Tahun 2018, Prof. Susi termasuk salah satu dari tiga calon Hakim Mahkamah Konstitusi yang akan menggantikan Maria Farida Indrati. Namun yang terpilih adalah Enny Nurbaningsih.
Tahun 2022 ia pernah mengritik cara DPR memperbaiki kesalahan redaksional dalam Undang-Undang Cipta Kerja. Ia juga keberatan dengan proses pengesahan undang-undang tersebut yang dianggap terlalu terburu-buru. Susi pernah pula menyerukan agar pembentukan hukum menggunakan politik hukum kontemporer yang menetapkan kebijakan sesuai kebutuhan. Pada Pemilu 2024, Prof. Susi terpilih sebagai salah satu panelis dalam debat perdana calon presiden dan calon wakil presiden Pemilu 2024 yang digelar pada 12 Desember 2023.
KOMPAS/MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
Ketua Senat Akademik Universitas Padjadjaran (Unpad) Ganjar Kurnia didampingi Profesor Susi Dwi Harijanti bersama anggota lainnya membacakan Seruan Padjadjaran di kampus Unpad Dipati Ukur, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (3/2/2024). Seruan Padjadjaran ditujukan untuk para penguasa agar tetap menjaga demokrasi yang bermartabat dengan menjaga jarak kepada para kontestan Pemilu 2024.
KOMPAS.COM
”Mereka yang berkuasa boleh saja mengklaim bahwa, ’Kami punya legitimasi hukum.’ Oke, Anda punya legitimasi hukum. Namun, di mata kami, tidak ada legitimasi moral. Padahal, legitimasi moral ini, kan, sangat penting karena kita ingin pemilu yang berintegritas dan bermartabat,” kata Profesor Susi Dwi Harijanti (Kompas, 9 Februari 2024).
Penghargaan
–
Seruan Padjadjaran
Sivitas akademika dan alumni Universitas Padjadjaran menyampaikan sejumlah aspirasi dalam merespons dinamika demokrasi dan politik yang terjadi di Indonesia saat ini. Aspirasi itu disampaikan oleh sejumlah guru besar, dosen, mahasiswa, dan alumni dalam aksi bertajuk “Seruan Padjadjaran: Selamatkan Negara Hukum yang Demokratis, Beretika, dan Bermartabat” di halaman Gedung Rektorat Unpad Kampus Iwa Koesoemasoeantri, Bandung pada 3 Februari 2024.
Koordinator aksi Seruan Padjadjaran Prof. Susi Dwi Harijanti mengatakan bahwa seruan moral merupakan bentuk tanggung jawab akademisi. Seruan ini dihimpun berdasarkan pemikiran para guru besar, dosen, alumni, dan mahasiswa Unpad. “Seruan ini didasarkan pada prinsip inklusivitas. Kami mengikutsertakan para mahasiswa serta alumni. Oleh karena itu, sumbang saran yang kami sampaikan itu menggambarkan masukan dari para guru besar, dosen, mahasiswa, dan alumni,” ujarnya.
Isi Seruan Padjadjaran:
- Pelaksanaan demokrasi harus menjunjung tinggi etika dan norma hukum yang bersandar pada Pancasila dan UUD 1945. Hukum tidak hanya teks semata, melainkan juga nilai dan prinsip yang ada di dalamnya serta dijalankan secara konsisten.
- Presiden dan elite politik harus menjadi contoh keteladanan kepatuhan terhadap hukum dan etika. Bukan justru menjadi contoh melanggar etika, apa yang diucap tidak sesuai dengan kenyataan.
- Negara dan pemerintah besrat aparaturnya harus hadir sebagai pengayom, penjaga, dan fasilitator pelaksanaan demokrasi yang berintegritas dan bermartabat dengan menjaga jarak yang sama dengan para kontestan pemilu.
- Mengajak kepada seluruh komponen masyarakat untuk turut serta berpartisipasi aktif dalam kontestasi Pemilu 2024 dengan memilih para calon berdasrkan kesadaran dan keyakinan yang sungguh, bukan atas dasar politik uang atau intimidasi
- Bersama-sama dengan seluruh masyarakat menjaga penyelenggaraan Pemilu 2024 agar kondusif, aman, dan bermartabat serta mengawal hasil penyelenggaraan Pemilu 2024 sampai terbentuknya pemerintahan baru sebagai perwujudan kedaulatan rakyat.
- Pemilu 2024 sebagai institusi demokrasi tidak boleh diolok-olok atau direduksi maknanya sekadar prosedur memilih pemimpin. Demokrasi harus dikembalikan pada jatidirinya sebagai perwujudan kedaulatan rakyat dengan menegakan aturan main yang adil dan transparan, membuka ruang partisipasi yang substantif bagi publik untuk memperoleh informasi yang dapat diandalkan dalam memberikan suara.
- Mendesak penegakan hukum untuk kasus-kasus pelanggaran yang terjadi selama penyelenggaraan Pemilu 2024 untuk segera ditindaklanjuti demi terciptanya pemilu yang berintegritas dan pulihnya kepercayaan publik kepada pemerintah.
Harta Kekayaan
–
KOMPAS.COM
Ribuan mahasiswa, bersama ratusan Guru Besar, Dosen hingga Alumni dari civitas akademi Universitas Padjadjaran (Unpad) berkumpul di depan gedung kampus Unpad Dipatiukur, Kota Bandung, Jawa Barat, untuk melakukan aksi menyuarakan petisi Seruan Padjadjaran ‘SELAMATKAN NEGARA HUKUM YANG DEMOKRATIS, BERETIKA DAN BERMARTABAT’.
Referensi
- https://fh.unpad.ac.id/dt_team/susi-dwi-harijanti/
- https://law.unimelb.edu.au/centres/cilis/about/associates/associate-profiles/dr-susi-dwi-harijanti
- https://www.kompas.id/baca/polhuk/2024/02/08/hujan-kritik-problem-etik-dan-legitimasi-pemilu
- https://bandung.kompas.com/read/2024/02/03/153204478/unpad-pastikan-seruan-padjadjaran-tak-ditunggangi-kepentingan-politik?page=all
- https://www.hukumonline.com/berita/a/calon-calon-hakim-mk-ini-dapat-restu-para-mantan-ketua-mk-lt5b5b0a95332f9/?page=3
- KOMPAS, 10 Juli 2018. Calon Hakim Konstitusi: Pansel Minta Bantuan KPK Telusuri Rekam Jejak.
- KOMPAS, 9 Feruari 2024. Gelombang Kritik dan Legitimasi Pemilu * Pemilu 2024 – Satu Meja
Biodata
Nama
Prof. Susi Dwi Harijanti, S.H., LL.M., Ph.D.
Lahir
Malang, 16 Januari 1966
Jabatan
Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Padjadjaran
Pendidikan
- SD Santo Yusuf, Bandung (1977)
- SMP Negeri 13, Bandung (1981)
- SMA Negeri 3, Bandung (1984)
- Sarjana (S1) Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran (1990)
- Sarjana (S2) Master of Laws (LLM), Law Schoo,l The University of Melbourne (1998)
- Sarjana (S3) Doktor dalam Program Ilmu Hukum (Ph.D.) The University of Melbourne (2011)
Karier
Karier akademik:
- Staf pengajar pada Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran (1983-sekarang)
- Dosen Program Pascasarjana Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran (2003-sekarang)
- Ketua Bagian Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran (Januari 2007-2010)
- Dosen Luar Biasa pada Fakultas Hukum Universitas Katolik Parahyangan (2006-sekarang)
- Dosen Luar Biasa Program Pascasarjana Universitas Islam Nusantara (2008-2012)
- Dosen Tidak Tetap pada Fakultas Bisnis dan Hubungan Internasional President University (2012)
- Dosen Luar Biasa Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jendral Ahmad Yani (2015)
- Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran (2018)
- Guru Besar Luar Biasa Sekolah Tinggi Hukum (STH) Indonesia Jentera (2023-sekarang)
Kegiatan lain:
- Sekretaris Bagian Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran (2000-2002)
- Staf Koordinator Kerjasama Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran (1998-2002)
- Anggota Redaksi Jurnal Hukum Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran (1998-2000)
- Anggota Panitia Program Legislasi Daerah, Kantor Wilayah Departemen Hukum dan HAM Jawa Barat (2007-2008)
- Tim Ahli RUU Pengendalian Penyelenggaraan Administrasi Pemerintahan, Kerjasama Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran-Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (2009)
- Anggota Tim Ahli Bdan Hukum Pembinaan Hukum Nasional, Departemen Hukum dan HAM (2009)
- Fasilitator P3AI Universitas Padjadjaran (2011-sekarang)
- Anggota Tim Kurikulum Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran (2011-2012)
- Ketua Pengelola Perpustakaan Mochtar Kusumaatmadja Fakutlas Hukum Universitas Padjadjaran (Oktober 2011-2013)
- Anggota Senat Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran (2007-sekarang)
- Anggota Tim Kurikulum Fakutlas Hukum Unpad (2011-2012)
- Anggota Tim KBK Fakultas Hukum Unpad (2013)
- Anggota Tim Penyiapan Mata Kuliah Reformasi Hukum, The Educating and Equipping Tomorrow’s Justice Reformers (E2J), The Asia Foundation (2013)
- Koornator Penelitian dan Pengabdian, Masyarakat Fakultas Hukum Unpad (2015)
- Sekretaris Tim Kurikulum Fakultas Hukum Unpad (2015)
- Penanggung jawab Jurnal Mitra Bestari Internal Fakultas Hukum Unpad
- Reviewer Penelitian Hibah Internal Unpad (2017)
- Salah satu dari 11 panelis debat perdana Capres Cawapres 2024
Organisasi
- –
Penghargaan
- –
Karya
Buku
- Negara Hukum Yang Berkeadilan: Kumpulan Pemikiran Dalam Rangka Purnabakti Prof. Dr. Bagir Manan, S.H., MCL (editor, 2011).
- Memahami Konstitusi: Makna dan Aktualisasi (penulis bersama, 2014).
- Pengisian Jabatan Hakim: Kebutuhan Reformasi dan Pengekangan Diri (2014).
- Konstitusi dan Hak Asasi Manusia (penulis bersama, 2016).
- Interaksi Konstitusi dan Politik: Kontekstualisasi Pemikiran Sri Soemantri (editor, 2016).
- Hakim Konstitusi Maria dan Dissenting Opinion Dalam Sistem Peradilan Indonesia (2019).
- Pembentukan Kabinet Presidensil Yang Efektif: Perspektif UU Kementerian Negara (2019).
- 2019 General Election tests the Amended 1945 Constitution and the Constitutional Court (2019).
- Pemilihan Umum, Demokrasi dan Hak Asasi Manusia: Evaluasi Pemilu Serentak (2019).
- Politik Hukum Kewarganegaraan (penulis bersama, 2020).
Jurnal/Bab dalam buku/Makalah:
- Mitra Bestari Internal, Padjadjaran Jurnal Ilmu Hukum Vol.1 Tahun 2014
- Mitra Bestasi Jurnal Sosio Humaniora, 2014
- Mitra Bestari Internal, Padjadjaran Jurnal Imu Hukum, 2015
- Mitra Bestari, Jurnal Sosio Humaniora Universitas Padjadjaran, 2015
- Mitra Bestari, Jurnal Legislasi, 2016
- Mitra Bestari, Jurnal Hukum Fakultas Hukum UII, 2016
- Mitra Bestari, Jurnal Legislasi, 2017
- Mitra Bestari, junral Hukum UII, 2017
Keluarga
–
Sumber
Litbang Kompas