Keberhasilan timnas sepak bola Indonesia dalam setiap pertandingan sebagian besar diimbangi dengan peran seorang pelatih. Adanya pelatih yang profesional dan memiliki kemampuan untuk mengatur strategi permainan, membuat timnas mampu unggul dari lawan-lawannya. Selain itu, pelatih-pelatih ini juga mendidik para pemain tentang disiplin, ketelitian, ketangkasan, dan kerja keras dalam permainan sepak bola. Kiprah dan keberhasilan para pelatih timnas sepak bola Indonesia, khususnya yang berasal dalam negeri, tentu didapat tidak semudah membalikan telapak tangan. Terkadang mereka harus bersaing dengan para pelatih dari luar negeri yang jam terbang melatihnya sudah tinggi.
Para pelatih dalam negeri ini sebagian berasal dari para pemain andalan timnas sepak bola Indonesia yang dulunya mempunyai prestasi yang luar biasa. Mereka mampu membawa timnas hingga mendapatkan gelar juara, seperti Suwardi Arland bersama Ramang dan Nursalam menjadi pemain andalan. Mereka dijuluki sebagai trio maut ketika masih aktif menjadi pemain. Kemudian juga Aang Witarsa, dan Bima Sakti.
Adapula mereka yang rela meninggalkan profesinya karena ingin mengabdikan dirinya untuk timnas sepak bola Indonesia. Misalnya Endang Witarsa yang berprofesi sebagai dokter gigi, ia memilih untuk mengabdi di dunia sepak bola. Para pelatih tersebut pernah membawa timnas sepak bola Indonesia ke ajang internasional mulai dari babak penyisihan hingga bisa mencapai juara.
Berikut ini adalah berapa catatan yang dirangkum Arsip Kompas tentang kiprah pelatih yang berasal dalam negeri untuk timnas sepak bola Indonesia.
Endang Witarsa atau Liem Soen Joe rela meninggalkan profesinya sebagai dokter gigi. Ia lebih memilih mengabdi untuk melatih tim nasional sepak bola Indonesia tahun 1966–1972 dan 1982. Pelatih yang biasa disapa Opa Endang pernah membawa tim nasional sepak bola ke ajang internasional, antara lain, pada:
- 18 Desember 1966
Timnas Indonesia bertanding di perempat final Asian Games V melawan timnas Birma di Bangkok. Hasil pertandingan timnas Indonesia kalah dengan skor 2-2.
- 2 Desember 1968
Timnas Indonesia berhasil menjadi juara Piala Piala Radja Bhumibol Aduljadec (King’s Cup) di Bangkok mengalahkan timnas Birma di pertandingan final dengan skor 1-0.
- 28 November 1969
Timnas Indonesia menjadi runner-up, setelah kalah di pertandingan final Piala Radja Bhumibol Aduljadec (King’s Cup) melawan timnas Korea Selatan dengan skor 1-0 di Stadion Nasional Muangthai.
- 20 November 1970
Timnas Indonesia peringkat keempat Piala Radja Bhumibol Aduljadec (King’s Cup), setelah mengalami kekalahan saat melawan timnas Malaysia dengan skor 0-1.
- 16 Desember 1970
Timnas Indonesia berhenti di pertandingan perempat final Asian Games VI di Main Stadium Bangkok, setelah dikalahkan timnas Jepang dengan skor 1-0.
- 20 Juni 1972
Timnas Indonesia berhasil menjadi juara di pertandingan Djakarta Anniversary Cup III, setelah melawan timnas Korea di Stadion Utama Senayan dengan skor 5-2.
Erents Albert Mangindaan yang berprofesi sebagai guru rela meninggalkannya untuk menjadi pelatih timnas sepak bola Indonesia tahun 1970–1971. Mandingaan pernah membawa timnas Indonesia ke ajang internasional pada:
- 15 Desember 1970
Timnas Indonesia menduduki peringkat keempat setelah kalah di perempat final Asian Games VI di Main Stadium Bangkok. Timnas India berhasil mengalahkan timnas Indonesia dengan skor 0-3.
Suwardi Arland menjadi pelatih timnas sepak bola Indonesia tahun 1971–9174 dan 1976–1978. Suwardi pernah membawa timnas Indonesia ke ajang internasional, pada:
- 26 November 1977
Timnas Indonesia hanya sampai di pertandingan semifinal sepak bola SEA Games IX saat melawat timnas Muangthai di Stadion Merdeka Kualalumpur, Malaysia. Hal ini terjadi karena terjadi kericuhan saat pertandingan, kemudian FIFA memutuskan Timnas Indonesia kalah.
Djamiat Dalhar merupakan pelatih TC PSSI Sr tahun 1974. Selain menjadi pelatih timnas, ia juga sebagai Ketua Badan Coach. Djamiat pernah membawa timnas Indonesia ke ajang internasional pada:
- 19 April 1974
Timnas Indonesia menang dalam pertandingan persahabatan dengan timnas Uruguay. Atas kemenangan ini sebagai kado HUT PSSI ke-44.
Aang Witarsa pelatih timnas sepak bola Indonesia tahun 1974–1975.
Harry Jong merupakan pelatih timnas sepak bola Indonesia tahun 1981 dan 1985. Harry pernah membawa timnas Indonesia ke ajang internasional pada:
- 12 Mei 1981
Timnas Indonesia melawan Timnas Selandia Baru pada pertandingan Pra-Piala Dunia grup I Asia-Oceania di Stadion Utama Senayan. Hasil pertandingan Indonesia kalah dengan skor 0-2.
- 20 Mei 1981
Timnas Indonesia melawan Timnas Australia pada pertandingan Pra-Piala Dunia di Melbourne. Hasil pertandingan Indonesia kalah dengan skor 0-2.
- 10 Agustus 1981
Timnas Indonesia melawan Timnas Fiji pada pertandingan Pra-Piala Dunia di Stadion Utama Senayan. Hasil pertandingan seimbang dengan skor 3-3.
- 17 Desember 1985
Timnas PSSI A kalah 0-7 melawan Timnas Muangthai pada pertandingan semifinal SEA Games di Bangkok.
KOMPAS/SUMOHADI MARSIS
Manager Syamubi Said terjun langsung memberikan petunjuk pada pemain sewaktu melawan Selandia Baru.Berdiri dari kiri adalah trio yang paling berwenang dalam pembinaan team nasional. Uteh Rita Yahya semacam manager eksekutif yang juga adalah administrator teladan Team Nasional. Syamubi Said (Manager dan Wakil Ketua Badan Team Nasional dan Harry tjong pelatih Sepah bola)
Muhammad Basri merupakan pelatih timnas sepak bola Indonesia tahun 1983. Basri pernah membawa timnas Indonesia ke ajang internasional pada:
- 25 April 1984
Timnas Indonesia melawan Timnas Arab Saudi pada pertandingan Pra Olimpiade di Stadion Utama Senayan. Hasil pertandingan seimbang dengan skor 1-1.
KOMPAS/VALENS DOY
Setelah lelah berlatih, ketiga kiper PSSI Pratama nampak bertukar pikiran dengan pelatih dan team managernya. Novrizal Chai, Purwono, pelatih Basri, team manager Sumahar Paisan dan Soedarno. Di latar belakang, Timo Kapisa, Frederik Sibi, Ismail Ruslan dan para penonton yang menyerbu ke lapangan.
Iswandi Idris merupakan pelatih timnas sepak bola Indonesia tahun1983. Iswandi Idris pernah membawa timnas Indonesia ke ajang internasional pada:
- 2 Juni 1983
Timnas Indonesia tersisih di grup B SEA Games XII di Stadion Nasional Singapura melawan Brunei Darussalam dengan hasil seimbang 1-1. Pertandingan sebelumnya juga kalah melawan timnas Muangthai dengan skor 0-5.
Sinyo Aliandoe merupakan pelatih timnas sepak bola Indonesia tahun 1983 -1985. Sinyo pernah membawa timnas Indonesia ke ajang internasional pada:
- 8 April 1985
Timnas Indonesia juara grup III subgrup B babak penyisihan Piala Dunia Meksiko di Stadion Salt Lake Kalkutta, Dakka. Timnas Indonesia melawan timnas Indonesia dengan skor 1-1.
Bertje Matulapelwa merupakan pelatih timnas sepak bola Indonesia tahun 1985–1987. Bertje pernah membawa timnas Indonesia ke ajang internasional pada:
- 11 Agustus 1985
Timnas Indonesia Garuda di pertandingan perempat final Piala Kemerdekaan I bertemu Korea Selatan di Stadion Utama Senayan. Hasil pertandingan timnas Indonesia Garuda kalah dengan skor 2-0.
- 21 Agustus 1986
Timnas Indonesia A di pertandingan final Piala Kemerdekaan II bertemu timnas Aljazair di Stadion Utama Senayan. Hasil pertandingan timnas Indonesia A kalah dengan skor 0-1.
- 3 Oktober 1986
Timnas Indonesia berhasil ke pertandingan semifinal Asian Games X di Seoul, Korea. Hasil pertandingan timnas Indonesia kalah melawan timnas Korea dengan skor 0-4 di Stadion Olimpiade Seoul.
- 8 April 1987
Timnas Indonesia di babak penyisihan Olimpiade Seoul, grup III zone Asia Timur bertemu dengan Timnas Jepang di Stadion Nasional Tokyo. Hasil pertandingan timnas Indonesia kalah dengan skor 0-3.
- 9 Agustus 1987
Timnas Indonesia berhasil merebut Piala Kemerdekaan III. Pertandingan ini timnas Indonesia melawan timnas Aljazair dengan skor 2-1 di Stadion Utama Senayan.
- 20 September 1987
Timnas Indonesia berhasil merebut medali emas di pertandingan SEA Games bertemu Malaysia di Stadion Utama Senayan dengan skor 1-0.
Trio Basiska ( Muhammad Basri, Iswadi Idris, dan Abdul Kadir) menjadi pelatih timnas sepak bola Indonesia tahun 1989. Mereka pernah membawa Timnas Indonesia ke ajang internasional pada:
- 14 Juni 1989
Timnas Indonesia masuk pertandingan babak penyisihan Pra Piala Dunia grup VI zona Asia Timur melawan Timnas Korea Utara, namun PSSI memutuskan untuk tidak melakukan pertandingan kendala sarana transportasi ke Pyongyang.
- 28 Agustus 1989
Timnas Indonesia berhasil merebut medali perunggu di pertandingan semifinal SEA Games XV di Kuala Lumpur, Malaysia. Timnas Indonesia bertemu dengan timnas Singapura di Stadion Merdeka Kuala Lumpur dengan skor 0-1.
Andi Mohamad Teguh melatih timnas sepak bola Indonesia tahun 1995. Andi pernah membawa timnas Indonesia ke ajang internasional pada:
- 2 Maret 1996
Timnas Indonesia masuk pertandingan babak penyisihan Piala Asia grup IV bertemu dengan timnas Malaysia di Stadion Shah Alam, Selangor. Hasil pertandingan timnas Indonesia kalah dengan skor 0-0.
Danurwindo melatih timnas sepak bola Indonesia tahun 1996–1997. Danurwindo pernah membawa timnas Indonesia ke ajang internasional pada:
- 9 September 1996
Timnas Indonesia berhasil mengalahkan Timnas Myanmar pertandingan babak penyisihan Piala Tiger Grup A di Stadion Jurong. Hasil pertandingan timnas Indonesia dengan skor 6-0
- 10 Desember 1996
Timnas Indonesia gagal di pertandingan perempat final Piala Asia XI melawan timnas Uni Emirat Arab di Stadion Zayed , Abu Dhabi. Hasil pertandingan timnas Indonesia 0 sedangkan timnas Uni Emirat Arab 2.
- 20 Juni 1997
Timnas Indonesia masuk babak penyisihan grup V Pra Piala Dunia zona Asia bertemu dengan timnas Uzbekistan di Stadion Nasional, Tashkent. Hasil pertandingan timnas Indonesia kalah dengan skor 0-3.
Rusdy Bahalwan melatih timnas sepak bola Indonesia tahun 1998. Rusdy pernah membawa timnas Indonesia ke ajang internasional pada:
- 31 Agustus 1998
Timnas Indonesia masuk babak semifinal pertandingan Piala Tiger grup A melawan timnas Thailand di Ho Chi Minh City. Hasil pertandingan timnas Indonesia kalah dengan skor 2-3. Setelah pertandingan ini, timnas Indonesia dan timnas Thailand mendapatkan sanksi dari AFF berupa denda 40.000 dollar atas tindakan tidak sportif. Hal ini ditandai saling menghindar untuk melawan timnas tuan rumah Vietnam
Nandar Iskandar melatih timnas sepak bola Indonesia tahun 1999–2000. Nandar pernah membawa timnas Indonesia ke ajang internasional pada:
- 19 Oktober 2000
Timnas Indonesia masuk babak penyisihan pertandingan Piala Asia XII grup B melawan timnas Korsel di Beirut. Hasil pertandingan Indonesia kalah dengan skor 0-3.
- 18 November 2000
Timnas Indonesia gagal di final pertandingan Piala Tiger melawan timnas Thailand di Bangkok. Hasil pertandingan timnas Indonesia kalah dengan skor 1-4.Benny Dollo melatih timnas Indonesia pada tahun 2000–2002 dan 2008–2010. Benny pernah membawa timnas Indonesia ke ajang internasional pada:
- 27 Mei 2001
Timnas Indonesia masuk babak kualifikasi Piala Dunia 2002 grup IX Zona Asia melawan timnas China di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Pertandingan ini Indonesia mendapatkan sanksi Komisi Disiplin FIFA atas insiden tempat duduk official dan pemain cadangan timnas China di lempari benda-benda keras dari arah tribun penonton.
- 15 September 2001
Timnas Indonesia gagal di semifinal pertandingan SEA Games XXI melawan timnas Thailand di Stadion Majelis Perbandaran Petaling Jaya, Kuala Lumpur, Malayasi. Hasil pertandingan timnas Indonesia kalah dengan skor 0-1
- 20 Desember 2008
Timnas Indonesia gagal di leg kedua semifinal pertandingan Piala AFF Suzuki 2008 melawan timnas Thailand di Stadion Rajamangala, Bangkok. Hasil pertandingan timnas Indonesia kalah dengan skor 1-2.
- 6 Januari 2011
Timnas Indonesia masuk kualifikasi grup B Piala Asia 2011 melawan timnas Oman di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Hasil pertandingan timnas Indonesia kalah dengan skor 1-2. Pertandingan ini pertama kali absen mengikuti Piala Asia, karena insiden penonton yang memasuki lapangan lalu menguasai bola, kemudian menembak ke arah gawang timnas Oman.
KOMPAS/YUNAS SANTHANI AZIS
Pelatih Kepala PSSI Piala Asia, Nandar Iskandar tengah memberi instruksi pada para pemain yang mengikuti seleksi masuk timnas di Stadion Bea Cukai Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (07 Maret 2000). Proses seleksi awal yang berakhir 24 Maret mendatang akan melibatkan 28 pemain, dan 10 akan terpilih masuk ke timnas.
Aji Santoso melatih timnas sepak bola Indonesia tahun 2012. Aji Santoso pernah membawa timnas Indonesia ke ajang internasional pada:
- 29 Februari 2012
Timnas Indonesia gagal di kualifikasi Piala Dunia 2014 melawan timnas Bahrain. Hasil pertandingan timnas Indonesia kalah dengan skor 0-10.
Nil Maizar melatih timnas sepak bola Indonesia tahun 2012-2013. Nil Maizar pernah membawa timnas Indonesia ke ajang internasional pada:
- 22 Mei 2012
Timnas Indonesia gagal di semifinal Piala Al Nakbah melawan Palestina. Hasil pertandingan timnas Indonesia kalah dengan skor 1-2.
- 1 Desember 2012
Timnas Indonesia masuk babak penyisihan pertandingan Piala AFF grup B melawan timnas Malaysia di Stadion Bukut Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia. Hasil pertandingan timnas Indonesia kalah dengan skor 0-2.
- 15 November 2013
Timnas Indonesia gagal pada babak penyisihan Pra Piala Asia 2015 grup C melawan timnas China di Shaanxi. Hasil pertandingan timnas Indonesia kalah dengan skor 0-1.
Rahmad Darmawan melatih timnas sepak bola Indonesia tahun 2013. Rahmad Darmawan pernah membawa timnas Indonesia ke ajang internasional pada:
- 23 Maret 2013
Timnas Indonesia di pertandingan babak penyisihan Pra Piala Asia 2015 grup C melawan timnas Arab Suadi di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Hasil pertandingan timnas Indonesia kalah dengan skor 1-2. Rahmad Darmawan tidak sendiri melatih timnas dibantu oleh Jackson F Tiago.
Bima Sakti melatih timnas sepak bola Indonesia tahun 2018. Bima Sakti pernah membawa timnas Indonesia ke ajang internasional pada:
- 28 Maret 2018
Timnas Indonesia gagal di pertandingan perempat final Piala Asia U-19 melawan timnas Jepang di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Hasil pertandingan timnas Indonesia kalah dengan skor 0-2.
Referensi
- “Kesebelasan Indonesia Masuk Kotak”. Kompas, 17 Desember 1970, hlm 1.
- “Laporan dari AG V Bangkok * Indonesia lakukan Draw di Kwarter Final * 2 Emas 1 Perak dan 4 Perunggu Direnggut”. Kompas, 17 Desember 1966, hlm 2.
- “Ketjerahan “Piala Radja” Djangan Sampai Padam”. Kompas, 15 Desember 1968, hlm 1.
- “Korea Selatan Djuara King’s Cu”. Kompas, 29 November 1969, hlm 1.
- “Indonesia Harus Puas dengan Kedudukan Keempat”. Kompas, 23 November 1970, hlm 1.
- “Indonesia Djuara Anniversary Cup III * Bendara Merah Putih Diarak Keliling Lapangan: Korea Dikalahkan 2-5”. Kompas, 21 Juni 1972, hlm 1.
- “India Kalahkan Indonesia 3-0”. Kompas, 16 Desember 1970, hlm 1.
- “Semifinal SEA Games: Sepakbola Ricuh * Pertandingan Indonesia-Muangthai dihentikan dalam kedudukan 1-1 * Sampai saaat itu Medali yang Dikumpulkan Indonesia 62 Emas, 41 Perak, 33 Perunggu”. Kompas, 26 November 1977, hlm 1.
- “Pertandingan Ulangtahun PSSI ke-44: Anwar Uajng dkk Mengungguli Uruguay 2-1”. Kompas, 20 April 1974, hlm 1.
- “Pra-Piala Dunia: Gol Mudah dari Dua Turner Patahkan Perjuangan Keras * Indonesia 0, Selandia Baru 2”. Kompas, 12 Mei 1981, hlm 1.
- “Pra-Piala Dunia Sepak Bola: Indonesia kini di Ujung Tanduk * Australia 2, Indonesia 0” Kompas, 21 Mei 1981, hlm 1.
- “Pra Piala Dunia: Indonesia Gagal Lagi Cetak kemenangan * Indonesia 3, Fiji 3”. Kompas, 11 Agustus 1981, hlm 1.
- “Butut Kekalahan Indonesia: Soetjipto Soentoro: Dewan Pelatih yang Bertanggung Jawab”. Kompas, 17 Desember 1985, hlm 10.
- “Arab Saudi Lolos”. Kompas, 25 April 1984, hlm 10 .
- “Brunei Singkirkan Indonesia * Indonesia 1, Brunei 1”. Kompas, 3 Juni 1983, hlm 1.
- “Tamparan Pahit Buat Sepak Bola Indonesia * Indonesia 0, Muangthai 5”. Kompas, 30 Mei 1983, hlm 1.
- “Akhirnya Juara Juga”. Kompas, 08 April 1985, hlm 1.
- “Tandukan Dede Sulaiman, Menangkan Indonesia * Indonesia 1, Muangthai 0”. Kompas, 16 Maret 1985, hlm 1.
- “Ponirin Dkk Akhirnya Kandas”. Kompas, 4 Oktober 1986, hlm 10.
- “Sepak Bola Piala Kemerdekaan I: Garuda Kalah, Harimau Dibantai”. Kompas, 12 Agustus 1985, hlm 1.
- “Piala Kemerdekaan: Kini Terbang ke Afrika Utara”. Kompas, 21 Agustus 1986, hlm 1.
- “Giliran Digebuk Jepang * Indonesia 0, Jepang 3”. Kompas, 9 April 1987, hlm 1.
- “Ribut Tentukan Kemenangan dan Indonesia Juara Sejati”. Kompas, 21 September 1987, hlm 1.
- “Sepak Bola Piala Kemerdekaan: Ricky Dkk Persembahkan Gelar Juara Pertama Setelah 15 tahun”. Kompas, 10 Agustus 1987, hlm 1.
- “Pra Piala Dunia: Indonesia Putuskan Menyerah Tanpa Tanding dengan Korut”. Kompas, 14 Juni 1989, hlm 14.
- “Indonesia Kalah Secara Tragis”. Kompas, 29 Agustus 1989, hlm 14.
- “Piala Asia Gtrup IV: Indonesia Gagal Kalahkan Malaysia”. Kompas, 03 Maret 1996, hlm 1.
- “Indonesia Pulang Paling Awal”. Kompas, 11 Desember 1997, hlm 1.
- “PSSI Ditundukan Uzbekistan 3-0”. Kompas, 21 Juni 1997, hlm 16.
- “Sepak Bola Piala Tiger: Indonesia Tak Akan Pilih Lawan”. Kompas, 31 Agustus 1998, hlm 13.
- “Andrie dan Rusdy Mundur dari Timnas * Indonesia dan Thailand Didenda 40.000 Dollar”. Kompas, 5 September 1998, hlm 13.
- “Indonesia Genapi Kegagalan * Korsel Bertemu Iran di Perempat Final”. Kompas, 21 Oktober 2000, hlm 24.
- “Indonesia Dicukur Thailand 1-4”. Kompas, 19 November 2000, hlm 7.
- “Indonesia Harus Berani Menyerang”. Kompas, 27 Mei 2001, hlm 5.
- “Komdis FIFA Diharap Ambil Keputudan Bijak:. Kompas, 26 Juni 2001, hlm 28.
- Piala AFF Suzuki: Indonesia Gagal ke Partai Puncak”. Kompas, 21 Desember 2008, hlm 1.
- “Foto: Pendukung Coba Cetak Gol”. Kompas, 7 Januari 2010, hlm 1.
- “Indonesia Tersingkir * Kecewa dengan Timnas, Penonton Rebut Bola di Lapangan”. Kompas, 7 Januari 2010, hlm 30.
- “Arab Saudi Tersingkir * Kalah 10-0, Indonesia Beri Jalan buat Bahrain”. Kompas, 1 Maret 2012, hlm 31.
- “Tim Nasional: Kalah di Al Nakbah, Nil Maizar Dipertahankan”. Kompas, 24 Mei 2012, hlm 31.
- “Hentikan Perpecahan * Elie Aiboy: Terima Kekalahan, Tatap ke Depan”. Kompas, 2 Desember 2012, hlm 7.
- “Blanco Teruskan Tugas * Isran: Hasil Buruk Lawan Arab Saudi akibat Pergantian Pelatih”. Kompas, 25 Maret 2013, hlm 30.
- “Warna “Garuda Muda””. Kompas, 29 Oktober 2018, hlm 27.