Foto

Para Penemu Indonesia

Setiap orang dapat menemukan sebuah metode atau produk yang bisa memberikan inovasi baru bagi masyarakat luas. Hasil temuan tersebut dapat membantu memudahkan kehidupan masyarakat.

KOMPAS/IRWAN GUNAWAN

Jalan Tol Prof DR Ir Sedyatmo.

Menurut KBBI, penemu memiliki arti orang yang menemukan suatu alat atau sesuatu yang belum diketahui orang dan menciptakan sesuatu yang baru dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada. Hasil temuan itu sudah melalui penelitian, beberapa kali uji coba, serta perbaikan untuk mewujudkan temuannya dengan hasil paling bagus.

Mereka harus bekerja keras untuk setiap langkah mewujudkan ide menjadi sesuatu kenyataan, bertanggung jawab dampak dari hasil temuannya dan berguna bagi masyarakat. Mereka terus melakukan inovasi dan berkreasi untuk menghasilkan karya nyata. Para penemu harus mengajukan hak cipta atas hasil karya intelektual mereka, agar temuannya dilindungi oleh hukum dan tidak disalahgunakan oleh orang lain.

Indonesia memiliki beberapa penemu dengan ide terbaik yang berguna bagi masyarakat tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga diakui serta digunakan di macanegara. Para penemu tersebut di antaranya adalah Prof Ir Sedyatmo seorang insinyur yang berhasil menemukan konstruksi pondasi “Sistem Cakar Ayam” dalam pembangunan bangunan dalam negeri; Muhammad Nurhuda seorang dosen yang menciptakan kompor biomasa atau kompor ramah lingkungan; Mezak Arnold Ratag seorang alhi astronomi Indonesia yang menemukan metode planetary nebulae di kawasan pusat galaksi; Warsito Purwo Taruno seorang technopreneur yang menciptakan alat ECVT yang bermanfaat untuk mendeteksi penyakit kanker dalam hitungan detik; serta Adi Utarini seorang peneliti utama World Mosquito di Yogyakarta yang mengembangkan  teknologi Aedes aegypti ber-Wolbachia untuk mengurangi penularan penyakit DBD secara alami. Selain itu, ada pula Tjokorda Raka Sukawati seorang direktur utama PT Hutama Karya yang menciptakan metode LPBH 80 atau yang lebih dikenal tiang pancang Sosrobahu. LPBH adalah cara pembangunan jalan layang dilokasi yang padat lalu lintas tanpa mengganggu arus lalu lintas. Juga ada Joe-Hin Tjio yang berhasil mengurai genetika manusia (DNA) yang terdiri dari 23 pasang sel kromosom; serta Bacharuddin Jusuf Habibie yang menciptakan pesawat terbang N250 Gatotkaca. Pesawat inilah sebagai wujud mimpi dari BJ Habibie, agar Indonesia mampu terkoneksi melalui jalur transportasi udara.

Dari hasil temuan tersebut, mereka mendapatkan apresiasi berupa penghargaan baik yang diberikan tidak hanya pemerintah dan instansi Indonesia, tetapi juga dari mancanegara.

Prof. Ir. Sedyatmo merupakan salah satu insinyur ternama Indonesia. Sedyatmo lahir di Desa Karangpandan, Karanganyar, Jawa Tengah, 24 Oktober 1909. Sedyatmo adalah putra ketiga dari pasangan Raden Mas Panji Hatmo Hudoyo dan Raden Ayu Sarsani Mangunkusumo. Nama Sedyatmo diambil dari kata Sedia yang artinya Sanggup, dan Atmo yang artinya Anak. Melalui nama tersebut, orang tuanya berharap Sedyatmo kelak menjadi anak yang baik dan berguna bagi masyarakat. Sedyatmo mendapatkan penghargaan Pemerintah Indonesia Bintang Mahaputra Kelas 1 atas jasanya di bidang infrastruktur. Nama Sedyatmo kemudian diabadikan sebagai nama jalan bebas hambatan dari Jakarta menuju bandara Soekarno-Hatta. Prof Ir Sedyatmo, meninggal dunia pada 17 Juli 1984 pukul 12.50 dimakamkan di Karanganyar, Jawa Tengah.

Sedyatmo menempuh pendidikan di MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs). Kemudian Sedyatmo melanjutkan pendidikan di AMS (Algemene Middel-bare School). Sedyatmo melanjutkan pendidikan tinggi di THS (Technishe Hogeschool de Bandoeng), yang sekarang dikenal dengan nama Institut Teknologi Bandung (ITB).

Sedyatmo dikenal sebagai seorang yang gigih dalam bekerja. Karya Sedyatmo pertama kali berupa jembatan air Wiroko di Wonogiri, Jawa Tengah. Jembatan ini berbeda dengan jembatan lain, karena ketebalan jembatan hanya 8 cm, sedangkan jembatan lainnya kurang lebih setebal 35 cm. Salah satu gagasannya selama mengabdi sebagai insinyur Indonesia adalah sistem pondasi “Konstruksi Cakar Ayam” pada 1962. Gagasan tersebut tercatat sebagai karya yang gemilang di Indonesia. Sistem pondasi Konstruksi Cakar Ayam ini sebagai solusi pondasi di lahan lunak. Konstruksi Cakar Ayam telah dipatenkan secara nasional dan internasional di 11 negara, di antaranya adalah Indonesia, Jerman Timur, Inggris, Perancis, Italia, Belgia, Kanada, Amerika Serikat, Jerman Barat, Belanda, dan Demark.

Sistem pondasi Konstruksi Cakar Ayam digunakan untuk pembuatan bangunan dalam negeri. Bangunan tersebut di antaranya adalah Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Bandara Juanda di Surabaya, hanggar Garuda Kemayoran, Bandara Polonia di Medan, gedung PLN di Gambir.

Sumber:

  • “Penemu Pondasi Cakar Ayam Meninggal”. Kompas, 16-07-1984, hlm 8.
  • “Sistem Pondasi Cakar Ayam Digunakan di Dalam dan Luar Negeri”. Kompas, 17-07-1984, hlm 12.

KOMPAS/PAT HENDRANTO

Bulan Mei 30 tahun yang lalu, Sedyatmo meninggalkan Aula Institut Teknologi Bandung, dengan diploma Civil Ingenieur ditangannya. Tanggal 2 maret 1974 Prof Ir Sedyatmo meninggalkan tempat yang sama dengan gelar Doctor Honoris Causa ditangannya. Pada hari yang berbahagia itu, hadir pula istra dan kelima putrinya. Diantara putrinya hanya yang bungsa yang belum menikah. Dalam gambar terlihat Prof Ir Sedyatmo dengan istri dan putri2nya.

Muhammad Nurhuda kelahiran Mojokerto, Jawa Timur, 10 September 1964. Nurhuda seorang dosen di Universittas Brawijaya, ia mengajar bidang laser pada Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Nurhuda menempuh pendidikan tinggi Jurusan Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Gadjah Mada lulus tahun 1989. Kemudian ia melanjutkan lagi di Universitat Bielefeld, Jerman lulus tahun 1997.

Pada 2008, Nurhuda mencetuskan ide kreatifnya untuk membuat kompor biomassa atau kompor ramah lingkungan. Kompor ciptaan Nurhuda menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan misalnya kayu, cangkang kelapa sawit, pellet batang jagung, pellet biomassa, dan kulit kemiri. Kompor tersebut diberi nama UB-01. Kompor tersebut mengadopsi tungku perapian masyarakat tradisional setelah dirilis ternyata kompor UB-01 kurang diminati warga karena membutuhkan tenaga untuk menggerakan blower.

Nurhuda melakukan penyempurnaan hingga tiga kali kompor biomassa. Kompor jenis terakhir yang diberi nama UB-03, kompor biomassa ini menggunakan sistem gasifikasi terpanaskan dan pembakaran secara turbulen. Kompor UB-03 direkomendasikan untuk pengurangan emisi dari penggunaan briket batu bara. Caranya, dengan mencampurkan biomassa sampah-sampah organik dengan batu bara yang dihancurkan menjadi butiran kecil.

Sejak tahun 2003, Nurhuda berhasil mengembangkan beberapa produk yang berbasis teknologi energi bersih selain kompor biomassa. Produk-produk tersebut diantaranya adalah alat pemanas dengan sumber energi matahari, kompor matahari, dan pemanas air menggunakan sinar matahari. Sejak saat itu ia dikenal layaknya “doktor kompor”. Nurhuda mendapatkan beberapa penghargaan atas kerja kerasnya sebagai berikut:

September 2011-  Penghargaan dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral sebagai Pemrakarsa dan Pelopor Kemandirian Energi Masyarakat Miskin, dengan mengembangkan kompor ”biomassa ” yang ramah lingkungan.

2011 –  Penghargaan dari Menteri Riset dan Teknologi atas Karya Inovasi Tungku Penghangat Anak Ayam Hemat Energi, sebagai 103 inovasi paling prospektif.

2009 – Penghargaan Menteri Riset dan Teknologi atas Inovasi Kompor ”Biomassa” dengan Sistem ”Preheating ” dan Regulator, sebagai inovasi paling prospektif.

Sumber:

  • “Energi Sampah: Kompor Biomas Ramah Lingkungan”. Kompas, 17-06-2008, hlm 9.
  • “Energi Bersih: Kompor Biomassa Unibraw Sirnakan Asap”. Kompas, 11-06-2010, hlm 13.
  • “Sosok: Nurhuda – Kemandirian Energi Lewat Kompor”. Kompas, 01-11-2011, hlm 16.

KOMPAS/DAHLIA IRAWATI

Muhammad Nurhuda dosen penemu berbagai jenis kompor biomasa.

KOMPAS/DODY WISNU PRIBADI

Dr Muhammad Nurhuda, pengajar pada Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Brawijaya, Malang, dengan kompor kotak tenaga matahari buatannya. Kompor ini lebih praktis dibanding kompor matahari tipe parabola, bisa dibuat dengan biaya Rp 100.000-Rp 250.000 sebuah. Berupa tiga reflektor cermin yang difokuskan pada panci hitam serupa topi terbalik sebagai panci aluminium penangkap panas.

Mezak Arnold Ratag kelahiran Malang, Jawa Timur, 24 September 1962. Mezak merupakan anak ketiga dari enam bersaudara, dari pasangan Alexander Ratag dan Grietje Kawenian. Mezak seorang ahli astronomi Indonesia yang menekuni struktur dan evolusi bintang. Ketertarikan Mezak terhadap planetary nebulae, ketika seorang pakar bernama Prof Dr Stuart Pottasch dari Universitas Groningen tengah mengajar di Observatorium Bosscha. Planetary nebulae adalah gumpalan gas bercahaya yang berbentuk seperti cincin dengan satu bintang inti di tengah. Benda angkasa ini adalah sisa sebuah bintang yang telah mengakhiri masa evolusinya. Sekitar lima milyar tahun dari sekarang, matahari pun akan berubah menjadi sebuah planetary nebulae. Mezak dalam melakukan penelitian tak kenal lelah di beberapa teleskop radio, diantaranya  Westerbork Synthesis Radio-Telescope (WSRT), Belanda dan The Very Large Array (VLA) di New Mexico, Amerika Serikat. Hasil dari penelitian tersebut, ia menemukan metode penentuan planetary nebulae di kawasan pusat galaksi.

Sejak tahun 1987 sampai 2002, nama Mezak telah diabadikan menjadi nama 120 planetary nebulae yang ditemukan. 120 planetary nebulae diberi nama RZMP 2-1 hingga 2-46, dan RP1 sampai RP74. RZMP adalah singkatan dari Ratag-Ziljstra-Pottasch- Menzies, yaitu nama Mezak dan tiga rekan penelitinya, sedangkan RP adalah singkatan dari Ratag-Pottasch. Selain ahli astromoni, Mezak juga menjadi pakar permodelan iklim. Penemuan tersebut merupakan karya yang dipuji sebagai salah  satu pengembangan permodelan astronomi terbaik yang pernah ada.  Mezak mendapatkan penghargaan Satyalencana Wirakarya atas kepeloporan di bidang permodelan iklim di Indonesia. Mezak juga diangkat sebagai Alhi Peneliti Utama dan Profesor dalam bidang Astronomi dan Astrofisika tahun 2001.

Sumber:

RP Singkatan Ratag – Pottasch * Box, KOMPAS, 09-02-2002, hlm 12.

Nama Astronom Indonesia untuk Menamai Puluhan Benda Langit * Mezaq Arnold Ratag, KOMPAS, 12-10-1994, hlm 8.

Aktivitas Matahari Berpengaruh pada Proses Pemanasan Global, KOMPAS, 10-11-1993, hlm 8.

Putra Minahasa Gugat Teori Evolusi Bintang, KOMPAS, 10-08-1992, hlm 16.

KOMPAS/DAHONO FITRIANTO

Mezak Arnold Ratag, Kepala Bidang Pemodelan Iklim Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan).

Warsito Purwo Taruno kelahiran Solo, Jawa Tengah, 15 Mei 1967. Warsito Purwo Taruno adalah seorang technopreneur penemu tomografi empat dimensi. Warsito menemukan ECVT adalah sistem pemindai berbasis medan listrik statis yang disebut electrical capacitance volume tomography. ECVT bermanfaat untuk deteksi kanker dalam hitungan detik. Warsito dikenal dengan pakar tomografi di Indonesia.

Aplikasi teknologi tomografi yang dikenalkan tahun 1972, masih sebatas untuk pencitraan organ tiga dimensi. Warsito P Taruno adalah seorang doktor lulusan Universitas Shizuoka, Jepang. Dalam kurun waktu 10 tahun sejak 1988, tomografi dapat dikembangkan dari yang semula 2 dimensi statis menjadi dinamis. Lalu pada 2003, Warsito berhasil menciptakan tomografi dalam bentuk tiga dimensi yang statis dan dinamis untuk terapi penyakit kanker. Proses penciptaan ini diselesaikan selama 5 tahun saat melakukan pendidikan program postdoktoral di Ohio University. Menurut Warsito, alat ECVT dapat membunuh sel kanker, melalui pancaran listrik statis yang terpancar secara terus-menerus. Gelombang listrik ini dapat mengganggu proses pembelahan sel kanker hingga menghancurkannya.

Sistem ECVT telah digunakan di beberapa klinik di luar negeri diantaranya adalah Saisei Mirai Clinics sejak Desember 2014 menerapkan ECVT di kliniknya yang berada di Kyoto, Osaka, dan Kobe untuk terapi kanker. Selain itu, Klinik Weber dan Pusat Onkologi di Donawerg Jerman, serta Klinik Dr Norbert, spesialis onkologi di Polandia, juga telah menerapkan alat tersebut berbasis pelayanan medis.

Pada 2015, Warsito Purwo Taruno mendapatkan penghargaan Bacharuddin Jusuf Habibie Technology Award (BJHTA) di Jakarta. Penghargaan ini diberikan kepada Warsito, sebagai pelaku teknologi yang berjasa pada bangsa dan negara dalam berinovasi dan berkreasi untuk menghasilkan karya nyata di bidang teknologi.

Pada 2 Desember 2015, Edwar Technology dilarang menerima pasien baru bagi pelayanan ECVT hingga hasil evaluasi tim riset teknologi diumumkan.

Sumber:

Terapi Medis: Gempur Kanker dengan Listrik Statis, KOMPAS, 26-08-2011, hlm 14.

Inovasi Teknologi: Terapi Kanker dengan ECVT Mendunia, KOMPAS, 21-08-2015, hlm 14.

KOMPAS/NELI TRIANA

Warsito saat penganugrahan BJ Habibie Technology Award.

.

KOMPAS/YUNIADHI AGUNG

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir (tengah) didampingi oleh Direktur Ctech Labs Warsito Purwo Taruno mengunjungi fasilitas di pusat penelitian kanker dan fisika medis Ctech Labs di Tangerang Selatan, Banten, Senin (11/1/2016).

Adi Utarini yang kerap disapa Uut, kelahiran Yogyakarta, 4 Juni 1965. Ia merupakan Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Kemasyarakatan dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada. Uut menjabat sebagai Peneliti Utama World Mosquito Program Yogyakarta sejak 2013. Uut sebagai pemimpin keseluruhan riset untuk melawan nyamuk pembawa virus DBD (Demam Berdarah Dangue) dengan nyamuk yang dikembangkan di laboratorium. Uut membuka jalan dunia untuk pemberantasan penyakit demam berdarah dengue. Uut lulusan Doctor of Philosophy dari Umea University, Swedia tahun 2002. Uut pernah menerima penghargaan Habibie Award pada bidang kedokteran dan bioteknologi  tahun 2019. Tahun 2022, Uut masuk dalam daftar 10 orang yang berpengaruh dalam perkembangan sains versi Nature, jurnal ilmiah ternama dari Inggris.

Penemuan Uut mampu mengembangkan teknologi Aedes aegypti ber-Wolbachia yang dilakukan di Australia. Wolbachia dimasukkan ke telur nyamuk pembawa demam berdarah dengue. Telur nyamuk ber-Wolbachia dari Australia itu kemudian dikembangbiakkan di Indonesia. Selanjutnya, nyamuk Aedes aegepty ber-Wolbachia itu disebarkan agar kawin dan menulari nyamuk Aedes aegypti lokal yang belum terinfeksi bakteri.

Kemudian nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia dilepaskan untuk intervensi lingkungan, agar nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia klau menggigit manusia tidak akan terkena virus demam  berdarah dengue. Penelitian pemberantasan DBD dengan intervensi nyamuk ber-Wolbachia bisa menjadi salah satu solusi yang alami. Namun penerapan teknologi ini di Indonesia masih belum dilakukan dengan serius.  Teknologi ini bisa menjadi pelangkap dari upaya pemberantasan DBD lainnya, seperti pengasapan/fogging, pemberantasan sarang nyamuk, 4M Plus (menguras, mengubur, menutup, dan memantau tempat yang potensial sebagai tempat nyamuk).

Sumber:

Sosok: Adi Utarini – Merintis Jalan Basmi DBD, KOMPAS, 31-12-2019, hlm 12.

Sosok: Adi Utarini – Sumbangan pada Dunia, KOMPAS, 21-12-2020, hlm 16.

Nyamuk Ber-Wolbachia Disebar * Kementerian Kesehatan Menilai PSN Paling Efektif Tekan DBD, KOMPAS, 21-06-2017, hlm 14.

KOMPAS/ESTER LINCE NAPITUPULU

Adi Utarini

Tjokorda Raka Sukawati merupakan penemu LPBH 80 (Landasan Putar Bebas Hambatan) atau yang dikenal dengan nama Sosrobahu. LPBH adalah suatu cara pembangunan jalan laying di lokasi yang padat lalu lintas tanpan menganggu arus lalu lintas. Srosobahu pertama kali dimanfaatkan atau diputar di Jakarta, pada 27 Juli 1988.

Proyek jalan layang tol Cawang-Tanjung Priok adalah jalan layang tol (fkyover) pertama kali di dunia yang dibangun menggunakan teknologi pemutaran kepala tiang penyangga jalan terbang (Sosrobahu). Sosrobahu sudah mendapatkan hak paten dan diakui Jepang sejak tahun 1992. Namun berbeda dengan Pemerintah Indonesia justru baru memberikan pengakuan dan hak patennya pada tahun 1995.

Nama sosrobahu adalah nama yang diberikan oleh Presiden Soeharto untuk hasil karya Tjokorda. Hal itu terinspirasi dari ajaran Triwikrama adalah kemampuan titisan Wisnu dan beberapa makhluk lainnya untuk berubah ujud menjadi raksasa yang amat besar dan bertangan seribu. Karir Tjokorda Raka Sukawati dimulai saat masuk di perusahaan PT Hutama Karya, hingga ia menjadi direktur perusahaan tersebut. Tjokorda Raka Sukawati mendapatkan penghargaan Satya Lencana Pembangunan oleh Presiden Soeharto tahun 1987.

Teknologi Sosrobahu juga telah diterapkan di berbagai negara lain seperti Filipina, Thailand, Malaysia dan Singapura. Di Filipina Teknologi Sosrobahu ini digunakan untuk membuat salah satu jalan layang terpanjang di Metro Manila, yakni Metro Manila Skyway dari Buendia ke Alabang. Teknologi sosrobahu yang digunakan di Filipina sebanyak 298 tiang jalan. Kuala Lumpur, Malaysia menggunakan teknologi sosrobahu sebanyak 135 tiang jalan.

Sumber:

Presiden pada Hari Kebangkitan Teknologi: Pemuda Harus Pelopori Kebangkitan Nasional II * Wapres Resmikan Pameran Ristek 1996, KOMPAS, 11-06-1996, hlm 1.

Sosrobahu Mulai Digunakan di Mancanegara, KOMPAS, 27-04-1995, hlm 2.

Pencapaian: Raksasa: Sosrobahu Menjelajah Negeri Asing * Edisi Khusus, KOMPAS, 01-01-2000, hlm 30.

KOMPAS/KARTONO RYADI

Tjokorda Raka Sukawati, penemuTeknologi Landasan Putar Bebas Hambatan/LPBH 80 Sosrobahu, Dirut PT Hutama Karya.

KOMPAS/KARTONO RYADI

Pembangunan jalan layang tol, Cawang – Tangjung Priok yang menggunakan teknik Sosrobahu. Teknik Sosrobahu merupakan teknik konstruksi yang digunakan terutama untuk memutar bahu lengan beton jalan layang. Teknik ini ditemukan oleh Tjokorda Raka Sukawati. Dengan teknik ini, lengan jalan layang diletakkan sejajar dengan jalan di bawahnya, kemudian diputar 90 derajat sehingga pembangunannya tidak mengganggu arus lalu lintas di jalan di bawahnya. Foto diambil di kawasan Rawamangun. Sebelah kiri tampak jaring-jaring pengaman bola-bola golf yang dipasang di lapangan golf Rawamangun.

Joe-Hin Tjio yang biasa disapa Joe, ia kelahiran Pekalongan, Jawa Tengah,  2 November 1919 yang merupakan keturunan Tionghoa. Joe-Hin Tjio adalah orang Indonesia yang telah berhasil mengurai sandi-sandi yang tersimpan dalam DNA manusia. Hal ini terbukti pada 22 Desember 1955, bersama Albert Levan, ia berhasil mengurai genetika manusia terdiri atas 23 pasang sel kromosom, bukan 24 pasang sel kromosom. Joe menuliskan penemuannya dalam  Scandinavian journal Hereditas, pada 26 Januari 1956.  Hasil temuan tersebut, para ahli berhasil membaca karakter-karakter yang disimpan pada setiap pasang dari 23 sel kromosom manusia. Karakter tersebut diantaranya adalah kecerdasan, konflik, stres, kepribadian, seks, dan kemampuan merakit diri.

Joe membantu pengembangan sitogenetika, yang merupakan penemuan terbesar dengan teknik yang dikebangkan untuk pengamatan kromosom. Sitogenetika adalah cabang ilmu genetika yang mempelajari hubungan antara hereditas dengan variasi struktur kromosom. Tahun 1959 ditemukan kromosom tambahan pada penderita penyakit down sindrom, ia menunjukan ada kaitannya antara kromosom abnormal dengan penyakit tertentu. Joe meninggal dunia pada tanggal 27 November 2001 di Gaithersburg, Maryland, Amerika Serikat.

Sumber :

Pintar, Tetapi Tertutup, KOMPAS, 19-05-2007, hlm 6.

Bacharuddin Jusuf  Habibie yang biasa dikenal BJ Habibie, kelahiran Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada 25 Juni 1936. BJ Habibie merupakan anak keempat dari delapan bersaudara dari pasanngan Alwi Abdul Jalil Habibie dan RA Tuti Marini Puspowardojo. BJ Habibie yang menikah dengan Hasri Ainun Habibie pada tanggal 12 Mei 1962 ini dikaruniai dua orang putra yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal. BJ Habibie merupakan mantan presiden ketiga Republik Indonesia yang mencetuskan ide dan membuat pesawat terbang pertama Indonesia, yakni N250 Gatotkaca.

Pesawat terbang N250 Gatotkaca dibuat sebagai wujud mimpi agar Indonesia yang mempunyai banyak kepulaua dapat terkoneksi melalui transportasi udara. Pesawat N250 Gatotkaca diterbangkan pertama kali pada 10 Agustus 1995. Pilot yang menerbangkan pesawat terbang N25o Gatotkaca pertama kali adalah Erwin Danuwinata bersama tes pilot Sumarwoto. Pesawat berkapasitas 50 orang itu sudah menggunakan peralatan elektronik fly by wire. Kondisi itu membuat pesawat tersebut menjadi yang tercanggih di Indonesia kala itu.

Pesawat N250 dibuat dengan spesifikasi mesin dual turboprop 2439 KW Allison AE 2100C dengan jumlah enam bilah baling-baling. Pesawat N250 mampu terbang dengan kecepatan maksimum 610 km/jam dan kecepatan ekonomisnya pada 555 km/jam. Ketinggian jelajah pesawat N250 ada di 25.000 kaki dengan daya jelajah mencapai 2040 km. Pesawat terbang N250 Gatotkaca memiliki arti tersendiri, yakni kode N yang digunakan memiliki arti sebagai “Nusantara”, sementara sebutan “Gatotkaca” adalah pemberian dari Presiden Soeharto untuk prototipe pertama pesawat N250. Produsen pesawat terbang N250 Gatotkaca adalah Industri Pesawat Terbang Nusantara sekarang PT Dirgantara Indonesia yang dikala itu dipimpin oleh BJ Habibie.

Kini pesawat terbang N250 Gatotkaca menjadi koleksi Museum Pusat TNI Angkatan Udara Dirgantara Mandala atau Muspusdirla, DI Yogyakarta. Pesawat N250 yang menjadi saksi sejarah kemajuan teknologi penerbangan Indonesia pada masanya itu diharapkan memicu semangat generasi muda memajukan dunia kedirgantaraan.

Sumber :

Kedirgantaraan: N250 Gatotkaca Lengkapi Koleksi Museum Dirgantara, KOMPAS, 22-08-2020, hlm 11.

N-250, Persembahan Generasi Penerus bagi Setengah Abad Indonesia, KOMPAS, 10-08-1995, hlm 16.

Erwin Danuwinata: Pilot Penguji Pesawat Komuter N-250 * Box, KOMPAS, 12-08-1995, hlm 20.

KOMPAS/ARBAIN RAMBEY

BJ Habibie

KOMPAS/TATANG MULYANA SINAGA

Pesawat N-250 karya Presiden ketiga Republik Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie disimpan di hanggar PT Dirgantara Indonesia, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (12/9/2019).