Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono

Presiden Joko Widodo telah melantik tiga wakil menteri baru. Salah satunya politikus Partai Gerindra sekaligus keponakan Prabowo Subianto, Thomas Djiwandono sebagai wakil menteri keuangan. Pria yang memiliki nama lengkap Thomas Aquinas Muliatna Djiwandono ini merupakan anak dari mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) Soedradjad Djiwandono. Adapun Soedradjad adalah suami dari Biantiningsih Miderawati, kakak kandung Prabowo Subianto.

Tommy, nama panggilan sehari-harinya, menempuh pendidikan dasarnya di Jakarta kemudian melanjutkan pendidikan tinggi S1 bidang sejarah di Haverford College Pennsylvania. Ia lantas melanjutkan studi master di bidang International Relations and International Economics di Johns Hopkins University School of Advanced International Studies, Washington, Amerika Serikat.

Kariernya bermula dari seorang wartawan magang di Majalah Tempo dan Indonesia Business Weekly. Selanjutnya, ia menggeluti profesi sebagai analisis keuangan di Whetlock NatWest Securities, Hong Kong. Pada tahun 2006, Tommy pindah ke perusahaan pamannya Hashim Djojohadikusumo di Arsari Group dan menjabat sebagai Deputy CEO Arsari Group, sebuah perusahaan agribisnis.

Ia mulai terlibat di politik praktis saat bergabung dengan Partai Gerindra pada 2010 sebagai bendahara umum partai. Jabatan di partai sebagai bendahara umum Thomas emban hingga sekarang. Ia juga pernah menjadi caleg Geridra dari Kalimantan Barat.

Pria yang lahir di Jakarta pada 7 Mei 1972 ini merupakan anak pertama dari pasangan Soedradjad Djiwandono dan Biantiningsih Miderawati. Bianti sendiri merupakan kakak kandung Prabowo Subianto. Sementara itu, Soedradjad Djiwandono merupakan mantan Gubernur Bank Indonesia di era Presiden Soeharto.

Di sisi lain, Thomas juga merupakan cicit RM Margono Djojohadikusumo, pendiri Bank BNI 46.  Margono memiliki putra bernama Soemitro Djojohadikusumo, yang tak lain adalah kakek dari Thomas dan ayah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Soemitro pernah memegang jabatan penting di masa Orde Lama maupun Orde Baru. Pada masa Orde Lama di bawah kepemimpinan Soekarno, ia menjabat sebagai Menteri Keuangan. Sementara di masa Orde Baru menjadi Menteri Perdagangan dan Perindustrian, serta Menteri Riset di masa kepemimpinan Seoharto.

Thomas kecil mengenyam pendidikan di SMP Kanisius, Menteng, Jakarta. Kemudian, menempuh pendidikan tingginya di luar negeri di bidang studi sejarah di Haverford Colloge, Pennsylvania, Amerika Serikat. Kemudian Thomas pernah mengambil master di bidang International Relations and International Economics di Johns Hopkins University School of Advanced International Studies, Washington, Amerika Serikat.

Karier profesionalnya dimulai sebagai wartawan magang di Majalah Tempo pada tahun 1993 dan pada tahun 1994 di Indonesia Business Weekly. Selain itu, Thomas pun pernah bekerja sebagai analisis keuangan di Whetlock NatWest Securities, Hong Kong.

Thomas Djiwandono kemudian memadukan karier di bidang ekonomi dan politik. Ia bergabung dengan perusahaan pamannya Hashim Djojohadikusumo dan Partai Gerindra yang didirikan oleh Prabowo Subianto, adik sang ibu.

Thomas bergabung  dan membantu pamannya Hashim Djojohadikusumo pada 2006 dan ia menjabat sebagai Deputy CEO Arsari Group, perusahaan agrobisnis. Sementara Thomas juga terjun ke dunia politik dan terlibat dalam partai Gerindra dengan menjabat sebagai bendahara umum partai sejak kepengurusan 2010 hingga sekarang alias tiga periode.

Selama Pilpres 2014, saat Gerindra mengusung pasangan Prabowo-Hatta, peran Tommy sangat penting bagi Koalisi Merah-Putih (KMP) untuk kebutuhan logistik. Tommy sangat cekatan dan selalu mencatat aktivitas keuangan partai dengan sangat rapi.

Berkat Kinerja Tommy yang sangat baik tersebut, Partai Gerindra mendapatkan peringkat terbaik sebagai Partai Politik dengan laporan keuangan yang paling transparan dari Komisi Informasi Pusat (KIP RI) pada 2014, lembaga mandiri yang berfungsi menjalankan Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik. Partai Gerindra juga mendapatkan penghargaan dari Transparency International Indonesia sebagai partai yang memiliki indeks transparansi pendanaan tertinggi pada 2013

Usai Pilpres 2024, Thomas Djiwandono menjadi bagian dari Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, bidang ekonomi dan keuangan. Tim gugus tugas tersebut diminta presiden terpilih Prabowo Subianto untuk melakukan sinkronisasi dengan sejumlah kementerian dalam rangka mempersiapkan proses pemerintahan baru. Pada 31 Mei 2024, tim ini menemui Sri Mulyani untuk pertama kalinya sekaligus diperkenalkan kepada publik.

Pria yang akrab dipanggil Tommy ini kemudian dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai wakil menteri (wamen) baru Kabinet Indonesia Maju. Thomas Djiwandono dilantik menjadi Wamen Keuangan. Pelantikan dan pengambilan sumpah dilakukan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (18/7/2024), oleh Presiden Jokowi.

KOMPAS/NINA SUSILO

Mantan Gubernur Bank Indonesia Soedradjad Djiwandono dan istri, Biantiningsih, tiba di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (18/7/2024). Mereka menghadiri pelantikan putra sulungnya, Thomas Djiwandono, sebagai wakil menteri keuangan.

Selama menjabat sebagai bendahara umum Partai Gerindra, partainya mendapatkan peringkat terbaik sebagai Partai Politik dengan laporan keuangan yang paling transparan dari Komisi Informasi Pusat (KIP) pada 2014. Partai Gerindra juga mendapatkan penghargaan dari Transparency International Indonesia sebagai partai yang memiliki indeks transparansi pendanaan tertinggi pada 2013.

KOMPAS/AGNES THEODORA

Anggota Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Thomas Djiwandono, memberikan keterangan pers bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dan anggota Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Budi Djiwandono. Konferensi pers itu digelar di Jakarta, Senin (24/6/2024), untuk menjawab kegelisahan di pasar.