Kronologi

Merunut Konflik Palestina-Israel

Perang demi perang meletus antara Palestina dan Israel dalam kurun 75 tahun. Perundingan juga ditempuh. Selama belum ada solusi komprehensif dan adil, perdamaian akan sulit terwujud.

 

KOMPAS/TRIAS KUNCAHYONO

Mustafa , bocah lelaki berusia 5 tahun, Jumat (23/1/2009), berjongkok di depan rumah orangtuanya di Bukit Jabaliya, Jabaliya Timur, Jalur Gaza, yang hancur dibom pesawat tempur Israel, F-16, pada 27 Desember 2008. Selama tiga minggu, pesawat tempur, helikopter, dan tank Israel memorakporandakan wilayah ini.

Sejumlah perundingan damai Palestina-Israel di bawah payung Kesepakatan Oslo gagal terus mencapai kesepakatan bagi lahirnya negara Palestina. Palestina akhirnya membekukan perundingan damai dengan Israel sejak tahun 2014 sebagai protes atas aksi Israel terus melakukan ekspansi pembangunan permukiman Yahudi.

Saat rakyat Palestina sudah kehilangan harapan atas perundingan damai dengan Israel, Hamas dan faksi-faksi Palestina di Jalur Gaza mengambil alih perlawanan bersenjata terhadap Israel. Meletuslah perang Gaza yang sudah terjadi empat kali, yakni tahun 2008, 2012, 2014, dan 2021.

Perang Gaza semakin populer di mata rakyat Palestina karena Hamas dan faksi-faksi lain semakin menunjukkan kemampuan membangun kekuatan militer melalui kepemilikan ribuan rudal. Rudal-rudal Hamas itu kini mampu menghantam Tel Aviv, kota terbesar di Israel.

Meletusnya perang antara faksi-faksi Palestina, khususnya Hamas, di Jalur Gaza, dan Israel sesungguhnya merupakan rangkaian panjang konflik berdarah Palestina-Israel atau Arab-Israel sejak tahun 1948. Konflik berdarah berpeluang besar terus berlangsung selama belum ada solusi politik yang komprehensif dan adil atas isu Palestina.


1947

29 November

Resolusi PBB Nomor 181 Tahun 1947 disahkan. PBB mengusulkan wilayah mandat Palestina dibagi: 56 persen untuk kelompok Yahudi yang jumlahnya setara 32 persen populasi, 42 persen untuk kelompok Arab yang jumlahnya 67 persen populasi, 2 persen untuk Jerusalem yang menjadi wilayah internasional.

1948

14 Mei

Proklamasi pembentukan negara Israel.

15 Mei

Perang Arab-Israel pertama.

1949

Januari-Juli. Israel menyepakati gencatan senjata jangka panjang dengan Lebanon, Mesir, Suriah, dan Jordania. Israel mengendalikan wilayah lebih besar dibandingkan usulan Resolusi PBB No 181/1947.

1953

George Habash, tokoh komunis Palestina, membentuk Gerakan Nasionalis Arab yang berubah menjadi Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina (PFLP) pada 1967. PFLP membajak sejumlah pesawat Israel dan Amerika Serikat pada 1968–1972.

1959

Fatah dibentuk Yasser Arafat dan sejumlah tokoh Palestina di pengungsian.

1964

Fatah dan sejumlah tokoh Palestina membentuk Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).

1967

Juni

Perang Enam Hari. Israel merebut Golan dari Suriah, Sinai dari Mesir, dan Jerusalem Timur dari kendali Jordania. Hampir 300.000 warga Palestina mengungsi dari Tepi Barat dan berbagai wilayah yang diduduki Israel selepas kesepakatan 1949.

1973

Oktober

Perang Yom Kippur terjadi, diikuti embargo minyak sehingga memaksa AS dan sejumlah negara menahan dukungan kepada Israel.

1979

Maret

Perdamaian Mesir-Israel. Sinai dikembalikan, Gaza tetap dikontrol Israel.

1981

Jihad Islam Palestina (PIJ) didirikan. Menolak bergabung dengan PLO yang dicap sekuler.


Persiapan HUT Hamas Brigade Izzuddin Alqasam yang merupakan sayap militer Hamas berbaris dari Jalan Jala menuju Lababidi, Jabalia, Jalur Gaza, Palestina, Minggu (2/12/12). Mereka tengah mempersiapkan peringatan ulang tahun ke-25 Hamas yang jatuh pada tanggal 8 Desember. (KOMPAS/LUCKY PRANSISKA)

1987

Desember

Hamas didirikan sejumlah tokoh Ikhwanul Muslimin di Gaza. Hamas menolak bergabung dengan PLO. Intifada pertama meletus di Gaza dan Tepi Barat.

1993

Kesepakatan Oslo ditandatangani Yitzhak Rabin dan Yasser Arafat. Hamas, PFLP, PIJ, dan sejumlah faksi komunis-sosialis menolak kesepakatan itu.

1994

Jordania menjadi negara Arab kedua yang menandatangani perjanjian perdamaian dengan Israel.

2000

Intifada kedua. Israel kembali menyerbu Masjid Al Aqsa.

2002

Negara-negara Arab, atas prakarsa Arab Saudi, menawarkan proposal Inisiatif Damai Arab. Israel menolak.

2004

11 November. Yasser Arafat meninggal. Penyelidikan sejumlah pihak yang diumumkan pada 2013 menyimpulkan Arafat diduga kuat diracun dengan polonium, bahan radioaktif.

Pasukan komando PFLP-Komando Umum di markasnya di kota Baalbek. Setelah kelompok Abu Nidal, kelompok komando ini paling ditakuti karena kerap menimbulkan aksi berbahaya. Peristiwa “Black September” adalah ulah PFLP-Komando Umum. Di sebelah markas mereka di Baalbek terdapat enam markas fraksi pejuang Palestina lainnya yang satu sama lain saling berlawanan. (KOMPAS/MARULI TOBING)

2007

Juni

Hamas-Fatah berperang. Hamas mengambil kendali Gaza dari Fatah. Palestina semakin terpecah. Tepi Barat dikendalikan Fatah, Gaza dikendalikan Hamas.

2008

Desember. Israel menyerbu dan memblokade penuh Gaza sejak itu dan hanya sesekali mengurangi dalam beberapa tahun terakhir.

2012

November. Israel menyerbu Gaza. Dengan mediasi Mesir, Hamas-Israel menyepakati gencatan senjata pada 21 November 2012.

2014

Juli. Israel menyerbu Gaza setelah Hamas menculik sejumlah remaja Israel. Serangan Israel menewaskan 2.310 warga dan melukai hampir 11.000 warga sipil Gaza.

2017

Desember. Presiden AS Donald Trump mengakui seluruh Jerusalem sebagai ibu kota Israel.

Beberapa perempuan Palestina di Bukit Jabaliya, Jabaliya Timur, Jalur Gaza, Jumat (23/1/2009), berkumpul di depan reruntuhan rumah karena digempur pesawat tempur Israel. Mereka dan semua anggota keluarganya harus tidur di pengungsian sampai rumah mereka dibangun lagi. (KOMPAS/TRIAS KUNCAHYONO)

2020

Januari. Trump mengungkap usulan perdamaian yang menyisakan tidak sampai separuh Tepi Barat untuk Palestina.

Agustus. Uni Emirat Arab dan Bahrain menormalisasi hubungan dengan Israel. Dua negara Arab lainnya, yaitu Sudan dan Maroko, menyusul belakangan. Palestina mengecam langkah itu.

2021

10 Mei

Israel kembali menyerbu jemaah di Masjid Al Aqsa. Kali ini, giliran jemaah shalat Subuh jadi sasaran. Beberapa jam kemudian, sejumlah orang dari kompleks Masjid Al Aqsa melempari umat Yahudi di Tembok Ratapan.

Pukul 18.00. Hamas menembakkan roket ke sejumlah kota Israel. Sampai 20 Mei siang, hampir 4.000 roket ditembakkan Hamas. Israel membalas dengan menembakkan rudal dan bom lewat serangan udara dan artileri. Akibat pertempuran itu, 235 warga sipil Gaza tewas, hampir 60.000 kehilangan rumah, ribuan terluka. Di Israel, 12 warga sipil terluka.

20 Mei

Israel-Hamas kembali menyepakati gencatan senjata yang dimediasi Mesir.

Simpatisan Hamas memasang bendera Hamas dan bendera Palestina di lampu jalan, di Sekh Zaid di kawasan bayt lahiya, Gaza Utara, Palestina, Jumat (30/11/2012). Respon warga terhadap keputusan PBB yang mengakui Palestina sebagai negara merdeka, tidak menonjol di kawasan Gaza City. (KOMPAS/LUCKY PRANSISKA)

2022

Maret

Hamas melakukan serangan tiga kali secara beruntun di Israel. Serangan beruntun tersebut dimulai dari serangan di kota Beersheba di Israel selatan, 22 Maret, dengan korban empat warga Israel tewas. Kemudian disusul serangan di kota Hadera, Israel tengah, 27 Maret, yang membawa korban dua polisi Israel tewas. Lalu terakhir serangan di kota Bnei Brak, dekat kota Tel Aviv, 29 Maret, yang menyebabkan lima warga Israel tewas.

April

Bentrokan antara tentara Israel dan gerilyawan Palestina mengguncang kota Jenin di Tepi Barat. Seorang warga Palestina tewas akibat tindakan polisi Israel. Sebelumnya, warga itu nekat menikam seorang perwira polisi Israel. Peristiwa itu terjadi di tengah operasi militer Israel yang memasuki hari keempat, menandai eskalasi kekerasan mulai awal April 2022.

7 Agustus

Israel membombardir posisi kelompok Jihad Islam di Rafah, sebelah selatan Jalur Gasa, selama tiga hari. Dilaporkan 31 warga Palestina tewas dan kelompok bersenjata menembakkan roket untuk pertama kalinya ke Jerusalem. Pada hari yang sama, kelompok Jihad Islam dan Israel sepakat melakukan gencatan senjata mulai 7 Agustus malam guna mengakhiri serangan rudal di wilayah Jalur Gaza.

2023

27 Januari

Sembilan warga sipil Palestina tewas akibat serangan bersenjata aparat keamanan Israel ke kamp pengungsi di Jenin.

6 Februari

Pasukan Israel membunuh lima pria Palestina bersenjata yang diduga terkait Hamas dalam serangan di kamp pengungsi di Tepi Barat.

22-23 Februari

Serangan tentara Israel ke sebuah apartemen di Nablus, Tepi Barat, menewaskan 11 warga Palestina, termasuk seorang remaja.

5 April

Aparat keamanan Israel menangkap lebih dari 350 warga Palestina setelah polisi bersenjata lengkap menyerbu ke dalam Masjid Al Aqsa, yang mengakibatkan perlawanan dari jemaah yang tengah berada di dalam masjid. Aparat Israel beralasan terpaksa masuk ke dalam masjid untuk mengusir para penghasut dan orang yang memprovokasi warga yang tengah berada di dalam masjid serta membarikade diri mereka dengan petasan, tongkat, hingga batu.

3 Juli

Angkatan Bersenjata Israel mengerahkan 2.000 personel, jet tempur F-35, dan pesawat nirawak untuk menyerang kamp Jenin di wilayah pendudukan Tepi Barat.

Sisa Pertempuran Gaza Puing-puing rumah warga yang hancur di Gaza City, Palestina, masih berserakan, Kamis (29/11/12). Gaza City masih memulihkan diri seusai serangan udara Israel selama delapan hari yang berakhir dengan
gencatan senjata pada pekan lalu. (KOMPAS/LUCKY PRANSISKA)

7 Oktober hingga 22 November

Konflik antara Israel dan Palestina kembali memanas setelah Hamas di Palestina menyerang Israel dengan sedikitnya 5.000 roket hanya dalam waktu 20 menit (7/10/2023). Hamas yang menguasai Jalur Gaza juga mengirimkan gerilyawannya menyusup ke sejumlah kota di Israel, baik melalui darat, laut, maupun udara.

Membalas serangan itu, Israel menyatakan perang terhadap Hamas dan akan membalas dengan mengerahkan segala kekuatan (8/10/2023). Israel juga mengumumkan telah memutus aliran makanan, air, listrik, bahan bakar, dan obat-obatan. Mereka juga menutup semua gerbang perbatasan dan melarang akses masuk keluar Gaza untuk alasan apapun, termasuk bantuan kemanusiaan (9/10/2023).

23 November

Hamas dan Israel menyepakati penghentian pertempuran selama empat hari sejak 24 November dan pertukaran sandera di tangan Hamas dengan tawanan Palestina di penjara Israel. Kedua belah pihak lantas memperpanjang jeda kemanusiaan itu. Mereka sepakat menambah dua hari lagi. Jeda kemanusiaan itu akan berakhir pada 30 November.

Referensi

Arsip Kompas
  • “Konferensi Parlemen Arab Dukung Perjuangan Rakyat Palestina”, Kompas, Jumat 25 Juni 1965
  • “Indonesia, Pakistan dan RRC Bantu Gerakan Palestina”, Kompas, Selasa, 6 Juli 1965
  • “Riwayat Berdirinya Israel”, Kompas, 8 Juni 1967
  • “Memenangkan Arab-Israel”, Kompas, 14 Juni 1967
  • “DK PBB Kecam Tindakan Israel Terhadap Warga Sipil Palestina”, Kompas, 5 Januari 1991
  • “Empat Tahun Intifada: Pemukiman Yahudi, Fakta yang Dipaksakan”, Kompas, Kamis 12 Desember 1991
  • “Intifada, Sesudah Lima Tahun”, Kompas, Selasa 8 Desember 1992
  • “Israel-Palestina Sengit Bertempur”, Kompas, Kamis 12 April 2001
  • “Wilayah Palestina Menciut”, Kompas, Jumat 8 Mei 2020
  • “Rakyat Palestina Rayakan Gencatan Senjata”, Kompas, 22 Mei 2021.
  • “Perjuangan Palestina dari 1948 hingga 2021”, Kompas, 24 Mei 2021.
  • “Intelijen Gagal Deteksi Serangan Individu”, Kompas, 1 April 2022
  • “Korban Berjatuhan, Israel-Palestina Memanas”, Kompas, 14 April 2022.
  • “Serangan Israel di Jalur Gaza”, Kompas, 8 Agustus 2022.
  • “Rapuh, Gencatan Senjata Israel-Palestina”, Kompas, 9 Agustus 2022
  • “Indonesia Kecam Keras Serangan Israel”, Kompas, 28 Januari 2023
  • “Israel Tembak 5 Pria Palestina Bersenjata”, Kompas, 7 Februari 2023
  • ‘Tentara Israel Buru Milisi, 11 Warga Palestina Tewas”, Kompas, 24 Februari 2023
  • “Aparat Israel Tahan Ratusan Warga Palestina”. Kompas, 6 April 2023
  • “Korban Perang Hamas-Israel Terus Bertambah”, Kompas, 9 Oktober 2023
  • “Serbuan Israel Meningkat Jelang Jeda Tempur Mulai Berlaku di Gaza”, Kompas, 24 November 2023
  • “Isu Sandera Tunda Gencatan Senjata”, Kompas, 24 November 2023
  • “Situasi Gaza Terus Tenang”, Kompas, Minggu 26 November 2023
  • “Warga Gaza Harapkan Gencatan Senjata”, Kompas, 30 November 2023
Buku
  • Jerusalem, Kuncahyono, Trias, Jakarta, Penerbit Buku Kompas, 2021

Penulis
Rendra Sanjaya

Editor
Susanti Agustina Simanjuntak