Tokoh

Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah

Zulkieflimansyah adalah kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang menjabat Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) periode 2018-2023. Sebelumnya, ia menjabat anggota DPR-RI selama tiga periode dan pernah mencalonkan diri sebagai Gubernur Banten pada Pilkada Banten 2006.

Fakta Singkat

Nama Lengkap
Dr. Zulkieflimansyah, S.E, M.Sc.

Lahir
Sumbawa Besar, NTB, 18 Mei 1972

Almamater
Universitas Indonesia
University of Strathclyde, Glasgow

Jabatan Terkini
Gubernur Nusa Tenggara Barat 2018–2023

Zulkieflimansyah atau akrab disapa Bang Zul bukanlah nama asing bagi masyarakat Nusa Tenggara Barat. Putra asli Sumbawa itu awalnya berkarier sebagai akademisi dan pengajar di Universitas Indonesia dan beberapa kampus lainnya di Jakarta. Ia kemudian terjun ke politik praktis dengan bergabung ke Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Zul selanjutnya dicalonkan oleh PKS sebagai caleg DPR RI 2004–2009 dari Daerah Pemilihan Banten II dan berhasil menang dalam pemilu legislatif tahun 2004. Ia ditugaskan di Komisi VII yang membawahi bidang sumber daya energi dan mineral, lingkungan hidup serta riset dan teknologi.

Belum habis masa jabatannya, Zul lalu maju sebagai calon Gubernur Banten berpasangan dengan artis Marissa Haque pada 2006. Namun, pasangan ini dikalahkan oleh pasangan Ratu Atut Chosyiah – Mohhamad Masduki yang memenangi pilkada tersebut. Ia pun kembali meneruskan tugasnya sebagai anggota legislatif dari PKS hingga masa jabatannya berakhir tahun 2009.

Zulkieflimansyah kemudian maju lagi dalam pemilu legislatif 2009 dari dapil II Banten dan terpilih kembali sebagai anggota DPR RI 2009–2014. Pada periode keduanya, ia kembali ditugaskan partainya di Komisi VII. Dua tahun kemudian ia dipindahkan ke Komisi XI sebagai Wakil Ketua Komisi yang membidangi keuangan, perencanaan pembangunan nasional, perbankan, dan lembaga keuangan bukan bank. Pada pemilu 2014, Zulkieflimansyah kembali mencalonkan diri dan berhasil mempertahankan kursinya di DPR untuk periode 2014–2019 dan kembali duduk di Komisi VII yang membidangi energi dan sumber daya mineral, riset, dan teknologi.

Pada pilkada Serentak 2018, Zulkieflimansyah mencalonkan diri sebagai calon gubernur dalam Pilkada Nusa Tenggara Barat. Ia bersama Sitti Rohmi sebagai calon wakil gubernur yang diusung oleh PKS dan Partai Demokrat; bersaing dengan tiga calon pasangan lainnya. Ia berhasil memenangkan Pilkada NTB dan dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur NTB periode 2018–2023 oleh Presiden Joko Widodo pada 19 September 2018.

Anak berprestasi

Zulkieflimansyah lahir di Sumbawa Besar, 18 Mei 1972. Ia tumbuh dan melewati masa kecilnya di daerah Sumbawa bersama ibunya, Hj. Siti Fatimah Ungang Dea. Zul panggilan akrabnya, dikenal sebagai anak berprestasi. Sejak kanak-kanak, ia kerap mengikuti berbagai perlombaan akademis di kampung halamannya dan hampir selalu meraih juara.

Puncaknya saat Zul masih di bangku sekolah Menengah Atas (SMA) pada 1989, ia terpilih sebagai perwakilan Nusa Tenggara Barat (NTB) pada kompetisi pertukaran pelajar Indonesia–Australia selama satu tahun. Selama setahun, ia mengecap pendidikan di Sadadeen Secondary College, Australia. Di negara kangguru itulah pikiran Zul mulai terbuka tentang ekonomi dan bisnis karena orang tua asuh Zul di negara tersebut memiliki bisnis di bidang transportasi dan distribusi.

Setelah pulang dari Australia, ia kembali ke kampung halamannya dan menyelesaikan sekolahnya di SMAN 1 Sumbawa. Setelah lulus dari SMA tahun 1990, Zul memutuskan untuk meninggalkan Sumbawa dan melanjutkan studinya di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Saat duduk di bangku kuliah, Zul semakin termotivasi untuk mendalami ekonomi bisnis. Ia beberapa kali mengikuti pertukaran pelajar dan memperoleh beasiswa untuk belajar di beberapa universitas seperti Jepang, Skotlandia, Belanda, Amerika Serikat, hingga Swedia. Ia menyelesaikan pendidikan dan menyandang gelar sarjana ekonomi di UI pada 1995.

Setelah menamatkan studi sarjananya di Fakultas Ekonomi UI, Zul melanjutkan pendidikan master di bidang Pemasaran dan Bisnis Internasional, Department of Marketing, University of Strathclyde, Glasgow, Skotlandia. Tak berhenti hanya mendapatkan gelar master di bisang pemasaran dan bisnis, Zul kemudian mengambil bidang Industrialisasi, Kebijakan Ekonomi dan Perdagangan, Department of Economics, University of Strathclyde, Glasgow pada tahun 1998 dan berlanjut ke jenjang doktoral di kampus yang sama. Tahun 2001, Zul menyelesaikan program doktoral dan meraih gelar Doktor di bidang Ekonomi Industri di kampus tersebut.

Bukan hanya di Inggris Raya, Zulkieflimansyah juga sempat mengecap bangku pendidikan di Sophia University Tokyo, Jepang untuk mempelajari Comparative Asian Industrial System, yang didapatnya dari beasiswa berkat memenangkan lomba menulis mahasiswa dalam bahasa Inggris di tingkat nasional.

Pria yang pernah menjabat sebagai Ketua Senat Mahasiswa UI ini juga pernah menempuh pendidikan lanjutan nonformal di Kennedy School of Government, Harvard University di Amerika Serikat, Institute for New Technology, Maastricht (Belanda), Science and Policy Research Unit di University of Manchester (Inggris) serta di University of Dundee (Skotlandia).

Kecintaannya kepada dunia pendidikan membuat Zul bertekad untuk membangun Nusa Tenggara Barat, khususnya dalam aspek pendidikan. Di kampung halamannya, Zul mendirikan Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) dan bercita-cita menjadikan Sumbawa sebagai pusat studi bagi Indonesia bagian Timur.

Karier

Setalah menyandang gelar doktor di bidang ekonomi dari Universitas Strathclyde di Glasgow, Skotlandia, ia kembali ke Indonesia dan mengajar di almamaternya Universitas Indonesia. Ia mengajar di Fakultas Ekonomi untuk program sarjana hingga doktoral.

Di Fakultas Ekomomi UI, Zul juga menduduki sejumlah jabatan, seperti Pimpinan Program Extension (2002–2004), Direktur Riset Pascasarjana (2002–2004), Direktur Laboratorium Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (2002–2003), Direktur Institute for National Competitiveness (2002–2003), dan Direktur National Leadership Centre (2001).

Selain Univesitas Indonesia, Zul juga tercatat  sebagai pengajar di beberapa universitas, seperti Swiss German University, Universitas Trisakti, Sekolah Komando Angkatan laut (SESKOAL), dan Syariah Economic and Banking Institute. Selain aktif sebagai pengajar, Zul juga aktif menerbitkan jurnal-jurnal ilmiah baik nasional maupun internasional.

Setelah berkecimpung di dunia pendidikan selama hampir lima tahun, Zul kemudian terjun ke politik praktis dengan bergabung dan menjadi kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Zul menjabat sebagai Ketua Departemen Kebijakan Ekonomi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS.

Zul selanjutnya dicalonkan oleh PKS sebagai calon anggota DPR RI di daerah pemilihan II Banten yang wilayahnya di Kota Serang, Kabupaten Serang, dan Kota Cilegon. Dalam pemilu legislatif yang digelar pada 5 April 2004, PKS berhasil mendulang 230.197 suara dan meraih satu kursi di DPR.

Bang Zul yang menjadi calon nomor urut 1 dari daftar caleg PKS mendapat 92.953 suara dan berhak lolos sebagai anggota DPR RI Periode 2004–2009 dari PKS. Selama menjabat sebagai anggota DPR-RI, Zul duduk di Komisi VII yang membawahi bidang Sumber Daya Energi dan Mineral, Lingkungan Hidup serta Riset dan Teknologi.

Pada tahun 2006, ia dicalonkan oleh PKS sebagai Calon Gubernur Banten berpasangan dengan artis Marissa Haque.  Dengan jargon cerdas dan merakyat, pasangan nomor urut 4 ini menawarkan tiga misi pembangunan, yaitu melayani warga dengan cepat, ramah, dan murah; membangun fasilitas umum yang baik, cukup, dan merata; serta menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan aman.

Berdasarkan hasil penghitungan manual yang dilakukan KPU Banten, pasangan Zulkieflimansyah–Marissa Haque meriah 1.188.195 suara (33 persen) dan menduduki peringkat kedua. Pilkada Banten dimenangi pasangan Atut-Masduki yang meraih suara terbanyak, yakni 1.445.457 atau 40,15 persen. Adapun dua pasangan lainnya adalah Tryana Sjam’un–Benyamin Davnie yang meraih 818.276 suara (22,74 persen); dan pasangan Irsjad Djuwaeli–Mas A Daniri dengan 147.922 suara (4,11 persen).

Kekalahan yang dialami Zul tidak membuatnya patah semangat, ia justru semakin termotivasi untuk berkarier di bidang politik. Ia kembali ke Senayan  sebagai anggota DPR dan menjabat sebagai Wakil Ketua Fraksi PKS hingga masa jabatan DPR berakhir tahun 2009.

Zulkieflimansyah kemudian maju lagi dalam pemilu legislatif 2009 dari dapil II Banten dan terpilih kembali sebagai anggota DPR RI 2009–2014. Pada periode keduanya, ia kembali ditugaskan partainya di Komisi VII. Dua tahun kemudian, ia dipindahkan ke Komisi XI sebagai Wakil Ketua Komisi yang membidangi keuangan, perencanaan pembangunan nasional, perbankan, dan lembaga keuangan bukan bank.

Pada pemilu 2014, Zulkieflimansyah kembali mencalonkan diri untuk ketiga kalinya sebagai anggota DPR RI dari Dapil II Banten. Dalam pemilu yang digelar pada April 2014, ia mendulang 38.966 suara dan berhak mempertahankan kursinya di DPR untuk periode 2014–2019. Pada periode ketiganya sebagai anggota DPR, ia kembali duduk di Komisi VII yang membidangi energi dan sumber daya mineral, riset, dan teknologi. Pada periode tersebut, Zulkieflimansyah mendapatkan kepercayaan menjadi Wakil Ketua Fraksi PKS Bidang Litbang.

Pada pilkada Serentak 2018, Zulkieflimansyah kemudian mencalonkan diri sebagai Gubernur dalam Pilkada Nusa Tenggara Barat tahun 2018 dan mengundurkan diri dari anggota DPR. Posisinya di DPR digantikan oleh Ei Nurul Khotimah sebagai Pergantian Antar Waktu (PAW) pada 20 Maret 2018.

Bang Zul bersama Sitti Rohmi sebagai calon wakil gubernur yang diusung oleh PKS dan Partai Demokrat, bersaing dengan tiga calon pasangan lainnya. Dalam pilkada serentak yang digelar pada 27 Juni 2018, pasangan Zul–Sitti berhasil memenangkan Pilkada NTB dengan meraih suara terbanyak dengan 811.945 suara mengalahkan tiga pasangan lainnya.

Pasangan itu kemudian ditetapkan dan dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur NTB periode 2018–2023 oleh Presiden Joko Widodo pada 19 September 2018. Dalam pelantikan tersebut, Presiden Jokowi meminta pemulihan Nusa Tenggara Barat akibat gempa menjadi prioritas utama Gubernur–Wakil Gubernur NTB terpilih, Zulkieflimansyah–Sitti Rohmi Djalilah.

Meski menjadi Anggota DPR RI dari Dapil Banten, Zulkieflimansyah tak lupa dengan kampung halamannya. Di Sumbawa, NTB, ia mendirikan universitas yang berbasis teknologi, yakni Univeritas Teknologi Sumbawa (UTS). Zulkieflimansyah sekaligus menjadi rektor pertama dari universitas tersebut.

Jika dicermati, kiprah Zulkieflimansyah di dunia politik tak bisa lepas dari pengalamannya berorganisasi saat menjadi mahasiswa. Ia aktif berorganisasi selama menempuh pendidikan, baik di dalam maupun luar negeri. Ia tercatat pernah menjabat sebagai Ketua Senat Mahasiswa Universitas Indonesia (sekarang BEM UI) pada tahun 1994–1995.

Ia juga pernah menjabat sebagai Presiden Strathclyde Moslem Student Association dan ketua pelajar Indonesia di Glasgow Skotlandia pada 1996. Masih pada tahun yang sama, ia juga menjabat sebagai Ketua Mahasiswa Muslim Indonesia di Britania Raya.

Di DPP PKS, ia juga tercatat pernah memegang sejumlah jabatan. Awal bergabung di partai tersebut ia didaulat memimpin Departemen Kebijakan Ekonomi (2005). Di Pemilu 2019, DPP PKS menunjuk Zulkieflimansyah sebagai Ketua Pemenangan Pemilu Legislatif (Pileg) wilayah Nusa Tenggara barat (NTB), sementara disusunan kepengurusan baru PKS ia menjabat Ketua Badan Pembinaan Kepemimpinan Daerah (2020–2025).

KOMPAS/WISNU WIDIANTORO

Presiden Joko widodo bersiap memberikan ucapan selamat kepada Pasangan Gubernur-Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, Zulkieflimansyah dan Sitti Rohmi Djalilah yang baru saja dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur 2018-2023, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (19/9/2018). Dalam kesempatan itu Presiden meminta agar pasangan yang dilantik langsung bekerja.

Daftar penghargaan

  • Peneliti muda terbaik Indonesia bidang Ekonomi dan Manajemen – LIPI (2003)
  • Anugerah Kencana Pemerintah Daerah — Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
  • Excellence Award 2021 oleh Seven Media Asia Awards 2021 dengan kategori “Best Inspiring Tourism Initiative”.(2021)
  • Penghargaan dari Kementerian PPPA atas keberhasilan Provinsi NTB menetapkan Peraturan Daerah tentang Pencegahan Perkawinan Anak (2021)

Penghargaan

Zulkieflimansyah dianugerahi penghargaan Figur Excellence Award 2021 oleh Seven Media Asia Awards 202 untuk kategori “Best Inspiring Tourism Initative” pada Juni 2021. Sebelumnya, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) memberikan penghargaan kepada  Zulkieflimansyah atas keberhasilan Provinsi NTB menetapkan Peraturan Daerah tentang Pencegahan Perkawinan Anak pada April 2021.

Zul juga pernah menerima penghargaan sebagai Peneliti muda terbaik Indonesia bidang Ekonomi dan Manajemen pada tahun 2003 dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) atas dedikasinya dalam bidang pendidikan dan penelitian melalui berbagai karya ilmiahnya yang diterbitkan. Zul juga menerima penghargaan Anugerah Kencana Pemerintah Daerah dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pada tahun 2018 atas pengelolaan program kependudukan, Keluarga Berencana, dan pembangunan keluarga di Nusa Tenggara Barat.

DOKUMENTASI HUMAS PEMPROV NTB

Gubernur NTB Zulkieflimansyah, menerima tanda mata dari Duta Besar Polandia Unutk Indonesia, Beata Stockzynska, Kamis (15/11/2018) di ruang kerja Gubernur NTB, Mataram, Lombok.

”Pelaku bisnis akan merasa NTB sebagai tempat yang bersahabat untuk berinvestasi.  Investasi dan pengusaha berdatangan yang akhirnya akan mendorong roda perekonomian,” ujar Zulkieflimansyah, di Kompleks Islamic Center NTB, Kota Mataram, NTB, Rabu (5/6/2019).

Memulihkan NTB

Setelah resmi menjabat sebagai Gubernur NTB, Zul memprioritaskan kebijakannya kepada program pemulihan NTB khususnya rehabilitasi dan rekonstruksi bangunan pasca gempa. Pemulihan dilakukan dengan pemberian dana bantuan stimulus Rp50 juta untuk warga yang rumahnya rusak parah, Rp25 juta untuk warga yang rumahnya rusak sedang, dan Rp10 juta untuk warga yang rumahnya rusak ringan. Bantuan dicairkan dalam lima tahap dengan nilai Rp10 juta untuk setiap tahapan.

Berdasarkan verifikasi data terdapat 177.280 rumah rusak terdiri atas 63.680 rumah rusak berat, 26.536 rusak sedang, dan 87.064 rusak ringan. Untuk mempercepat rehabilitasi dan rekonstruksi bangunan, dikerahkan sekitar 1.000 prajurit TNI dan 500 polisi untuk membantu warga.

Selain rehabilitasi dan rekonstruksi bangunan, pemberdayaan juga menjadi perhatian bagi Zulkieflimansyah, mengingat Index Kedalaman Kemiskinan NTB sebesar 2,316 pada September 2017, naik menjadi 2,448 pada Maret 2018. Angka itu menunjukkan kemiskinan di NTB semakin meningkat terutama pascagempa yang menimpa NTB.

Untuk mengentaskan kemiskinan di NTB dan mencegah agar tidak semakin banyak warga yang terjerat kemiskinan, Zul–Sitti membuat program yang berfokus pada pemberdayaan manusia seperti pembangunan rumah layak huni, air bersih, jamban keluarga, dan menyasar 100 desa menjadi desa wisata.

Terkait desa wisata, Zulkieflimansyah telah menandatangani SK penetapan 99 desa wisata yang fokus dikembangkan dalam lima tahun ke depan. Tahun 2019, Pemprov fokus melakukan intervensi terhadap 25 desa wisata yang tersebar di NTB. Dalam pengembangan 25 desa wisata ini, Pemprov akan fokus pada penguatan fisik dan layanan-layanan umum desa wisata. Seperti pembangunan toilet, infrastruktur Tourism Information Centre (TIC), jalan lingkungan, dan jalur sepeda.

Gubernur NTB Zulkieflimansyah

Harta kekayaan

Harta kekayaan Zulkieflimansyah tahun 2020 berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), di laman Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang ia laporkan KPK, pada 1 Februari 2021 tercatat sebesar Rp6,2 miliar. Menurut laporan itu, Zul tercatat memiliki tiga bidang tanah dan bangunan senilai Rp5,01 miliar yang terdiri dari dua bidang di Tangerang Selatan yang merupakan hasil sendiri dan satu bidang di Sumbawa Besar berupa warisan.

Selain itu, dalam LHKPN tersebut ia memiliki empat alat transportasi yang terdiri dari tiga mobil; yakni Toyota Chamry tahun 2007, Nissan Serena tahun 2008, dan Truk Mitsubhisi tahun 2007; serta sepeda motor Honda NC 110 tahun 2007. Zul tercatat memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp49 juta serta kas dan harta setara kas sebesar Rp605 juta. Zul tercatat tidak memiliki surat berharga dan hutang, dengan demikian total harta kekayaan yang dimiliki Zukieflimansyah adalah Rp6,2 miliar.

Jika dibandingkan dengan LHKPN sebelumnya, harta kekayaaannya itu meningkat ratusan juta rupiah. Harta kekayaan Zul tahun 2019 yang dilaporkan pada KPK tercatat sebesar Rp5,68 miliar, sementara kekayaaanya tahun 2018 saat mencalonkan diri sebagai Gubernur NTB tercatat sebesar Rp5,48 miliar.

Referensi

Arsip Kompas

“Pemulihan NTB Prioritas Utama Gubernur Baru”, Kompas.id, 20 September 2018

“Caleg PKS Tanda Tangani Kontrak Politik di TMP”, Kompas, 24 Februari 2004

“Dua Calon Gubernur Mendaftar, Zulkifliemansyah-Marissa Haque Diarak Pakai Becak”, Kompas, 4 September 2006

“Pilkada Banten: Menebar Janji Membangun Banten”, Kompas, 26 September 2006

“Ratu Atut Memenangi Pilkada * 3 Calon Tolak Hasil Penghitungan”, Kompas, 7 September 2006

“Pelantikan Kepala Daerah: Pemulihan NTB Jadi Prioritas Utama”, Kompas, 20 September 2018

“Kilas Iptek: Anugerah Kencana bagi Pemerintah Daerah”, Kompas, 24 Desember 2018

“Pemberdayaan Masyarakat: Saatnya Cegah Warga NTB Menjadi Melarat”, Kompas, 31 Desember 2018

“Rehabilitasi Pembangunan: Hunian di Lombok Dikebut”, Kompas, 19 Januari 2019

“Rehabilitasi: Dana Rumah Pascagempa Lombok Tunggu Data”, Kompas, 10 Oktober 2018

Situs web

Asal Usul Nama Zulkieflimansyah, Ini Ceritanya

https://www.ntbprov.go.id/profil-pimpinan

Profil Bang Zul

https://www.ntbprov.go.id/post/tetapkan-99-desa-pemprov-awali-dengan-25-desa-wisata

Biodata

Nama

Dr. Zulkieflimansyah, M.Sc.

Lahir

Sumbawa Besar, NTB, 18 Mei 1972

Jabatan

Gubernur Nusa Tenggara Barat 2018–2023

Pendidikan

Formal:

  • SD Negeri 2 Sumbawa Besar, NTB
  • SMP Negeri 1 Sumbawa Besar, NTB
  • SMA Negeri 1 Sumbawa Besar, NTB
  • Sarjana (S1) Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia (1995)
  • MSc bidang Pemasaran dan Bisnis Internasional, Department of Marketing, University of Strathclyde, Glasgow, UK (1997)
  • MSc bidang Industrialisasi, Kebijakan Ekonomi dan Perdagangan, Department of Economics, University of Strathclyde, Glasgow, UK (1998)
  • Program Doktor Ekonomi Industri, Department of Economics, University of Strathclyde, Glasgow, UK (2001)

Nonformal

  • Sadadeen College, Alice Springs, Northern Territory, Australia
  • University of Dundee, Scotland, UK
  • Policy on Science, Research and Technology, University of Manchester, UK
  • of Comparative Culture, Sophia University, Tokyo, Japan
  • Maastricht, The Netherlands
  • Institute of New Technology, United Nation University (INTECH/UNU)
  • Institute for International Education, USA
  • Kennedy School of Government, Harvard University, USA
  • Harvard Business School, Harvard University, USA

Karier

Akademik:

  • Staf Pengajar Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia (1994–sekarang)
  • Pimpinan Program Extension Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia (2002–2004)
  • Direktur Riset Pascasarjana Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (2002–2004)
  • Direktur Institute for National Competitiveness, Pascasarjana Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (2002–2003)
  • Direktur National Leadership Centre (2001–ekarang)
  • Direktur Laboratorium Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia (2002–2003)
  • Staf Pengajar Swiss German University (2002–2003)
  • Staf Pengajar Pascasarjana Teknik Industri, Universitas Trisakti (2002–2003)
  • Staf Pengajar Sekolah Komando Angkatan laut (SESKOAL) (2001–2004)
  • Staf Pengajar Syariah Economic and Banking Institute (2001–2004)

Legislatif:

  • Anggota DPR RI dari PKS (2004–2009)
  • Anggota DPR RI dari PKS (2009–2014)
  • Anggota DPR RI dari PKS (2014–2019)

Pemerintahan:

  • Gubernur Nusa Tenggara Barat (2018–2023)

Organisasi

  • Ketua Senat Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) (1994–1995)
  • Presiden Strathclyde Moslem Student Association, Glasgow, UK (1996–1997)
  • Ketua Pelajar Indonesia di Glasgow, UK (1996–1997)
  • Ketua Mahasiswa Muslim Indonesia di Britania Raya dan sekitarnya (1996–1997)
  • Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) (1994–1995 )
  • Ketua Departemen Kebijakan Ekonomi PKS (2002–2005)
  • Ketua Pemenangan Pemilu Legislatif (Pileg) wilayah Nusa Tenggara Barat (2019)
  • Ketua Badan Pembinaan Kepemimpinan Daerah (2020–2025)

Penghargaan

  • Peneliti muda terbaik Indonesia bidang Ekonomi dan Manajemen – LIPI (2003)
  • Anugerah Kencana Pemerintah Daerah — Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
  • Excellence Award 2021 oleh Seven Media Asia Awards 2021 dengan kategori “Best Inspiring Tourism Initiative” (2021)
  • Penghargaan dari Kementerian PPPA atas keberhasilan Provinsi NTB menetapkan Peraturan Daerah tentang Pencegahan Perkawinan Anak (2021)

Karya

Publikasi

  • Understanding Technological Capability Building, Penerbit: Usahawan, No. 6, Juni 2002 (2002)
  • The Living Company, Penerbit: CIR Policy Review (2002)
  • The Acquisition of Technological Capability, Penerbit: Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia, Vol.2, Januari 2002 (2002)
  • Regional Innovation System in Indonesia (Mengembangkan Sistem Inovasi Daerah), Penerbit: Usahawan, No. 2, Februari 2002 (2002)
  • Technological Capability Building in Indonesia’s SMEs: A System Thinking Approach, Penerbit: Asia Pacific Mangement Conference, Osaka (2003)
  • Akumulasi Kemampuan Teknologi UKM Indonesia, Penerbit: Usahawan, Oktober 2003 (2003)
  • Stagnasi Industri dan Nyanyi Sunyi Teknologi: Tantangan bagi Pemerintahan Baru, Penerbit: Republika, 14-10-2004 (2004)
  • The Perceived Difference of National Competitiveness in Indonesia, Penerbit: Asia Pacific Management Review (Special Edition 2004) (2004)
  • Presiden Baru dan Ekonomi, Penerbit : Republika, 1-10-2004 (2004)

Keluarga

Istri

Niken Saptarini Widyawati

Anak

  • 5 anak

Sumber
Litbang Kompas