Poster

Hari Kusta Internasional

Kusta belum berakhir. Pada 2012, Indonesia malah menempati urutan ketiga dunia untuk penderita kusta terbanyak.

World Leprosy Day atau Hari Kusta Internasional diperingati setiap tahunnya pada hari Minggu terakhir di bulan Januari. Untuk tahun 2021, hari Minggu terakhir atau peringatannya jatuh pada tanggal 31 Januari.

Peringatan hari kusta ini dicetuskan pada tahun 1965 oleh humanitarian Perancis, Raul Follereau. Hari yang dipilih bertepatan dengan peringatan Hari Kematian Mahatma Gandhi tanggal 30 Januari 1948, sebagai bentuk penghargaan terhadap tokoh kemanusiaan dunia atas kepeduliannya semasa hidup terhadap para penderita kusta.

Berdasarkan laporan WHO, setiap harinya hampir 600 lebih orang terdiagnosa dan memulai pengobatan kusta. Pada 2014, tercatat penderita yang terdiagnosa kusta mencapai 213.899 orang, dan diperkirakan masih terdapat jutaan lainnya yang belum terdiagnosa. Indonesia sendiri menduduki peringkat ketiga penderita kusta terbanyak di dunia pada tahun 2012, setelah India dan Brasil.

Pengobatan kusta di Indonesia dilakukan dengan metode multi drug therapy (MTD), yaitu metode pengobatan kusta menggunakan kombinasi dari beberapa antibiotik seperti Rifampicin, Clofazimine, dan Dapsone.

Diakui bahwa adanya stigma negatif terkait kusta di masyarakat turut menghambat penanganan kusta, dampaknya antara lain:

  1. Mengganggu psikologis, kehidupan sosial, dan kondisi ekonomi si penderita.
  2. Pada tingkat tertentu dapat memicu munculnya gangguan kejiwaan pada penderita.
  3. Menjadi penghambat proses perawatan awal penyakit kusta.

Diharapkan dengan adanya peringatan Hari Kusta Internasional, masyarakat akan lebih sadar terhadap keberadaan penyakit kusta dan menciptakan lingkungan yang kondusif dengan menghapus stigma negatif sehingga penanganan terhadap penderita kusta menjadi lebih efektif.

Sumber

  • Laman www.who.int dan alodokter.com

  • Pemberitaan Kompas.com

Kontributor
Muhammad Taufik Al Asy’ari
Satria Dhaniswara Rahsa Wijaya