Tokoh

Wali Kota Madiun Maidi

Maidi adalah Wali Kota Madiun periode 2019-2024 yang berlatar belakang guru dan aparatur sipil negara. Sebelumnya, Maidi menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Madiun dan didukung lima partai, yakni PDI-P, Demokrat, PAN, PKB dan PPP dalam Pilkada Madiun 2018.

PEMKOT MADIUN

Fakta Singkat

Nama Lengkap
Dr. H. Maidi, S.H., M.M., M.Pd.

Lahir
Magetan, 12 Mei 1961

Almamaterr
Universitas Negeri Surabaya
Universitas Merdeka Madiun
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Universitas Terbuka Surabaya

Jabatan Terkini
Wali Kota Madiun 2019–2024

Dalam gelaran Pilkada Serentak 2018, Maidi yang menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kota Madiun maju sebagai calon Wali Kota Madiun. Ia berpasangan dengan Inda Raya Ayu Miko Saputri sebagai calon wakil wali kota. Indah Raya adalah Wakil Ketua DPD PDI-P Jawa Timur sekaligus anak dari mantan Wali Kota Madiun periode 2004–2009, Jatmiko Raya Saputra atau dikenal dengan nama Koko Raya.

Pasangan Maidi-Inda Raya yang diusung oleh PDI-P, Partai Demokrat, PKB, PAN dan PPP dalam Pilkada Kota Madiun 2018 bersaing dengan dua pasangan lainnya, yaitu paslon Harryadin Mahardika – Arief Rahman yang merupakan calon perseorangan, serta paslon Yusuf Rohana – Bambang Wahyudi yang diusung oleh Partai Golkar, PKS, dan Partai Gerindra.

Hajatan pilkada serentak yang digelar pada 27 Juni 2018 menempatkan pasangan Maidi-Inda Raya sebagai pemenang, unggul dari 2 paslon lainnya. KPU Kota Madiun kemudian menetapkan pasangan Maidi-Inda Raya sebagai pemenang dalam Pilkada tersebut. Maidi dan Inda Raya Ayu Miko Saputri resmi menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Madiun periode 2019–2024 usai dilantik Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pada 29 April 2019.

Guru Geografi

Maidi berasal dari Magetan. Lahir pada 12 Mei 1961, masa kecil Maidi dihabiskan di Desa Ngancar yang terletak di perbukitan Gunung Lawu. Desa Ngancar yang berhawa sejuk mayoritas penduduknya bercocok tanam, wilayahnya berada paling barat di Kabupaten Magetan.

Ia menempuh pendidikan dasarnya di SDN Ngancar 1 yang berada di seberang rumahnya tempat Maidi. Ia menuntaskan pendidikan dasarnya pada 1974. Lulus SD, Maidi melanjutkan pendidikan di SMP 1 Plaosan yang berjarak sekitar lima kilometer dari rumahnya.

Lulus SMP tahun 1977 Maidi meninggalkan tanah kelahirannya untuk melanjutkan pendidikan di SMAN 3 di Madiun. Usai meraih ijazah SMA tahun 1981, Maidi yang bercita-cita menjadi guru berangkat ke Surabaya untuk melanjutkan studi di IKIP Surabaya. Setelah mengantongi gelar sarjana yang diraihnya dari IKIP Surabaya pada 1985, Maidi mulai mewujudkan cita-citanya dengan menjadi guru di SMAN 1 Madiun. Ia mengajar mata pelajaran Geografi.

Selama menjadi guru, Maidi juga menyempatkan kembali menuntut ilmu dengan kuliah lagi di Universitas Merdeka Madiun hingga meraih sarjana Ilmu Hukum pada 1996. Tidak puas hanya bergelar sarjana strata satu, Maidi melanjutkan studi program magister manajemen di Universitas Satyagama di Jakarta hingga lulus tahun 1999.

Maidi juga terus membekali diri dengan mendalami ilmu pendidikan di Universitas PGRI Adi Buana Surabaya, hingga meraih Magister Teknologi Pendidikan pada 2002. Sudah memiliki sejumlah gelar akademis dari berbagai bidang ilmu, tidak menyurutkan keinginan Maidi untuk terus melanjutkan studinya ke jenjang strata tiga (S3) dengan mengambil program Doktor Administrasi Publik di Universitas Terbuka. Gelar doktor diraihnya pada 2020.

Maidi menikah dengan Yuni Sulistyowati dan dikaruniai dua orang anak. Kini Maidi dan Yuni telah memiliki seorang cucu bernama Arsyanendra Abhirama Shakti dari anak pertamanya (Hendra Saktiawan – Suliyati Dwi Safitri).

Karier

Setelah mengantongi gelar sarjana yang diraihnya dari IKIP Surabaya pada 1985, Maidi mulai mewujudkan cita-citanya dengan menjadi guru di SMAN 1 Madiun. Profesi guru ditekuninya selama 13 tahun, sejak 1989 hingga 2002.

Maidi kemudian diangkat sebagai Kepala Sekolah SMAN 2 Madiun pada 2002. Kariernya di dunia pendidikan terus meningkat. Tahun 2006 ia dipercaya untuk menempati jabatan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Madiun. Maidi juga aktif sebagai pengurus PGRI Surabaya periode 2000–2005 dan Korpri Surabaya periode 2009–2018.

Dari dunia pendidikan, kariernya di lingkup Pemerintah Kota Madiun beralih ketika ia dipercaya sebagai Sekda Kota Madiun, posisi tertinggi di jajaran ASN di lingkup pemkot. Jabatan Sekda Kota Madiun dipegangnya sejak 2009 hingga 2018.

Saat Pilkada Serentak 2018, Maidi mengajukan diri untuk ikut dalam ajang pemilihan Wali Kota Madiun. Ia memilih mundur dari jabatannya sebagai Sekda Kota Madiun dan ASN. Kemudian Maidi ikut mendaftar dan ditetapkan sebagai calon wali kota pada Pilkada Madiun 2018.

Dalam perhelatan politik itu, Maidi maju berpasangan dengan Inda Raya Ayu Miko Saputri sebagai calon wakil wali kota. Inda Raya adalah seorang dosen dan Wakil Ketua DPD PDI-P Jawa Timur.  Inda Raya juga merupakan anak dari mantan Wali Kota Madiun periode 2004–2009, Jatmiko Raya Saputra atau dikenal dengan nama Koko Raya. Pasangan Maidi-Inda Raya diusung oleh PDI-P, Partai Demokrat, PAN, PKB, dan PPP.

Pilkada Kota Madiun 2018 diikuti oleh 3 pasangan calon. Selain Maidi-Indah Raya yang mendapat nomor urut 1, dua paslon lainnya, yaitu paslon Harryadin Mahardika-Arief Rahman yang merupakan calon perseorangan, dan paslon Yusuf Rohana-Bambang Wahyudi yang diusung oleh Partai Golkar, PKS, dan Partai Gerindra.

Hajatan pilkada serentak yang digelar pada 27 Juni 2018 itu menempatkan pasangan nomor urut 1 sebagai pemenang, unggul dari 2 paslon lainnya. Paslon Maidi-Inda Raya meraih suara terbanyak dengan 39.465 suara atau 38,53 persen.

Pada 3 Juli 2018 KPU Kota Madiun menetapkan pasangan nomor urut 1 Maidi-Inda Raya sebagai pemenang dalam Pilkada Kota Madiun. Maidi dan Inda Raya Ayu Miko Saputri resmi menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Madiun periode 2019–2024 usai dilantik Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pada 29 April 2019.

PEMKOT MADIUN

Maidi dan Inda Raya Ayu Miko Saputri resmi menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Madiun Periode 2019-2024. Pengambilan sumpah jabatan dan pelantikan mereka dilakukan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (29/4.2019).

Daftar penghargaan

  • Penghargaan Green Leadership ‘’Nirwasita Tantra 2020’’ dari KLHK untuk kategori Pemerintah Daerah Kota Sedang. (15 Juni  2021)
  • Penghargaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) kategori Bupati/Wali Kota sebagai Pembina K3 tingkat Provinsi Jawa Timur (13 Januari 2022)
  • Top Government Leader For Persoal Branding Award 2022 oleh SuaraPemerintah.ID (28 Januari 2022)

Penghargaan

Banyak penghargaan didapat Wali Kota Maidi yang  berhasil membawa Kota Madiun menjadi kota yang layak diperhitungkan di antara kota lainnya di Indonesia. Sejumlah penghargaan yang didapat Maidi antara TOP Government Leader For Personal Branding Award 2022 dari SuaraPemerintah.ID (2022), Green Leadership “Nirwasita Tantra 2020” dari Kementerian Lingjungan Hidup dan Kehutanan (2021), Wali Kota sebagai Pembina K3 tingkat Provinsi Jawa Timur (2022).

Selain itu, di bawah kepemimpinannya, Kota Madiun juga telah banyak meraih prestasi dan penghargaan baik tingkat provinsi maupun nasional, antara lain, Top City Banding Award 2022, Kota Layak Anak (KLA) Nindya, dan Manggala Karya Kencana (MKK) 2021 pada program Pengembangan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dari BKKBN (2021), Penghargaan WTP dari BPK untuk LKPD Tahun Anggaran 2020 (2021), penghargaan BKN Kategori Penilaian Kompetisi (2021), dan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) Kategori Madya atas hasil evaluasi pelaksanaan strategi Pengarusutamaan Gender (2020).

PEMKOT MADIUN

Wali Kota Madiun Maidi meninjau bazar UMKM Manguharjo yang digelar di Taman Lalu Lintas Bantaran Kali Madiun pada Minggu (20/2/2022). Bazar itu untuk mengenalkan produk unggulan di wilayah kecamatan setempat. Maidi mengajak pelaku usaha untuk tetap semangat meski masih menghadapi pandemic Covid-19.

PEMKOT MADIUN

“Prinsipnya kita melaksanakan pembangunan sesuai dengan apa yang sudah kita rencanakan. Termasuk dari usulan masyarakat. Kalau kemudian mendapatkan apresiasi tentu itu bonus tersendiri,” ujar Wali Kota Madiun Maidi (29 Januari 2022)

Membenahi Madiun

Kota Madiun terus berbenah. Melalui visi “Terwujudnya Pemerintahan Bersih Berwibawa Menuju Masyarakat Sejahtera”, Maidi mengusung 5 program prioritas yang disebut Panca Karya, yaitu Madiun Kota Pintar, Madiun Kota Melayani, Madiun Kota Membangun, Madiun Kota Peduli dan Madiun Kota Terbuka.

Selama Kota Madiun dipegang oleh Maidi, secara fisik, Kota Pendekar ini telah banyak mengalami perubahan. Banyak tempat-tempat baru yang mengubah penampilan fisik kota yang sebelumnya dikenal sebagai kota pensiunan kini Kota Madiun mulai berubah menjadi kota wisata. Ini merupakan salah satu upaya pemkot untuk mem-branding kota Madiun lebih dikenal secara nasional dan dunia.

Salah satu inovasi yang paling kelihatan adalah menyulap saluran sungai yang semula kumuh menjadi destinasi wisata paling hits di Kota Madiun. Pembangunan dua fasilitas pariwisata berupa proyek pedestrian ruas Jalan Pahlawan dan penataan kawasan Umber Umis. Proyek kawasan Sumer Umis ini akan dibentuk taman wisata dunia tematik yang menyajikan replika beberapa ikon negara.

Proyek itu dilakukan dengan menata sepanjang sungai Jalan Perintis melintang Jalan Pahlawan dengan berbagai patung ikon dunia. Seperti patung merlion (Singapura), jam Big Ben (Inggris), Kincir Angin (Belanda), Menara Eiffel Kota Paris (Perancis), dan ikon dunia lainnya ditempatkan di jantung Kota Madiun menjadi daya tarik wisatawan.

Selain itu, Maidi juga melakukan pembenahan di berbagai aspek kota seperti pembangunan pedestrian Pahlawan Street Center, taman-taman kota, tugu-tugu, hingga lampu-lampu jalan dan kursi-kursi.

Dalam membenahi kota, pemkot banyak melibatkan UMKM yang kian tumbuh pesat. Pemkot Madiun telah berhasil merealisasikan program pelayanan publik yang relevan dengan kebutuhan masyarakat, di antaranya dengan memberi bantuan permodalan untuk usaha UMKM dan membuat lapak pasar baru untuk UMKM di setiap kelurahan.

Ada 27 kelurahan di Kota Madiun, dan setiap kelurahan dibuatkan lapak-lapak UMKM untuk wisata kuliner dan juga dibuatkan jalur sepeda di sekitar lapak-lapak tersebut. Wisata kuliner di setiap kelurahan yang didukungoleh pemkot itu berdampak mendatangkan banyak orang untuk berbelanja dan wisata kuliner.

PEMKOT MADIUN

Harta kekayaan

Total kekayaan Maidi tahun 2020 sebesar Rp11,96 miliar. Jumlah kekayaan yang dilaporkan dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada 8 Februari 2021 terdiri dari harta tanah dan bangunan senilai Rp14,87 miliar yang tersebar pada 14 bidang di Kota Madiun (13 bidang) dan Magetan (1 bidang).

Dalam laporan itu Maidi juga tercatat memiliki alat transportasi dan mesin senilai Rp390,75 juta yang terdiri dari empat mobil dan dua motor, harta bergerak lainnya Rp95,82 juta, serta kas dan setara kas Rp2,56 miliar. Dalam laporan itu Maidi juga mencatatkan utang sebesar Rp5,96 miliar, sehingga total harta kekayaan tahun 2020 tercatat sebesar Rp11,96 miliar.

Total kekayaannya ini menurun dibandingkan saat ia maju sebagai calon Wali Kota Madiun tahun 2018. Pada laporan harta kekayaan tahun 2018, Maidi melaporkan harta kekayaannya dalam LHKPN sebesar Rp12,91 miliar.

Maidi tercatat telah menyampaikan laporan kekayaannya sebanyak tiga kali.  Laporan berdasarkan jabatannya itu sejak menjadi calon Wali Kota Madiun  2017 dan saat telah menjadi Wali Kota Madiun 2019 dan 2020, sebagai berikut:

Calon Wali Kota Madiun 2018

  • Laporan 13 Januari 2018, harta kekayaan sebesar Rp12.910.784.827

Wali Kota Madiun

  • Laporan 22 Maret 2020, harta kekayaan sebesar Rp10.028.527.934
  • Laporan 8 Februari 2021, harta kekayaan sebesar Rp11.963.112.084

Referensi

Biodata

Nama

Dr. H. Maidi, S.H., M.M., M.Pd.

Lahir

Magetan, 12 Mei 1961

Jabatan

Wali Kota Madiun 2019–2024

Pendidikan

  • SD Ngancar, Magetan (1974)
  • SMP Negeri Plaosan, Magetan (1977)
  • SMA Negeri 3 Madiun (1981)
  • (S1) Sarjana Pendidikan Geografi, IKIP Surabaya (1985)
  • (S1) Sarjana Ilmu Hukum Universitas Merdeka Madiun (1996)
  • (S2) Magister Manajemen Universitas Satyagama Jakarta (1999)
  • (S2) Magister Teknologi Pendidikan, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya (2002)
  • (S3) Doktor Administrasi Publik Universitas Terbuka Surabaya (2020)

Karier

  • Guru Geografi SMA Negeri 1 Madiun (1989–2002)
  • Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Madiun (2002)
  • Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Madiun (2006)
  • Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Madiun (2009–Februari 2018)
  • Wali Kota Madiun (2019–2024)

Organisasi

  • Pengurus PGRI Surabaya (2000–2005)
  • Ketua KORPRI Surabaya (2009–2018)
  • Kwartir Cabang (Kwarcab) Kota Madiun

Penghargaan

  • Penghargaan Green Leadership ‘’Nirwasita Tantra 2020’’ dari KLHK untuk kategori Pemerintah Daerah Kota Sedang. (15 Juni  2021)
  • Penghargaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) kategori Bupati/Wali Kota sebagai Pembina K3 tingkat Provinsi Jawa Timur (13 Januari 2022)
  • Top Government Leader For Persoal Branding Award 2022 oleh SuaraPemerintah.ID (28 Januari 2022)

Karya

Buku

Keluarga

Istri

Yuni Sulistyowati

Anak

  • 2 orang

Sumber
Litbang Kompas