Sejak Indonesia memaklumatkan kemerdekaan bangsanya pada tanggal 17 Agustus 1945, Belanda sebagai negara yang menjajah sebelum Jepang, tidak begitu saja mau mengakui kemerdekaan tersebut. Pengakuan didapatkan setelah melalui berbagai upaya diplomasi dan juga konfrontasi.
Tercatat berbagai pertempuran yang terjadi pada periode awal kemerdekaan (1945–1949), terutama berhadapan dengan Belanda dan sekutunya yang terus bersikeras untuk menguasai kembali Indonesia melalui Agresi Militer Belanda I dan II. Kekuatan militer Belanda saat itu jauh lebih dominan dibandingkan Indonesia yang baru saja merdeka, namun rakyat dan tentara Indonesia terus berjuang mempertahankan kemerdekaannya melalui berbagai peperangan dengan taktik gerilya.
Peta di atas menggambarkan beberapa lokasi pertempuran besar pascakemerdekaan, antara lain Pertempuran Medan Area, Pertempuran Lima Hari di Semarang, Pertempuran Ambarawa, Pertempuran Surabaya, Pertempuran di Padang, Peristiwa Bandung Lautan Api, Pertempuran Lima Hari di Palembang, Serangan Umum 1 Maret di Yogyakarta hingga Serangan Umum Surakarta.
Pada saat Indonesia masih menghadapi Belanda dan sekutunya, negara juga harus menghadapi pemberontakan, seperti yang terjadi di Madiun oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) pada tahun 1948.
Setelah melewati berbagai pertempuran dan perundingan, pada 23 Agustus 1949 dilakukan Konferensi Meja Bundar (KMB) yang digelar di Den Haag. Akhirnya Belanda menyerahkan kedaulatan sepenuhnya kepada Republik Indonesia pada akhir Desember 1949.
Kontributor
Muhammad Fiqi Fadillah
Editor
Slamet JP