Foto

Fenomena Kelangkaan dan Antrean Minyak Goreng

Kelangkaan minyak goreng terjadi di Indonesia, yang notabene penghasil sawit terbesar di dunia. Rakyat pun antre berjam-jam untuk mendapatkan minyak goreng dengan harga lebih murah.

KOMPAS/Hendra A Setyawan

Ratusan orang antre membeli minyak goreng saat operasi pasar minyak goreng di Kantor Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, (11/1/2022). Sebanyak 4.000 liter minyak goreng yang dijual Rp 14.000 per liter disiapkan dalam operasi pasar ini.

Sejak November 2021 hingga pertengahan Maret 2022 minyak goreng menjadi topik pembicaraan di tengah masyarakat, khususnya para ibu rumah tangga dan pedagang makanan yang hampir setiap hari berurusan dengan masak-memasak.

Pasalnya bahan utama untuk menggoreng itu langka di pasaraan, dan  kalaupun ada harganya naik jauh melampaui harga sebelumnya.

Di rak-rak supermarket dan di kios-kios pasar tradisional minyak berbahan kelapa sawit itu sulit ditemukan. Kalau ada, stoknya sangat terbatas dan langsung diserbu pembeli.

Pada setiap operasi pasar yang diadakan oleh pemerintah atau lembaga lain, warga rela antre berjam-jam untuk mendapatkan minyak goreng. Itu pun dijatah, biasanya maksimal dua liter. Bagi mereka yang ekonominya pas-pasan tidak memperdulikan lagi, apakah yang dijual minyak goreng kemasan, minyak goreng curah atau  minyak goreng curah yang dikemas. Yang penting bisa membawa pulang minyak goreng dengan harga terjangkau.

Penyebab kelangkaan seperti tidak jelas. Berbagai isu dan spekulasi muncul di tengah tengah masyarakat. Ada yang mengatakan ditimbun, diekspor atau akal-akalan produsen untuk menaikan harga.

Upaya pemerintah mengendalikan harga sekaligus menjamin pasokan minyak goreng dalam tiga bulan terakhir boleh dibilang belum berhasil. Ibarat banyak jurus silat, tak satu pun jurus ampuh menekan lawan.

Seakan menyerah, melalui  Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 06 Tahun 2022 pemerintah mencabut kebijakan penetapan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng kemasan dan curah. Minyak goreng kemasan harganya dilepas ke mekanisme pasar alias membiarkan naik, sedangkan harga minyak goreng curah disubsidi dengan HET-nya dinaikan menjadi Rp14.000 per liter atau Rp15.500 per kilogram

Setelah diterbitkannya peraturan menteri perdagangan tersebut, seketika minyak goreng membanjiri pasar dengan harga baru. Sebelum gonjang-ganjing, harga minyak goreng kemasan dengan HET Rp14.000 per liter melonjak menjadi di atas Rp20.000 per liter, sedangkan harga minyak goreng curah di pasaran umumnya dijual berkisar Rp15.000 per liter sampai Rp16.000 lebih.

Dengan harga minyak kemasan yang membumbung tinggi, kini banyak masyarakat yang berburu minyak goreng curah. Tentang kualitas nomor sekian, yang penting masih bisa menggoreng.

KOMPAS/Wawan H Prabowo

Minyak goreng kemasan 1 liter tidak lagi ditemui di salah satu pusat perbelanjaan di kawasan Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten (24/11/2021). Untuk menjaga ketersediaan minyak goreng bagi pelanggan, pusat perbelanjaan di tempat itu melakukan pembatasan pembelian. Setiap konsumen hanya diperbolehkan membeli tiga kemasan minyak goreng. Di tengah melonjaknya harga minyak goreng dalam beberapa pekan terakhir, kini minyak goreng kemasan juga dikabarkan mengalami kelangkaan di beberapa tempat penjualan.

KOMPAS/Priyombodo

Warga membawa minyak goreng yang dibeli dalam operasi pasar di Kelurahan Pinang, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Banten, (10/1/2022). Warga menyerbu operasi pasar minyak goreng itu.

KOMPAS/Raditya Helabumi

Warga membeli minyak goreng kemasan yang dijual Rp 14.000 per liter di Rusunawa KS Tubun, Jakarta Barat, Rabu (19/1/2022). Pemerintah menggulirkan kebijakan minyak goreng satu harga, baik kemasan premium maupun kemasan sederhana, seharga Rp 14.000 per liter untuk mengendalikan lonjakan harga minyak goreng.

KOMPAS/Raditya Helabumi

Warga membeli minyak goreng kemasan di Rusunawa KS Tubun, Jakarta Barat, (19/1/2022). Sebanyak 3.000 liter minyak goreng disiapkan dalam operasi pasar tersebut.

KOMPAS/Heru Sri Kumoro

Warga mengantre membeli minyak goreng curah yang dijual Rp 10.500 per liter di halaman Pasar Kramatjati, Jakarta, (3/2/2022). Sebelumnya, pemerintah menetapkan harga eceran tertinggi minyak goreng Rp 14.000 per liter untuk kemasan premium, Rp 13.500 untuk kemasan sederhana, dan Rp 11.500 untuk curah.

KOMPAS/Agus Susanto

Warga membawa minyak goreng kemasan botol dalam operasi pasar yang diselenggarakan Polres Metro Jakarta Selatan di Polsek Setiabudi, Jakarta Selatan, (8/3/2022). Sebanyak 1.800 botol ukuran 2 liter setiap hari disediakan di tempat tersebut pada 7-9 Maret 2022. Setiap warga maksimal hanya bisa membeli satu botol berisi 2 liter minyak goreng yang dijual dengan harga Rp 28.000.

KOMPAS/Kristian Oka Prasetyadi

Rak minyak goreng kosong di swalayan Freshmart di bilangan Tikala Baru, Manado, Sulawesi Utara, Senin (7/3/2022). Toko-toko ritel modern masih kesulitan mendapatkan pasokan minyak goreng kemasan premium karena lambatnya distribusi.

KOMPAS/Saiful Rijal Yunus

Ribuan warga mengantre untuk mendapatkan minyak goreng seharga Rp 14.000 per liter di Disperindag Sulawesi Tenggara di Kendari, Selasa (15/3/2022). Harga minyak goreng di wilayah ini masih tinggi, hingga mencapai kisaran Rp 60.000 per liter. 

KOMPAS/PRIYOMBODO 

Pengunjung memotret harga minyak goreng di sebuah pusat perbelanjaan ritel di kawasan Karangtengah, Kota Tangerang, Banten, (17/3/2022). Setelah sempat langka di pasaran, stok minyak goreng kembali tersedia dengan harga yang lebih mahal. 

KOMPAS/Ferganata Indra Riatmoko

Warga berdesakan saat mengantre untuk membeli minyak goreng di salah satu penyalur di Kecamatan Muntilan, Magelang, Jawa Tengah, (21/3/2022). Pembelian minyak goreng seharga Rp 15.500 per kilogram di tempat itu dibatasi sebanyak 16 kilogram per orang. Menurut warga, minyak goreng dengan harga murah terus diburu karena semakin susah diperoleh. Harga minyak goreng di pasaran setempat saat ini sekitar Rp 25.000 per kilogram.

Referensi

“KPPU Dalami Pasokan yang Mendadak “Banjir””. Kompas, 30 Maret 2022. 

“Minyak Goreng Mengadministrasi Industri Sawit”. Kompas, 28 Maret 2022. 

“Problem Minyak Goreng Belum Teratasi”. Kompas, 24 Maret 2022. 

“Disparitas Harga Turut Picu Masalah Minyak Goreng”. Kompas, 16 Maret 2022. 

“Kebutuhan Pokok: Ekonomi Gorengan”. Kompas, 13 November 2021. 

Foto lainnya dapat diakses melalui https://www.kompasdata.id/
Klik foto untuk melihat sumber.