Sumpah Pemuda merupakan tonggak sejarah bangsa Indonesia dalam mengawali kesadaran kebangsaan. Diikrarkan pada Kongres Pemuda ke II tanggal 28 Oktober 1928, di rumah indekos pelajar dan mahasiswa milik seorang keturunan Tionghoa bernama Sie Kok Liong di Jalan Kramat Raya Nomor 106, Jakarta pusat. Hadir pada saat itu, kaum muda lintas suku, agama dan daerah, di antaranya, Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI), Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Bataks Bond, Jong Islamieten Bond, Pemuda Indonesia, Jong Celebes, Jong Ambon, Katholikee Jongelingen Bond, Pemuda Kaum Betawi, dan Sekar Rukun. Ada pula perwakilan dari pemuda peranakan kaum Tionghoa di Indonesia dan lainnya.
Isi Sumpah Pemuda secara singkat, yaitu, bertanah air satu, berbangsa satu, dan menjunjung bahasa persatuan: Indonesia. Pada Kongres Pemuda II itu, digaungkan pertama kali alunan instrumental “Indonesia Raya” dari biola Wage Rudolf Supratman.
Sebagai momen penting yang membangkitkan rasa persatuan sehingga melahirkan kemerdekaan, peristiwa bersejarah ini ditetapkan sebagai hari nasional melalui Keputususan Presiden Nomor 316 Tahun 1959. Arsip Kompas menampilkan beberapa foto peringatan Hari Sumpah Pemuda dari setiap masa, sejak Era Orde Lama sampai saat ini. Meskipun di antaranya berbeda dalam gaya dan cara bahkan usia, semangat mereka tetap sama.
Sebelum ditetapkan sebagai hari nasional tahun 1959, Sumpah Pemuda sebagai peristiwa sejarah yang penting bagi bangsa Indonesia dalam mengawali kesadaran kebangsaan sudah diperingati. Tampak peringatan Sumpah Pemuda pada tahun 1958.
Presiden Soekarno berpidato pada peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun 1960 di Istana Medeka.
KOMPAS/AZKARMIN ZAINI
KOMPAS, 28 Oktober 1972
Para tokoh Angkatan ’28, saat melangsungkan reuni di gedung Angkatan ’45 Menteng Raya 31, dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-44. Acara dimulai dengan buka puasa bersama, dilanjutkan dengan beberapa sambutan mengenai sejarah Sumpah Pemuda.
KOMPAS/JB SURATNO
KOMPAS, 28 Oktober 1983
Peringatan Hari Sumpah Pemuda/Hari Pemuda ke-55 (27/10/1983) diselenggarakan di Gedung Sumpah Pemuda, Kramat Raya. Dalam kesempatan itu, hadir Menteri Kebudayaan, Belia dan Sukan Malaysia, serta UMNO. Encik Anwar Ibrahim memberikan sambutan.
KOMPAS/HASANUDDIN ASSEGAFF
KOMPAS, 29 Oktober 1984
Presiden Soeharto hari Minggu sore (28/10/1984) meresmikan gedung Graha Pemuda di Jalan Gerbang Pemuda Senayan. Kepala Negara mendengarkan isi Sumpah Pemuda yang dikumandangkan kembali sejumlah pemuda Indonesia.
KOMPAS/IWAN SETIYAWAN
KOMPAS, 28 Oktober 2009
Sejumlah veteran pejuang kemerdekaan menyanyikan lagu “Indonesia Raya” saat berziarah ke makam pahlawan nasional WR Soepratman di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (27/10/2009). Ziarah dilakukan untuk mengenang WR Soepratman sebagai pencipta lagu kebangsaan “Indonesia Raya” yang pertama kali dikumandangkan pada Kongres Pemuda Indonesia, 28 Oktober 1928.
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA
KOMPAS, 29 Oktober 2015
Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, sejumlah pelajar mendapat pembelajaran tentang perjuangan pemuda dari bermacam suku dan agama dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan saat mengunjungi Museum 10 Nopember di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (28/10).
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA
KOMPAS, 29 Oktober 2019
Siswa Sekolah Pembangunan Jaya 2 di Sidoarjo, Jawa Timur, mengikuti upacara Hari Sumpah Pemuda dengan menggunakan pakaian adat Nusantara, Senin (28/10/2019). Dengan kegiatan tersebut, siswa diajak untuk mengisi kemerdekaan dengan tetap menjaga kebhinekaan