Tokoh

Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid

Achmad Afzan Arslan Djunaid terpilih sebagai Wali Kota Pekalongan periode 2021-2024. Petahana Wakil Wali Kota Pekalongan ini meneruskan jejak kakaknya, Achmad Alf Arslan Djunaid yang menjadi Wali Kota Pekalongan periode 2015-2020. Namun, sang kakak meninggal dunia saat masih mengemban tugas sebagai Wali Kota pada 2017.

Pemkot Pekalongan

Fakta Singkat

Nama Lengkap
Achmad Afzan Arsan Djunaid, S.E.

Lahir
Pekalongan, 20 September 1979

Almamaterr
Universitas Islam Indonesia Yogyakarta

Jabatan Terkini
Wali Kota Pekalongan 2021–2024

Pilkada Kota Pekalongan tahun 2020 menjadi ajang pembuktian Achmad Afzan Arslan Djunaid sebagai sosok yang dipercaya oleh masyarakat Kota Pekalongan. Petahana Wakil Wali Kota Pekalongan ini menyapu bersih kemenangan di semua kecamatan di Kota Pekalongan dengan meraih 94.971 suara. KPU Kota Pekalongan resmi menetapkan Aaf sebagai Wali Kota Pekalongan terpilih hasil Pilkada 9 Desember 2020.

Saat menjadi Wakil Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan baru menjalani jabatan itu selama satu setengah tahun. Setelah sekian lama Kota Pekalongan tidak punya wakil wali kota, pada Maret 2019 DPRD Kota Pekalongan melakukan pemilihan wakil wali kota secara tertutup. Dua kandidat yang maju, yaitu Achmad Afzan Arslan Djunaid seorang wiraswasta, dan Hj, Fatimah dari PDI-P.

Dalam pemilihan tertutup itu, Achmad Afzan terpilih menjadi Wakil Wali Kota Pekalongan. Ia dilantik pada 12 April 2019 untuk mengisi sisa masa jabatan 2016–2021, karena wakil wali kota Saelany Machfudz naik posisi sebagai wali kota pada 2017. Saelany Machfudz naik menjadi Wali Kota Pekalongan setelah wali kota sebelumnya Achmad Alf Arslan Djunaid meninggal dunia pada 7 September 2017. Achmad Alf Arslan Djunaid merupakan kakak kandung Achmad Afzan Arslan Djunaid.

Kini, sang petahana wakil wali kota, Achmad Afzan Arslan Djunaid telah menjadi orang nomor satu di Kota Pekalongan meneruskan jejak sang kakak, almarhum Achmad Alf Arslan Djunaid. Suami dari Inggit Soraya ini dilantik menjadi Wali Kota Pekalongan periode 2021–2024 oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada 21 Februari 2021.

Keluarga darmawan

Achmad Afzan Arslan Djunaid lahir di Pekalongan pada 20 September 1979. Ia adalah putra keempat dari lima bersaudara dari pasangan HA Zaky Arslan Djunaid dan Kustiningsih Akwan. Aaf demikian sapaan akrabnya, dan keluarga besarnya adalah warga asli Kampung Pesindon, Kelurahan Bendan Kergon, Kecamatan Pekalongan Timur.

Di lingkungan masyarakat, keluarga Djunaid dikenal dermawan. Ayahnya, Zaky Arslan Djunaid semasa hidupnya dikenal masyarakat sebagai Ketua Yayasan Badan Wakaf Ma’had Islam, dan Ketua Umum Koperasi Simpan Pinjam (Kospin) Jasa. Sementara sang kakek dari ayah, yaitu HA Djunaid adalah pendiri GKBI dan Kospin Jasa. HA Djuniad juga membangun puluhan masjid, tidak hanya di Pekalongan, tetapi  juga di Serang, dan Banyuwangi.

Mengawali pendidikan formal di SD Islam 2 Pekalongan, Aaf kemudian melanjutkan ke jenjang sekolah lanjutan pertama di SMP Islam Pekalongan hingga lulus tahun 1995. Sekolah lanjutan tingkat atas ditempuhnya di SMA Islam hingga meraih ijazah SMA pada 1998. Selepas SMA, pada 1998 Aaf meninggalkan kota kelahiran dan memilih Yogyakarta untuk melanjutkan studinya ke jenjang sarjana strata satu. Ia memilih bidang manajemen di Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta hingga lulus dan menyandang gelar sarjana ekonomi pada 2003.

Meski terlahir dari keluarga yang mampu, Aaf dikenal sederhana dan merakyat. Kesederhanaan itu terlihat dalam kehidupan sehari-hari. Saat menjadi wakil wali kota, meski terbuka lebar ruang soal proyek, ia memilih untuk tidak mencari keuntungan. Baginya, dalam pengabdian pada rakyat posisinya ini bukan untuk mencari kekayaan.

Dalam kehidupan pribadi, Achmad Afzan Arslan Djunaid menikah dengan Inggit Soraya dan dikaruniai tiga anak, yaitu Achmad Ezra Saquella Djunaid, Achmad Nevan Runnako Djunaid, dan Adara Freya Elora Djunaid.

Karier

Setelah menyandang gelar sarjana ekonomi HA Afzan Arslan Djunaid, S.E. mulai meniti karier di dunia usaha dan bisnis. Ia memilih berkecimpung di dunia properti dan percetakan. Tahun 2005 ia menjadi Direktur Utama PT Tiga Cipta Craga. Di bidang percetakan, sejak 2008 Aaf menjadi Direktur PT Perintis Jasa Grafika, dan hingga kini perusahaan itu tetap berlangsung.

Pengalaman organisasi Aaf terlihat dari berbagai jabatan yang dipegangnya. Aaf aktif dalam organisasi Kamar Dagang dan Industri Kota Pekalongan, ia duduk sebagai Dewan Pertimbangan Kadin Kota Pekalongan periode 2018–2023.

Di kota yang terkenal dengan produk batiknya ini, Aaf juga dipercaya menjadi Wakil Ketua Koperasi Batik PPIP. Ia juga dipercaya menjadi Ketua Tele Center & Promosi Kampung Wisata Batik Pesindon sejak 2010 hingga kini.

Aaf dikenal juga aktif di dunia olahraga. Kecintaannya pada sepak bola membawanya menjadi Dewan Pembina Askot PSSI Kota Pekalongan (2018–2023). Ia juda didapuk menjadi Ketua Futsal Kota Pekalongan, sekaligus menjadi Pengurus Futsal Jawa Tengah. Selain itu, sejak 2017 Aaf memegang jabatan Wakil Ketua KONI Kota Pekalongan hingga tahun 2021. Ia juga duduk sebagai Wakil Ketua PDBI Pekalongan periode 2017–2022.

Selain aktif di dunia usaha dan olahraga, Aaf dikenal sebagai pria yang sangat peduli terhadap kehidupan dan kegiatan keagamaan. Berasal dari keluarga yang taat beribadah dan menjalankan agamanya, Aaf merupakan Ketua Pondok Pesantrean Modern Al Qur’an Buaran Pekalongan sejak 2014 hingga sekarang. Ia juga diangkat menjadi Penasihat BMT Istiqlal Pekalongan periode 2015–2020. Aktivitas lain yang masih berkaitan dengan keagamaan adalah dirinya dipercaya sebagai Bendahara Badan Wakaf Ma’had Islam Pekalongan sejak 2014 sampai sekarang.

Sedemikian banyak aktivitasnya baik di dunia usaha maupun organisasi kemasyarakatan membuat dirinya dikenal masyarakat luas. Aaf yang semula bergerak di bidang wiraswasta ini pada tahun 2019 mulai menapaki dunia politik ketika dirinya terpilih sebagai Wakil Wali Kota Pekalongan pada sisa masa jabatan 2016–2020. Sejak itu, karier politiknya terus melejit. Saat Pilkada 2020 digelar, Aaf  kembali mencalonkan diri, kali ini ia mencalonkan diri sebagai calon wali kota berpasangan dengan Salahudin sebagai wakil wali kota. Duet pasangan ini berhasil merebut hati masyarakat Pekalongan.

Perjalanan karier Aaf di pemerintahan daerah tidak berbeda jauh dengan perjalanan karier kakak kandungnya, Achmad Alf Arslan Djunaid yang menjadi Wali Kota Pekalongan periode 2016–2021. Saat menjalankan tugas sebagai orang nomor satu di Kota Pekalongan itu, sang kakak meninggal dunia pada 7 September 2017.

Achmad Alf Arslan, sebelum menjadi Wali Kota Pekalongan, menjabat sebagai Wakil Wali Kota Pekalongan periode 2010–2015. Bagai meneruskan jejak kakaknya, sang adik Achmad Afzan Arslan Djunaid yang sebelumnya juga menjadi wakil wali kota, kini menjadi Wali Kota Pekalongan periode 2021–2024.

Kompas.com/Ari Himawan

Pasangan bakal calon wali kota dan wakil wali kota Pekalongan Jawa Tengah Achmad Afzan Arsan Djunaid -Salahudin yang diusung PDIP Kota Pekalingan, Jawa Tengah diumumkan Ketua PDIP Puan Maharani. (2/2/2020)

Daftar penghargaan

Penghargaan

Di bawah kepemimpinan Achmad Afzan Arslan Djunaid Kota Pekalongan meraih penghargaan TOP City Branding Award 2022. Penghargaan ini diberikan kepada pemerintah daerah yang dinilai telah berhasil dalam menjalankan program City Branding di ranah digital (27 Januari 2022).

Pemkot Pekalongan

Wali Kota Pekalongan A. Afzan Arslan Djunaid, mengunjungi Kampung Batik Kauman dalam rangka Hari Batik Nasional, sabtu (2/10/2021).  Pada kesempatan tersebut, Wali Kota Pekalongan meresmikan peluncuran sarung Batik Pakem Kaumanan di kampung tersebut

Pemprov Jateng

“Sejatinya, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri untuk menuntaskan permasalahan yang ada tanpa peran serta dan partisipasi aktif dari masyarakat”, ujar Achmad Afzan Arslan Djunaid (10 Desember 2021)

Memulihkan ekonomi

Sejumlah pekerjaan rumah menanti untuk diselesaikan oleh Wali Kota Pekalongan periode 2021–2024. Persoalan utama yang dihadapi kota yang terkenal sebagai penghasil batik ini adalah mulai dari banjir rob, pencemaran lingkungan, seperti air sungai yang hitam tercemar limbah, serta pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.

Untuk mengatasi semua persoalan itu, Pemerintah Kota Pekalongan tidak bisa bekerja sendiri, pemkot membuka diri untuk bekerjasama dengan daerah sekitarnya. Soal banjir rob yang kerap melanda Kota Pekalongan, Aaf menyebut tiga faktor pendukung dalam penanganan banjir, yaitu pembenahan sistem drainase, normalisasi sungai, dan pembangunan tanggul-tanggul dan sumur pompa.

Penanganannya perlu dilakukan secara sinergis dari pemerintah daerah hingga level pusat. Pembangunan tanggul yang memakan biaya sangat besar tidak bisa hanya didanai oleh pemkot. Oleh karena itu, untuk pembangunan tanggul yang permanen harus disinkronkan antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat.

Kota Pekalongan yang terkenal sebagai sentra batik ini menargetkan dapat membentuk organisasi perangkat daerah (OPD) atau dinas khusus menangani sektor perbatikan. Satu wadah OPD ini menangani mulai dari pengawasan, kepengurusan, hingga pelatihan batik, sehingga lebih mudah koordinasinya.

Selama ini sektor perbatikan dikelola oleh sejumlah OPD sehingga kurang efektif. Keberadaan satu OPD khusus yang menangani batik diperlukan, sebab batik sebagai kearifan lokal perlu dijaga, apalagi Kota Pekalongan telah dinobatkan sebagai “The World’s City of Batik” oleh UNESCO.

Untuk pemulihan sektor ekonomi di tengah pandemi Covid-19, pemkot memberi dorongan  bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Salah satu yang didorong untuk bangkit kembali adalah sektor industri batik yang menyerap ribuan tenaga kerja dan menjadi andalan ekonomi masyarakat.

Pemulihan ekonomi di bidang perbatikkan mencakup penanganan limbah batik, kesejahteraan, dan keberlangsungan pekerja batik, serta peningkatan pemasaran batik secara meluas. Limbah yang dihasilkan dari industri batik yang masih menjadi persoalan tengah diupayakan untuk ditangani lebih serius agar tidak merusak lingkungan dan alam sekitar.

Pemkot Pekalongan

Harta kekayaan

Total kekayaan Achmad Afzan Arslan Djunaid tahun 2021 sebesar Rp2,51 miliar. Jumlah kekayaan yang dilaporkan dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada 11 Februari 2021 terdiri dari harta tanah dan bangunan senilai Rp1,57 miliar yang tersebar pada 14 bidang semuanya ada di Kota Pekalongan. Dalam laporan itu, Afzan juga tercatat memiliki alat transportasi dan mesin, berupa satu motor senilai Rp35 juta; kas dan setara kas sebesar Rp871 juta. Total harta kekayaan Rohidin tahun 2021 sebesar Rp2,51 miliar.

Total kekayaannya ini sedikit menurun dibandingkan tahun 2019 saat menjadi Wakil Wali Kota Pekalongan. Tahun 2019, Afzan melaporkan harta kekayaannya dalam LHKPN sebesar Rp2,63 miliar yang terdiri atas tanah dan bangunan sebanyak 14 bidang yang semuanya berada di Kota Pekalongan senilai Rp1,57 miliar, serta kas dan setara kas sebesar Rp882 juta.

Achmad Afzan tercatat telah menyampaikan laporan kekayaannya sebanyak tiga kali. Laporan berdasarkan jabatannya itu sejak menjadi calon Wakil Wali Kota Pekalongan 2019 dan saat menjadi Wakil Wali Kota Pekalongan 2019–2021 adalah sebagai berikut.

Calon Wakil Wali Kota Pekalongan

  • Laporan 22 Januari 2019, harta kekayaan sebesar Rp2.452.502.292

Wakil Wali Kota Pekalongan

  • Laporan 15 September 2020, harta kekayaan sebesar Rp2.632.663.985
  • Laporan 11 Februari 2021, harta kekayaan sebesar Rp2.515.700.380

Referensi

Biodata

Nama

Achmad Afzan Arsan Djunaid, S.E.

Lahir

Pekalongan, 20 September 1979

Jabatan

Wali Kota Pekalongan 2021–2024

Pendidikan

Umum :

  • SD Islam 02 Pekalongan (1986–1992)
  • SMP Islam Pekalongan (1992–1995)
  • SMA Islam Pekalongan (1995–1998)
  • Sarjana (S1) Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Islam Indonesia Yogyakarta (1998–2003)

Karier

Pekerjaan:

  • Direktur PT Perintis Jasa Grafika (2008–sekarang)
  • Penasihat BMT Istiqlal Pekalongan (2015–2020)
  • Wakil Ketua Koperasi Batik PPIP (2018–2021)
  • Direktur Utama PT Tiga Cipta Craga (properti) (2005–sekarang)

Pemerintahan

  • Wakil Wali Kota Pekalongan (2019–2021)
  • Wali Kota Pekalongan (2021–2024)

Organisasi

  • Bendahara Badan Wakaf Ma’had Islam Pekalongan(2014–sekarang)
  • Ketua Pondok Pesantren Modern Al Qur’an Buaran Pekalongan (20140-sekarang)
  • Pengurus Futsal Jawa Tengah (2016–2021)
  • Ketua Futsal Kota Pekalongan (2016–2021)
  • Wakil Ketua KONI Kota Pekalongan (2017–2022)
  • Wakil Ketua PDBI Kota Pekalongan (2017–2022)
  • Dewan Pembina Askot PSSI Kota Pekalongan (2018–2023)
  • Dewan Pertimbangan Kadin Kota Pekalongan (2018–2023)
  • Ketua Tele Center & Promosi Kampung Wisata Batik Pesindon (2010–sekarang)

Penghargaan

Karya

Buku

Keluarga

Istri

Inggit Soraya, S.Sn.

Anak

  • Achmad Ezra Saquella Djunaid
  • Achmad Nevan Runnako Djunaid
  • Adara Freya Elora Djunaid

Sumber
Litbang Kompas