Foto | Infrastruktur

Jagorawi: Jalan Tol Pertama dan Terbaik

Tol Jagorawi adalah jalan tol pertama yang dibangun. Menghubungkan Jakarta-Bogor-Ciawi. Jalan yang dirancang bisa berkendara berkecepatan 120 Km per jam itu kini menjadi salah satu tol pertama, bersejarah, dan terbaik di Indonesia.

KOMPAS/Moch S Hendrowijono

Beberapa alat besar sedang sibuk membangun jalan Tol Jagorawi. Gambar ini diambil di dekat jalan raya Pondok Gede.Jakarta, pada akhir Januari 1975. 

Saat ini pemerintah Presiden Joko Widodo tengah masif membangun jalan tol. Tidak hanya di Pulau Jawa, yang selama ini menjadi lokasi utama pembangunan, tetapi juga di luar Jawa, seperti di Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.

Selain untuk mengurai kemacetan di kota-kota besar, jalan tol yang menghubungkan antar kota dan provinsi juga memudahkan distribusi barang dan mobilisasi penduduk.

Dari data tahun 2022 panjang jalan tol yang sudah beroperasi di tanah air mencapai 2.541 kilometer. Panjang tersebut diperkirakan akan bertambah menjadi 3.538 kilometer pada tahun 2024.

Jalan tol yang pertama kali dibangun adalah Tol Jagorawi, singkatan Jakarta- Bogor-Ciawi. Jalan tol ini dibangun awal tahun 1974. Panjangnya hampir 50 kilometer yang menghubungkan Jakarta-Bogor-Ciawi.

Pembangunan yang 40 persen dananya dibantu pemerintah Amerika Serikat melalaui USAID ini dikerjakan oleh kontraktor Hyundai Construction co. dari Korea Selatan. Pembangunan ini dikerjakan dalam dua tahap. Tahap pertama, Jakarta Cibinong sepanjang 27,40 kilometer dan tahap kedua Cibinong-Ciawi sepanjang 20,20 kilometer.

Presiden Soeharto kala itu, memberi perhatian penuh terhadap pembangunan jalan bebas hambatan pertama tersebut. Bahkan ia juga tiga kali meresmikan pemakaiannya.

Pertama, pada 9 Maret 1978 ketika pembangunan tahap pertama, dari Jakarta ke Cibinong selesai. Setahun kemudian, tepatnya 19 April 1979 ketika selesainya pengerjaan dari Cibinong ke Bogor sejauh 14,50 km. Kemudian pada 14 Agustus 1979, sekali lagi Soeharto menyempatkan diri meresmikan sisa pembangunan jalan Tol Jagorawi dari Bogor ke Ciawi, sejauh 5,70 kilometer.

Alasan dibangun jalan Tol Jagorawi kala itu karena terus meningkatnya jumlah kendaraan yang melintasi jalan raya Jakarta-Cibinong-Bogor dan Jakarta-Parung-Bogor.

Menurut penelitian, jumlah kendaraan yang lewat jalan Jakarta-Bogor dalam tahun 1969 berjumlah 8400 kendaraan, terdiri dari 6800 mobil penumpang, 1900 truk dan 700 bus. Jika satu truk atau satu bis dihitung mengambil ruang sama dengan tiga mobil penumpang, jumlah kendaraan yang lewat akan sama dengan 13.600 mobil sedan.

Dalam tahun 1971 jumlah kendaraan yang lewat sudah meningkat menjadi sesuai dengan 17.200 mobil penumpang dan dalam tahun 1980 diperkirakan akan mencapai angka sesuai dengan 50.500 mobil sedan (Kompas, 24 Januari 1972).

Pada awal selesai pembangunan, Tol Jagorawi pernah digunakan untuk berbagai kegiatan yang melibatkan masyarakat. Seperti lomba lari Proklamathon dan marathon, 29 Agustus 1982, peringatan HUT ABRI ke-35 tahun 1980 dan sebagai arena lomba balap sepeda nomor 100 km Team Trial sepeda Sea Games X, tahun 1979.

Setalah 44 tahun, jalan tol pertama yang dirancang dengan kecepatan 120 km per jam (dalam arti, kendaraan yang lewat dengan kecepatan 120 km per jam masih aman) menjadi salah satu jalan tol terbaik di Indonesia, terbukti pada tahun 2022 meraih predikat  jalan tol terbaik yang dikelola PT Jasa Marga (Persero).

KOMPAS/Dudy Sudibyo

Jalan Jagorawi sebelum diresmikan (7/3/1978). Tampak kabel listrik bertegangan tinggi dekat pintu masuk Cililitan melintas tanpa pengaman di bawahnya.

KOMPAS/Dudy Sudibyo

Jalan Tol Jagorawi dua hari sebelum diresmikan (7/3/1978). Tiga ekor kerbau dengan enaknya masih bisa menyeberangi jalan yang baru selesai dibangun tersebut.

KOMPAS/Dudy Sudibyo

Jalan bebas hambatan Jagorawi diresmikan Presiden Soeharto, Kamis (9/3/1978). Dalam kesempatan mencoba, presiden membayar Rp 300 di pintu tol untuk kendaraan yang digunakan menikmati freeway pertama di Indonesia itu.

KOMPAS/Dudy Sudibyo

Petugas jalan Tol Jagorawi berpose di samping mobil patroli generasi pertama. Foto akhir April 1978.

KOMPAS/Dudy Sudibyo

Dengan upacara sederhana Presiden Soeharto meresmikan sisa pembangunan jalan Tol Jagorawi, dari Bogor ke Ciawi di gerbang tol Ciawi pada 14 Agustus 1979.

KOMPAS/Dudy Sudibyo

Pada awal-awal selesai dibangun, Tol Jagorawi pernah digunakan sebagai lokasi  peringatan HUT ABRI ke-35. Tampak ribuan masyarakat menyaksikan langsung defile kendaraan militer (5/10/1980). 

KOMPAS/TD Asmadi

Peserta lomba lari Proklamathon dan marathon nasional di yang berlangsung di jalan tol Jagorawi (29/8/1982)

Foto lainnya dapat diakses melalui https://data.kompas.id/
Klik foto untuk melihat sumber.

Referensi

KOMPAS, 24 Januari 1972.hal 3. Sepandjang Djagorawi Tidak Boleh Ada Pabrik Atau Halaman Rumah

KOMPAS, 26 Januari 1974,hal 2. AS Membantu $ 26 Juta untuk Pembangunan Jalan Jagorawi

KOMPAS, 3 Juni 1977, hal 2. Tahap Pertama Jagorawi dibuka awal 1978

KOMPAS, 7 Maret 1978.hal 1. Jagorawi Didisain untuk kecepatan 120 Km per Jam

KOMPAS, 8 Maret 1978, hal 1. Banyak Hal Masih harus Diperhatikan Supaya Jagorawi Berhasil

Kompas, 10 Maret 1978. hal 1.Sistem Jalan Tol Hanya di Daerah yang Tinggi Perkembangannya.

KOMPAS ,20 April 1979.hal 1. Diresmikan, Jalan Tol Jagorawi Cibinong-Bogor

KOMPAS, 13 Agustus 1979.hal 1.Akan Diresmikan Jembatan Citarum Rajamandala dan Sisa Tol Jagorawi.

KOMPAS, 15 Agustus1979. hal 1. Presiden Soeharto: Jembatan Tol Citarum Membesarkan Hati.