KOMPAS/IQBAL BASYARI
Fakta Singkat
Nama Lengkap
Eri Cahyadi, ST, MT
Lahir
Surabaya, 27 Mei 1977
Almamater
Institut Teknologi 10 November (ITS) Surabaya
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Universitas Tujuh Belas Agustus (Untag) Surabaya
Jabatan Terkini
Wali Kota Surabaya 2021-2024
Eri Cahyadi merupakan arek Surabaya yang mengeluti beragam jenis pekerjaan sepanjang kariernya, mulai sebagai pedagang, pengusaha, konsultan, pegawai negeri sipil, hingga menjabat Wali Kota Surabaya.
Kariernya di pegawai negeri moncer sejak Cak Eri, begitu sapaan akrabnya, menjadi bawahan Tri Rismaharini di Pemkot Surabaya. Saat menjadi anak buah Risma, Eri menjadi inisiator pembuatan pelayanan elektronik di bidang pengadaan barang dan jasa (e-Procurement). Selanjutnya, Eri dipercaya menjadi tenaga ahli Bappenas dan menjadi narasumber di sejumlah pemda di Indonesia.
Saat Risma menjabat Wali Kota Surabaya, kariernya meroket dengan menduduki sejumlah jabatan di Pemkot Surabaya. Ia pernah menjabat Kepala Bidang Tata Bangunan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, kemudian Sekretaris Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang, dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya, serta Plt Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau.
Puncak karier dicapai saat ia terpilih sebagai Wali Kota Surabaya periode 2021-2024, mengantikan posisi Tri Rismaharini yang dua periode menjabat Wali Kota Surabaya. Sebelumnya, jabatan Wali Kota sempat dijabat oleh Whisnu Sakti Buana pada periode 24 Desember 2020 – 11 Februari 2021. Kemudian dilanjutkan Hendro Gunawan sebagai pelaksana harian wali kota hingga 26 Februari 2021.
Setelah dilantik pada 26 Februari 2021 oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Surabaya, Eri Cahyadi meneruskan program wali kota sebelumnya dengan memprioritaskan membuka lapangan pekerjaan melalui pembinaan dan keterampilan serta memberikan program pendidikan dan kesehatan gratis bagi warga Surabaya.
Arek Surabaya
Eri Cahyadi adalah putera asli Surabaya yang lahir pada 27 Mei 1977. Anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Urip Suwondo dan Mas Ayu Esa Aisjah ini menghabiskan masa kecilnya di kota kelahirannya Surabaya. Ayahnya merupakan seorang birokrat yang bekerja di Pemkot Surabaya dan pensiun pada 2002.
Eri menghabiskan masa mudanya di daerah Ketintang, Surabaya. Ia mengenyam pendidikan dasar di SDN Ketintang III/569 dan lulus 1989. Kemudian melanjutkan ke SMPN 21 Surabaya hingga lulus tahun 1992.
Eri Cahyadi kemudian menempuh pendidikan menengah atas di SMAN 21 Surabaya dan lulus tahun 1995. Ia lantas melanjutkan pendidikan diploma D3 Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh November dan memperoleh beasiswa supersemar hingga berhasil menyelesaikan studi pada 1999.
Setelah menjadi pegawai negeri di Pemkot Surabaya, ia kemudian melanjutkan pendidikan S1 di Teknik Sipil di Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (2001). Berselang beberapa tahun kemudian ia menimba pendidikan S2 di Magister Teknik Sipil di Universitas Tujuh Belas Agustus (Untag) Surabaya (2008), sebelumnya ia sempat mengambil progam master di MMT Managemen Proyek ITS Surabaya (2005).
KOMPAS/AGNES SWETTA PANDIA
Artikel Terkait
Karier
Di sela-sela kuliah di Pendidikan diploma ITS, Cak Eri bekerja sebagai pedagang dan pengusaha. Ia memasok dan menjual alat-alat kesehatan dan menawarkannya ke berbagai rumah sakit di sejumlah kota/kabupaten di Jawa Timur.
Setelah lulus dari ITS, ia lantas merantau ke Jakarta dan menjadi konsultan. Profesi sebagai konsultan digelutinya dari 1999 hingga 2001. Setelah dua tahun di Jakarta, Orang tuanya meminta Eri pulang ke Surabaya untuk mendaftar sebagai pegawai negeri di Pemerintah Kota Surabaya. Permintaan orang tuanya itu dipenuhi dan Eri mendaftar sebagai calon pegawai negeri sipil di Pemkot Surabaya.
Setelah lolos seleksi CPNS, Eri lantas menjadi birokrat di Pemkot Surabaya sejak 2001, saat ia berusia 24 tahun. Eri memulai karir dari bawah, yakni sebagai staf di Dinas Bangunan dengan golongan II C.
Enam bulan kemudian Cak Eri dimutasi di Bagian Bina Program di mana Kabag Bina Program saat itu dipimpin oleh Tri Rismaharini, yang kelak menjadi Wali Kota Surabaya dan selanjutnya menjabat sebagai Menteri Sosial.
Saat menjadi anak buah Risma, Eri mulai dikenal luas di lingkungan Pemkot Surabaya karena menjadi inisiator dengan membuat pelayanan elektronik di bidang pengadaan barang dan jasa (e-Procurement). Eri bahkan pernah menjadi tenaga ahli Bappenas dan menjadi narasumber di sejumlah pemda di Indonesia.
Pada 2006, Eri dipercaya menjabat Direktur Sekretariat Layanan e-Procurement untuk memastikan APBD bersih dari praktik koruptif demi kesejahteraan masyarakat. Empat tahun berselang, pada 2010, Eri mendapatkan jabatan struktural sebagai Kepala Sub Bagian Pembinaan dan Pengendalian Bagian Bina Program.
Setahun kemudian, Eri dipercaya sebagai Sekretarais selaku Koordinator Utama LPSE Surabaya untuk mengelola dan mengawal pengadaan barang dan jasa secara terbuka melalui sistem elektronik yang bebas dari potensi kecurangan.
Pada tahun 2012, Eri diangkat sebagai Plt Kepala Bagian Bina Program dan diberi tanggung jawab untuk mengawal program dan rencana strategis Pemkot Surabaya agar seluruh kegiatan yang dijalankan mampu memberi dampak optimal bagi masyarakat.
Kemudian Eri dipercaya sebagai Kepala Bidang Tata Bangunan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang pada tahun 2013. Ia memegang kewenangan bidang tata bangunan serta mendukung pemenuhan kebutuhan sarana prasarana infrastruktur Surabaya.
Dua tahun berselang, Eri Cahyadi diangkat sebagai Sekretaris Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang. Ia ditugaskan mengoordinasikan penyelenggaraan urusan umum, perlengkapan, kepegawaian, program, perencanaan dan keuangan agar operasional dinas berjalan optimal.
Selanjutnya pada 2017, karier Eri meroket dan dipercaya menjabat sebagai Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP-CKTR). Ia menjabat kepala dinas saat berusia 34 tahun dan tercatat salah satu kepala dinas termuda di Pemkot Surabaya.
Setahun berselang, pada 2018 Eri dipindah sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya. Di tahun yang sama, Eri juga merangkap sebagai Plt Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH).
Tahun 2020, ia mengundurkan diri dari pegawai negeri sipil dan menerima tawaran dari PDI-P untuk maju sebagai Calon Wali Kota Surabaya dalam Pilkada Surabaya 2020. Ia berpasangan dengan kader PDI-P Armuji. Selain PDIP, pasangan ini juga didukung Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Cak Eri-Armuji lantas bertarung dengan pasangan Machfud Arifin-Mujiaman yang diusung koalisi besar delapan partai, yakni PKB, PPP, PAN, Golkar, Gerindra, PKS, Partai Demokrat, dan Partai Nasdem.
Usai pencoblosan yang digelar pada Desember 2020, Eri Cahyadi-Armuji meraih suara terbanyak dengan 597.540 suara atau 56,94 persen, sementara Machfud Arifin-Mujiaman mendulang 451.794 suara atau 43,06 persen.
Pasangan Eri Cahyadi-Armuji kemudian ditetapkan sebagai pemenang Pilkada oleh KPU Surabaya dan dilantik sebagai wali kota dan wakil wali kota Surabaya 2021-2024 oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi pada 26 Februari 2021.
Usai pelantikan, Eri Cahyadi bakal mewujudkan janji kampanyenya yakni antara lain membuka lapangan pekerjaan melalui pembinaan dan keterampilan, memberikan program pendidikan, dan kesehatan gratis kepada warga.
PEMERINTAH KOTA SURABAYA
Menteri Sosial Tri Rismaharini mendengarkan penjelasan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat pemberian bantuan sarana kesehatan di Surabaya, Minggu (28/2/2021). Kementerian Sosial mendorong daerah meningkatkan kemandirian penanganan dan pencegahan bencana.
Daftar penghargaan
- Lencana Jer Basuki Mowo Beya Emas dari Gubernur Jatim (2021)
- Pembina Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Tingkat Provinsi Jawa Timur (2021)
- Pembangunan Daerah Terbaik I oleh Pemprov Jatim (2021)
- Pengelolaan Medsos dan Pengelolaan Website Pemda (2021)
- Opini WTP atas LKPD 2020 oleh BPK Perwakilan Jawa Timur (2021)
- ASEAN Environtmentally Sustainable City (ESC) kategori Udara Terbersih Kota Besar (2021)
- Program Kampung Iklim (Proklim) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (2021).
Penghargaan
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memperoleh lencana pengharagaan Jer Basuki Mowo Beya Emas dari Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Penghargaan yang digelar di Gedung Negara Grahadi pada Oktober 2021 itu diberikan karena Eri dinilai sebagai kepala daerah yang serius dalam mengembangkan kompetensi ASN di wilayahnya.
Penghargaan itu melengkapi sejumlah penghargaan yang diterimanya antara lain Pembina Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Tingkat Provinsi Jawa Timur oleh Pemprov Jatim (2021), penghargaan Pembangunan Daerah Terbaik I oleh Pemprov Jatim (2021), dan Pengelolaan Medsos dan Pengelolaan Website Pemda (2021).
Selain itu, di bawah kepemimpinannya, Surabaya mendapat sejumlah penghargaan antara lain Opini WTP atas LKPD 2020 oleh BPK Perwakilan Jawa Timur (2021), ASEAN Environtmentally Sustainable City (ESC) kategori Udara Terbersih Kota Besar (2021), dan Program Kampung Iklim (Proklim) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) (2021).
Kompas/Bahana Patria Gupta
Walikota Surabaya Eri Cahyadi memberikan keterangan di hadapan warga Pulau Madura yang tergabung Koalisi Masyarat Madura Bersatu yang berunjukrasa menentang penyekatan Jembatan Suramadu di depan Balaikota Surabaya, Surabaya, Jawa Timur, Senin (21/6/2021). Mereka menganggap penyekatan yang dilakukan sejak 6 Juni di pos penyekatan Suramadu banyak memberikan kerugian ekonomi pada msyarakat Madura.
KOMPAS/AGNES SWETTA BR PANDIA
“Kekuatan pemuda di Surabaya kalau digerakkan itu sangat dahsyat dan luar biasa. Pemuda itu akan menjadi motor penggerak ekonomi, motor penggerak pembangunan dan motor penggerak budaya”, kata Wali Kota Eri Cahyadi di di Balai Kota Surabaya, menjelang peringatan Sumpah Pemuda. (27/10/2021).
Menyejahterakan warga
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memfokuskan pada kesejahteraan warga, pendidikan, dan Kesehatan. Kesejahteraan warga diupayakan dengan menggerakkan ekonomi rakyat sehingga meningkatkan taraf hidup warga Kota Surabaya. Salah satu yang yang dikerjakan Eri yakni berinovasi menggerakkan perekonomian UMKM Surabaya sekaligus pendampingan terhadap setiap pelaku UMKM tersebut.
Pendampingan dilakukan dengan pemberian pinjaman Pinjaman UMKM Surabaya Pasti Tangguh (Puspita). Pinjaman itu diberikan PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Surya Artha Utama, sebagai salah satu BUMD Pemkot Surabaya, pada pelaku UMKM dengan bunga ringan.
Selain itu, Pemkot Surabaya membentuk Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kota Surabaya, yang tugasnya mendukung percepatan pergerakan ekonomi di Kota Surabaya melalui kemudahan akses bantuan permodalan, maupun pendampingan bagi pelaku usaha, khususnya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Di bidang pendidikan, Cak Eri menggagas program anak asuh. Program ini digagas karena dia tidak ingin ada anak Surabaya putus sekolah dikarenakan orang tuanya kesulitan ekonomi. Program itu untuk menghidupkan rasa gotong-royong dan cinta kasih di lingkungan masyarakat yang dimotori ASN Pemkot Surabaya.
Sementara di bidang kesehatan, pemkot bekerja sama dengan BPJS Kesehatan menginisiasi program UHC (Universal Health Coverage) atau jaminan kesehatan semesta yang berlaku mulai April 2021. Dengan program ini, warga Kota Surabaya yang ingin berobat, cukup menunjukkan KTP sehingga tidak dipungut biaya alias gratis.
HUMAS PEMKOT SURABAYA
Harta kekayaan
Saat awal menjabat Wali Kota Surabaya, Cak Eri melaporkan hartanya ke KPK dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), pada 29 Maret 2021 mencapai Rp 4,1 miliar. Rinciannya, empat petak tanah dan bangunan senilai Rp 4,9 miliar yang terbebar di Surabaya dan Pasuruan yang merupakan hasil sendiri, kemudian alat transportasi dan mesin ini nilai totalnya sebesar Rp 294 juta yang terdiri dari sepeda motor dengan merk Honda tahun 2004, mobil Honda Jeep tahun 2013, dan sepeda motor merk Honda jenis Rebel tahun 2017.
Kemudian harga bergerak lainnya Rp 241 juta, kas dan sebesar Rp 313 juta, dan harta kekayaan lainnya sebesar Rp 148.juta. Dalam laporan itu, Eri tercatat tidak memiliki surat berharga dan melaporkan hutangnya sebesar Rp 1,78 miliar, sehingga total kekayaan setelah dikurangi hutang adalah Rp 4,1 miliar.
Harta kekayaan itu meningkat sekitar Rp 1 miliar dibandingkan LHKPN tahun 2019 saat ia mencalonkan diri sebagai calon Wali Kota Surabaya 2019 lalu. Dalam laporan tahun 2019 itu, harta Eri tercatat Rp 3,055 miliar.
Referensi
https://surabaya.go.id/id/berita/60536/profil-walikota-surabaya
https://regional.kompas.com/read/2021/09/11/060000078/profil-eri-cahyadi?page=all
https://regional.kompas.com/read/2021/10/26/103031878/berkantor-di-balai-rw-eri-cahyadi-kalau-ada-warga-yang-mau-mengadu-monggo?page=all
https://www.kompas.id/baca/nusantara/2021/09/17/eri-cahyadi-keliling-surabaya-naik-vespa/
Biodata
Nama
Eri Cahyadi, ST, MT
Lahir
Surabaya, 27 Mei 1977
Jabatan
Wali Kota Surabaya 2021-2024
Pendidikan
Umum
- SDN Ketintang III/569 (1989)
- SMPN 21 Surabaya (1992)
- SMAN 21 Surabaya (1995)
- D3 Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya (1999)
- S1 Teknik Sipil di Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (1999)
- S2 Magister Teknik Sipil di Universitas Tujuh Belas Agustus (Untag) Surabaya (2008)
Khusus
- The in-Country Training Program on Housting and Settlement Policies oleh Japan International Cooperation Agency dan Kementerian Permukiman dan Prasarana Wilayah (2002)
- Introduction to System Analyze for Super User oleh Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) ITS Surabaya (2003)
- Seminar dan Workshop Nasional ”Langkah Nyata Mengoptimalkan Potensi dalam Membangun Daerah Menggunakan Pendekatan Manajemen Proyek” oleh Center for Construction Industry Development Studies, Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Indonesia (2004)
- Training Aplikasi Penggunaan CAD System dan Sistem Informasi Geografis oleh Program Studi Geomatika ITS Surabaya (2006)
- Ujian Sertifikasi Pengadaan Barang dan Jasa oleh LKPP (2006)
- Pelatihan Pengadaan Barang dan Jasa ”Essential Skills Program” oleh LKPP, AUSAID, Indonesia Strengthening Public Procurement Program (ISP3) Pemkot Surabaya (2011)
- In House Training Pengelolaan Keuangan Berbasis Akrul bagi Kepala SKPD oleh Pemkot Surabaya (2014)
- In House Training Pemahaman UU Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan oleh Pemkot Surabaya (2014)
Karier
- Konsultan di Jakarta (1999–2001)
- Pegawai Negeri Sipil di Pemkot Surabaya (2001)
- Direktur Sekretariat Layanan e-Procurement (2006)
- Kepala Sub Bagian Pembinaan dan Pengendalian Bagian Bina Program (2010)
- Sekretaris selaku Koordinator Utama LPSE Surabaya (2011)
- Plt Kepala Bagian Bina Program (2012)
- Kepala Bidang Tata Bangunan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (2013)
- Sekretaris Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (2015)
- Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Kaya dan Tata Ruang (2017)
- Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (2018-2020)
- Plt Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (2018-2020)
- Wali Kota Surabaya (2021-2024)
Organisasi
- Dewan Penasehat GP Ansor Kota Surabaya (2020-Sekarang)
- Sekretaris Yayasan Al-Akbar Surabaya (2018-Sekarang)
- Kader PDIP (2020-sekarang)
Penghargaan
- Lencana Jer Basuki Mowo Beya Emas dari Gubernur Jatim (2021)
- Pembina Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Tingkat Provinsi Jawa Timur (2021)
- Pembangunan Daerah Terbaik I oleh Pemprov Jatim (2021)
- Pengelolaan Medsos dan Pengelolaan Website Pemda (2021)
- Opini WTP atas LKPD 2020 oleh BPK Perwakilan Jawa Timur (2021)
- ASEAN Environtmentally Sustainable City (ESC) kategori Udara Terbersih Kota Besar (2021)
- Program Kampung Iklim (Proklim) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (2021).
Karya
Publikasi
–
Keluarga
Istri
Rini Indriyani
Anak
- Alfanana Puteri
- Rahmat Haidar Pasha
Sumber
Litbang Kompas