Tokoh

Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono

Edi Rusdi Kamtono merupakan mantan aparatur sipil negara yang menjabat Wali Kota Pontianak 2018-2023. Sebelumnya, Bendahara DPD Partai Gerindra Kalimantan Barat ini menjabat Wakil Wali Kota 2013-2018 dan pernah menduduki kursi Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Pontianak.

PEMKOT PONTIANAK

Fakta Singkat

Nama Lengkap
Ir. H. Edi Rusdi Kamtono, M.M., M.T.

Lahir
Pontianak, 17 Oktober 1963

Almamater
Universitas 11 Maret Surakarta
Universitas Tanjung Pura Pontianak

Jabatan Terkini
Wali Kota Pontianak 2018–2023

Karier Edi Rusdi Kamtono yang menjabat sebagai Wali Kota Pontianak untuk periode 2018–2023 terbilang moncer. Ia meniti karier sebagai seorang aparatur sipil negara (ASN) sejak tahun 1992 dan puncak kariernya sebagai ASN saat ia menjabat Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Pontianak sejak 2006 hingga 2013.

Saat kariernya sebagai ASN mencapai puncak, Edi digandeng Sutarmidji untuk maju dalam pemilihan kepala daerah Kota Pontianak 2013. Edi Kamtono sebagai calon wakil wali kota mendampingi Sutarmidji yang maju sebagai Wali Kota Pontianak untuk periode kedua kalinya. Dalam pilkada tersebut, pasangan tersebut berhasil memenangkan suara masyarakat Pontianak dengan meraih 52,7 persen suara mengalahkan lima pasangan calon lainnya.

Lima tahun berselang atau pada 2018, Bang Edi, begitu sapaan akrabnya, maju sebagai calon wali kota Pontianak, sementara Sutarmidji yang sudah dua periode memimpin Pontianak maju sebagai calon gubernur Kalimantan Barat. Bang Edi terpilih sebagai pemimpin Kota Pontianak, sementara Sutarmidji terpilih memimpin Kalimantan Barat.

Edi kemudian dilantik sebagai Wali Kota Pontianak untuk periode 2018–2023 oleh Gubernur Kalbar Sutarmidji di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalimantan Barat pada 23 Desember 2018. Usai pelantikan, lulusan Arsitektur Universitas Negeri 11 Maret Surakarta ini berjanji bakal membuat masyarakat Kota Pontianak bahagia dan lebih sejahtera.

Arsitek

Edi Rusdi Kamtono yang lahir pada 17 Oktober 1963 merupakan anak dari pasangan Buskamnoor dan Rukiyah. Sang ayah yang asli Sambas, Kalbar merupakan pensiunan TNI Angkatan Darat dengan pangkat terakhir kapten. Sementara sang ibu yang berasal dari Pontianak merupakan ibu rumah tangga.

Edi kecil menempuh pendikan dari SD hingga SMP di Kota Pontianak. Ia mengecap pendidikan dasar di SDN 03 Pontianak dan lulus tahun 1975. Kemudian ia melanjutkan ke SMPN 3 Pontianak  dan lulus tahun 1979.

Setelah lulus dari SMP, Edi berpindah-pindah ke sejumlah kota untuk melanjutkan pendidikannya, antara lain, Malang dan Bandung. Di Malang, Edi menempuh pendidikan SMA hingga kelas 1, kemudian pindah ke Kota Bandung untuk menempuh pendidikan di SMA Negeri 6 Bandung dan lulus tahun 1983. Kemudian ia melanjutkan pendidikan tingginya di Universitas Negeri 11 Maret Surakarta, Jurusan Teknik Arsitektur. Edi menyandang gelar sarjana Teknik arsitektur dari kampus tersebut tahun 1990.

Setelah lulus, Edi kembali ke Pontianak untuk bekerja sebagai konsultan dan pegawai negeri sipil di Pemkot Pontianak di Dinas PU. Di sela-sela tugasnya sebagai abdi negara, Edi masih sempat mengambil pendidikan master di Jurusan Managemen di Universitas Tanjungpura Pontianak dan menyandang gelar master dari kampus tersebut tahun 2002. Beberapa tahun kemudian ia mengambil pendidikan master di Jurusan Teknik Sipil Universitas Tanjungpura dan lulus tahun 2008.

Karier

Setelah menyandang gelar insinyur dari Universitas Negeri 11 Maret Surakarta, Edi kembali ke Kota Pontianak untuk mengabdikan ilmunya di tempat kelahirannya. Awalnya ia bekerja di perusahaan properti PT Askon sebagai arsitektur dan konsultan proyek selama sekitar dua tahun.

Tahun 1992, ia diterima menjadi pegawai negeri sipil di Dinas Pekerjaan Umum di Penkot Pontianak. Ia awalnya menjadi Staf Dinas Pekerjaan Umum Kodya Pontianak selama tiga tahun. Kemudian kariernya menanjak dengan menjadi Plt Kasi Jalan, Jembatan dan Gedung Daerah Dinas Pekerjaan Umum Kodya Pontianak pada 1995.

Beberapa tahun kemudian, ia menjabat  Kasi Jalan dan Jembatan dan Gedung Daerah Dinas Pekerjaan Umum Kodya Pontianak (1999), kemudian Kasi Jalan dan Jembatan Dinas Prasarana Kota Pontianak (2001), dan Plt. Kepala Sub Dinas Jalan dan Jembatan Dinas Prasarana Kota Pontianak (2001–2003)

Tahun 2005, ia dipromosikan menjadi kepala di Dinas Pekerjaan Umum. Awalnya, ia menjadi pejabat Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Pontianak (2005). Setahun kemudian ia ditetapkan menjadi Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Pontianak (2006–2013).

Berkat prestasinya merawat dan membangun infrastruktur di Kota Pontianak, selama ia berkarier di Dinas PU, Wali Kota Sutarmidji pun meminang Edi untuk mendampinginya dalam Pilkada Kota Pontianak 2013.

Edi pun setuju sebagai wakil mendampingi Sutarmidji yang maju sebagai Wali Kota Pontianak untuk periode kedua kalinya. Dalam pilkada tersebut, pasangan yang diusung PPP ini berhasil memenangkan suara masyarakat Pontianak dengan meraih 52,7 persen suara mengalahkan lima pasangan calon lainnya.

Lima tahun berselang atau pada 2018, Edi Kamtono maju sebagai calon wali kota Pontianak, sementara Sutarmidji yang sudah dua periode mempimpin Kota Pontianak maju sebagai calon gubernur Kalimantan Barat. Keduanya sukses memenangkan kompetisi pada Pilkada Pontianak dan Pilgub Kalbar.

Edi yang berpasangan dengan Bahasan maju dalam pilkada dengan dukungan dari koalisi Partai NasDem, Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Demokrat, dan PKP Indonesia. Edi sendiri dalam organisasi parpol menjabat sebagai Bendahara DPD Partai Gerindra Kalbar.

Edi-Bahasan meraih suara terbanyak dalam Pilkada yang digelar pada 27 Juni 2018. Pasangan itu meraih 200.840 suara atau 63,9 persen mengalahkan dua kandidat lainnya, yakni Satarudin dan Alpian Aminardi, diusung Koalisi PDI Perjuangan dan PKB yang mendapat 50.064 suara atau 18,64 persen, dan Harry Ardyanto dan Yandivdiusung oleh koalisi Partai PAN, Partai Hanura, dan PPP mendulang 54.294 suara atau 17,28 persen.

Pasangan itu kemudian ditetapkan sebagai pemenang oleh KPU Pontianak  dan dilantik sebagai Wali Kota Pontianak untuk periode 2018–2023 di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalimantan Barat pada 23 Desember 2018.

Sebelumnya, Edi Rusdi Kamtono menjadi pelaksana tugas wali kota Pontianak pada 5 November 2018 menggantikan Sutarmidji yang dilantik menjadi Gubernur Kalimantan Barat. Dua pekan kemudian, Edi Kamtono dilantik sebagai wali kota definitif untuk mengisi sisa masa jabatan 2013–2018.

Usai dilantik Gubernur Kalbar, Edi bersama wakilnya Bahasan menegaskan bahwa dalam realisasi program seratus hari kedepan, pihaknya akan lakukan penataan kebersihan kota. Wali Kota Pontianak ini juga akan melakukan pencegahan terhadap penyimpangan dana pembangunan, dengan memilih tenaga kerja profesional dalam progran pembangunan.

PEMPROV KALBAR

Gubernur Kalimantan Barat H Sutarmidji melantik Edi Rusdi Kamtono-Bahasan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pontianak Masa Jabatan 2018-2023 di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalimantan Barat, Senin (19/11/2018).

Daftar penghargaan

  • Tokoh Terpilih Anak Bangsa Penghargaan Figure Anak Bangsa Berprestasi, Jakarta (2005)
  • Penghargaan departemen PU Peringkat ke-II Bidang Cipta Karya, Sub Bidang Pembinaan Bangunan, Gedung, Katagori Kota Besar, Jakarta (2006)
  • Penghargaan Departemen PU Peringkat ke-II Sub Bidang Penanganan Pemukiman Kumuh Perkotaan Kota Besar, Jakarta (2006)
  • Penyelenggaraan Sanitasi, Jakarta (2006)
  • Peringkat I Lomba Kebersihan dan Keindahan Lingkungan perkotaan, Pontianak (2006)

 

Penghargaan

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mendapat penghargaan Bike to Work (B2W) Award kategori Wali Kota yang Berdedikasi terhadap Budaya Bersepeda pada 21 Desember 2021. Penghargaan tersebut diberikan atas komitmen dan dedikasinya dalam mewujudkan budaya bersepeda dan menjadikan Pontianak sebagai salah satu kota yang ramah sepeda. Edi juga mendapat apresiasi berupa sebuah penghargaan Indonesia Visionary Leader (IVL) sebagai Leader in Social Integrated Data Management dari MNC Grup pada 9 September 2021.

Penghargaan itu melengkapi penghargaan yang pernah diraih Edi selama berkiprah sebagai ASN, antara lain, Tokoh Terpilih Anak Bangsa Penghargaan Figure Anak Bangsa Berprestasi (2005), Penghargaan dari Kementerian PU Peringkat II Bidang Cipta Karya, Sub Bidang Pembinaan Bangunan, Gedung, Katagori Kota Besar (2006), Penyelenggaraan Sanitasi (2006), dan Peringkat I Lomba Kebersihan dan Keindahan Lingkungan Perkotaan (2006).

PEMKOT PONTIANAK

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono dan Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan bersilaturahmi dengan warga usai melakukan Salat Idul Fitri 1440 Hijriyah di depan Kantor Wali Kota Pontianak, Rabu (5/6/2019).

PEMKOT PONTIANAK

“Kita semua adalah saudara sehingga kita mengharapkan bagi para elit dan para kelompok dan lain sebagainya tidak membesar-besarkan masalah primordialisme dalam keseharian,” ungkap Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono (6/10/2021)

Merawat toleransi

Kota Pontianak dikenal sebagai kota yang memiliki banyak keberagaman, baik suku, agama, adat istiadat dan budaya. Untuk menjaga kehidupan toleransi di tengah masyarakat yang majemuk itu, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengimbau seluruh warga Kota Pontianak untuk tetap menjaga toleransi.

Edi menambahkan Kota Pontianak akan menjadi kota yang mempunyai toleransi tinggi kalau kehidupan masyarakat tetap rukun dan damai. Hal itu dikatakan Edi usai menghadiri Focus Group Discussion (FGD) dan rakor menyikapi berkembangnya sikap intoleransi dan radikalisasi di Kalbar di Hotel Grand Mahkota, Pontianak pada 6  Oktober 2021.

Sejauh ini, menurut Edi kehidupan beragama di Kota Pontianak sudah berjalan baik. Setiap momen ibadah tiap-tiap agama juga mengedepankan toleransi dan pengertian antar pemeluk agama. Tak kalah penting juga, memahami lingkungan sekitar dengan kearifan lokal bahwa semua bersaudara.

Edi juga mengimbau kepada masyarakat agar jangan membawa isu-isu ras dan agama atau isu SARA dalam suatu pertikaian. Ia meminta semua pihak harus bisa menahan diri berkaitan dengan primordialisme agar masalah tersebut tidak dibesar-besarkan.

Ia juga mengingatkan masyarakat untuk bijak dalam bermedia sosial. Masyarakat diminta tidak mudah percaya terhadap postingan-postingan yang mengarah pada intoleran dan perpecahan. Untuk itu dirinya mengimbau masyarakat tidak memposting hal-hal yang membuat situasi menjadi panas sehingga dapat memicu pertikaian.

PEMKOT PONTIANAK

Harta kekayaan

Berdasarkan data LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara), pimpinan tertinggi di Kota Pontianak tersebut memiliki harta Rp7,4 miliar pada tahun 2020. LHKPN itu dilaporkan Edi ke KPK pada 31 Maret 2021.

Dari laporan tersebut, aset terbesarnya adalah 30 bidang tanah dan bangunan senilai Rp11 miliar yang tersebar di Kota Pontianak, Kabupaten Kubu Raya, Jakarta, dan Kabupaten Sleman di DI Yogyakarta. Selain itu, hartanya berupa dua kendaraan bermotor senilai Rp280 juta yang terdiri dari dua unit, yakni Honda CR-V buatan 2011 seharga Rp200 juta, dan Toyota Avanza 2011 yang ditaksir Rp80 juta.

Dalam laporan itu, Edi juga mencantumkan harta bergerak lainnya senilai Rp25,5 juta, dan kas setara kas senilai Rp99,7 juta. Bendahara Partai Gerindra Kalbar ini juga memiliki utang sebesar Rp4,048 miliar, sehingga total hartanya setelah dikurangi utang mencapai Rp7,4 miliar.

Selama menjadi pejabat publik Edi sudah beberapa kali melaporkan hartanya ke KPK, yakni:

  • Laporan 31 Desember 2019, harta kekayaan sebesar Rp7.138.901.066
  • Laporan 10 Juni 2013, harta kekayaan sebesar Rp2.197.484.044
  • Laporan 13 Juli 2012, harta kekayaan sebesar Rp1.738.197.601
  • Laporan 1 Maret 2008, harta kekayaan sebesar Rp576.914.000

Referensi

Biodata

Nama

: Ir. H. Edi Rusdi Kamtono, M.M., M.T.

Lahir

Pontianak, 17 Oktober 1963

Jabatan

Wali Kota Pontianak 2018-2023

Pendidikan

Pendidikan formal

  • SDN 03 Pontianak Tahun 1975
  • SMPN 3 Pontianak Tahun 1979
  • SMA N 6 Bandung Tahun 1983
  • S1 Universitas 11 Maret Surakarta, Jurusan Teknik Arsitektur Tahun 1990
  • S2 Universitas Tanjung Pura Pontianak Jurusan Manajemen Tahun 2002
  • S2 Universitas Tanjung Pura Pontianak Teknik Sipil Tahun 2008

Pendidikan nonformal

  • Prajabatan (1992)
  • Diklat Adum Depdagri Angkatan II (1999)
  • Adumla Depdagri Angkatan XVI (1998)
  • Diklatpim Tk.III Angkatan II (2003)
  • Diklatpim Tk.II Angkatan XV (2007)
  • Diklat Orientasi Teknik ke-PU-an dan Manajemen Proyek (1991)
  • Diklat Teknis Fungsional Kursus Manajemen Proyek (KMP) Angkatan II (1994)
  • Pelatihan Penataan Ruangan (1994)
  • Pelatihan Profesional Development Program/outward Bound Ind (1995)
  • Pelatihan Pejabat Inti Proyek (1995)
  • Diklat Fungsional Apresiasi dan Diseminasi Pengelolaan Aset Perumahan dan Pemukiman (1999)
  • Diklat Pengembangan Kepemimpinan melalui effective Public Communication (2006)

Karier

  • Staf Dinas Pekerjaan Umum Kodya Pontianak (1992)
  • Plt Kasi Jalan,Jembatan dan Gedung Daerah Dinas Pekerjaan Umum Kodya Pontianak (1995)
  • Kasi Jalan dan Jembatan dan Gedung Daerah Dinas Pekerjaan Umum Kodya Pontianak (1999)
  • Kasi Jalan dan Jembatan Dinas Prasarana Kota Pontianak (2001)
  • Kepala Sub Dinas Jalan dan Jembatan Dinas Prasarana Kota Pontianak (2001)
  • Kepala Sub Dinas Jalan dan Jembatan Dinas Prasarana Kota Pontianak (2003)
  • Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Pontianak (2005)
  • Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Pontianak (2006-2010)
  • Wakil Wali Kota Pontianak (2013-2018)
  • Wali Kota Pontianak (2018-2023)

Organisasi

  • Bendahara DPD Partai Gerindra Kalbar (2016-Sekarang)

Penghargaan

  • Tokoh Terpilih Anak Bangsa Penghargaan Figure Anak Bangsa Berprestasi, Jakarta (2005)
  • Penghargaan departemen PU Peringkat ke-II Bidang Cipta Karya, Sub Bidang Pembinaan Bangunan, Gedung, Katagori Kota Besar, Jakarta (2006)
  • Penghargaan Departemen PU Peringkat ke-II Sub Bidang Penanganan Pemukiman Kumuh Perkotaan Kota Besar, Jakarta (2006)
  • Penyelenggaraan Sanitasi, Jakarta (2006)
  • Peringkat I Lomba Kebersihan dan Keindahan Lingkungan perkotaan, Pontianak (2006)

Karya

Buku

Keluarga

Istri

Yanieta Arbiastutie

Anak

  • Irfan Oktodiar
  • Reyhan Pradipta
  • Farrel Andita

Sumber
Litbang Kompas