Foto

Indahnya Toleransi di Indonesia

Nilai-nilai keagamaan perlu terus disemai dan dipupuk secara terus-menerus untuk menghindari umatnya dari pandangan yang melegalkan kekerasan berdampak pada konflik. Literasi keagamaan yang kuat dinilai mampu membawa ajaran agama yang mencerahkan.

KOMPAS/KRISTIAN OKA PRASETYADI

Para peserta aksi solidaritas antarumat beragama bersiap di depan Katedral Hati Yesus yang Mahakudus Makassar, Sulawesi Selatan, pada perayaan Minggu Paskah (4/4/2021). Aksi itu adalah respons terhadap serangan teror bom bunuh diri yang terjadi pekan lalu.

Indonesia memiliki banyak keberagaman di antaranya suku, budaya, bahasa, dan agama. Dengan adanya keberagaman tersebut, banyak tantangan kehidupan yang semakin berat untuk dihadapi agar terjaga kerukunan dan bisa hidup saling berdampingan.

Banyaknya gangguan yang berpotensi menyebabkan konflik sehingga menimbukan perpecahan warga. Gangguan tersebut di antaranya adalah adanya penyebaran hoaks, ujaran kebencian, serta adanya ajaran ekstremisme.

Salah satu solusi dari berbagai tantangan, diperlukan para tokoh agama yang mampu mempersatukan, merangkul, dan mampu melunakkan perbedaan pilihan dan paham menjadi sebuah kekuatan. Nilai-nilai keagamaan perlu terus disemai dan dipupuk secara terus-menerus untuk menghindari umatnya dari pandangan yang melegalkan kekerasan berdampak pada konflik. Literasi keagamaan yang kuat dinilai mampu membawa ajaran agama yang diskursif dan mencerahkan.

Memasuki tahun 2022, Menteri Agama mencanangkan 2022 sebagai Tahun Toleransi. Pencanangan ini salah satu wujud komitmen kuat merawat toleransi, baik toleransi sosial, agama, maupun politik, sebagai modal sosial sangat penting untuk membangun bangsa.

Bangsa Indonesia kokoh, antara lain, ditentukan oleh sejauh mana mampu merawat toleransi. Jika toleransi rusak, rusaklah sendi-sendi yang mengokohkan bangsa ini (“Tantangan Tahun Toleransi”. Kompas, 11 Februari 2022, hal 06).

Suasana kehidupan warga Indonesia yang selalu berdampingan di tengah perbedaan yang bertahun-tahun bisa dijaga keseimbangannya. Banyak kegiatan toleransi yang sudah dan masih selalu dilakukan warga di mana-mana, walaupun perilaku intoleransi juga berkembang. Maka dari itu, seluruh warga Indonesia harus bergerak bersama untuk mempertahankan, memelihara, dan menguatkan toleransi yang merupakan kekayaan dan jati diri bangsa Indonesia.

Beberapa kegiatan toleransi yang masih dilakukan warga antar-umat beragama dalam kehidupan sehari-hari di antaranya adalah kegiatan silaturahmi dan saling mengucapkan selamat saat perayaan keagamaan, saling membantu saat melakukan persiapan perayaan keagamaan, serta membangun tempat ibadah yang saling berdampingan dalam satu wilayah.

KOMPAS/ADITYA PUTRA PERDANA

Sejumlah warga Dusun Thekelan, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, yang beragama Islam, Kristen, dan Katolik memberi ucapan Selamat Hari Raya Waisak kepada para pemeluk agama Buddha, Minggu (19/5/2019). Acara itu berlangsung haru karena juga menjadi ajang saling bermaaf-maafan.

KOMPAS/DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO

Ibu-ibu pengajian pulang dari Masjid Al-Azhar yang dibangun dengan dinding yang sama dengan Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) Nasaret, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Senin (16/12/2019). Gereja dan masjid satu dinding ini menjadi salah satu simbol kerukunan umat beragama di Kalteng.

KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Warga melintas di depan Pura Sweta Maha Suci dengan latar belakang menara Masjid Miftahul Huda di Desa Balun, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Rabu (14/8/2019). Desa Balun dikenal sebagai Desa Pancasila karena kerukunan warganya yang beragama Islam, Hindu, dan Kristen.

KOMPAS/FRANSISKUS PATI HERIN

Warga Muslim asal Desa Hualoy, Kabupaten Seram Bagian Barat, menghadiri peresmian Gereja Kristen Protestan Ebenhaezer di Desa Kariu, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, Minggu (2/7/2017). Gereja yang terbakar waktu konflik SARA itu kini dibangun kembali, termasuk atas sumbangan tenaga dan material dari warga Hualoy yang terjalin lewat hubungan gandong dengan warga Kariu.

KOMPAS/FRANSISKUS PATI HERIN

Sejumlah pemuda Muslim menjaga keamanan saat perayaan malam Natal di depan Katedral Santo Fransiskus Xaverius, Kota Ambon, Maluku, Sabtu (24/12/2016). Inilah potret kebersamaan antar-umat beragama di daerah yang pernah dilanda konflik sosial bernuansa agama itu.

KOMPAS/AGUS SUSANTO

Umat Islam seusai shalat Jumat di Masjid Pangeran Diponegoro yang berada satu halaman dengan Gereja Katolik Santa Catharina di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Jumat (25/12/2015). Berdasarkan hasil survei Kementerian Agama, rerata nasional Kerukunan Umat Beragama di Indonesia mencapai poin 75,36 (dalam rentang 0-100). Artinya, toleransi antar-umat beragama di Indonesia secara umum cukup baik.

KOMPAS/LASTI KURNIA

Pengunjung dari berbagai latar belakang dan keyakinan agama berwisata mengunjungi Vihara Avalokitesvara di Pematang Siantar, Sumatera Utara, Minggu (7/7/2019). Suasana yang cair dan penuh toleransi selaras dengan penyebutan kota Pematang Siantar sebagai kota paling toleran di Sumatera Barat, versi Setara Institute di tahun 2018.

KOMPAS/DIAN DEWI PURNAMASARI

Anak-anak muda dari berbagai latar belakang berkumpul dan berbuka bersama di Wihara Dharma Jaya Sin Tek Bio, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Minggu (20/5/2018). Mereka sengaja mengadakan buka bersama di tempat ibadah agama lain sebagai simbol toleransi dan merawat keberagaman di Indonesia.

KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Warga memberikan angpau kepada barongsai dalam acara makan bersama untuk merayakan perayaan Cap Go Meh di Kampung Pecinan Kapasan Dalam, Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (26/2/2021). Pandemi membuat kegiatan saling berkunjung ditiadakan. Untuk tetap memupuk kerukunan warga, perayaan Cap Go Meh dilakukan dengan makan bersama dan lomba kuliner.

KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI

Oikoumene, paduan suara dari sejumlah gereja, menyanyikan mars “Syubbanul Wathon” yang merupakan lagu di Nahdlatul Ulama di halaman Gereja Santo Yusuf di Kota Cirebon, Jawa Barat, Minggu (26/1/2020). Mereka tampil dalam acara Panggung Budaya Peace Train Indonesia.

KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI

Warga menjalani vaksinasi Covid-19 di Gereja Santo Yusuf, Kota Cirebon, Jawa Barat, Kamis (12/8/2021). Meskipun digelar di lingkungan gereja, masyarakat umum juga bisa ikut, tanpa terbatas agama.