Paparan Topik | Sumpah Pemuda

Sejarah dan Dinamika KNPI

Pergerakan pemuda Indonesia hadir seiring perkembangan peristiwa sosial ekonomi masyarakat di Indonesia. Namun, dinamika pergerakan pemuda yang terdiri dari beragam organisasi dinilai pemerintah Orde Baru sebagai bentuk perpecahan mahasiswa. Kondisi ini melatarbelakangi pandangan akan perlunya induk organisasi pemuda yang berasal dari berbagai latar belakang, hingga kemudian terbentuk Komite Nasional Pemuda Indonesia.

KOMPAS/JB SURATNO

Kongres Pemuda/KNPI di Balai Sidang Senayan, Jakarta (30/11/1981). Pada kesempatan tersebut Mensesneg Soedharmono membantah pendapat adanya pengangkatan sepertiga anggota MPR ditujukan untuk melestarikan jabatan presiden seumur hidup.

Fakta Singkat

Lahirnya KNPI
Resmi berdiri 23 Juli 1973 bertempat di Gedung Angkatan 45, Jalan Menteng Raya 31, Jakarta Pusat.

Ketua KNPI Pertama
David Napitupulu (1974–1978)

Pengusulan Induk Organisasi Pemuda
Midian Sirait dari ITB yang juga anggota DPRGR mengusulkan pembentukan induk dari semua organiasi pemuda (1973).

Kongres Pertama
28 Oktober 1974

Ekonomi Indonesia pada periode awal rezim orde baru menghadapi berbagai masalah sosial dan ekonomi mulai dari ledakan penduduk, pengangguran, urbanisasi, utang luar negeri, maupun daerah pedesaan yang miskin dan terbelakang. Di sisi lain, kehidupan kota berubah akibat masuknya perusahaan modal asing. Akibatnya, pemerintah pun mengedepankan stabilitas di masyarakat demi melaksanakan pembangunan.

Namun, pada saat bersamaan generasi muda bergerak dalam ragam organisasi dengan latar belakang yang berbeda-beda. Intel legendaris bernama Operasi Khusus (Opsus) Ali Moertopo menilai generasi muda secara nasional harus bersatu dan terpadu.

Midian Sirait, mantan pejabat kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) yang pada 1973 menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong (DPRGR), mengusulkan pembentukan induk dari semua organiasi pemuda. Ali Moertopo menilai organisasi yang dimaksud Midian harus menjadi “wadah tunggal” bagi organisasi kepemudaan.

Baca juga: Saya Tahu Ayah Saya Ikut Sumpah Pemuda dari ”Kompas”

KOMPAS/DUDY SUDIBYO

Ketua KNPI Akbar Tanjung dan rombongan DPP KNPI berfoto bersama Presiden Soeharto di Istana Merdeka Rabu pagi (22/11/1978)

Lahirnya KNPI

Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Kelompok Cipayung, yang merupakan forum komunikasi dan kerjasama Himpunan Mahasiswa Islam, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia aktif melakukan diskusi dan pertemuan secara informal.

Forum tersebut tak jarang menghasilkan pemikiran-pemikiran kritis untuk kemajuan bangsa. Dalam perkembangannya, forum ini membuat kesepakatan bersama untuk kerjasama demi Indonesia.

Di satu sisi, upaya pemerintah  mendorong wadah tunggal bagi mahasiswa terus berlangsung. Ali Moetopo tertarik pada Kelompok Cipayung karena mempermudah pemerintah Orde Baru memantau dan mengontrol kelompok-kelompok tersebut.

Baca juga: Soempah Pemoeda 1928

Seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong (DPRGR) yang juga kawan Ali Moetopo, Midian Sirait memiliki gagasan yang menarik perhatian sang Mayor Jenderal yakni menyatukan pemuda termasuk mahasiswa dalam sebuah organisasi wadah. Midian Sirait menyatakan organisasi wadah pemuda dimaksudkan untuk menghimpun keberagaman latar belakang partai dan organisasi para pemuda dan mahasiswa.

Pada masa Orde Baru, mahasiswa menjadi salah satu kekuatan politik dalam usaha melengserkan Soekarno dan juga sebagai salah satu promotor Orba. Mahasiswa pada masa itu percaya bahwa Orde Baru merupakan jawaban atas kebutuhan modernisasi dan reformasi yang mereka tuntut dari rezim Soekarno. Membuat sebuah organisasi wadah untuk mahasiswa dapat berarti “mengamankan” kekuatan politik ini.

Midian Sirait selanjutnya mengundang pimpinan pemuda dan mahasiswa tingkat nasional sebagai wakil-wakil organisasi yang ada. Pembicaraan yang berlangsung pada bulan Mei 1973 ini dihadiri oleh pimpinan Pemuda Ansor, GPM, Pemuda Muslimin, GAMKI, Pemuda Katholik, Pemuda Muhammadiyah, GPI, HMI, GMNI, PMKRI, PMII, dan Koordinasi Pemuda Mahasiswa Golkar.

Baca juga: Mengenal Pemuda Sukarni

Pertemuan disebut menyepakati dibentuknya Panitia Persiapan Komite Nasional Pemuda yang beranggotakan 18 orang dengan ketua Abdul Gafur. Tugas panitia merumuskan kesepakatan yang telah tercapai, yakni konsep pedoman dan ketentuan pembentukan Komite Nasional Pemuda, konsep Deklarasi Pemuda, struktur organisasi, dan komposisi personalia. Sidang awalnya dimulai bulan Juni 1973 yang dilanjutkan pada sidang berikutnya pada 18–20 Juli 1973.

Akhirnya pada tanggal 23 Juli 1973 bertempat di Gedung Angkatan 45, Jalan Menteng Raya 31 Jakarta, diresmikanlah berdirinya Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), dengan Ketua Umum pertama David Napitupulu. KNPI diharapkan menjadi wadah nasional pemuda.

Namun, keterangan pers yang dikeluarkan oleh PB-HMI, PP-PMKRI, DPP-GMNI, PP-GMKI dan PP-PMII—yang dimuat di Kompas, 19 Desember 1973—menyatakan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) bukan terdiri dari organisasi-organisasi Pemuda dan Mahasiswa. Namun, terdiri dari pribadi-pribadi yang berasal dari beragam organisasi pemuda dan mahasiswa yang ada.

Baca juga: Kembalinya Gerakan Pemuda

Pada peringatan Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1974, KNPI menyelenggarakan kongres pertama. Pada momen itu pula, AD/ART mereka disusun. Organisasi ini langsung mendapat restu dari pemerintahan Orde Baru dan pada tahun itu pula, mereka mengikuti unjuk rasa mahasiswa dalam penentangan masuknya modal asing. Tahun berikutnya, mereka juga turut serta dalam demonstrasi Malari.

Visi dan Misi KNPI

  • Berperan aktif memaksimalkan potensi aksebilitas ekonomi digital
  • Memberdayakan dunia kepemudaan lebih holistik dan bisa menjamin dinamisasi dalam dunia kepemudaan
  • Menjadi pengikat jiwa perjuangan dan komitmen pemuda Indonesia untuk berperan aktif dalam setiap dinamika sosial politik bangsa, menjaga serta memastikan bangsa ini akan berlabuh pada kejayaan dan kesejahteraan

Sumber: Laman KNPI, diolah Litbang Kompas/STI

Periode Kepemimpinan KNPI

Nama Periode
David Napitupulu 1974–1978
Akbar Tandjung 1978–1981
Aulia Rahman 1982–1984
Abdullah Puteh 1984–1987
Didiet Haryadi 1987–1990
Tjahjo Kumolo 1990–1993
Tubagus Haryono 1990–1993
Maulana Isman 1993–1996
Adhyaksa Dault 1996–2002
Idrus Marham 2002–2005
Hasanuddin Yusuf 2005–2008
Ahmad Doli Kurnia 2008–2011
Taufan EN Rotorasiko 2011–2014
Muhammad Rivai Darus 2014–2018
Noer Fajriansyah 2018–2021

Sumber: Laman KNPI, diolah Litbang Kompas/STI

Baca juga: Mengoptimalkan Potensi Pemuda

KOMPAS/MAMAK SUTAMAT/TOTOK PURWANTO/DUDY SUDIBYO

Foto Pertama: Suasana Kongres Pemuda/KNPI di Balai Sidang Senayan (30/10/1978). Pada deretan depan nampak para undangan berbagai organisasi yang mendukung Deklarasi Kelahiran KNPI. Foto Kedua: Dengan langkah tegap, para peserta long-march Surabaya-Jakarta bersama barisan pembawa panji-panji KNPI serta sang merah putih sekitar pukul 14.05 hari Kamis (3/08/1978) memasuki finish dibawa Tugu Monas. Foto Ketiga: Kongres KNPI yang berlangsung sejak 28 Oktober, Minggu malam (5/11/1978) ditutup dengan acara “Malam Kesenian Pemuda 1978”, di Balai Sidang Jakarta. Hadir, antara lain, Menpen Ali Murtopo, Menko Kesra Surono dan Menteri Pemuda Abdul Gafur.

Mencetak Orang Penting

Sepanjang masa Orde Baru, KNPI dekat dengan pemerintahan Soeharto. KNPI yang terdiri dari pribadi-pribadi dari kelompok Cipayung, binaan kader Golkar dan tentara kemudian banyak yang bergabung ke Partai Golkar.

Setelah David Napitupulu, KNPI dipimpin Akbar Tanjung. Mereka kemudian menjadi orang penting di Golkar dan pemerintahan. David pernah menjadi ketua sayap pemuda Golkar, Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI), lalu Duta Besar Meksiko. Sementara Akbar Tanjung, pernah menjadi Wakil Sekjen Golkar serta Menteri Negara Perumahan Rakyat.

Baca juga: Menanti Lompatan Besar Pemuda

Tokoh KNPI terkenal lainnya adalah Cosmas Batubara dan Abdul Gafur. Cosmas pernah tercatat sebagai anggota DPR dan Menteri Negara Perumahan Rakyat. Selain itu, ada juga mantan dokter Angkatan Udara bernama Abdul Gafur, yang pernah jadi Menteri Pemuda dan Olahraga zaman Soeharto.

Jajaran pimpinan KNPI memang kebanyakan berasal dari Angkatan 1966 yang sukses melengserkan Soekarno dari kursi presiden. Mereka bukan sekadar parlemen jalanan, melainkan pemimpin organisasi mahasiswa. Pada era 1980-an banyak pemuda Angkatan 1966 kemudian menjadi anggota bahkan pemimpin partai atau organisasi masyarakat, hingga menjadi pejabat negara.

KNPI berjaya sepanjang Orde Baru. Ketika Soeharto tumbang dan menandai berakhirnya era Orde Baru, KNPI ternyata tetap bertahan.

Idrus Marham terpilih sebagai Ketua Umum di masa reformasi. Idrus mewacanakan peremajaan KNPI atau penyegaran kembali peran KNPI di tengah realitas politik nasional. Peremajaan tersebut memaksa KNPI untuk independen serta kembali memposisikan pemuda sebagai mitra kritis pemerintah.

Galeri Foto: Mengunjungi Museum Sumpah Pemuda

KOMPAS/AGUS SUSANTO

Sejumlah baliho bergambar calon Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) periode 2005–2008 dipasang di pintu masuk tempat berlangsungnya pembukaan Kongres KNPI ke-11 di Jakarta, Senin (19/12/2005). Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membuka kongres tersebut.

Dinamika kepemimpinan

KNPI berkembang menjadi tempat berkumpulnya pemuda-pemuda yang telah ditempa dan dibina di organisasinya masing-masing. Mereka diutus untuk berdinamika di dalam wadah KNPI. Mereka berasal dari berbagai macam latar belakang baik agama, warna, ideologi dan pemahaman. Sehingga, sangat wajar jika perjalanan KNPI cukup dinamis dengan berbagai macam kepentingan.

Berbagai macam konflik internal organisasi, terlebih pasca reformasi membuat KNPI kehilangan kepercayaan publik hingga hampir berujung pada pembubaran. Namun pada Kongres KNPI di Bogor 1999 pasca Reformasi terobosan kebijakan organisasi yang dijadikan pegangan dalam melewati krisis kelembagaan KNPI, gagasan tentang visi KNPI kedepan dituangkan dalam Tekad Pemuda Indonesia yang berpegang pada semboyan “Kita Semua Satu, Satu Dalam Cita, Satu Dalam Rasa, Indonesia”.

Problematika organisasi KNPI ternyata semakin kompleks. Akibatnya, terjadi konflik internal di tubuh KNPI. Seperti yang terjadi pada kepengurusan DPP KNPI 2005–2008, perebutan pengaruh elit KNPI antara kelompok Ketua DPP Hasanuddn Yusuf dengan Sekjen Munawar Fuad. Akibatnya, pada Musyawarah Pimpinan Paripurna di Pekanbaru Riau pada Juli 2008 Hasanuddin Yusuf dinonaktifkan dari posisi Ketua Umum. Hasanuddin digantikan Hans Havloni Silalahi sebagai Pelaksana tugas. Konflik internal tersebut menjadi cikal bakal kisruh berkepanjangan di KNPI.

Baca juga: Pemuda dan Agen Ideologi Bangsa

Pascakisruh di Pekanbaru konflik KNPI semakin tak terbendung. Kedua poros membawa keputusan yang berbeda. Poros Hasanuddin Yusuf tetap mengakui Hasanuddin sebagai Ketua Umum dan menggelar Kongres XII Pemuda/KNPI di Ancol Jakarta pada Oktober 2008 selanjutnya disebut KNPI versi Ancol. Sebaliknya, poros Munawar Fuad mengakui Hans Havloni Silalahi sebagai Ketua Umum DPP KNPI serta menggelar Kongres XII Pemuda/KNPI di Denpasar Bali pada Oktober 200, dikenal dengan KNPI versi Bali.

Kongres versi Ancol menghasilkan keputusan mengangkat Ketua Umum Ahmad Doli Kurnia dan Sekretaris Jenderal Pahlevi Pangerang. Sedangkan keputusan Kongres KNPI versi Bali memutuskan Azis Syamsudin sebagai Ketua Umum dan Sayed Muhammad Mualiady sebagai Sekretaris Jenderal. Akibatnya, solidaritas organisasi kepemudaan yang berhimpun di KNPI serta KNPI secara struktural di Provinsi, Kab/Kota hingga Kecamatan terpecah.

Tensi konflik KNPI sedikit mereda saat terjadi kesepakatan rekonsilisasi antara Ahmad Doli Kurnia dan Azis Syamsudin untuk mengakhiri kemelut. Langkah yang ditempuh adalah dengan mengadakan Kongres Pemuda/KNPI XIII bersama, dimana ada kepanitiaan bersama kedua versi KNPI dengan tajuk “Satu KNPI. Satu Pemuda, Satu Indonesia”. Kongres yang digelar pada Oktober 2011 pada saat itu diharapkan menjadi kongres yang mengedepankan spotifitas sehingga tidak berpotensi hadirnya dualisme kepemimpinan di KNPI.

Hasil Kongres XIII 2011 menetapkan Taufan Eko Nugroho Ratorasiko sebagai Ketua Umum DPP KNPI periode 2011–2014. Namun, KNPI kembali kisruh. Kisruh berlanjut pada pada Maret 2012 saat Kongres KNPI tandingan menetapkan Akbar Zulfakar sebagai Ketua terpilih DPP KNPI, meskipun Kementerian Pemuda dan Olahraga hanya mengakui Taufan Eko Nugroho Ratorasiko sebagai Ketua Umum KNPI yang sah.

Galeri Foto: Pemuda, Puisi, dan Wajah Dunia

Periode berikutnya, Kongres Pemuda/KNPI XIV di Papua pada Februari–Maret 2015 menetapkan Muhammad Rifai Darus sebagai Ketua Umum DPP KNPI Periode 2015–2018 dan kemudian dikukuhkan pada April 2015 di halaman Gedung Kemenpora yang juga dihadiri oleh Menpora Imam Nahrowi dan Akbar Tanjung.

Tak lama setelah pengukuhan Rifai Darus sebagai Ketua Umum KNPI bergulir Kongres Luar Biasa KNPI pada Juni 2015 di Hotel Kartika Chandra Jakarta yang menetapkan Ketua Umum DPP Gema MKGR Fahd A Rafiq secara aklamasi terpilih menjadi Ketua Umum DPP KNPI periode 2015–2018. Sekali lagi perhimpunan kepemudaan diuji akibat kisruh kepemimpinan.

Baca juga: Pemuda Adaptif Lebih Dibutuhkan Saat Ini

Polemik dualisme KNPI muncul kembali setelah Kongres Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) XV memutuskan Haris Pertama sebagai Ketua Umum DPP KNPI periode 2018–2021. Haris Pertama menang dengan perolehan 84 suara, sementara lawannya Noer Fajriansyah mendapat 82 suara pada Kongres pemilihan Ketum KNPI tanggal 18 hingga 22 Desember 2018 di Bogor yang diikuti oleh 167 peserta dari DPD provinsi dan OKP tingkat Nasional. Menindaklanjuti hasil itu, Ketua Pimpinan Sidang Kongres XV KNPI, Sirajuddin Abdul Wahab, kemudian menetapkan Haris sebagai Ketum KNPI.

Penetapan Haris digugat oleh empat orang pimpinan sidang Kongres XV KNPI, yaitu Syahwan Arey, Heru Slana Muslim, Wazir Muhaemin, dan Salman Faisal. Sirajuddin dianggap menyalahi tata tertib kongres dan AD ART KNPI.

Baca juga: Pemuda Dalam Impitan Demografi dan Pandemi

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H Laoly kemudian melakukan pemblokiran terhadap SK pihak-pihak yang bertikai demi menghentikan dualisme kepemimpinan di KNPI. Sebagai wadah organisasi pemuda, KNPI seharusnya hanya ada satu.

Tiga kelompok Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) tersebut akhirnya melakukan islah. Mereka sepakat menggelar Rapimpurnas dan Kongres bersama XVI pada 2021. Ketua umum dari tiga kubu KNPI, yaitu Noer Fajrieansyah, Abdul Azis, dan Mustahuddin, berkumpul bersama di Jalan KH Mas Mansyur, Jakarta Pusat. Mereka menandatangani kesepakatan bersama didampingi Sekretaris Jenderal masing-masing, yaitu Addin Jauharudin, Jackson AW Kumaat, dan Yamitema Tirtajaya Laoly.

Galeri Foto: Sumpah Pemuda ala Pengasong Terminal Tegal

Meski dinamika terkait tampuk kepimimpinan terus menggerogoti, KNPI masih tetap berdiri hingga kini. KNPI telah hadir serta berperan penting dalam sejarah sebagai organisasi pemuda sejak Orde Baru. (LITBANG KOMPAS)

Kompas/Hasanuddin Assegaff

Pemilihan Ketua Umum KNPI pada kongres VII KNPI Selasa (2/11/1993) di Wisma Haji, Pondok Gede, Jakarta. Walaupun tidak sepenuhnya berjalan “bersih”, ini lah untuk pertama kali KNPI melaksanakan sistem pemilihan pimpinan KNPI lewat pemilihan langsung, tidak melalui formatur seperti periode-periode sebelumnya.

Referensi

Buku
  • 1992. Menyongsong masa depan: analisis keberadaan dan aktivitas KNPI (1973-1992). Jakarta: Yayasan Piranti Ilmu.
  • Tomasoa, Peter. 1982. Perombakan struktur tanpa perubahan pimpinan nasional: hasil diskusi nasional KNPI. Jakarta: Sinar Harapan.
  • Noeh, Munawar Fuad. 2009. Pemuda Indonesia menggugat:visi pemuda 2025. Jakarta: Zikrul Hakim.
  • Saidi, Ridwan. 1993. Kelompok Cipayung: HMI – GMKI – PMKRI – GMNI – PMII: analisis gerakan kebersamaan dan pemikiran ormas mahasiswa pasca aksi Tritura 1966. Jakarta: LSIP.
  • G-Martha, Ahmaddani; Anwar, Yozar; Wibisono, Christianto. 1984. Pemuda Indonesia dalam dimensi sejarah perjuangan bangsa. Jakarta: Yayasan Sumpah Pemuda.
Arsip Kompas
  • KNPI terdiri dari pribadi2. KOMPAS, 19 Desember 1973.
  • KNPI satu-satunya wadah kegiatan pemuda dan mahasiswa di luar kampus. KOMPAS, 19 Juli 1974.
  • Presiden kepada Dewan Pimpinan KNPI: Pandai-pandailah Memilih Program. KOMPAS, 29 Nov 1974.
  • Kegiatan Luar Kampus Dianjurkan Berintegrasi Dengan KNPI. KOMPAS, 13 Februari 1975.
  • Tajuk rencana: Tantangan generasi muda. KOMPAS, 06 Oktober 1978.
  • Kelompok Cipayung: Bukan Kongres Pemuda Indonesia. KOMPAS, 28 Oktober 1978
Internet

Laman Komite Nasional Pemuda Indonesia: https://knpi.id/

Editor
Susanti Simanjuntak