Paparan Topik | Pilkada Serentak

Pilkada Serentak 2024: Akankah PDI-P Mencatatkan “Hattrick” di Sulawesi Utara?

Sebagai satu-satunya “Kandang Banteng” di Pulau Sulawesi, pemilihan kepala daerah di Sulawesi Utara kerap didominasi oleh kemenangan calon-calon yang diusung oleh PDI-P. Partai ini menjadi pemenang pada tiga pemilihan gubernur, dua diantaranya secara berturut-turut.

KOMPAS/KRISTIAN OKA PRASETYADI

Seorang pemilih memasukkan surat suara setelah mencoblos di bilik suara dalam simulasi Pilkada 2020, Sabtu (21/11/2020), di Lapangan Bantik, Malalayang I, Manado, Sulawesi Utara. Simulasi itu diikuti dua KPPS dan 200 orang warga setempat yang masuk daftar pemilih tetap.

Fakta Singkat

  • Provinsi Sulawesi Utara merupakan provinsi dengan jumlah populasi keempat terbanyak diantara enam provinsi yang ada di Pulau Sulawesi.
  • Sejak era reformasi, Sulawesi Utara telah menyelenggarakan pemilian gubernur (pilgub) secara langsung sebanyak empat kali. Pilgub yang pertama dilakukan pada tahun 2005.
  • Pasangan calon yang diusung PDI-P mendominasi kemenangan pilgub Sulawesi Utara. Dari empat kali pilgub, tiga diantaranya dimenangkan oleh pasangan yang diusung PDI-P.
  • Pilgub Sulawesi Utara 2020 mencatatkan jumlah suara terbesar yang diperoleh pasangan pemenang dalam sejarah pilgub sejak 2005.

Provinsi Sulawesi Utara turut menghadirkan eskalasi dalam dinamika politik yang terjadi di wilayah tersebut, termasuk pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang akan digelar pada 27 November mendatang.

Faktor pengaruh PDI-P dalam merekomendasikan kandidat juga diprediksi memiliki peran penting untuk menentukan pemenang pilgub Sulawesi Utara. Pasalnya, Sulawesi Utara juga turut menjadi salah satu provinsi yang menyumbang hasil kemenangan PDI-P di pemilu legislatif 2024 kemarin. KPU RI mencatat PDI-P sebagai partai dengan perolehan suara terbanyak.

Grafik:

 

INFOGRAFIK: ALBERTUS ERWIN SUSANTO

Perolehan suara tersebut juga menjadikan provinsi Sulawesi Utara sebagai satu-satunya provinsi di Pulau Sulawesi yang dimenangkan oleh PDI-P dalam pemilu legislatif.

Dari lima provinsi yang terdapat di Pulau Sulawesi, hanya partai Gerindra yang berhasil meraih kemenangan dalam lebih dari satu provinsi, yaitu di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.

INFOGRAFIK: ALBERTUS ERWIN SUSANTO

Namun, kemenangan PDI-P di Sulawesi Utara pada pemilu 2024 juga mengulang hasil yang diperoleh pada pemilu legislatif edisi 2019 sebelumnya.

Pada pemilu legislatif 2019, PDI-P keluar sebagai partai politik dengan perolehan suara terbanyak di Sulawesi Utara, yaitu 564.703 suara. Tapi untuk urutan partai berikutnya, terjadi perubahan yang cukup signifikan.

Pada pemilu legislatif 2024, Partai Demokrat menempati urutan ke-2 dalam perolehan suara di Sulawesi Utara. Sebelumnya, pada 2019 posisi tersebut dipegang oleh Partai Nasdem pada pemilu legislatif. Partai Demokrat justru berada di posisi ke-5 dalam urutan perolehan suara.

Grafik:

 

INFOGRAFIK: ALBERTUS ERWIN SUSANTO

 

Grafik:

 

INFOGRAFIK: ALBERTUS ERWIN SUSANTO

Jumlah Pemilih

Berdasarkan jumlah populasi, Sulawesi Utara menempati urutan keempat jumlah penduduk terbanyak di Pulau Sulawesi.

Data (proyeksi) dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Utara memperkirakan pada tahun 2024, jumlah populasi Sulawesi Utara mencapai 4,2 juta jiwa. Jumlah ini menempati urutan ke-4, setelah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara.

Grafik:

Tantangan PDI-P

Penyelenggaraan pilgub terakhir di Sulawesi Utara dilaksanakan pada tahun 2020. Sama seperti tahun 2010, Olly Dondokambey sebagai petahana kembali mencalonkan diri untuk memimpin sebagai gubernur Sulawesi Utara di period ke-2.

Namun, Olly Dondokambey mempertahankan baik Steven Kandouw serta PDI-P sebagai calon wakil dan partai pengusungnya. Selain itu, pada pilgub 2020 PDI-P mendapat tambahan koalisi partai pengusung bersama Gerindra, PKB, dan PSI.

Adanya faktor popularitas petahana, basis massa PDI-P, ditambah dengan tambahan kekuatan koalisi membuat pasangan Olly Dondokambey-Steven Kandouw menjadi pemenang pilgub Sulawesi Utara selama 2 tahun berturut-turut.

Selain itu, perolehan suara pasangan tersebut dalam pilgub 2020 merupakan perolehan suara terbanyak sepanjang sejarah pilgub Sulawesi Utara dengan jumlah 821.503 suara, atau setara dengan lebih dari 57 persen.

INFOGRAFIK: ALBERTUS ERWIN SUSANTO

Pilkada 2024

Pelaksanaan Pilgub Sulawesi Utara 2024 akan dilakukan sebagai rangkaian dari Pilkada Serentak 2024 akhir tahun ini. Dengan berkaca pada statistik-statistik diatas, tentunya lagi-lagi pasangan calon dari PDI-P memiliki peluang besar untuk kembali meraih kemenangan. Hal ini diperkuat dengan kesuksesan PDI-P kembali meraih kemenangan dalam pemilu legislatif awal tahun ini.

Dengan 19 kursi dari 45 kursi DPRD yang berhasil diraih, PDI-P menjadi satu-satunya partai yang bisa mencalonkan cagub tanpa berkoalisi dengan partai lain. Namun melihat ketat dan dinamisnya situasi politik yang terjadi belakangan ini, sepertinya agak riskan jika PDI-P tidak menjalin koalisi.

Kekalahan pasangan calon usungan PDI-P di daerah-daerah yang dimenangkan oleh PDI-P membuktikan bahwa penguasaan PDI-P tidak selalu berujung pada kemenangan calon yang diusungnya. Terlebih lagi, faktor terbentuknya koalisi baru pasca pilpres juga dapat berpengaruh pada kekuatan basis massa yang akan memilih.

Selain itu dengan berkoalisi dengan partai lain, calon yang diusung akan semakin kuat, yang otomatis akan memperlemah koalisi yang dibentuk partai lain. Dari data yang dihimpun Kompas, PDI-P mencalonkan Steven Kandouw dan Alfred Denny Djoike Tuejeh. Pasangan ini didukung oleh PDI-P, Hanura, dan Gelora. Steven Kandouw adalah Wakil Gubernur Sulut periode 2019 – 2024, sedangkan Alfred adalah inspektur Jendral Angkatan Darat (2023 – 2024).

PDIP sepertinya memang sudah mempersiapkan Steven Kandouw, karena Gubernur petahana Olly Dondokambey tidak dapat dicalonkan kembali karena telah menjabat selama dua periode. Pengalaman Steven sebagai pendamping Olly menambah pengalamannya dalam pemerintahan, serta meningkatkan level pengenalan masyarakat akan dirinya. Jika masyarakat cukup apresiatif dengan kinerjanya, kemungkinan besar tidak ada halangan bagi Steven untuk bisa menduduki kursi Gubernur.

Namun partai-partai lain tidak akan tinggal diam. Mereka mempersiapkan calon-calon terbaik yang akan bertarung di Sulut, yaitu pasangan calon Elly Engelbert Lasut – Hanny Joost Pajouw (diusulkan oleh Partai Demokrat, PKN, Partai Buruh, dan PBB), dan pasangan Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus dan Victor Mailangkay (diusulkan Gerindra, NasDem, Golkar, PSI, PKS, PKB, PAN, dan Perindo).

Elly Engelbert Lasut adalah Bupati Kepulauan Talaud periode 2004 – 2010 dan 2020-2024. Total dukungan suara dari empat partai politik (parpol) mengusung pasangan ini adalah 182.492 atau 11,83 persen suara.

Sedangkan Yulius dan Victor diusulkan oleh delapan parpol (yang dikenal dengan koalisi KIM Plus), yaitu Gerindra, NasDem, Golkar, PSI, PKS, PKB, PAN, dan Perindo, dengan total suara pendukung sekitar 723.574 atau 46,91 persen suara. Ditambah lagi pasangan ini didukung presiden terpilih, Prabowo Subianto, bisa menjadi kuda hitam yang dapat mengungguli calon lainnya.

Dengan majunya ketiga pasangan calon tersebut, diperkirakan pilkada Sulut akan berlangsung ketat. Setiap calon memiliki kelebihan masing-masing dan bila ditambah dukungan dari partai/koalisi partai masing-masing, keunggulan antar ketiganya akan semakin tipis.

Perpedaan strategi dan loyalitas pendukung akan menjadi faktor yang menentukan hasil akhir. Namun, siapapun nanti yang akan menang diharapkan tidak lupa akan janji-janji saat kampanye, dan bersedia bekerja untuk semua warga Sulut demi kesejahteraan dan kemakmuran bersama. (LITBANG KOMPAS)

Referensi

Arsip Kompas
  • Litbang Kompas. (2024, Mei 18). Kandidat Potensial Pengganti Olly di Pilkada Gubernur Sulawesi Utara.

Artikel terkait