Tokoh

Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba

Abdul Gani Kasuba adalah mantan politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang kembali terpilih sebagai Gubernur Maluku Utara untuk periode kedua. Ia sebelumnya pernah menjadi anggota DPR RI 2004--2007, kemudian menjabat Wakil Gubernur Maluku Utara 2008-2013, dan Gubernur Maluku Utara 2014-2019.

Fakta Singkat

Nama Lengkap
KH. Abdul Gani Kasuba, Lc

Lahir
Bibinoi, Halmahera Selatan, Maluku Utara 21 Desember 1951

Almamater
Universitas Islam Madinah, Arab Saudi

Jabatan Terkini
Gubernur Maluku Utara 2019–2024

Nama Abdul Gani Kasuba sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Maluku Utara. Terpilih satu periode sebagai Wakil Gubernur dan pada pilkada berikutnya terpilih sebagai gubernur. Ia kembali terpilih sebagai gubernur pada periode keduanya menjadi bukti dirinya dikenal dan dipercaya oleh masyarakat Maluku Utara. Di bawah kepemimpinannya, Maluku Utara mengalami kemajuan pesat khususnya dalam aspek pembangunan dan ekonomi.

Kebijakan unggulan putera Halmahera Selatan ini adalah pembangunan infrastruktur yang dapat menghubungkan pulau-pulau kecil di Maluku Utara serta peningkatan keamanan dan pertahanan pulau-pulau perbatasan. Ia juga memiliki fokus terhadap upaya resolusi konflik di Maluku Utara.

Sempat melewati berbagai dinamika politik akibat sengketa hasil pilkada, Pada 2019, Abdul Gani Kasuba bersama dengan Muhammad Yasin Ali berhasil memenangkan pilkada dengan perolehan 31,79 persen suara. Pasangan tersebut kemudian ditetapkan dan dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara periode 2019–2024 oleh Presiden Joko Widodo pada 10 Mei 2019.

Putra Tobelo

Abdul Gani Kasuba lahir di Bibinoi, Halmahera Selatan, Maluku Utara pada 21 Desember 1951. Abdul Gani berasal dari suku Tobelo, keluarganya merupakan keturunan pemeluk islam pertama di suku Tobelo. Ia menghabiskan masa kecilnya di daerah Palu, Sulawesi Tengah. Namun, kecintaannya kepada tanah kelahirannya, membuat Abdul Gani memutuskan untuk kembali ke Maluku Utara.

Lahir di tengah keluarga muslim, membuat Abdul Gani memiliki ketertarikan dengan ajaran agama islam. Ia memutuskan untuk belajar di sekolah islam yang didirikan oleh Yayasan Al-Khaairat dari sekolah dasar (SD) hingga setingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) di Palu. Setelah lulus dari Yayasan Al-Khaairat, Abdul Gani memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya ke Universitas Islam Madinah, Arab Saudi. Dengan kepergiannya ke Madinah, Abdul Gani menjadi penganut Islam dari suku Tobelo pertama yang menuntut ilmu ke luar negeri.

Sepulangnya dari Madinah, Abdul Gani mengabdikan dirinya ke Maluku Utara dengan bekerja di Yayasan Al-Khaairat sebagai kepala Inspeksi. Sambil bekerja di Yayasan Al-Khaairat, Abdul Gani aktif mendirikan sekolah untuk anak-anak di berbagai daerah terpencil di Maluku Utara hingga Papua. Sambil mendirikan sekolah, Abdul Gani juga menerapkan ilmu yang ia pelajari di Fakultas Dakwah Madinah dengan melakukan dakwah dan tausyiah di seluruh penjuru Maluku Utara. Kegiatannya tersebut membuat Abdul Gani dikenal oleh masyarakat Maluku Utara sebagai ulama yang humanis dan murah senyum.

Selain sebagai ulama, Abdul Gani juga merupakan seorang aktivis yang memperjuangkan kerukunan antarumat beragama di Maluku Utara. Hampir di setiap konflik antarumat beragama di Maluku Utara, Abdul Gani selalu dilibatkan sebagai penengah. Keterlibatannya dalam konflik sempat membuat nyawa Abdul Gani terancam dan menjadi target pembunuhan. Meski demikian, ancaman tersebut tidak membuat Abdul Gani gentar. Ia justru bertekad untuk menciptakan perdamaian dan kerukunan beragama di Maluku Utara.

Karier

Aktivitasnya dalam bidang dakwah dan pendidikan membuat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tertarik pada dirinya. Pada pemilu legislatif 2004, PKS mengajaknya untuk maju sebagai calon legislatif mewakili provinsi Maluku Utara.

Awalnya Abdul Gani ragu dengan ajakan PKS karena ia merasa tidak memiliki potensi dan pengalaman di bidang politik serta tidak memiliki dana untuk menyokong kegiatan politiknya. Namun, berkat dukungan dan amanat yang dititipkan oleh berbagai kalangan masyarakat Maluku Utara, Abdul Gani memantapkan hati untuk maju sebagai calon legislatif pada pemilu 2004.

Ia menyebut dirinya sebagai “Mualaf Politik” karena keberaniannya untuk keluar dari dunia dakwah menuju dunia politik. Siapa sangka, sang pemain baru di dunia politik berhasil menang dalam pemilu 2004 dan menjadi anggota DPR RI mewakili Maluku Utara. Ini merupakan awal dirinya terjun ke dunia politik.

Selama menjadi anggota DPR RI, Abdul Gani duduk di Komisi V yang berfokus kepada Perhubungan, Telekomunikasi, Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, Pembangunan Pedesaan dan Kawasan Tengah.

Setelah berhasil menjadi anggota DPR RI, Abdul Gani kembali ke Maluku Utara. Ia dicalonkan sebagai Wakil Gubernur periode 2008–2013 berpasangan dengan Thaib Armaiyn. Hasil pilkada menunjukan pasangan Thaib-Gani memperoleh 37,35 persen suara dan ditetapkan oleh KPU Maluku Utara sebagai pemenang Pilkada.

Meski demikian, dinamika politik terjadi ketika KPU Pusat menganulir keputusan KPU Maluku Utara dan menetapkan Abdul Gafur (pesaingnya) sebagai pemenang Pilkada. Setelah melalui sengketa yang cukup panjang, Keputusan Mendagri menyatakan pasangan Thaib-Gani sebagai pemenang pemilu. Selama menjabat sebagai Wakil Gubernur, Abdul Gani berfokus kepada penyelesaian konflik pasca pilkada, peningkatan keamanan, dan menciptakan kerukunan antar umat beragama di Maluku Utara.

Sifatnya yang dekat dengan masyarakat dan kinerjanya yang terbilang bagus, membuat PKS kembali memberi amanah kepada Abdul Gani untuk maju dalam Pilkada tahun 2014 sebagai calon Gubernur Maluku Utara berpasangan dengan Muhammad Natsir Thaib sebagai calon Wakil Gubernur Maluku Utara.

Pada pilkada ini, pemungutan suara dilakukan sebanyak dua putaran dan dilakukan pemungutan suara ulang di Kabupaten Kepulauan Sula karena indikasi adanya kecurangan. Setelah melewati proses panjang pilkada, Mahkamah Agung menetapkan pasangan Abdul Gani-Natsir Thaib sebagai pemenang dalam pilkada tahun 2014 dan ditetapkan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara periode 2014–2019.

Pada periode pertamanya Abdul Gani berfokus kepada pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur di Maluku Utara, khususnya pembangunan transportasi laut dan udara yang menghubungkan pulau-pulau kecil. Abdul Gani juga berencana menjadikan Maluku Utara sebagai pusat maritim dan kelautan.

Setelah sukses memimpin Maluku Utara selama satu periode, Abdul Gani kembali mencalonkan diri sebagai calon Gubernur Maluku Utara di Pilkada tahun 2019 berpasangan dengan Muhammad Yasin Ali. Pilkada tahun 2019 ini berbeda, karena Abdul Gani tidak lagi didukung oleh PKS sebagai partai pertama yang meyakinkannya maju dalam dunia politik.

Di Pilkada Maluku Utara 2019, Abdul Gani didukung oleh PDIP dan PKPI. Pada pilkada tersebut, Abdul Gani juga harus bersaing dengan adik kandungnya sendiri, Muhammad Kasuba yang juga maju sebagai calon Gubernur Maluku Utara. Adik Abdul Gani maju dengan dukungan PKS, Gerindra, dan PAN. Hasil pilkada 2019, menunjukkan pasangan Abdul Gani-Yasin memperoleh 31,79 persen suara dan ditetapkan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara periode 2019–2024.

Pada periode kedua kepemimpinannya, Abdul Gani memfokuskan kebijakan kepada pembangunan infrastruktur, pendidikan dan kesehatan, wilayah perbatasan daerah tertinggal dan investasi, pembangunan ekonomi dan pemanfaatan sumber daya alam, serta kehidupan sosial dan tata kelola pemerintahan.

KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih Maluku Utara Abdul Gani Kasuba dan Al Yasin oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara Jakarta, Jumat (10/5/2019). Abdul Gani-Al Yasin merupakan pasangan Gubernur dan Wagub hasil Pilkada Serentak 2018. Keduanya ditetapkan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur setelah Mahkamah Konstitusi memutuskan perselisihan hasil suara Pilgub Malut 2018.

Daftar penghargaan

  • Satya Lencana Wira Karya bidang Pemerintahan dalam Pengelolaan, Pengembangan dan Pembangunan Kelautan dari Presiden Joko Widodo tahun 2017
  • Tata kelola pemerintahan terbaik dalam ajang Indonesian Award tahun 2020

Penghargaan

Abdul Gani Kasuba menerima penghargaan tanda kehormatan Satya Lencana Wira Karya bidang Pemerintahan dalam Pengelolaan, Pengembangan dan Pembangunan Kelautan dari Presiden Joko Widodo pada tahun 2017. Penghargaan ini menjadi bukti konkret Abdul Gani dalam menjadikan Maluku Utara sebagai pusat maritim. Abdul Gani juga menerima penghargaan tata kelola pemerintahan terbaik dari ajang bergengsi Indonesian Award 2020. Perhargaan ini membuktikan keseriusan Abdul Gani selama ini dalam mengelola Maluku Utara.

KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Kirab pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih Maluku Utara Abdul Gani Kasuba dan Al Yasin yang dipimpin Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (10/5/2019). Abdul Gani-Al Yasin merupakan pasangan Gubernur dan Wagub hasil Pilkada Serentak 2018. Keduanya ditetapkan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur setelah Mahkamah Konstitusi memutuskan perselisihan hasil suara Pilgub Malut 2018.

Maluku Utara saja 800 pulau. Sebagai pintu masuk itu terbuka sekali. Saya kira TNI harus menyebar, Maluku Utara harus jadi prioritas karena perbatasan.” Abdul Gani Kasuba (Kompas 20/01/2017).

Membangun Maluku Utara

Di periode keduanya, Abdul Gani memfokuskan perhatiannya kepada aspek pembangunan. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Maluku Utara tahun 2019–2024, pembangunan diprioritaskan kepada pembangunan infrastruktur, konektivitas, dan pengembangan wilayah.

Dalam pidato HUT Maluku Utara ke-21 di rapat paripurna DPRD pada 12 Oktober 2020, orang nomor satu di Maluku Utara itu mengungkapkan pembangunan infrastruktur difokuskan pada permasalahan yang paling mendasar, yaitu aksesibilitas antarwilayah di wilayah Malut di antaranya jalan dan jembatan Payahe-Dehepodo; Matuting-Ranga-Ranga; Ibu-Kedi; Tolabit-Toliwang-Kao; Malbufa-Waiina; Wayatim Wayua; serta jalan dan jembatan serta sarana prasarana kota Sofifi,

Selain itu, pembangunan sektor pertanian dan perikanan terus digalakkan meskipun mengalami perubahan akibat berkurangnya Dana Alokasi Khusus pada kedua sektor ini.

Program prioritas lainnya yang dilaksanakan Pemprov Maluku Utara adalah “mewujudkan tata kelola pemerintahan yang lebih baik, inovatif dan melayani”, yang diharapkan dapat menaikan indeks tata kelola pemerintahan. Untuk merealisasi program tersebut, Abdul Gani meningkatkan langkah-langkah penguatan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pengawasan.

“Segenap komponen masyarakat yang telah bekerja sama, bahu-membahu dengan pemerintah daerah, menyatukan langkah seiring sejalan-selangkah seayun, membangun daerah yang kita cintai ini dengan kebersamaan. Semoga kebersamaan yang telah terjalin ini, dapat dipertahankan dan ditingkatkan di masa-masa mendatang, demi mewujudkan Maluku Utara yang lebih maju dan sejahtera,” kata Abdul Gani Kasuba saat menyampaikan pidato HUT Provinsi ke-21 di rapat Paripurna DPRD Maluku Utara.

Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba

Harta kekayaan

Menurut data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Komisi Pemberantasan Korupsi, total kekayaan Abdul Gani pada tahun 2018 sebesar Rp6,54 miliar. Dalam laporan tersebut tercatat, harta kekayaan Abdul Gani terdiri dari beberapa jenis aset, yaitu tanah dan bangunan, alat transportasi dan mesin, harta bergerak lainnya, serta kas dan setara kas.

Harta berupa bidang tanah dan bangunan milik Abdul Gani  senilai Rp5,38 miliar yang tersebar di Ternate (4 titik), Halmahera Utara (2 titik), Halmahera Selatan (2 titik), dan Jakarta Selatan (1 titik). Seluruh aset di 9 titik tersebut diperoleh dari hasil sendiri. Tanah dan bangunan terluas terletak di Halmahera Selatan (2 titik) masing-masing seluas 9016 m2 yang masing-masing setara dengan Rp150 juta.

Abdul Gani Kasuba juga memiliki asset transportasi dan mesin berupa satu unit Mobil Toyota Kijang Inova G Tahun 2021 senilai Rp100 juta. Sementara kas dan setara kas senilai Rp1,03 miliar dan harta bergerak lainnya senilai Rp360 juta. Abdul Gani Kasuba juga tercatat memiliki hutang sebesar Rp330 juta.

Referensi

Arsip Kompas

“Tajuk Rencana: Prihatinkan Maluku Utara”, Kompas, 18 April 2008

“Stop Politisasi Pilgub Malut”, Kompas, 17 Juni 2008

“Pilkada Maluku Utara: Segera Lantik Gubernur”, Kompas, 8 Maret 2014

“Demi Pemerataan, Sejumlah Infrastruktur Dibangun di Maluku Utara”, Kompas, 8 Mei 2017

“Jadi Kawasan Perbatasan, Maluku Utara Diakui Gubernur Minim Pengamanan”, Kompas, 20 Januari 2017

“Butuh Rp 12 Triliun untuk Maluku Utara”, Kompas, 21 Agustus 2011

“Bangun Ibu Kota Maluku Utara, Jokowi Dinilai Teruskan Cita-Cita Mendiang Soekarno”, Kompas, 8 Mei 2015.

“Hari Ini dalam Sejarah: Maluku Utara Resmi Jadi Provinsi”, Kompas, 4 Oktober 2020

“Pelantikan Gubernur-Wakil Gubernur Maluku Utara”, Kompas, 11 Mei 2019.

Situs web

http://dephub.go.id/post/read/bertemu-gubernur-maluku-utara,-menhub-bahas-peningkatan-prasarana-dan-sarana-transportasi-di-maluku-utara

http://www.diskominfosan.malutprov.go.id/artikel-gubernur-poros-maritim-membawa-kesejahteraan-bagi-masyarakat

https://maritim.go.id/upaya-pemerintah-tingkatkan-produksi-kelautan-perikanan-maluku-utara/

https://malut.kpu.go.id/data/data-pilkada/pilkada-serentak-2018/itemlist/category/69-data-perolehan-suara

https://elhkpn.kpk.go.id/https://sda.pu.go.id/balai/bwsmalukuutara/article/90/rencana-strategis

https://malutprov.go.id/gubernur-maluku-utara-terima-dua-penghargaan-bpk-perwakilan-malut

https://www.malutprov.go.id/pages/pimpinan-daerah

Biodata

Nama

KH. Abdul Gani Kasuba, Lc

Lahir

Bibinoi, Halmahera Selatan, Maluku Utara 21 Desember 1951

Jabatan

Gubernur Maluku Utara 2019–2024

Pendidikan

  • SD     : Madrasah Diniyah awaliyah (M.D.A) Alkhairat Palu (1965)
  • SMP  : Madrasah lanjutan Alkhairat Pusat Palu (1971)
  • SMA  : Madrasah lanjutan Alkhairat Pusat Palu (Madrash Mualimin) (1973)
  • Sarjana (S1), Fakultas Dakwah, Universitas Islam Madinah, Arab Saudi

Karier

Legislatif:

  • Anggota DPR-RI dari Partai Keadilan Sejahtera (2004–2008)
    • Anggota Komisi IV dari Fraksi PKS (2004 –2006)
    • Anggota Komisi V dari Fraksi PKS (2006 –2007)

Pemerintahan:

  • Wakil Gubernur Maluku Utara (2008–2013)
  • Gubernur Maluku Utara (2014–2019)
  • Gubernur Maluku Utara (2019–2024)

Organisasi

  • Sekretaris PPI Madinah (1976–1977)
  • Wakil Ketua Al-Khairaat Maluku Utara (1984–2000)
  • Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maluku Utara (1995–2003)
  • Wakil Ketua Komisaris Al Khairat Maluku Utara–Irian Jaya
  • Ketua DPW Partai Keadilan Sejahtera Provinsi Maluku Utara
  • Ketua Badan Pembina Umat Partai Keadilan Sejahtera Provinsi Maluku Utara

Penghargaan

  • Satya Lencana Wira Karya bidang Pemerintahan dalam Pengelolaan, Pengembangan dan Pembangunan Kelautan dari Presiden Joko Widodo tahun 2017.
  • Tata kelola pemerintahan terbaik dalam ajang Indonesian Award tahun 2020

Karya

Buku

Keluarga

Istri

Faoniah Hi Djaohar

Anak

  • Muhammad Thoriq Kasuba
  • Nazlatun Ukhro Kasuba
  • Aminatun Zahra Kasuba
  • Nurul Izha Kasuba

Sumber
Litbang Kompas