KOMPAS/AGUS SUSANTO
Foto aerial Taman Cattleya di Palmerah, Jakarta Barat, Jumat (12/7/2019). Taman yang terletak di sudut persimpangan antara Jalan S Parman dan Tol Jakarta-Merak, di seberang Kompleks Taman Anggrek ini banyak dimanfaatkan warga untuk berolahraga santai. Taman seluas 3,5 hektar yang ditumbuhi berbagai pohon dan tanaman itu terasa kontras dengan kemacetan yang nyaris setiap saat terlihat di Jalan S Parman dan pintu tol Jakarta-Merak. Di dalam taman juga terdapat danau yang kerap dimanfaatkan warga untuk memancing.
Kerinduan akan taman—yang hijau oleh pohon, tanaman hias, fasilitas olahraga, bangku-bangku untuk duduk santai, dan fasilitas penunjang lainnya—menjadi alasan warga untuk datang kembali menikmati taman kota. Taman kota memiliki beberapa fungsi di antaranya fungsi estetika, keindahan kota, ekologis, ekonomi, sosial-budaya, edukasi, dan kesehatan warga.
Jakarta sebagai kota metropolitan dengan banyaknya gedung pencakar langit dan permukiman sangat padat perlu dibangun ruang terbuka hijau atau taman kota yang optimal. Momentum kreativitas pemerintah dan masyarakat untuk membangun taman kota dengan lahan terbatas. Jakarta sejak kepemimpinan Gubernur Fauzi Bowo kemudian dilanjutkan oleh Gubernur Joko Widodo, Gubernur Basuki Tjahaja Purnama, hingga Gubernur Anies Baswedan menaruh perhatian khusus untuk mengembangkan taman kota dan penataan ruang kota yang lebih humanis.
Data ruang terbuka hijau atau taman kota Jakarta di laman Jakarta Satu, luas total ruang terbuka hijau di Ibu Kota sebesar 33,30 kilometer persegi. Cakupan tersebut sebesar 5,1 persen dari luas total wilayah Ibu Kota yang mencapai 664,01 kilometer persegi (BPS DKI Jakarta: Luas Daerah Menurut Kabupaten/Kota (Km2), 2018–2020).
Luasan 33,30 kilometer persegi itu terdiri dari 2.351 ruang terbuka hijau, 1.710 jalur hijau, 1.335 taman lingkungan, 133 taman interaktif, 107 hutan kota, 41 taman kota, 18 lapangan olahraga, 17 kebun bibit, 10 taman rekreasi, dan lainnya. Sebarannya, 26,14 persen di Jakarta Timur, 24,92 persen di Jakarta Selatan, 20,88 persen di Jakarta Utara, 12,72 persen di Jakarta Pusat, 8,65 persen di Jakarta Barat, dan 6,62 persen. Pasal 29 Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang mengamanatkan proporsi ruang terbuka hijau pada wilayah kota paling sedikit 30 persen dan proporsi ruang terbuka hijau publik paling sedikit 20 persen dari luas wilayah kota.
Keberadaan ruang terbuka hijau penting untuk ruang gerak warga. Misalnya, anak bisa bergerak bebas dan mengeksplorasi lingkungan sehingga tumbuh kembangnya optimal. Sementara orang dewasa menambah aktivitas fisik sehingga lebih sehat karena aliran darah lancar dengan berolahraga. Tanaman hias dan pepohonan berwarna hijau menimbulkan efek terapeutik. Warga yang melihatnya bisa memperoleh rasa nyaman.
Namun pada saat pandemi ini, dengan adanya kebijakan pembatasan sosial, pemprov DKI Jakarta menutup semua taman kota untuk mencegah penyebaran virus covid-19. Pada pandemi banyak aktivitas warga yang tidak bisa leluasa dilakukan di luar ruangan. Mereka rata-rata melakukan pekerjaan, sekolah, belajar, dan aktivitas lainnya secara daring. Karena hal itu bisa berdampak pada kesehatan mental, biasanya mereka mengunjungi taman kota untuk memberikan rasa nyaman dan menghilangkan kepenatan.
Hampir semua wilayah di Jakarta memiliki taman kota dengan desain yang berbeda dan menarik dan sering dikunjungi warga. Beberapa taman kota tersebut, antara lain, Taman Cattleya di wilayah Jakarta Barat; Taman Bio Trans, Taman Buyan, Taman Prasasti, Taman Situ Lembang, dan Taman Menteng di wilayah Jakarta Pusat; Taman Langsat, Taman Tanjung, Taman Ayodia, Taman Puring, Taman Jagakarsa, Taman Pintar Berlalu Lintas Tebet, Taman Amir Hamzah, Taman Tabebuya, Taman Dadap Merah, dan Taman Martha Tiahahu di wilayah Jakarta Selatan; Taman Piknik, Taman Benyamin Sueb di wilayah Jakarta Timur; serta Taman Kota Waduk Pluit di wilayah Jakarta Utara.
Berikut ini beberapa Taman Kota di Jakarta yang terangkut dalam foto-foto Arsip Kompas:
KOMPAS/RADITYA HELABUMI
Taman Cattleya yang berada di Jalan S Parman, Jakarta Barat, Kamis (21/1/2016).
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Taman Bio Trans mengelilingi embung di Jalan Letjen Suprapto, Sumur Batu, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (4/1/2022). Embung memiliki daya tampung sekitar 3.000 meter kubik air. Selain sebagai penampung air jika terjadi peningkatan volume saat musim hujan, taman yang mengelilingi embung tersebut juga dijadikan percontohan Jakarta kota hijau yang ramah lingkungan. Taman Bio Trans seluas 2.005 meter persegi tersebut terdiri dari ruang terbuka hijau seluas 1.483 meter persegi dan ruang terbuka biru seluas 522 meter persegi. Sebelumnya, sebagian lahan tersebut adalah bekas stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang telah dikembalikan fungsinya menjadi lahan terbuka hijau.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Warga melintasi patung Anne de Kiev di Taman Cattleya, Kemanggisan, Jakarta Barat, Rabu (9/3/2022). Patung itu menjadi simbol persahabatan sister city Jakarta-Kiev, Ukraina.
KOMPAS/PRIYOMBODO
Anak-anak bermain di Taman Buyan di Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (24/8/2020).
KOMPAS/RADITYA HELABUMI
Suasana Museum Taman Prasasti di Jakarta Pusat, Kamis (29/1/2015).
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Lorraine, wisatawan dari Australia, mengamati tulisan pada batu nisan makam kuno di Museum Taman Prasasti, Jakarta Pusat, pertengahan Maret lalu. Kebijakan pemerintah menambah negara bebas visa masuk ke Indonesia diharapkan mampu mendongkrak pariwisata.
KOMPAS/DAHONO FITRIANTO
Taman Situ Lembang di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, dikenal sebagai tempat muda-mudi bertemu, seperti terlihat pada 8 Januari 2015. Taman ini juga ideal untuk menghabiskan waktu bersama keluarga.
KOMPAS/RIZA FATHONI
Situ Lembang di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat menyediakan kolam dan taman yang jadi alternatif tempat rekreasi bagi warga, Jakarta, Jumat (10/8/2018). Ruang terbuka hijau di tengah kota dapat dimanfaatkan sebagai ruang publik warga.
KOMPAS/PRIYOMBODO
Seorang remaja mencari buku bacaan di perpustakaan bersama di Taman Situ Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (26/12/2021). Fasilitas perpustakaan bersama itu untuk mendorong minat baca warga yang berkunjung ke taman tersebut.
KOMPAS/RIZA FATHONI
Taman Menteng yang berada di persimpangan Jalan HOS Cokroaminoto dan Jalan M Yamin, Jakarta Pusat ini menjadi tempat bagi warga untuk bersantai, berolahrga dan taman bermain anak-anak, seperti terlihat Sabtu (11/3/2017). Taman seluas 3,4 hektare itu dulunya adalah Stadion Menteng dan mulai dibangun pada tahun 2007
KOMPAS/RIZA FATHONI
Taman Suropati Taman Suropati yang terletak di Menteng, Jakarta Pusat ini Taman menjadi oase, tempat berlibur dan berolahraga murah bagi warga, seperti terlihat Sabtu (11/3/2017). Taman ini dulunya bernama Burgermeester Bisschopplein (Taman Walikota Bisschop). Taman ini mulai dibangun setelah Dewan Kotapraja pada tahun 1912 menyetujui rencana perusahaan pengembang dan perkebunan “Gondangdia” untuk membangun prasarana jalan-jalan, saluran-saluran pembuangan air, dan juga taman-taman.
KOMPAS/AGNES RITA SULISTYAWATY
Kegiatan “Ayo Ke Taman di Taman Langsat”, Jakarta Selatan, Sabtu (22/4/2017), diikuti 50 peserta dari tujuh perguruan tinggi di Jakarta. Dalam acara ini, mereka berdiskusi dan mendata kondisi pepohonan yang ada di sekitar taman. Sebagian pepohonan sudah tua, rapuh, dan membutuhkan perawatan.
KOMPAS/LASTI KURNIA
Instalasi seni membuat suasana di Taman Langsat seakan menjadi lahir kembali dalam acara Revealing Hidden Park, Barito, Jakarta, Sabtu (3/11/2017). Kegiatan dalam rangka memperingati Hari Tata Ruang ini berupaya menghidupkan kembali fungsi publik dari taman kota di Jakarta.
KOMPAS/LUCKY PRANSISKA
Instalasi patung dari limbah kaleng bekas di Taman Tanjung, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (7/9/2014). Selama September, setiap hari Minggu, Taman Tanjung diisi berbagai kegiatan yang dinamakan Hidden Park, antara lain, yoga untuk anak dan berkebun. Selain itu, Taman yang baru dibuka untuk umum tersebut juga dihiasi berbagai instalasi hasil daur ulang limbah.
KOMPAS/ANDY RIZA HIDAYAT
Suasana sore di Taman Ayodia, Jakarta Selatan, Rabu (5/5/2010). Taman yang kembali dibangun dan diresmikan pada 15 Maret ini menjadi tempat berinteraksi warga. Namun, tidak semua taman di Jakarta seperti Taman Ayodia.
KOMPAS/RADITYA HELABUMI
Warga berjalan di area taman terbuka hijau Taman Puring, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (16/1/2020). Meski belum diresmikan pasca-revitalisasi, banyak warga yang sudah berkegiatan dan menikmati waktu di Taman Puring. Keberadaan taman kota, selain menjadi ruang interaksi sosial bagi warga, juga berfungsi sebagai paru-paru kota.
KOMPAS/RIZA FATHONI
Anak-anak bermain di area permainan air mancur di Taman Puring, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (30/1/2020). Selain sebagai ruang interaksi sosial bagi warga, keberadaan taman seperti ini juga berfungsi sebagai paru-paru kota sekaligus tujuan wisata baru di Ibu Kota.
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Warga menikmati suasana sore hari di Taman Lalu Lintas di Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (31/1/2019). Taman tersebut menjadi sarana edukasi yang berisi papan informasi mengenai lalu lintas, rambu-rambu dan taman bermain untuk anak-anak agar mengenal budaya disiplin lalu lintas sejak dini.
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Petugas Satpol PP berkeliling mengitari Taman Pintar Berlalu Lintas Tebet Timur, Jakarta Selatan, yang ditutup, Kamis (19/3/2020). Mengantisipasi penyebaran virus korona, sejumlah fasilitas publik sementara ini ditutup hingga 30 Maret mendatang.
KOMPAS/RADITYA HELABUMI
Anak-anak melihat patung Abdurrahman Wahid atau Gus Dur saat masih kecil di Taman Amir Hamzah, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (25/4/2015). Patung berbahan perunggu yang diresmikan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tersebut diharapkan dapat memberikan inspirasi kepada generasi muda atas pemikiran dan teladan Gus Dur untuk bangsa dan negara. Kawasan Taman Amir Hamzah merupakan salah satu tempat bermain Gus Dur saat kecil yang waktu itu tinggal di kawasan Menteng.
KOMPAS/LUCKY PRANSISKA
Anak-anak bermain untuk mengisi waktu puasa dan liburan sekolah di taman Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (5/7/2014). Kehadiran taman dengan berbagai alat permainan dibutuhkan anak-anak yang mencari hiburan murah meriah.
KOMPAS/PRIYOMBODO
Taman Tabebuya di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan.
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Anak-anak bermain di kali buatan mengelilingi Taman Dadap Merah, yang dalam tahap penyelesaian, di Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (11/12/2012). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berupaya menambah ruang terbuka hijau untuk mewujudkan Ibu Kota sebagai kota hijau.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Beberapa warga mengunjungi Taman Martha Tiahahu di Kawasan Blok M, Jakarta, untuk mengisi liburan mereka, Minggu (27/12/2015). Meski bebepara warga memanfaatkannya, keberadaan taman-rtaman di Jakarta yang bisa dijadikan tempat wisata alternatif murah belum menjadi pilihan utama. Mayoritas warga masih memilih tempat-tempat wisata pada umumnya untuk mengisi waktu liburan mereka.
KOMPAS/JOHANES GALUH BIMANTARA
Warga menikmati ruang terbuka di Taman Piknik, Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makassar, Jakarta Timur, Minggu (2/6/2019). Sebagian area taman ini menjadi ruang terbuka hijau.
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Taman Piknik di Jalan Manunggal II, Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Selasa (15/1/2019). Taman Piknik seluas 1,4 hektar dilengkapi kolam resapan, taman bermain anak, tempat duduk dan toilet. Taman tersebut kini menjadi alternatif bagi warga sekitar utuk menikmati udara segar di ruang terbuka.
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Foto udara Taman Benyamin Suaeb di Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (22/6/2020).
KOMPAS/RADITYA HELABUMI
Warga menikmati suasana Taman Kota Waduk Pluit, Jakarta, Jumat (31/1/2014). Taman kota tidak hanya berfungsi sebagai ruang terbuka hijau, tetapi juga sebagai sarana rekreasi bagi warga kota yang disediakan oleh pemerintah.
KOMPAS/RADITYA HELABUMI
Warga menggunakan fasilitas olahraga yang masih terawat di Taman Jogging, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu (3/5/2015). Selain fungsi ekologi sebagai paru-paru kota, taman kota juga menjadi tempat rekreasi dan bersosialisasi bagi warga.
- “Taman Menyehatkan Warga Kota * Geliat Kota”, Kompas, 08-04-2022, hlm 12.
- Ruang Terbuka Hijau: Taman yang Perlu Dirawat dan Dihidupi Bersama, Kompas, 25-0-2017, hlm 27.
- Ruang Terbuka Hijau: Menikmati Paru-paru Menteng, Kompas, 09-10-2019, hlm 17.
- Jakarta Selatan: Ikut-ikutan menata ruang, Kompas, 24-12-2099, hlm 27.
- Libatkan Komunitas di Taman-taman*Kota Tidak akan Berfungsi Baik Tanpa Keterlibatan Warga, Kompas, 29-11-2015, hlm 4.
- Pungutan Liar Tanah Harus Dituntaskan * Sebagian Taman Tidak Terawat, Kompas, 10-02-2016, hlm 27.
- Kawasan Tebet: Jajaran Pinus yang Tinggal Kenangan, Kompas, 17-10-2016, hlm 28.
- Ruang Terbuka Hijau: Ayo Bersantai di Taman-taman Kota*Jalan-jalan, Kompas, 23-01-2016, Hlm 29.
- Taman Kota: Tak Cukup Hanya Dibangun, tetapi Harus Dihidupkan, Kompas, 21-02-2015, hlm 26.
- Taman Pemkaman: Saat Nisat Bertutur tentang Jakarta * Riwayat Kota, Kompas, 23-02-2015, hlm 27.
Foto lainnya dapat diakses melalui https://www.kompasdata.id/
Klik foto untuk melihat sumber.