Foto

Pelayaran Astronomi KRI Dewaruci Mengelilingi Dunia

Generasi muda harus sadar akan kebanggaan nasional kita lewat kedaulatan dan semangat bahari. Di lautan Indonesia, hal tersebut mewujud melalui ketangguhan kapal latih KRI Dewaruci.

KOMPAS/KORANO NICOLASH LMS

Kapal Latih Dewaruci.

KRI Dewaruci merupakan kapal berukuran panjang 58,3 meter dan lebar 9,5 meter itu. Kapal dengan tiang utama setinggi 35,87 meter dan 32,5 meter. Dengan layar itu, laju kapal 9 knot, bahkan dibantu mesin mencapai 10,5 knot. RI Dewa Ruci merupakan kapal layar tiang tinggi tipe Barquentine buatan galangan kapal HC Stulken & Sohn, Hamburg, Jerman Barat, tahun 1952. Ditetapkan sebagai kapal latih Angkatan Laut RI, kapal itu dilayarkan ke Indonesia pada Juli 1953 oleh Kapten Laut AFH Roosenow, komandan pertama KRI Dewaruci (“KRI Dewa Ruci, Janji Tak Tertulis Sang Dewa Laut * Lensa Berita”. Kompas, 15 September 2019). Keberadaan KRI Dewaruci telah membentuk banyak pimpinan TNI AL sejak tahun 1953 hingga sekarang.

Pelayaran KRI Dewaruci berpedoman pada rasi bintang atau sering disebut pelayaran astronomi. Mulai berlayar menuju Australia pada 10 Mei 1961, keberangkatanya dilepas oleh KSAL RE Martadinata dan Hamengkubuwono IX. Kemudian dilanjutkan pada 17 Oktober 1978 kembali berlayar ke Manila, Filipina di bawah komandan Letkol Laut (P) Susanto selama 45 hari. Dalam perjalanan menuju Manila KRI Dewaruci dihantam badai Rita di Laut Sulu sehingga awak kapal terombang-ambing selama 2 hari. Namun, KRI Dewaruci berhasil merapat ke Pelabuhan Manila.

KRI Dewaruci memulai pelayaran lagi menuju Yokosuka, Jepang pada 17 April 1981 perjalanan itu selama 35 hari di bawah komando Letkol Laut Rio Judojanto. Perjalanan ini diberi nama Pelayaran Kartika Jala Krida 81. Namun, pada saat menuju Pelabuhan Yokosuka lebih tepatnya di Teluk Suruga, KRI Dewaruci dihantam angin topan disertai ombak dengan gelombang tinggi selama dua hari dua malam. KRI Dewaruci berhasil selamat dari angin topan dan merapat ke Pangkalan Laut Yokosuka berkat pengawalan dari sebuah kapal dagang Jepang Toyota Maru dan dua kapal perang jenis Destroyer Escort (“Kapal Latih KRI “Dewaruci” Nyari Menemui Nasib Buruk”. Kompas, 21 Mei 1981)

KRI Dewaruci berangkat ke Amsterdam, Belanda untuk mengikuti Sail Amsterdam 2010 di Kanal Het Ij yang dikomandani oleh Letkol Laut (P) Suharto. Sail Amsterdam 2010 merupakan lomba kapal layar internasional pada 19 Agustus 2010.

KRI Dewa Ruci telah mengalami dua kali peristiwa menegangkan, namun semangat untuk melakukan pelayaran tetap tinggi, seperti semboyan Jalesveva Jayamahe yang berarti “di laut kita jaya”. KRI Dewa Ruci telah berani menantang badai dan ombak besar guna menjalankan misi sebagai duta maritim Indonesia ke luar negeri.

                                                            IPPHOS

Upacara pelepasan kapal latih “Dewa Rutji” bertolak menuju Australia Kamis  (21/3/1970) dari dermaja Udjung Surabaya, Jawa Timur.

                                                     IPPHOS

Keberangkatan Kapal RI Dewa Ruci ke Australia 10 Mei 1961.

                                                           KOMPAS/ANSEL DA LOPEZ

Para Taruna sedang santai menghirup angin segar setelah mengembangkan layar-layar “Dewaruci”.

                                                 KOMPAS/MAX MARGONO

Tiap pagi dan petang, bila cuaca cerah, para taruna melakukan pengukuran benda-benda angkasa untuk mengetahui posisi kapal. Inilah yang disebut praktek astronomi.

                                                 KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Kadet berdiri di tiang layar saat KRI Dewa Ruci yang akan menuju Benua Australia meninggalkan Dermaga Komando Armada Republik Indonesia Kawasan Timur Ujung, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (13/8/2013). Pelayaran yang diikuti 98 kadet Akademi TNI Angkatan Laut ini merupakan latihan dan praktik pelayaran Astronomi Kartika Jala Krida dan promosi wisata ke mancanegara.

                           KOMPAS/DUDY SUDIBYO

KRI “Dewaruci” dalam pelayarannya menuju Filipina setelah dilanda badai tropis di laut Sulu.

                                                 KOMPAS/ANSEL DA LOPEZ

Komandan KRI “Dewaruci” Letkol Laut (Pelaut) Rio Judojanto, yang juga adalah penerbang TNI-AL.

                                       KOMPAS/MAX MARGONO

Dimana-mana, kapal latih KRI Dewaruci disambut meriah. Orang-orang dan mahasiswa Indonesia di Manila mengunjungi Dewaruci selama merapat di Pelabuhan Manila Selatan.

KOMPAS/ANSEL DA LOPEZ

Kapal latih TNI angkatan Laut yang saat itu sedang membawa 60 taruna Akabri Bagian Laut untuk latihan praktek pelayaran astronomi ke Jepang, pada posisi sebelah selatan Teluk Suruga, terperangkap angin topan disertai ombak dan gelombang besar.

KOMPAS/ANSEL DA LOPEZ

Taruna Kapal latih KRI ‘Dewaruci’ nyaris menemui nasib buruk terperangkap angin topan disertai ombak dan gelombang besar. Bagaikan sebilah papan, ” Dewaruci ” dua hari dua malam terpaksa bergumul dengan hempasan dan bantingan ombak dan gelombang. Sampai akhirnya KRI ” Dewaruci ” berhasil merapat dengan selamat di Pangkalan Angkatan Laut Yokosuka Jepang.

KOMPAS/C WAHYU HARYO PS

Awak KRI Dewaruci memperbaiki keretakan pada tiang layar utama akibat dihantam badai dahsyat di Laut Utara Eropa. Perbaikan dilakukan tanpa kenal lelah sepanjang hari, hingga dini hari, di Pelabuhan Brest, Perancis.

KOMPAS/C WAHYU HARYO PS

Kapal Republik Indonesia Dewaruci memasuki Kanal Het Ij di Amsterdam, Belanda, Kamis (19/8/2010), saat mengikuti Sail Amsterdam 2010. Puluhan kadet yang berdiri dan menari di atas tiang layar (parade roll ) kapal latih TNI AL itu mampu menyedot perhatian ribuan penonton yang datang dari sejumlah negara.

KOMPAS/C WAHYU HARYO PS

KRI Dewaruci tampak indah, Minggu (22/8/2010) malam, dengan latar belakang pesta kembang api di Amsterdam, Belanda. Ribuan orang mengunjungi KRI Dewaruci yang ikut dalam Sail Amsterdam 2010 tersebut.

KOMPAS/C WAHYU HARYO PS

Kadet dan semua awak KRI Dewaruci memberikan salam perpisahan, Senin (23/8/2010), saat meninggalkan Amsterdam, Belanda. Suasana haru menyelimuti perpisahan Dewaruci dengan sahabat-sahabatnya dari sejumlah negara yang hadir dalam Sail Amsterdam 2010.

KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Kadet Akademi Angkatan Laut (AAL) menyambut rekannya yang baru tiba dengan KRI Dewa Ruci di Dermaga Ujung Komando Armada RI Kawasan Timur, Surabaya, Senin (7 /10/2013). Sebanyak 98 kadet AAL tingkat III Angkatan 60 tiba setelah mengikuti pelayaran Astronomi Kartika Jala Krida selama 60 hari ke Benua Australia.

Foto lainnya dapat diakses melalui http://www.kompasdata.id/
Klik foto untuk melihat sumber.